26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40237

Mama Pedagang di Papua Berharap Jokowi Kunjungi Mereka

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo diharapkan bisa bertemu dan menyapa “mama-mama pedagang Papua” di Kota Jayapura pada kunjungannya Sabtu (27/12) pekan depan diwilayah itu.

“Harapannya, Pak Presiden Jokowi selain mencanangkan pembangunan Pasar Sentani dan sejumlah pasar lainnya, serta peletakkan batu pertama pembangunan jembatan Hamadi-Holtekamp bisa bertemu mama-mama pedagang Papua di Jayapura,” kata Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Yakoba Lokbere Wetipo di Kota Jayapura, Papua, Minggu (21/12).

Menurutnya, mama-mama pedagang Papua yang berjualan di Jalan Percetakan pusat Kota Jayapura sangat menantikan kedatangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu, sekaligus ingin menyampaikan keinginan mereka akan pasar yang representatif.

“Hal ini akan kami sampaikan ke Pak Presiden Jokowi melalui Mensesneg atau pun Sekab Pak Andi Widjajanto, agar beliau bisa menyambangi pasar sementara mama-mama pedagang itu,” katanya.

Yakoba mengakui jika pada Pilpres lalu, Presiden Jokowi ketika masih berstatus capres sempat menyambangi pasar mama-mama Papua saat berkunjung di Kota Jayapura, hanya saja tidak tidak efisien karena banyak warga yang ingin bersalaman.

“Mama-mama Papua sangat berharap sekali, Pak Presiden Jokowi bisa bertemu mereka lagi. Yang sebenarnya mereka ingin melihat lebih dekat dengan beliau,” katanya.

Yakoba yang juga istri dari Jhon Wempi Wetipo, Bupati Jayawijaya itu mengemukakan bahwa selain menghadiri perayaan Natal nasional bersama di Lapangan Mandala Kota Jayapura, preisiden ketujuh RI itu direncanakan mengunjungi Wamena, ke Museum Wesaput dan bertemu tokoh LMA di Lapangan Pendidikan.

“Pak Presiden Jokowi juga akan bertemu relawan Bara JP di GOR Waringin Kota Jayapura ,” katanya.

Untuk itu, Yakoba mengajak semua pihak agar bisa menyambut kedatangan Presiden Jokowi dengan hati terbuka karena kehadiran suami ari Iriani Jokowi itu akan memberikan banyak manfaat bagi pembangunan di Papua dan Papua Barat.

“Tentunya banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari kedatangan Presiden Jokowi. Beliau pasti akan bertemu dengan para tokoh agama, adat, perempuan dan pemuda di Papua mendengarkan keluhan, saran dan masukan soal percepatan pembangunan disegala bidang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemprov Jateng Tuding Pertamina “Mainkan” Surat Sakti BPH Migas

Semarang, Aktual.co —  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunding PT Pertamina (Persero) ‘memainkan’ surat sakti dari Badan Penyalur Hulu Migas terkait pengalihan kembali kuota solar subsidi bagi nelayan pada bulan Desember 2014.

Sebelumnya, BPH Migas memangkas sementara kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 20 persen pada bulan Agustus lalu. Pemangkasan itu berkait dengan menipisnya stok BBM yang diprediksi habis bulan Desember.

“BPH Migas sudah mengembalikan alokasi kuota solar untuk nelayan. Pertamina telah mendapatkan penyaluran solar untuk nelayan kembali, saya lihat suratnya tertanggal itu,” terang Kepala Dinas Kelautan Provinsi Jateng, M Syafriadi kepada Aktual.co, Minggu (20/12).

Pihaknya mengakui saat ini nelayan Pantura Pekalongan mengalami kelangkaan solar. Akibatnya, kapal nelayan dibawah ukuran 30 grass ton beristirahat di rumah dan tidak berlabuh. Padahal cuaca musim di bulan ini sangat menguntungkan.

Sementara, External Relation Pertamina areal Jateng-DIY, Robert MV mengakui sampai sejauh ini belum menerima surat pengembalian alokasi BBM subsidi bagi nelayan sebesar 20 persen. Meski begitu, pihaknya sudah melihat surat Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) yang dipotong 20 persen.

“Itu yang ada surat untuk SPDN saja kelihatannya, kalau suratnya aku belum liat, tapi memang SPDN sudah dikirimi surat dari Pertamina bahwa alokasi BBMnya kembali ke normal sebelum dipotong 20%,” beber dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemprov Jateng Tuding Pertamina “Mainkan” Surat Sakti BPH Migas

Semarang, Aktual.co —  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menunding PT Pertamina (Persero) ‘memainkan’ surat sakti dari Badan Penyalur Hulu Migas terkait pengalihan kembali kuota solar subsidi bagi nelayan pada bulan Desember 2014.

Sebelumnya, BPH Migas memangkas sementara kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebesar 20 persen pada bulan Agustus lalu. Pemangkasan itu berkait dengan menipisnya stok BBM yang diprediksi habis bulan Desember.

“BPH Migas sudah mengembalikan alokasi kuota solar untuk nelayan. Pertamina telah mendapatkan penyaluran solar untuk nelayan kembali, saya lihat suratnya tertanggal itu,” terang Kepala Dinas Kelautan Provinsi Jateng, M Syafriadi kepada Aktual.co, Minggu (20/12).

Pihaknya mengakui saat ini nelayan Pantura Pekalongan mengalami kelangkaan solar. Akibatnya, kapal nelayan dibawah ukuran 30 grass ton beristirahat di rumah dan tidak berlabuh. Padahal cuaca musim di bulan ini sangat menguntungkan.

Sementara, External Relation Pertamina areal Jateng-DIY, Robert MV mengakui sampai sejauh ini belum menerima surat pengembalian alokasi BBM subsidi bagi nelayan sebesar 20 persen. Meski begitu, pihaknya sudah melihat surat Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) yang dipotong 20 persen.

“Itu yang ada surat untuk SPDN saja kelihatannya, kalau suratnya aku belum liat, tapi memang SPDN sudah dikirimi surat dari Pertamina bahwa alokasi BBMnya kembali ke normal sebelum dipotong 20%,” beber dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Belum Bertemu DPR, Jokowi Dianggap Beruntung

Jakarta, Aktual.co — Anggota DPR fraksi Partai Golkar Misbakhun menyebut, pemerintahan Jokowi-JK saat ini masih beruntung karena publik masih mendukungnya pascapenaikan Bahan Bakar Minyak.
“Jokowi masih menari-nari di dukungan publik. Dia masih santai karena belum bertemu dengan DPR,” kata Misbakhun dalam paparan Approval Rating Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Minggu (21/12).
Dia mengatakan pemerintahan Jokowi masih berjalan cukup lancar karena belum bertemu dengan DPR. Pasalnya, jika sudah bertemu dengan DPR untuk pembahasan kebijakan pasti akan mengalami kendala karena tugas DPR sebagai pengawas pelaksanaan pemerintahan.
Selain itu, ‘untungnya’ pemerintahan Jokowi-JK adalah Jokowi yang memiliki sikap lebih berani dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. “Untungnya dia lebih berani dari pada SBY. Contohnya kenaikan BBM di masa awal pemerintahannya. Itu berani sekali.”
Lebih jauh dia mengatakan, Jokowi dianggap bukan haus popularitas. Dimana pada pemerintahan sebelumnya, setiap 100 hari masa kerja dilakukan review terhadap kebijakan yang sudah dilakukan, Jokowi justru tidak melakukan hal itu.
“Kinerja 100 hari tidak dijadikan tolak ukur.Yang ada hanya kerja, kerja, kerja,” ujarnya.
Meski begitu dia mengingatkan Jokowi mengenai pemerintahannya mendatang, jika kebijakannya yang dilakukan tidak pro rakyat, maka akan diragukan keberhasilannya dan memungkinkan adanya kritikan dari masyarakat.
“Satu-satunya yang buat Jokowi populer kembali dan mendapat harapan positif dari masyarakat adalah dengan menurunkan harga BBM kembali.”
Dia pun mengkritik kinerja menteri di Kabinet Kerja. Dia meragukan harapan positif dari masyarakat terhadap menteri-menteri saat ini belum teruji kinerjanya. Pasalnya, menteri-menteri belum bertemu DPR untuk membahas kebijakan.
“Mereka masih pakai suara publik. Lihat nanti apakah suara kritis di DPR bisa dia jawab dengan baik?”
Dia mempertanyakan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. “Seberapa besar pengaruh kebijakan tenggelamkan kapal? Kenapa hanya kapal kayu yang ditenggelamkan, bukan kapal besar?” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Belum Bertemu DPR, Jokowi Dianggap Beruntung

Jakarta, Aktual.co — Anggota DPR fraksi Partai Golkar Misbakhun menyebut, pemerintahan Jokowi-JK saat ini masih beruntung karena publik masih mendukungnya pascapenaikan Bahan Bakar Minyak.
“Jokowi masih menari-nari di dukungan publik. Dia masih santai karena belum bertemu dengan DPR,” kata Misbakhun dalam paparan Approval Rating Pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Minggu (21/12).
Dia mengatakan pemerintahan Jokowi masih berjalan cukup lancar karena belum bertemu dengan DPR. Pasalnya, jika sudah bertemu dengan DPR untuk pembahasan kebijakan pasti akan mengalami kendala karena tugas DPR sebagai pengawas pelaksanaan pemerintahan.
Selain itu, ‘untungnya’ pemerintahan Jokowi-JK adalah Jokowi yang memiliki sikap lebih berani dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. “Untungnya dia lebih berani dari pada SBY. Contohnya kenaikan BBM di masa awal pemerintahannya. Itu berani sekali.”
Lebih jauh dia mengatakan, Jokowi dianggap bukan haus popularitas. Dimana pada pemerintahan sebelumnya, setiap 100 hari masa kerja dilakukan review terhadap kebijakan yang sudah dilakukan, Jokowi justru tidak melakukan hal itu.
“Kinerja 100 hari tidak dijadikan tolak ukur.Yang ada hanya kerja, kerja, kerja,” ujarnya.
Meski begitu dia mengingatkan Jokowi mengenai pemerintahannya mendatang, jika kebijakannya yang dilakukan tidak pro rakyat, maka akan diragukan keberhasilannya dan memungkinkan adanya kritikan dari masyarakat.
“Satu-satunya yang buat Jokowi populer kembali dan mendapat harapan positif dari masyarakat adalah dengan menurunkan harga BBM kembali.”
Dia pun mengkritik kinerja menteri di Kabinet Kerja. Dia meragukan harapan positif dari masyarakat terhadap menteri-menteri saat ini belum teruji kinerjanya. Pasalnya, menteri-menteri belum bertemu DPR untuk membahas kebijakan.
“Mereka masih pakai suara publik. Lihat nanti apakah suara kritis di DPR bisa dia jawab dengan baik?”
Dia mempertanyakan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. “Seberapa besar pengaruh kebijakan tenggelamkan kapal? Kenapa hanya kapal kayu yang ditenggelamkan, bukan kapal besar?” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Gede Pasek: Ibas Berupaya Aklamasi Munas Demokrat

Denpasar, Aktual.co — Kandidat Ketua Umum Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika menuturkan jika Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas berupaya membuat Kongres Partai Demokrat aklamasi.

“Ibas mau aklamasi. Ada surat pernyataan bermaterai yang sudah digalang. Bali, Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan ada beberapa lagi itu yang sudah bulat menyatakan dukungan ke Ibas,” kata Pasek di Denpasar, Bali, Minggu (21/12).

Pasek menyesalkan upaya Ibas yang akan membuat dinamika demokrasi di Kongres Partai Demokrat mati.

 “Ini demokrasi apa yang kita bangun. Kalau dilakukan secara fair, mereka (Ketua DPD dan PDC yang dipecat (di-PLT-kan)  dikembalikan, saya yakin menang tipis. Mereka itu pendukung AU,” papar Pasek.

Menurut Pasek, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan dan Ibas lah yang mestinya dipecat, bukan para ketua DPD dan DPC tersebut. ”

Ngapain mecatin orang. Mereka yang lebih layak dipecat. Syarief dan Ibas itu tidak lahir dalam KLB. Dia lahir setelah KLB,” papar dia.

Menurut Pasek, apa yang dilakukannya tidak dalam kerangka melawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Bukan melawan SBY. Saya ingin meluruskan hal tak benar. Intinya adalah saya ingin bangun demokrasi. Ukurannya kinerja. Karakter Sengkuni tak nyaman ketika saya maju. Setiap serangan mereka saya jawab tunai. Didi Irawadi, Ruhut Sitompul, semua saya jawab tunai,” tegas Pasek.

Pasek mengakui saat ini ada tiga kekuatan besar di tubuh Demokrat yakni, kubu Cikeas, Kubu Duren Sawit dan Marzuki Alie. Jika situasinya seperti ini, di mana seluruh DPD dan DPC pendukungnya dipecati, Pasek mengaku peluangnya semakin tipis.

“Saya tahu peluang saya kecil. Saya tidak takut. Kalau berbasis surat bermaterai itu, selesai sudah ini kongres. Sudah ada pemenangnya sebelum bertanding,” bebernya.

“Masa tidak bertanding tapi dapat piala, kan tidak elok. Saya siap bertanding secara sehat agar demokrasi di tubuh Demokrat berjalan,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain