27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40257

OJK dan BI Tutup Kantor pada 26 Desember

Jakarta, Aktual.co — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) tidak beroperasi pada 25 dan 26 Desember 2014 sehubungan dengan libur Natal dan cuti bersama.

Keterangan tertulis OJK yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/12) menyebutkan libur dan cuti bersama itu diatur berdasar Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 37/KDK.02/2013 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2014.

Tanggal 26 Desember 2014 merupakan salah satu dari empat tanggal yang ditetapkan sebagai cuti bersama. Selain tanggal 26 Desember 2014, tanggal cuti bersama lainnya adalah 30 Juli 2014, 31 Juli 2014 dan 1 Agustus 2014. Pada saat cuti bersama tersebut, OJK tutup atau tidak beroperasi.

Ketentuan tersebut juga berlaku bagi pegawai Kementerian Keuangan dan BI yang ditugaskan di OJK.  Sementara itu berdasar Kalender Libur dan Kegiatan Operasional Terbatas 2014 BI, BI juga tutup atau tidak beroperasi pada 25 dan 26 Desember 2014 dalam rangka libur Natal dan cuti bersama setelah Natal.

Artikel ini ditulis oleh:

OJK dan BI Tutup Kantor pada 26 Desember

Jakarta, Aktual.co — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) tidak beroperasi pada 25 dan 26 Desember 2014 sehubungan dengan libur Natal dan cuti bersama.

Keterangan tertulis OJK yang diterima di Jakarta, Sabtu (20/12) menyebutkan libur dan cuti bersama itu diatur berdasar Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 37/KDK.02/2013 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2014.

Tanggal 26 Desember 2014 merupakan salah satu dari empat tanggal yang ditetapkan sebagai cuti bersama. Selain tanggal 26 Desember 2014, tanggal cuti bersama lainnya adalah 30 Juli 2014, 31 Juli 2014 dan 1 Agustus 2014. Pada saat cuti bersama tersebut, OJK tutup atau tidak beroperasi.

Ketentuan tersebut juga berlaku bagi pegawai Kementerian Keuangan dan BI yang ditugaskan di OJK.  Sementara itu berdasar Kalender Libur dan Kegiatan Operasional Terbatas 2014 BI, BI juga tutup atau tidak beroperasi pada 25 dan 26 Desember 2014 dalam rangka libur Natal dan cuti bersama setelah Natal.

Artikel ini ditulis oleh:

Kelahiran PDRI Diperingati Secara Nasional, Sumbar Bangga

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Sumatera Barat,  Irwan Prayitno mengatakan, peringatan Hari Bela Negara di seluruh pelosok daerah di Indonesia merupakan kebanggan tersendiri bagi Sumatera Barat.

“Hari Bela Negara (HBN) ini telah ditetapkan sejak tahun 2006, tetapi hanya beberapa daerah saja di Indonesia yang memperingatinya setiap tanggal 19 Desember. Baru pada peringatan yang ke delapan kalinya tahun 2014 ini HBN diperingati di seluruh daerah di Indonesia. Ini merupakan sebuah kehormatan tersendiri bagi Sumatera Barat,” kata dia di Padang, Jumat (19/12).

Menurut Irwan peringatan HBN merupakan peringatan kepada penyelenggaraan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI) yang berbasis di rimba-rimba Sumatera Barat pada tahun 1948-1949.  “PDRI menjaga kelangsungan Negara Republik Indonesia pada agresi Belanda II tahun 1948-1949,” kata dia.

Dia mengatakan, ini merupakan sebuah bukti nyata peranan Sumatera Barat dalam kancah sejarah bangsa Indonesia.
“Dengan adanya PDRI ini, dunia mengetahui bahwa negara Indonesia tidak bubar seperti yang dikabarkan oleh Belanda setelah menangkap Soekarno-Hatta. Pemerintahan Republik Indonesia masih berjalan meskipun kepala negara tertangkap,” kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperingati HBN di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (19/12).

Dalam kesempatan itu, gubernur membacakan sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo yang mengingatkan kembali sejarah 66 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948.  Atas prakarsa Mr. Sjarifoedin Prawiranegara, berdasarkan mandat yang diberikan oleh Presiden Soekarno maka dibentuklah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat.

Langkah Mr Sjafroedin tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan kelangsungan hidup negara, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia masih ada. Karena meski pada saat itu Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohamad Hatta ditangkap Belanda yang menyerbu ibukota perjuangan di Jogyakarta, rakyat tetap bergerak melawan kolonialisme.

Presiden juga mengajak seluruh rakyat Indonesia belajar dari sejarah perjuangan bangsa untuk menatap masa depan.
Saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sifatnya multi dimensi. Artinya ancaman tidak lagi bersifat konvensional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang baik fisik maupun non fisik.

Ditambahkannya upaya melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya bela negara.
Negara Indonesia akan menjadi kokoh dan besar ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Selain itu Presiden juga mengingatkan ancaman atas kedaulatan negara yang muncul dari tindak pidana kejahatan luar biasa, yaitu korupsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Kelahiran PDRI Diperingati Secara Nasional, Sumbar Bangga

Jakarta, Aktual.co — Gubernur Sumatera Barat,  Irwan Prayitno mengatakan, peringatan Hari Bela Negara di seluruh pelosok daerah di Indonesia merupakan kebanggan tersendiri bagi Sumatera Barat.

“Hari Bela Negara (HBN) ini telah ditetapkan sejak tahun 2006, tetapi hanya beberapa daerah saja di Indonesia yang memperingatinya setiap tanggal 19 Desember. Baru pada peringatan yang ke delapan kalinya tahun 2014 ini HBN diperingati di seluruh daerah di Indonesia. Ini merupakan sebuah kehormatan tersendiri bagi Sumatera Barat,” kata dia di Padang, Jumat (19/12).

Menurut Irwan peringatan HBN merupakan peringatan kepada penyelenggaraan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI) yang berbasis di rimba-rimba Sumatera Barat pada tahun 1948-1949.  “PDRI menjaga kelangsungan Negara Republik Indonesia pada agresi Belanda II tahun 1948-1949,” kata dia.

Dia mengatakan, ini merupakan sebuah bukti nyata peranan Sumatera Barat dalam kancah sejarah bangsa Indonesia.
“Dengan adanya PDRI ini, dunia mengetahui bahwa negara Indonesia tidak bubar seperti yang dikabarkan oleh Belanda setelah menangkap Soekarno-Hatta. Pemerintahan Republik Indonesia masih berjalan meskipun kepala negara tertangkap,” kata dia.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperingati HBN di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Jumat (19/12).

Dalam kesempatan itu, gubernur membacakan sambutan tertulis Presiden RI Joko Widodo yang mengingatkan kembali sejarah 66 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 19 Desember 1948.  Atas prakarsa Mr. Sjarifoedin Prawiranegara, berdasarkan mandat yang diberikan oleh Presiden Soekarno maka dibentuklah Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat.

Langkah Mr Sjafroedin tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan kelangsungan hidup negara, sekaligus menunjukkan kepada dunia bahwa negara Indonesia masih ada. Karena meski pada saat itu Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohamad Hatta ditangkap Belanda yang menyerbu ibukota perjuangan di Jogyakarta, rakyat tetap bergerak melawan kolonialisme.

Presiden juga mengajak seluruh rakyat Indonesia belajar dari sejarah perjuangan bangsa untuk menatap masa depan.
Saat ini, tantangan dan ancaman terhadap kedaulatan bangsa sifatnya multi dimensi. Artinya ancaman tidak lagi bersifat konvensional atau fisik semata akan tetapi sudah berkembang baik fisik maupun non fisik.

Ditambahkannya upaya melawan ancaman kemiskinan, keterbelakangan dan ketertinggalan adalah upaya bela negara.
Negara Indonesia akan menjadi kokoh dan besar ketika bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bersama.

Selain itu Presiden juga mengingatkan ancaman atas kedaulatan negara yang muncul dari tindak pidana kejahatan luar biasa, yaitu korupsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Ribuan Terompet Jawa Laris Dijual di Padang

Jakarta, Aktual.co — Sedikitnya puluhan ribu terompet berbagai model asal Pulau Jawa, mulai dijual di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menyambut tahun baru 2015.

“Kami setiap tahun memasok sebanyak 45.000 terompet dari Jawa, untuk dijual kembali kepada pedagang eceran di sini,” kata Amir (50), pedagang grosiran terompet tahun baru di Jalan Aru, Lubuk Begalung (Lubeg), Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (20/12).

Selain memenuhi kebutuhan pedagang eceran, kata Amir, ia juga memasok terompet tahun baru ke luar Sumbar, di antaranya ke Bengkulu dan Jambi. Ia juga memenuhi permintaan terompet tahun baru dari hotel-hotel dan kantor pemerintahan.

Penjualan terompet tersebut dengan harga bervariasi, mulai Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per buah, tergantung ukuran dan model. Model terompet yang ada tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, yakni model ular naga, kupu-kupu, dan tokoh kartun.

Menurut dia, kini pedagang eceran dan warga sudah mulai membeli terompet miliknya, puncaknya diperkirakan beberapa hari sebelum malam pergantian tahun 2014–2015 mendatang. Pembelian terompet, katanya, juga tergantung pada cuaca, sebab bila hujan, pembeli akan berkurang apalagi jika hujan terjadi saat malam tahun baru.  “Tahun kemarin, dari 45 ribu terompet, tersisa 5.000 buah. Mudah-mudahan tahun ini bisa habis semua,” ujarnya.

Kendati hanya pedagang musiman, ia mengaku omzet yang didapat bisa mencapai seratus juta lebih setiap tahun, termasuk menjual kembang api dan pernak-pernik tahun baru lainnya. Ia mengatakan masih banyak sejumlah pedagang grosiran terompet tahun baru di Padang yang memasok dagangannya dari Pulau Jawa, namun diakuinya ia memang paling banyak memiliki stok.

Sementara itu, pedagang eceran terompet, Eri (34) mengaku sudah banyak pembeli yang mencari terompet tahun baru. Eri biasanya menjual terompet tersebut mulai harga Rp25 ribu hingga Rp75 ribu per buah. “Biasanya model tokoh kartun banyak yang mencari,” katanya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Ribuan Terompet Jawa Laris Dijual di Padang

Jakarta, Aktual.co — Sedikitnya puluhan ribu terompet berbagai model asal Pulau Jawa, mulai dijual di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), menyambut tahun baru 2015.

“Kami setiap tahun memasok sebanyak 45.000 terompet dari Jawa, untuk dijual kembali kepada pedagang eceran di sini,” kata Amir (50), pedagang grosiran terompet tahun baru di Jalan Aru, Lubuk Begalung (Lubeg), Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (20/12).

Selain memenuhi kebutuhan pedagang eceran, kata Amir, ia juga memasok terompet tahun baru ke luar Sumbar, di antaranya ke Bengkulu dan Jambi. Ia juga memenuhi permintaan terompet tahun baru dari hotel-hotel dan kantor pemerintahan.

Penjualan terompet tersebut dengan harga bervariasi, mulai Rp10 ribu hingga Rp100 ribu per buah, tergantung ukuran dan model. Model terompet yang ada tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, yakni model ular naga, kupu-kupu, dan tokoh kartun.

Menurut dia, kini pedagang eceran dan warga sudah mulai membeli terompet miliknya, puncaknya diperkirakan beberapa hari sebelum malam pergantian tahun 2014–2015 mendatang. Pembelian terompet, katanya, juga tergantung pada cuaca, sebab bila hujan, pembeli akan berkurang apalagi jika hujan terjadi saat malam tahun baru.  “Tahun kemarin, dari 45 ribu terompet, tersisa 5.000 buah. Mudah-mudahan tahun ini bisa habis semua,” ujarnya.

Kendati hanya pedagang musiman, ia mengaku omzet yang didapat bisa mencapai seratus juta lebih setiap tahun, termasuk menjual kembang api dan pernak-pernik tahun baru lainnya. Ia mengatakan masih banyak sejumlah pedagang grosiran terompet tahun baru di Padang yang memasok dagangannya dari Pulau Jawa, namun diakuinya ia memang paling banyak memiliki stok.

Sementara itu, pedagang eceran terompet, Eri (34) mengaku sudah banyak pembeli yang mencari terompet tahun baru. Eri biasanya menjual terompet tersebut mulai harga Rp25 ribu hingga Rp75 ribu per buah. “Biasanya model tokoh kartun banyak yang mencari,” katanya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain