23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40182

Animals Indonesia Tolak Eksploitasi Satwa pada Car Free Day

Malang, Aktual.co — Pihak  Animals Indonesia mendesak Walikota Malang, Moch Anton agar menghentikan pameran satwa pada ajang car free day (CFD). 
Humas Animals Indonesia Elizabeth Laksmi, menjelaskan bahwa selama ini CFD menjadi ajang kekejaman dan kejahatan satwa liar.
“Disana banyak kelompok atau klub pecinta hewan yang secara tidak langsung menyiksa satwa dengan memamerkan satwanya,” kata Elizabeth, saat melakukan aksi demo didepan kantor Balaikota Malang, Senin (22/12).
Aktifitas para kelompok penggemar satwa ini sangat meresahkan para pecinta hewan, sebab selain mempromosikan kegiatannya untuk menggalang anggota baru dan mencari uang, banyak satwa yang dibawa bisa membahayakan pengunjung.
“Pantauan kami ada beberapa satwa berbahaya seperti Kobra dan Topeng Monyet, sangat berbahaya bagi para pengunjung CFD,” paparnya.
Satwa Kobra sejauh pemantauan Animals Indonesia dilokasi CFD, sering bergerak liar dan terkadang menyemburkan bisa tanpa bisa dikendalikan oleh pawangnya. Sedangkan untuk topeng monyet, seperti kasus di DKI Jakarta, hewan ini bisa menyebarkan virus.
“Ada juga klub luwak yang memamerkan aksinya, dimana para satwa itu malah stres dan bertengkar sendiri dengan satwa lainnya, ini juga membahayakan pengunjung,” tegas Elizabeth.
Karenanya, sebagai lembaga sosial peduli satwa, Animals Indonesia mendesak Walikota Malang agar segera menghentikan dan melarang kegiatan pamer satwa di ajang CFD demi kebaikan bersama.

Artikel ini ditulis oleh:

Animals Indonesia Tolak Eksploitasi Satwa pada Car Free Day

Malang, Aktual.co — Pihak  Animals Indonesia mendesak Walikota Malang, Moch Anton agar menghentikan pameran satwa pada ajang car free day (CFD). 
Humas Animals Indonesia Elizabeth Laksmi, menjelaskan bahwa selama ini CFD menjadi ajang kekejaman dan kejahatan satwa liar.
“Disana banyak kelompok atau klub pecinta hewan yang secara tidak langsung menyiksa satwa dengan memamerkan satwanya,” kata Elizabeth, saat melakukan aksi demo didepan kantor Balaikota Malang, Senin (22/12).
Aktifitas para kelompok penggemar satwa ini sangat meresahkan para pecinta hewan, sebab selain mempromosikan kegiatannya untuk menggalang anggota baru dan mencari uang, banyak satwa yang dibawa bisa membahayakan pengunjung.
“Pantauan kami ada beberapa satwa berbahaya seperti Kobra dan Topeng Monyet, sangat berbahaya bagi para pengunjung CFD,” paparnya.
Satwa Kobra sejauh pemantauan Animals Indonesia dilokasi CFD, sering bergerak liar dan terkadang menyemburkan bisa tanpa bisa dikendalikan oleh pawangnya. Sedangkan untuk topeng monyet, seperti kasus di DKI Jakarta, hewan ini bisa menyebarkan virus.
“Ada juga klub luwak yang memamerkan aksinya, dimana para satwa itu malah stres dan bertengkar sendiri dengan satwa lainnya, ini juga membahayakan pengunjung,” tegas Elizabeth.
Karenanya, sebagai lembaga sosial peduli satwa, Animals Indonesia mendesak Walikota Malang agar segera menghentikan dan melarang kegiatan pamer satwa di ajang CFD demi kebaikan bersama.

Artikel ini ditulis oleh:

Ratusan Rumah di Lima RT Bukit Duri Terendam Banjir

Jakarta, Aktual.co — Akibat meluapnya Kali Ciliwung, Jalan Kampung Melayu Kecil RT 11/10, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian 10-150 sentimeter. 
“Dari pagi jam 06.00, air sudah menggenang di sini. Ya dari Kali Ciliwung itu,” ujar Camat Tebet, Mahludin, Senin (22/12).
Menurutnya banjir yang merendam pemukiman warga kali ini terjadi di lima Rukun Tetangga (RT) di RW 10 Kelurahan Bukit Duri. Meski ketinggian air ada yang mencapai 150 sentimeter, namun belum ada warga yang mengungsi.
“Belum ada pengungsi, karena itu hanya genangan lintasan. Kecuali nanti di pintu air Depok sudah siaga 2, akan kita siapkan evakuasi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Ratusan Rumah di Lima RT Bukit Duri Terendam Banjir

Jakarta, Aktual.co — Akibat meluapnya Kali Ciliwung, Jalan Kampung Melayu Kecil RT 11/10, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian 10-150 sentimeter. 
“Dari pagi jam 06.00, air sudah menggenang di sini. Ya dari Kali Ciliwung itu,” ujar Camat Tebet, Mahludin, Senin (22/12).
Menurutnya banjir yang merendam pemukiman warga kali ini terjadi di lima Rukun Tetangga (RT) di RW 10 Kelurahan Bukit Duri. Meski ketinggian air ada yang mencapai 150 sentimeter, namun belum ada warga yang mengungsi.
“Belum ada pengungsi, karena itu hanya genangan lintasan. Kecuali nanti di pintu air Depok sudah siaga 2, akan kita siapkan evakuasi,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Longsor, Rumah Warga di Magetan Rusak Parah

Jakarta, Aktual.co — Satu unit rumah warga di Desa Cileng, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rusak akibat tertimpa tanah longsor dari tebing yang berada di belakangnya.
Rumah tersebut adalah milik Lanjar (35) warga desa setempat di Kecamatan Poncol. Akibat tertimpa material longsoran tanah, bagian belakang rumah korban rusak parah.
Pemilik rumah, Lanjar, mengatakan bahwa longsor terjadi pada hari Minggu (21/12). Diduga, tebing setinggi 10 meter yang berada di belakang rumahnya tidak kuat menahan rembesan air, setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama berjam-jam.
“Kemarin memang hujan deras disertai angin. Tiba-tiba dari arah belakang rumah terdengar suara gemuruh dan tebingnya longsor. Kami sekeluarga langsung keluar rumah karena takut,” ujar Lanjar, Senin (22/12).
Beruntung, tidak ada korban jiwa karena semua anggota keluarganya bergegas keluar rumah. Meski demikian, bagian belakang rumahnya jebol karena tertimpa runtuhan tanah dan batu dari tebing yang longsor.
Aparat desa dan kecamatan setempat berkoordinasi dengan Badan Pembina Desa (Babinsa) Koramil dan Babin Kamtibmas dari polsek setempat bergotong royong membersihkan material longsoran dan membangun rumah sementara untuk korban.
Selain di Desa Cileng, tanah longsor juga terjadi di Desa Sombo, Kecamatan Poncol. Hanya saja, tanah longsor di Desa Sombo tidak mengenai rumah warga, namun menutupi jalan desa setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Longsor, Rumah Warga di Magetan Rusak Parah

Jakarta, Aktual.co — Satu unit rumah warga di Desa Cileng, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rusak akibat tertimpa tanah longsor dari tebing yang berada di belakangnya.
Rumah tersebut adalah milik Lanjar (35) warga desa setempat di Kecamatan Poncol. Akibat tertimpa material longsoran tanah, bagian belakang rumah korban rusak parah.
Pemilik rumah, Lanjar, mengatakan bahwa longsor terjadi pada hari Minggu (21/12). Diduga, tebing setinggi 10 meter yang berada di belakang rumahnya tidak kuat menahan rembesan air, setelah hujan deras mengguyur kawasan setempat selama berjam-jam.
“Kemarin memang hujan deras disertai angin. Tiba-tiba dari arah belakang rumah terdengar suara gemuruh dan tebingnya longsor. Kami sekeluarga langsung keluar rumah karena takut,” ujar Lanjar, Senin (22/12).
Beruntung, tidak ada korban jiwa karena semua anggota keluarganya bergegas keluar rumah. Meski demikian, bagian belakang rumahnya jebol karena tertimpa runtuhan tanah dan batu dari tebing yang longsor.
Aparat desa dan kecamatan setempat berkoordinasi dengan Badan Pembina Desa (Babinsa) Koramil dan Babin Kamtibmas dari polsek setempat bergotong royong membersihkan material longsoran dan membangun rumah sementara untuk korban.
Selain di Desa Cileng, tanah longsor juga terjadi di Desa Sombo, Kecamatan Poncol. Hanya saja, tanah longsor di Desa Sombo tidak mengenai rumah warga, namun menutupi jalan desa setempat.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain