26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40240

HIPMI Sesalkan KUR Didominasi Pengusaha Mapan

Jakarta, Aktual.co — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta menyesalkan, pihak yang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) didominasi pengusaha yang mapan, padahal seharusnya lebih baik dikucurkan untuk pengusaha pemula.
“Dari kajian kami di Hipmi, banyak lembaga keuangan penyalur KUR tidak menyalurkan untuk pelaku usaha mikro yang tidak punya agunan,” kata Ketua Umum Hipmi Jaya Rama Datau, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/12).
Padahal, ujar Rama, konsep KUR ini dulunya untuk membantu pelaku usaha mikro yang usahanya menguntungkan, namun tidak ‘bankable’ sehingga sukar memperoleh pinjaman dari pihak perbankan.
Dengan adanya KUR, dia mengingatkan bahwa pengusaha tersebut mendapatkan jaminan oleh pemerintah melalui Askrindo dan Jamkrindo “Ini namanya KUR malah jatuh ke tangan pelaku usaha yang sudah mapan.”
Untuk itu, Hipmi meminta pemerintah benar-benar mengkaji penyaluran KUR, karena sebagian besar penerima KUR dinilai belum tepat sasaran.
Hipmi juga mendukung rencana pemerintah untuk memberikan plafon KUR kepada nasabah maksimal sebesar Rp 25 juta.”Kami minta KUR itu tidak ada lagi yang Rp100 juta atau ke atasnya nilainya, sebab bila nilainya sudah di atas Rp 25 juta sudah dapat dianggap sebagai nasabah komersil, tarifnya juga komersil,” ujar Rama.
Sebelumnya, Hipmi Jaya menginginkan program KUR dapat terus berlanjut dan benar-benar ditargetkan untuk para pengusaha pemula di Tanah Air. “Sejak awal KUR ini, ditargetkan untuk pengusaha pemula dan tidak punya ‘collateral loan’. Faktanya, di lapangan sebagian besar penerima KUR wajib punya penjaminan. Jadi banyak yang kecewa.”
Rama berpendapat, meski konsep KUR diatas kertas sudah bagus, namun dalam implementasinya, bank-bank penyalur KUR masih meleset dan tidak sesuai sasaran.
Dia juga menyesalkan bahwa praktik KUR di lapangan tidak jauh berbeda dengan pemberian kredit komersil lainnya. Menurut dia, kontribusi UKM atas ekspor nasional masih di bawah 20 persen, sedangkan Thailand telah berada di atas 20 persen. “Padahal, kontribusi UKM RI atas perekonomian nasional cukup besar yakni mendekati 60 persen atas PDB,” ujarnya.
Dia berpendapat, sejumlah tantangan menanti yakni bagaimana meningkatkan kapasitas bisnis UKM, membuka akses pembiayaan yang lebih besar bagi pelaku UKM, meningkatkan kelembagaan dan sumber daya manusia UKM, serta meningkatkan akses pasar dan teknologi bagi UKM.
Hipmi mengusulkan KUR direvitalisasi agar makin tepat sasaran dan berdampak besar bagi pengembangan kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja serta dinilai cukup bagus untuk membantu pembiayaan bagi pengusaha pemula.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

HIPMI Sesalkan KUR Didominasi Pengusaha Mapan

Jakarta, Aktual.co — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta menyesalkan, pihak yang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) didominasi pengusaha yang mapan, padahal seharusnya lebih baik dikucurkan untuk pengusaha pemula.
“Dari kajian kami di Hipmi, banyak lembaga keuangan penyalur KUR tidak menyalurkan untuk pelaku usaha mikro yang tidak punya agunan,” kata Ketua Umum Hipmi Jaya Rama Datau, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (21/12).
Padahal, ujar Rama, konsep KUR ini dulunya untuk membantu pelaku usaha mikro yang usahanya menguntungkan, namun tidak ‘bankable’ sehingga sukar memperoleh pinjaman dari pihak perbankan.
Dengan adanya KUR, dia mengingatkan bahwa pengusaha tersebut mendapatkan jaminan oleh pemerintah melalui Askrindo dan Jamkrindo “Ini namanya KUR malah jatuh ke tangan pelaku usaha yang sudah mapan.”
Untuk itu, Hipmi meminta pemerintah benar-benar mengkaji penyaluran KUR, karena sebagian besar penerima KUR dinilai belum tepat sasaran.
Hipmi juga mendukung rencana pemerintah untuk memberikan plafon KUR kepada nasabah maksimal sebesar Rp 25 juta.”Kami minta KUR itu tidak ada lagi yang Rp100 juta atau ke atasnya nilainya, sebab bila nilainya sudah di atas Rp 25 juta sudah dapat dianggap sebagai nasabah komersil, tarifnya juga komersil,” ujar Rama.
Sebelumnya, Hipmi Jaya menginginkan program KUR dapat terus berlanjut dan benar-benar ditargetkan untuk para pengusaha pemula di Tanah Air. “Sejak awal KUR ini, ditargetkan untuk pengusaha pemula dan tidak punya ‘collateral loan’. Faktanya, di lapangan sebagian besar penerima KUR wajib punya penjaminan. Jadi banyak yang kecewa.”
Rama berpendapat, meski konsep KUR diatas kertas sudah bagus, namun dalam implementasinya, bank-bank penyalur KUR masih meleset dan tidak sesuai sasaran.
Dia juga menyesalkan bahwa praktik KUR di lapangan tidak jauh berbeda dengan pemberian kredit komersil lainnya. Menurut dia, kontribusi UKM atas ekspor nasional masih di bawah 20 persen, sedangkan Thailand telah berada di atas 20 persen. “Padahal, kontribusi UKM RI atas perekonomian nasional cukup besar yakni mendekati 60 persen atas PDB,” ujarnya.
Dia berpendapat, sejumlah tantangan menanti yakni bagaimana meningkatkan kapasitas bisnis UKM, membuka akses pembiayaan yang lebih besar bagi pelaku UKM, meningkatkan kelembagaan dan sumber daya manusia UKM, serta meningkatkan akses pasar dan teknologi bagi UKM.
Hipmi mengusulkan KUR direvitalisasi agar makin tepat sasaran dan berdampak besar bagi pengembangan kewirausahaan dan penciptaan lapangan kerja serta dinilai cukup bagus untuk membantu pembiayaan bagi pengusaha pemula.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Beri Grasi, Eva Bande Ucapkan Terimakasi ke Presiden Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Eva Bande yang selama ini dikenal sebagai pembela hak-hak petani yang tertindas di Sulawesi Tengah mengucakpakan, terimakasih karena Presiden Jokowi Widodo memberikan grasi terhadapnya. “Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi, atas pengabulan grasi ini, ini adalah grasi pertama kepada aktifis agraris,” kata Eva Bande di Jakarta, Minggu (21/12).
Menurut Eva, pada saat dirinya dintangkap oleh pihak kepolisian merasa tidak mendapatkan keadilan. Apalagi, ketika itu dia ingin membela para warga yang pada saat waktu itu tanahnya di rampas oleh pihak swasta.
“Begitu jelas di hadapan kita banyak perampasan tanah oleh pihak-pihak swasta tapi hukum tidak berpihak kepada kita, malah saya dan 23 orang kawan-kawan dari warga yang ditangkap, mana keadilan buat kami.”
Untuk di ketahui, penangkapan Eva Bande yang selama ini dicari-cari dan dianggap buron Kejaksaan Negeri Luwuk. Eva, di tuduh mengahasut para petani untuk melawan pihak perusahaan.
Perempuan pejuang Agraria itu kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor Kejaksaan Tinggi Yogyakarta. Penangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Luwuk, M. Syarifuddin.
Keesokan harinya,16 Mei 2014, Eva Bande langsung diterbangkan ke Luwuk, Sulawesi Tengah, dengan menggunakan penerbangan regular. Sesampainya di Luwuk, Eva yang dikawal oleh petugas keamanan langsung digiring ke Lembaga Pemasyarakatan Luwuk.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Beri Grasi, Eva Bande Ucapkan Terimakasi ke Presiden Jokowi

Jakarta, Aktual.co — Eva Bande yang selama ini dikenal sebagai pembela hak-hak petani yang tertindas di Sulawesi Tengah mengucakpakan, terimakasih karena Presiden Jokowi Widodo memberikan grasi terhadapnya. “Saya berterima kasih kepada Presiden Jokowi, atas pengabulan grasi ini, ini adalah grasi pertama kepada aktifis agraris,” kata Eva Bande di Jakarta, Minggu (21/12).
Menurut Eva, pada saat dirinya dintangkap oleh pihak kepolisian merasa tidak mendapatkan keadilan. Apalagi, ketika itu dia ingin membela para warga yang pada saat waktu itu tanahnya di rampas oleh pihak swasta.
“Begitu jelas di hadapan kita banyak perampasan tanah oleh pihak-pihak swasta tapi hukum tidak berpihak kepada kita, malah saya dan 23 orang kawan-kawan dari warga yang ditangkap, mana keadilan buat kami.”
Untuk di ketahui, penangkapan Eva Bande yang selama ini dicari-cari dan dianggap buron Kejaksaan Negeri Luwuk. Eva, di tuduh mengahasut para petani untuk melawan pihak perusahaan.
Perempuan pejuang Agraria itu kemudian ditangkap dan dibawa ke kantor Kejaksaan Tinggi Yogyakarta. Penangkapan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Kejaksaan Negeri Luwuk, M. Syarifuddin.
Keesokan harinya,16 Mei 2014, Eva Bande langsung diterbangkan ke Luwuk, Sulawesi Tengah, dengan menggunakan penerbangan regular. Sesampainya di Luwuk, Eva yang dikawal oleh petugas keamanan langsung digiring ke Lembaga Pemasyarakatan Luwuk.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Bawa ‘Alquran Raksasa’ Pelajar Ingatkan Umat Islam untuk Mengaji

Puluhan pelajar yang tergabung dalam QGen (Qur’anie Generation) Tebet berkeliling sambil membawa prototype Alquran besar di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (21/12/2014). Aksi simpatik ini dilakukan untuk mengajak kaum muslim pengunjung Car Free Day agar kembali kepada Alquran dan menjalankan kewajiban sebagai umat Islam. AKTUAL/MUNZIR

Masyarakat Ragukan Kinerja HM Prasetyo Sebagai Jaksa Agung

Jakarta, Aktual.co — Masyarakat masih ragu dengan potensi Jaksa Agung HM Prasetyo. Anggapan itu berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Survei Cyrus Network terhadap 1.220 responden pada 1-7 November lalu.
“Ketika ditanyakan apakan Jaksa Agung saat ini akan mampu memperbaiki citra kejaksaan dan menegakkan hukun dengan adil, sebanyak 46 persen responden mengatakan tidak tahu, 40 persen menyatakan mampu dan 12,1 persen mengatakan tidak mampu,” kata CEO Cyrus Network Hasan Nasbi di Jakarta, Minggu (21/12).
Namun, ketika diberikan informasi mengenai latar belakang HM Presetyo yang merupakan kader dari Partai Nasdem, keyakinan akan kemampuan Prasetyo menurun.
“Yang menyatakan mampu, turun sedikit menjadi 38,3 persen dan yang menyatakan tidak mampu 18,3 persen dan yang tidak tahu 43,5 persen.”
Sementara itu, Anggota DPR dari Partai Golkar Misbakhun juga meragukan pengangkatan Prasetyo sebagai Jaksa Agung. Dia mencium ada dorongan dari Partai Nasdem besutan Surya Paloh terhadap pengangkatan tersebut.
“Nasdem ingin sekali punya Jaksa Agung,” ujarnya pada kesempatan yang sama, Minggu (21/12).
Lebih jauh dia mengatakan, Partai Nasdem merupakai partai yang bisa dibilang minoritas kedudukannya di pemerintahan, namun kerap menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintahan Jokowi.
Dia pun mempertanyakan sikap Jokowi yang semula mengatakan bahwa yang menjabat Jaksa Agung adalah bukan dari partai politik. Namun, dengan diangkatnya Prasetyo, maka pernyataan Jokowi pun menjadi tidak benar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain