25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40278

Terkait Petral, Pengamat: Kepala Tim RTKM “Mencla-Mencle”

Jakarta, Aktual.co — Peneliti Senior Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyarankan kepada Kepala Tim Reformasi Tata kelola Migas (RTKM) agar memahami dahulu persoalan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sebelum mengeluarkan pernyataan kontroversial agar publik tidak menilai dirinya tidak konsisten.
“Pak Basri seharusnya, mendalami dulu persoalan, jangan membuat pernyataan kontroversial dulu, jangan emosional, sehingga tidak terulang lagi seperti sekarang, kalau pernyataan berubah-ubah bisa menimbulkan persepsi publik bahwa seseorang itu terkesan tidak konsisten,” kata Karyono kepada Aktual.co, Sabtu (20/12).
Saran tersebut dikatakan oleh Karyono terkait pernyataan Faisal Basri  yang mengakui bahwa keberadaan Petral lebih berguna di Singapura sebagai perusahaan trading dari tanah air, padahal sebelumnya, Faisal secara lantang menginginkan bahwa Petral harus dibubarkan lantaran menurutnya telah menjadi sarang mafia migas.
Menurut Karyono Fasial Basri melontarkan pernyataan seperti itu lantaran belum memahami betul mengenai Petral secara utuh.
“Mungkin pak Fasial belum mengetahui betul Petral secara utuh, peran dan fungsinya seluk beluk Petral,” ujar Karyono.
Meskipun demikian Karyono memaklumi apa yang telah dikatakan oleh Fasial, menurutnya hal itu terjadi lantaran latar belakang Fasial bukan murni dari migas tetapis ebagai pengamat ekonomi.
Selain itu menurut Karyono, sebelum Fasial didapuk menjadi Ketua Tim Reformasi Tata kelola Minyak dan Gas Bumi, Fasial hanya mengamati anak usaha pertamina itu dari jauh saja.
“Kalau sekarang karena sebagai Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas, sehingga memiliki kesempatan untuk mendalami Petral secara konferehensif, itu yang membuat sikap pak Faisal berubah,” tandas dia.
Diketahui pada Rabu (17/12) lalu Faisal basri mengisyaratkan untuk mengurungkan niatnya memberi rekomendasi memindahkan Petral dari Singapura ke Jakarta apalagi membubarkan. Pasalnya ada beberapa pertimbangan yang lebih penting jika Petral tetap berada di Singapura, hal tersebut terjadi setelah dirinya mendengar penjelasan langsung dari pihak Petral.
Petral mau di Jakarta sebenarnya nggak ada urusan untuk itu. Petral lebih berguna di Singapura sebagai perusahaan trading dari tanah air. Salah satunya mendistribusikan minyak mentah dari beberapa perusahaan migas yang dibutuhkan Indonesia,” kata Faisal, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Terkait Petral, Pengamat: Kepala Tim RTKM “Mencla-Mencle”

Jakarta, Aktual.co — Peneliti Senior Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyarankan kepada Kepala Tim Reformasi Tata kelola Migas (RTKM) agar memahami dahulu persoalan PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) sebelum mengeluarkan pernyataan kontroversial agar publik tidak menilai dirinya tidak konsisten.
“Pak Basri seharusnya, mendalami dulu persoalan, jangan membuat pernyataan kontroversial dulu, jangan emosional, sehingga tidak terulang lagi seperti sekarang, kalau pernyataan berubah-ubah bisa menimbulkan persepsi publik bahwa seseorang itu terkesan tidak konsisten,” kata Karyono kepada Aktual.co, Sabtu (20/12).
Saran tersebut dikatakan oleh Karyono terkait pernyataan Faisal Basri  yang mengakui bahwa keberadaan Petral lebih berguna di Singapura sebagai perusahaan trading dari tanah air, padahal sebelumnya, Faisal secara lantang menginginkan bahwa Petral harus dibubarkan lantaran menurutnya telah menjadi sarang mafia migas.
Menurut Karyono Fasial Basri melontarkan pernyataan seperti itu lantaran belum memahami betul mengenai Petral secara utuh.
“Mungkin pak Fasial belum mengetahui betul Petral secara utuh, peran dan fungsinya seluk beluk Petral,” ujar Karyono.
Meskipun demikian Karyono memaklumi apa yang telah dikatakan oleh Fasial, menurutnya hal itu terjadi lantaran latar belakang Fasial bukan murni dari migas tetapis ebagai pengamat ekonomi.
Selain itu menurut Karyono, sebelum Fasial didapuk menjadi Ketua Tim Reformasi Tata kelola Minyak dan Gas Bumi, Fasial hanya mengamati anak usaha pertamina itu dari jauh saja.
“Kalau sekarang karena sebagai Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas, sehingga memiliki kesempatan untuk mendalami Petral secara konferehensif, itu yang membuat sikap pak Faisal berubah,” tandas dia.
Diketahui pada Rabu (17/12) lalu Faisal basri mengisyaratkan untuk mengurungkan niatnya memberi rekomendasi memindahkan Petral dari Singapura ke Jakarta apalagi membubarkan. Pasalnya ada beberapa pertimbangan yang lebih penting jika Petral tetap berada di Singapura, hal tersebut terjadi setelah dirinya mendengar penjelasan langsung dari pihak Petral.
Petral mau di Jakarta sebenarnya nggak ada urusan untuk itu. Petral lebih berguna di Singapura sebagai perusahaan trading dari tanah air. Salah satunya mendistribusikan minyak mentah dari beberapa perusahaan migas yang dibutuhkan Indonesia,” kata Faisal, di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Sepakbola Adalah Kita

Anggota Exco PSSI Dzamal Aziz, bersama Pengamat Sepakbola Tommy Welly dan Mantan Pemain Nasional Rully Nere saat diskusi polemik dengan tema: Sepakbola Adalah Kita di Jakarta, Sabtu (20/12/2014). Djamal menegaskan tidak ada mafia pada tubuh induk sepakbola Indonesia, yang ada hanya mafia di bola. Mafia di pertandingan sepakbola dapat dilihat dari pertandingan-pertandingan sepakbola yang digelar di Indonesia. Pada 10 pertandingan, tujuh pertandingan terindikasi diatur (match fixing). AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Libur Akhir Tahun, Lion Tambah Penerbangan dari Batam

Jakarta, Aktual.co —  Maskapai Lion Air mengajukan tambahan penerbangan tujuan Pekanbaru, Medan, dan Surabaya dari penghubung (hub) mereka Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

“Mulai 22 Desember ini Lion Air akan menambah masing-masing satu penerbangan setiap hari untuk tiga tujuan tersebut,” kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Sabtu (20/12).

Pada hari-hari biasa, Lion Air sudah melayani penerbangan Batam-Surabaya tiga kali sehari. Batam- Medan tiga kali sehari, dan Batam-Pekanbaru empat kali sehari.

Dengan penambahan ini, maka Lion Air akan memiliki empat penerbangan ke Surabaya dan Medan, serta lima penerbangan ke Pekanbaru.

“Menurut manajemen Lion Air, terjadi peningkatan permintaan penerbangan yang tinggi pada tiga tujuan tersebut. Sehingga jumlah penerbangan ditambah,” kata dia.

Ia mengatakan, untuk maskapai lain yang beroperasi di Bandara Internasional Hang Nadim Batam seperti Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Wings Air, Malindo, Firefly, belum mengajukan penambahan penerbangan.

“Hingga saat ini kami belum menerima pengajuan penambahan penerbangan maskapai selain Lion Air meski secara nasional maskapai-maskapai tersebut juga menambah penerbangan,” kata Suwarso.

Suwarso mengatakan, meski tidak secara spesifik mengkhususnya bagi penerbangan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2015, Garuda Indonesia pada Jumat (19/12) meresmikan dua penerbangan baru dari Batam menuju Bandung dan Surabaya.

Lion Air pada akhir 2013 resmi menjadikan Hang Nadim Batam sebagai hub penerbangan wilayah barat. Maskapai yang mengoperasikan Boeing tersebut membuka penerbangan langsung penghubung kawasan barat Indonesia ke tengah dan timur tanpa transit di Jakarta.

Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suprasetio mengatakan meski saat ini belum nampak lonjakan penumpang, namun pihak maskapai menyatakan sejumlah penerbangan pada akhir tahun penuh.

“Rata-rata pemesanan tiket bertambah. Sehingga hampir semua tiket yang disediakan maskapai-maskapai yang beroperasi dari Batam terjual habis,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Libur Akhir Tahun, Lion Tambah Penerbangan dari Batam

Jakarta, Aktual.co —  Maskapai Lion Air mengajukan tambahan penerbangan tujuan Pekanbaru, Medan, dan Surabaya dari penghubung (hub) mereka Bandara Internasional Hang Nadim Batam.

“Mulai 22 Desember ini Lion Air akan menambah masing-masing satu penerbangan setiap hari untuk tiga tujuan tersebut,” kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Sabtu (20/12).

Pada hari-hari biasa, Lion Air sudah melayani penerbangan Batam-Surabaya tiga kali sehari. Batam- Medan tiga kali sehari, dan Batam-Pekanbaru empat kali sehari.

Dengan penambahan ini, maka Lion Air akan memiliki empat penerbangan ke Surabaya dan Medan, serta lima penerbangan ke Pekanbaru.

“Menurut manajemen Lion Air, terjadi peningkatan permintaan penerbangan yang tinggi pada tiga tujuan tersebut. Sehingga jumlah penerbangan ditambah,” kata dia.

Ia mengatakan, untuk maskapai lain yang beroperasi di Bandara Internasional Hang Nadim Batam seperti Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Citilink, Wings Air, Malindo, Firefly, belum mengajukan penambahan penerbangan.

“Hingga saat ini kami belum menerima pengajuan penambahan penerbangan maskapai selain Lion Air meski secara nasional maskapai-maskapai tersebut juga menambah penerbangan,” kata Suwarso.

Suwarso mengatakan, meski tidak secara spesifik mengkhususnya bagi penerbangan menghadapi Natal dan Tahun Baru 2015, Garuda Indonesia pada Jumat (19/12) meresmikan dua penerbangan baru dari Batam menuju Bandung dan Surabaya.

Lion Air pada akhir 2013 resmi menjadikan Hang Nadim Batam sebagai hub penerbangan wilayah barat. Maskapai yang mengoperasikan Boeing tersebut membuka penerbangan langsung penghubung kawasan barat Indonesia ke tengah dan timur tanpa transit di Jakarta.

Kepala Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suprasetio mengatakan meski saat ini belum nampak lonjakan penumpang, namun pihak maskapai menyatakan sejumlah penerbangan pada akhir tahun penuh.

“Rata-rata pemesanan tiket bertambah. Sehingga hampir semua tiket yang disediakan maskapai-maskapai yang beroperasi dari Batam terjual habis,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Eks Menpera: Hanya Indonesia Suka Dibayar Dolar

Jakarta, Aktual.co —  Mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa menegaskan bahwa harus ada perlakuan tegas dari Pemerintah dalam mengawal penggunaan mata uang Rupiah di dalam negeri. Hal ini harus ditindak tegas agar tidak terus-menerus menjadi salah satu sentimen negatif anjloknya nilai tukar Rupiah.

“Di Bali hotel-hotel itu harus kembali ke Rupiah. Lalu Indonesia Powerplan Project (IPP) juga jangan menggunakan mata uang asing, harus dipaksa pakai Rupiah. Di Thailand dan di Filipina semua transaksi dalam negeri dipaksa pakai mata uangnya. Cuma di Indonesia dibayar pakai dolar kok suka,” kata Suharso di Jakarta, Sabtu (20/12).

Ia menambahkan, ke depan Pemerintah merencanakan akan menggenjot infrastruktur di dalam negeri. Tapi itu seharusnya menggunakan hitung-hitungan biaya dengan Rupiah.

“Kalau bangun ini bangun itu lalu menggunakan mata uang asing dalam pembiayaannya yah bagaimana,” ujar mantan politikus PPP itu.

Selain itu, lanjutnya, ke depan juga ada target membangun 35.000 megawatt pembangkit listrik. Tapi itu tadi kalau hitung-hitungannya pakai dolar juga yah bagaimana rupiah kita bisa kuat? Kita kan perlu memerdekakan rupiah di negeri sendiri,” lanjutnya.

“Kalau kita lihat di negara-negara lain, setiap anggaran-anggaran pembangunannya selalu menggunakan mata uangnya sendiri,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain