26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40234

Hamdi Muluk Sebut Pegangkatan Menteri Non-Parpol Itu Tak Ideal

Jakarta, Aktual.co — Pengamat Psikologi Politik Hamdi Muluk menyebut, pengangkatan kalangan profesional atau non partai politik sebagai menteri di Kabinet Kerja Jokowi-JK tidaklah ideal.
“Menteri itu adalah perpanjangan tangan dari parpol yang nantinya akan diuji kemampuan politiknya,” kata dia di Jakarta, Minggu (21/12).
Dia mengatakan, sebaiknya pengangkatan menteri itu harus berasal dari parpol karena telah teruji memiliki kemampuan dalam berpolitik. “Political skillnya teruji,” ujarnya.
Dia pun meragukan pengangkatan kalangan profesional seperti CEO untuk menjadi menteri. “Saya ragu karena CEO itu kan otaknya mau untung terus, saya ragu bagaimana menyesuaikan dengan ideologi yang harusnya pro rakyat, kesejahteraan,” ujarnya.
Dengan itu, maka saat ini akan terjadi menteri yang ‘gagap politik’ karena tidak memiliki pengalaman dalam bidang itu.
Hamdi mengatakan kemungkinan Jokowi mengambil kalangan profesional adalah karena orang-orang di kalangan parpol hanya sedikit yang mumpuni. Untuk itu, dia juga menyarankan agar parpol segera melakukan perombakan untuk menghasilkan kader yang berkualitas.
“Reformasi total. Orang baik kalau mau masuk parpol jangan dipersulit. Selama ini orang baik masuknya ke sektor privat, tidak ke sektor publik karena suka dipersulit oleh parpol,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ini Komentar Faisal Soal Petral dan Sonangol

Jakarta, Aktual.co —Kepala Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM)  Faisal Basri curhat ketika ditanya tentang audit yang dilakukan RTKM terhadap Petral. Dia juga bergeming ketika ditanya soal kerjasama Migas Indonesia dengan Sonangol.

“Saya enggak apa-apa difitnah. Dibilang masuk angin dan segala macam, padahal kita sampaikan sesuatu berdasarkan pendalaman,” ujarnya kepada Aktual.co usai jumpa pers di kantor kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12)

Faisal mengatakan, isu soal Petral memang macam-macam dan simpang siur. Namun apa yang disampaikan oleh tim reformasi semua berdasarkan kajian mendalam baru kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi.

“Kita melakukan proses rekomendasi berdasarkan kajian. Apa itu Petral, kegiatannya apa saja. Banyak yang enggak tahu bahwa Petral lakukan Trading juga. Selain impor juga ekspor,” jelasnya.

Faisal juga mengingatkan bahwa Indonesia nantinya pasti akan lebih banyak konsumsi BBM sedangkan produksi menurun. Inilah alasannya, kenapa Indonesia harus melakukan trading atau jual-beli migas. “Nantinya, dalam trading ini apakah lebih banyak perusahaan IOC atau bagaimana. Itu nanti,” tukasnya.

Lantas, bagaimana dengan Sonangol? Faisal mengaku hal itu tidak ada urusannya dengan tim yang dia kepalai. “Soal Sonangol bukan urusan kami. Bukan tugas kami,” sergah Faisal sambil berlalu./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Ini Komentar Faisal Soal Petral dan Sonangol

Jakarta, Aktual.co —Kepala Tim Khusus Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM)  Faisal Basri curhat ketika ditanya tentang audit yang dilakukan RTKM terhadap Petral. Dia juga bergeming ketika ditanya soal kerjasama Migas Indonesia dengan Sonangol.

“Saya enggak apa-apa difitnah. Dibilang masuk angin dan segala macam, padahal kita sampaikan sesuatu berdasarkan pendalaman,” ujarnya kepada Aktual.co usai jumpa pers di kantor kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (21/12)

Faisal mengatakan, isu soal Petral memang macam-macam dan simpang siur. Namun apa yang disampaikan oleh tim reformasi semua berdasarkan kajian mendalam baru kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi.

“Kita melakukan proses rekomendasi berdasarkan kajian. Apa itu Petral, kegiatannya apa saja. Banyak yang enggak tahu bahwa Petral lakukan Trading juga. Selain impor juga ekspor,” jelasnya.

Faisal juga mengingatkan bahwa Indonesia nantinya pasti akan lebih banyak konsumsi BBM sedangkan produksi menurun. Inilah alasannya, kenapa Indonesia harus melakukan trading atau jual-beli migas. “Nantinya, dalam trading ini apakah lebih banyak perusahaan IOC atau bagaimana. Itu nanti,” tukasnya.

Lantas, bagaimana dengan Sonangol? Faisal mengaku hal itu tidak ada urusannya dengan tim yang dia kepalai. “Soal Sonangol bukan urusan kami. Bukan tugas kami,” sergah Faisal sambil berlalu./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

KPU: Pemilihan Pilkada Serentak Pada 2015

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemilihan Umum memastikan, Pemilihan Kepala Daerah akan dilaksanakan pada tahun 2015, dan tidak adanya pengunduran jadwal Pilkada ke tahun 2016.
Ketua KPU Husni Kamil Manik menjelaskan, pihaknya sudah siap dengan pelaksanaan Pilkada serentak pada 2015. Dalam arti, pemungutan suara putaran pertama dilaksanakan di 2015.
Sementara itu, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menjelaskan bahwa pemungutan suara di 2016 itu adalah putaran kedua jika ada.
Menurut dia, jika hasil masih ada sengketa, maka penetapannya baru akan dilaksanakan di bulan Mei 2016. Karena KPU mengaku masih sulit menyelenggarakan pemungutan suara putaran kedua pada 2015 sebagai akibat perolehan suara yang tidak mutlak ataupun sengketa.
Ada 204 pemilihan kepala daerah yang akan digelar serentak satu hari pada tahun 2015, yaitu 8 provinsi, 170 kabupaten dan 26 kota. ‎Saat ini sejumlah peraturan terkait Pilkada itu masih diselesaikan oleh KPU.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

KPU: Pemilihan Pilkada Serentak Pada 2015

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemilihan Umum memastikan, Pemilihan Kepala Daerah akan dilaksanakan pada tahun 2015, dan tidak adanya pengunduran jadwal Pilkada ke tahun 2016.
Ketua KPU Husni Kamil Manik menjelaskan, pihaknya sudah siap dengan pelaksanaan Pilkada serentak pada 2015. Dalam arti, pemungutan suara putaran pertama dilaksanakan di 2015.
Sementara itu, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menjelaskan bahwa pemungutan suara di 2016 itu adalah putaran kedua jika ada.
Menurut dia, jika hasil masih ada sengketa, maka penetapannya baru akan dilaksanakan di bulan Mei 2016. Karena KPU mengaku masih sulit menyelenggarakan pemungutan suara putaran kedua pada 2015 sebagai akibat perolehan suara yang tidak mutlak ataupun sengketa.
Ada 204 pemilihan kepala daerah yang akan digelar serentak satu hari pada tahun 2015, yaitu 8 provinsi, 170 kabupaten dan 26 kota. ‎Saat ini sejumlah peraturan terkait Pilkada itu masih diselesaikan oleh KPU.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Erwin Usman : Negara Harusnya Turut Hadir Dalam Permasalahan Agraria

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis 98 Sulawesi Tenggara Erwin Usman berpendapat, kasus yang menimpa Eva Bande pada Bulan September Tahun 2008 seharusnya negara turut hadir dalam setiap permasalahan itu.
Apalagi, permasalahan yang dihadapi Eva ketika itu masalah agraria. Waktu itu seorang petani memberi kabar kepada Eva perihal penggusuran yang dilakukan secara tiba-tiba oleh PT Kurnia Luwuk Sejati (KLS).
Dimana terdapat kebun Kakao dan tanaman-tanaman lainnya seperti pisang, durian, kelapa, dll, diatas lahan bersertifikat milik masyarakat di Lokasi Program Transmigrasi pola Agroestate Desa Singkoyo. Penggusuran tersebut dilakukan atas dasar perintah pemiliknya, Murad Husein.
“Negara ikut hadir untuk mengcek kawan-kawan yang masih ada di dalam penjara yang sama seperti Eva sebelumnya,” kata Erwin di Jakarta, Minggu (21/12).
Lanjut Erwin, masih ada kawan-kawan di beberapa daerah lain yang nasibnya sama seperti Eva yang harus di perhatikan oleh negara. “Ada 145 yang sudah kita sampaikan kepada Joko Widodo.”
Dalam pemberian grasi ini, tambah Erwin, tidak ada kaitannya dengan pembebasannya dengan Polycarpus dan kini Eva sudah bisa menghirup udara bebas untuk terus memperjuangkan hak-hak para petani.
“Sudah di bacakan berarti sudah Fix di bebaskan, tidak ada barter dengan kasus apa pun dalam pemberian grasi ini,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain