26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40232

Tak Masuk Dalam Program Tol Laut, Wali Kota Palu Geram

Jakarta, Aktual.co —Wali Kota Palu Rusdy Mastura mengaku kecewa berat bahkan geram karena daerah yang ia pimpin tidak masuk dalam program tol laut pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

“Kenapa hanya Makassar dan Manado. Kita ini berada di tengah-tengah. Daerah kita lebih luas dan strategis,” kata Rusdy Mastura di Palu, Minggu (21/12).

Dia mengatakan jika dibandingkan pelabuhan Makassar dan Manado, pelabuhan Pantoloan justru lebih dalam dengan bentangan lokasi yang cukup panjang. “Kedalaman pelabuhan kita sampai 30 meter. Kapal apapun bisa sandar di sini,” katanya.

Tidak kalah pentingnya kata Cudi – panggilan Rusdy Mastura, Kota Palu adalah sentra distribusi berbagai hasil daerah seperti kakao, rotan dan sumber daya alam laut. Kekayaan daerah ini mestinya kata Cudi harus didukung dengan akses pasar yang luas sehingga memudahkan distribusi barang maupun jasa ke berbagai penjuru.

Dia mengatakan Pemerintah Kota Palu sudah mencadangkan lahan sekitar 70 hektare untuk mendukung aktivitas kepelabuhanan khususnya pergudangan. Menurut Cudi, jika pembangunan akses laut Sulawesi Tengah tidak jadi perhatian pemerintah bisa berdampak pada lambatnya distribusi potensi daerah yang melimpah. “Kalau pelabuhan laut Manado maju, Makassar juga maju dan akses kedua daerah ini lebih terbuka kita bisa terjepit,” katanya.

Cudi mengatakan keluhannya itu sudah disampaikan ke Presiden Jokowi dan jajaran Menteri pada Musrembang Nasional di Jakarta belum lama ini. Dia meminta agar pelabuhan laut di Kota Palu juga menjadi perhatian pemerintah pusat guna mempercepat akses pembangunan di ibukota provinsi Sulawesi Tengah ini. Kota Palu yang berada di tengah dengan didukung teluk Palu sangat strategis karena berada di tengah dengan didukung beberapa daerah penyangga seperti Donggala, Parigi Moutong dan Sigi.

Selain itu Kota Palu juga berada di perlintasan Alki II di Selamat Makasar yang ramai dilintasi kapal besar. Cudi mengatakan setiap tahun kurang lebih 8000 kapal yang melintas di jalur pelayaran tersebut. “Ini kan potensi yang memberi keuntungan Kota Palu,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Flyover Busway Transjakarta Ciledug-Blok M Akan Dibangun 2015

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun jalan layang atau flyover untuk busway Transjakarta koridor XIII rute Ciledug-Blok M pada 2015.

“Pembangunan fisik jalan layang untuk Transjakarta itu siap dimulai kira-kira April 2015. Untuk saat ini, masih dilakukan rancang desain, kira-kira sampai tiga bulan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Agus Priyono di Jakarta, Minggu (21/12).

Menurut dia, proses lelang untuk pembangunan jalan layang tersebut telah rampung. Namun, pembangunan tidak dapat langsung dilakukan karen pemenang tender harus merancang desainnya terlebih dahulu.

“Proses lelang sudah selesai, dan nantinya akan dibagi-bagi menjadi delapan paket pengerjaan. Selain itu, di sepanjang koridor ini akan berdiri sebanyak 12 halte,” ujar Agus.

Dia menuturkan anggaran pembangunan jalan layang tersebut mencapai Rp2,5 triliun dengan rincian Rp200 miliar untuk biaya konsultan perencanaan, desain awal dan konsultan manajemen.

“Sementara itu, untuk pembangunan fisiknya sendiri mencapai Rp2,3 triliun. Biaya pembangunannya menggunakan anggaran multi years. Jalan layang ini ditargetkan sudah bisa beroperasi pada 2016,” tutur Agus.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan jalan layang tersebut hanya diperuntukkan bagi bus Transjakarta. Namun, apabila suatu hari diperlukan tambahan rasio jalan, jalan layang itu bisa dilebarkan.

“Kita sudah merancang sedemikian rupa supaya jalan layang itu bisa dilebarkan dan memungkinkan untuk dilewati oleh kendaraan lain. Karena memang sebelumnya sempat ada dilema apakan jalan itu hanya khusus untuk bus Transjakarata atau bisa juga untuk kendaraan lain,” ungkap Agus.

Jalan layang yang akan dibangun itu memiliki total panjang lintasan 9,4 kilometer yang terbentang dari Ciledug hingga Jalan Pierre Tendean, lebar sembilan meter dan tinggi sekitar 12 hingga 20 meter.

Artikel ini ditulis oleh:

Flyover Busway Transjakarta Ciledug-Blok M Akan Dibangun 2015

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membangun jalan layang atau flyover untuk busway Transjakarta koridor XIII rute Ciledug-Blok M pada 2015.

“Pembangunan fisik jalan layang untuk Transjakarta itu siap dimulai kira-kira April 2015. Untuk saat ini, masih dilakukan rancang desain, kira-kira sampai tiga bulan,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Agus Priyono di Jakarta, Minggu (21/12).

Menurut dia, proses lelang untuk pembangunan jalan layang tersebut telah rampung. Namun, pembangunan tidak dapat langsung dilakukan karen pemenang tender harus merancang desainnya terlebih dahulu.

“Proses lelang sudah selesai, dan nantinya akan dibagi-bagi menjadi delapan paket pengerjaan. Selain itu, di sepanjang koridor ini akan berdiri sebanyak 12 halte,” ujar Agus.

Dia menuturkan anggaran pembangunan jalan layang tersebut mencapai Rp2,5 triliun dengan rincian Rp200 miliar untuk biaya konsultan perencanaan, desain awal dan konsultan manajemen.

“Sementara itu, untuk pembangunan fisiknya sendiri mencapai Rp2,3 triliun. Biaya pembangunannya menggunakan anggaran multi years. Jalan layang ini ditargetkan sudah bisa beroperasi pada 2016,” tutur Agus.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan jalan layang tersebut hanya diperuntukkan bagi bus Transjakarta. Namun, apabila suatu hari diperlukan tambahan rasio jalan, jalan layang itu bisa dilebarkan.

“Kita sudah merancang sedemikian rupa supaya jalan layang itu bisa dilebarkan dan memungkinkan untuk dilewati oleh kendaraan lain. Karena memang sebelumnya sempat ada dilema apakan jalan itu hanya khusus untuk bus Transjakarata atau bisa juga untuk kendaraan lain,” ungkap Agus.

Jalan layang yang akan dibangun itu memiliki total panjang lintasan 9,4 kilometer yang terbentang dari Ciledug hingga Jalan Pierre Tendean, lebar sembilan meter dan tinggi sekitar 12 hingga 20 meter.

Artikel ini ditulis oleh:

Menteri Marwan: Tanggung Jawab Perusahaan Bukan Hanya Pemegang Saham

Jakarta, Aktual.co — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar meminta agar perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR), lebih peka dan peduli terhadap masyarakat perdesaan.

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya sekedar untuk pemegang saham, tetapi memberdayakan masyarakat dari masalah lingkungan, pendidikan dan masalah sosial lainnya.
 
“Setiap hari pesan pendek (SMS) yang saya terima, kebanyakan menyampaikan keluhan soal tidak ada keperdulian CSR memperhatikan masyarakat desa yang wilayahnya berdiri perusahaan tambang, migas, dan sektor kehutanan. Ini hal serius yang harus segera disikapi,” ujar Marwan dalam rilis yang diterima Aktual (21/12).
 
Menurut dia, keberadaan CSR harusnya lebih memperhatikan  dampak sosial dan lingkungannya untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Maksudnya, katanya lagi, kontribusi nyatanya bertujuan bagi pembangunan berkelanjutnya wilayah produksi perusahaan.

“Pemberdayaan masyarakat, harus diperhatikan perusahaan. Tidak serta merta berpikir jangka pendek saja,” ujarnya.
 

Artikel ini ditulis oleh:

Menteri Marwan: Tanggung Jawab Perusahaan Bukan Hanya Pemegang Saham

Jakarta, Aktual.co — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar meminta agar perusahaan melalui Corporate Social Responsibility (CSR), lebih peka dan peduli terhadap masyarakat perdesaan.

Tanggung jawab perusahaan tidak hanya sekedar untuk pemegang saham, tetapi memberdayakan masyarakat dari masalah lingkungan, pendidikan dan masalah sosial lainnya.
 
“Setiap hari pesan pendek (SMS) yang saya terima, kebanyakan menyampaikan keluhan soal tidak ada keperdulian CSR memperhatikan masyarakat desa yang wilayahnya berdiri perusahaan tambang, migas, dan sektor kehutanan. Ini hal serius yang harus segera disikapi,” ujar Marwan dalam rilis yang diterima Aktual (21/12).
 
Menurut dia, keberadaan CSR harusnya lebih memperhatikan  dampak sosial dan lingkungannya untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Maksudnya, katanya lagi, kontribusi nyatanya bertujuan bagi pembangunan berkelanjutnya wilayah produksi perusahaan.

“Pemberdayaan masyarakat, harus diperhatikan perusahaan. Tidak serta merta berpikir jangka pendek saja,” ujarnya.
 

Artikel ini ditulis oleh:

Hamdi Muluk Sebut Pegangkatan Menteri Non-Parpol Itu Tak Ideal

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Psikologi Politik Hamdi Muluk menyebut, pengangkatan kalangan profesional atau non partai politik sebagai menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK tidaklah ideal.
“Menteri itu adalah perpanjangan tangan dari parpol yang nantinya akan diuji kemampuan politiknya,” kata dia di Jakarta, Minggu (21/12).
Dia mengatakan, sebaiknya pengangkatan menteri itu harus berasal dari parpol karena telah teruji memiliki kemampuan dalam berpolitik. “Political skillnya teruji,” ujarnya.
Dia pun meragukan pengangkatan kalangan profesional seperti CEO untuk menjadi menteri. “Saya ragu karena CEO itu kan otaknya mau untung terus, saya ragu bagaimana menyesuaikan dengan ideologi yang harusnya pro rakyat, kesejahteraan,” ujarnya.
Dengan itu, maka saat ini akan terjadi menteri yang ‘gagap politik’ karena tidak memiliki pengalaman dalam bidang itu.
Hamdi mengatakan kemungkinan Jokowi mengambil kalangan profesional adalah karena orang-orang di kalangan parpol hanya sedikit yang mumpuni. Untuk itu, dia juga menyarankan agar parpol segera melakukan perombakan untuk menghasilkan kader yang berkualitas.
“Reformasi total. Orang baik kalau mau masuk parpol jangan dipersulit. Selama ini orang baik masuknya ke sektor privat, tidak ke sektor publik karena suka dipersulit oleh parpol,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain