24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40289

Lemkapoin Pertanyakan Tujuan Pembentukan Tim Sembilan

Jakarta, Aktual.co — Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai dianggap sebagai dagelan. Pasalnya, hingga kini, baik tugas ataupun anggota tim tersebut baru sebatas wacana.

Dikatakan oleh Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto, Kemenpora harus merumuskan secara tegas Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Tim Sembilan. Dan jangan ikut euforia api perubahan sepakbola yang ujungnya hanya memperkeruh suasana.

“Apa sebenarnya fokus dari tim ini? Apakah mengawasi PSSI sepenuhnya seperti pertanggungjawaban kongres? Untuk menuntaskan mafia sepakbola? Atau untuk menguatkan putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) yang menyatakan PSSI adalah badan publik yang harus membuka laporanya kepada masyarakat?,” tanya Richard dalam rilis yang diterima Aktual.co di Jakarta, Jumat (19/12).

Selain itu, lanjut Richard, keberadaan Tim Sembilan juga harus nyata. Jangan cuma sekedar blafing atau berwacana di media. Dia juga mengharapkan agar Kemenpora segera memperkenalkan tim tersebut.

“Jangan sekedar wacana. Hal ini agar jelas kecepatan kerja dan hasilnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Lemkapoin Pertanyakan Tujuan Pembentukan Tim Sembilan

Jakarta, Aktual.co — Tim Sembilan bentukan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai dianggap sebagai dagelan. Pasalnya, hingga kini, baik tugas ataupun anggota tim tersebut baru sebatas wacana.

Dikatakan oleh Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Supriyanto, Kemenpora harus merumuskan secara tegas Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Tim Sembilan. Dan jangan ikut euforia api perubahan sepakbola yang ujungnya hanya memperkeruh suasana.

“Apa sebenarnya fokus dari tim ini? Apakah mengawasi PSSI sepenuhnya seperti pertanggungjawaban kongres? Untuk menuntaskan mafia sepakbola? Atau untuk menguatkan putusan Komisi Informasi Pusat (KIP) yang menyatakan PSSI adalah badan publik yang harus membuka laporanya kepada masyarakat?,” tanya Richard dalam rilis yang diterima Aktual.co di Jakarta, Jumat (19/12).

Selain itu, lanjut Richard, keberadaan Tim Sembilan juga harus nyata. Jangan cuma sekedar blafing atau berwacana di media. Dia juga mengharapkan agar Kemenpora segera memperkenalkan tim tersebut.

“Jangan sekedar wacana. Hal ini agar jelas kecepatan kerja dan hasilnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sudin Pendidikan Jaksel Deklarasikan Sekolah Anti Korupsi

Jakarta, Aktual.co —Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta Selatan deklarasikan program “Sekolah Negeri Bebas Pungutan dan Anti Korupsi” di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Didi Sugandi mengatakan saat ini tercatat ada 494 kepala SDN dan 64 kepala SMPN di Jakarta Selatan yang telah mendeklarasikan bebas pungutan dan antikorupsi.
“Dan mengajukan permohonan pendampingan dalam manajemen tata keuangan dari Dinas Pendidikan, Kementerian Pendidikan, dan dana CSR dari perusahaan besar,” kata dia di Jakarta, Jumat (19/12).
Diakuinya, pendampingan pengaturan penggunaan anggaran sangat dibutuhkan pihak sekolah yang masih dalam tahap pembelajaran. Hal itu juga berguna untuk menjamin penggunaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) agar bisa dipertanggungjawabkan.
Didi mencontohkan tata kelola keuangan membutuhkan tiga bendahara untuk pemasukan, pengeluaran dan membuat pertanggungjawaban.
Sedangkan saat ini masih banyak SDN yang kekurangan tenaga bendahara pada bagian tata usaha. “Keuangan SDN dikelola oleh guru atau tenaga honorer,” ujarnya.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Istaryatiningtyas menambahkan seluruh sekolah harus sudah merubah pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
Dia menyatakan seluruh penggunaan anggaran sekolah harus diaudit secara internal maupun inspektorat seperti BPK, BPKP dan KPK.
Salah satu prestasi yang diraih yakni SMPN 19 Jakarta menjadi juara pertama tingkat nasional pada kompetisi tata kelola manajemen pengelolaan BOS 2014 yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Sudin Pendidikan Jaksel Deklarasikan Sekolah Anti Korupsi

Jakarta, Aktual.co —Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta Selatan deklarasikan program “Sekolah Negeri Bebas Pungutan dan Anti Korupsi” di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Didi Sugandi mengatakan saat ini tercatat ada 494 kepala SDN dan 64 kepala SMPN di Jakarta Selatan yang telah mendeklarasikan bebas pungutan dan antikorupsi.
“Dan mengajukan permohonan pendampingan dalam manajemen tata keuangan dari Dinas Pendidikan, Kementerian Pendidikan, dan dana CSR dari perusahaan besar,” kata dia di Jakarta, Jumat (19/12).
Diakuinya, pendampingan pengaturan penggunaan anggaran sangat dibutuhkan pihak sekolah yang masih dalam tahap pembelajaran. Hal itu juga berguna untuk menjamin penggunaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) agar bisa dipertanggungjawabkan.
Didi mencontohkan tata kelola keuangan membutuhkan tiga bendahara untuk pemasukan, pengeluaran dan membuat pertanggungjawaban.
Sedangkan saat ini masih banyak SDN yang kekurangan tenaga bendahara pada bagian tata usaha. “Keuangan SDN dikelola oleh guru atau tenaga honorer,” ujarnya.
Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Istaryatiningtyas menambahkan seluruh sekolah harus sudah merubah pertanggungjawaban pengelolaan keuangan.
Dia menyatakan seluruh penggunaan anggaran sekolah harus diaudit secara internal maupun inspektorat seperti BPK, BPKP dan KPK.
Salah satu prestasi yang diraih yakni SMPN 19 Jakarta menjadi juara pertama tingkat nasional pada kompetisi tata kelola manajemen pengelolaan BOS 2014 yang diadakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Artikel ini ditulis oleh:

Banjir Aceh Meluas, Ratusan KK Mengungsi

Banda Aceh, Aktual.co — Warga yang mengungsi dari Desa Buket Linteung dan Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, sudah mencapai ratusan kepala keluarga (KK) hingga Jumat (19/12) sore, akibat banjir yang merendam dua desa itu kian meluas. Padahal pada Kamis (18/12), yang mengungsi baru puluhan KK akibat meluap air dari Krueng Arakundo.  

Sedangkan di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara lima desa, sekitar pukul 10.00 WIB mulai terendam banjir. Masing-masing Desa Kumbang (kilometer VII), Desa Teungoh (Kilometer VIII), Desa Dayah (kilometer IV), Desa Krueng (V) dan Desa Alue Empok. Kelima desa itu terendam banjir akibat tanggul krueng (sungai) Peutoe yang mengelilingi desa itu jebol di empat titik dua hari lalu.

“Kami sebagian mengungsi di kompleks SDN 8 Langkahan. Di rumah saya, ketinggian sekarang sudah capai 2 meter,” ujar Kamidan (45) warga Leubok Pusaka kepada Aktual.co.

Pengungsi lainnya memilih menumpang di rumah saudaranya di dusun tersebut. “Kami berharap Pemkab Aceh Utara menyediakan speed boat, karena jika ada warga yang terkurung banjir bisa cepat ditolong. Karena air terus naik dan masih hujan lebat,” katanya.

Kepala Desa Buket Linteung Tgk Yasin dihubungi terpisah menyebutkan, dari 482 kepala keluarga di desanya, sekitar 250 kepala keluarga yang harus mengungsi ke kawasan polindes di desa itu yang berada di perbukitan. “Air terus naik dan hari ini lebih parah dua hari sebelumnya. Ketinggian air sudah capai dua meter di lokasi tertentu,” katanya.

Sementara itu Ridwan warga Desa Lhoksukon Teungoh selain ratusan hektare sawah di sejumlah desa di kawasannnya, jalan Lhoksukon-Cot Girek, juga mulai terendam dengan ketinggian air capai 50 centimeter. Sedangkan rumah warga sudah mencapai 70 centimeter. “Sampai sore ini belum ada yang mengungsi, terangnya.

Sementara itu, pimpinan DPRK Aceh Utara bersama sejumlah dinas, diantaranya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk, Dinas Pengairan dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) usai Jumat mulai menyalurkan kepada warga di kawasan itu. “Kami sama sama turun dengan dinas pengairan hari ini untuk melihat langsung banjir dan penyebabnya, sehingga kedepan dinas segera mengatasinya agar tak terjadi kedepannya,” ujar Ketua DPRK Aceh Utara Ismail A Jalil.

Artikel ini ditulis oleh:

Banjir Aceh Meluas, Ratusan KK Mengungsi

Banda Aceh, Aktual.co — Warga yang mengungsi dari Desa Buket Linteung dan Leubok Pusaka Kecamatan Langkahan, Aceh Utara, sudah mencapai ratusan kepala keluarga (KK) hingga Jumat (19/12) sore, akibat banjir yang merendam dua desa itu kian meluas. Padahal pada Kamis (18/12), yang mengungsi baru puluhan KK akibat meluap air dari Krueng Arakundo.  

Sedangkan di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara lima desa, sekitar pukul 10.00 WIB mulai terendam banjir. Masing-masing Desa Kumbang (kilometer VII), Desa Teungoh (Kilometer VIII), Desa Dayah (kilometer IV), Desa Krueng (V) dan Desa Alue Empok. Kelima desa itu terendam banjir akibat tanggul krueng (sungai) Peutoe yang mengelilingi desa itu jebol di empat titik dua hari lalu.

“Kami sebagian mengungsi di kompleks SDN 8 Langkahan. Di rumah saya, ketinggian sekarang sudah capai 2 meter,” ujar Kamidan (45) warga Leubok Pusaka kepada Aktual.co.

Pengungsi lainnya memilih menumpang di rumah saudaranya di dusun tersebut. “Kami berharap Pemkab Aceh Utara menyediakan speed boat, karena jika ada warga yang terkurung banjir bisa cepat ditolong. Karena air terus naik dan masih hujan lebat,” katanya.

Kepala Desa Buket Linteung Tgk Yasin dihubungi terpisah menyebutkan, dari 482 kepala keluarga di desanya, sekitar 250 kepala keluarga yang harus mengungsi ke kawasan polindes di desa itu yang berada di perbukitan. “Air terus naik dan hari ini lebih parah dua hari sebelumnya. Ketinggian air sudah capai dua meter di lokasi tertentu,” katanya.

Sementara itu Ridwan warga Desa Lhoksukon Teungoh selain ratusan hektare sawah di sejumlah desa di kawasannnya, jalan Lhoksukon-Cot Girek, juga mulai terendam dengan ketinggian air capai 50 centimeter. Sedangkan rumah warga sudah mencapai 70 centimeter. “Sampai sore ini belum ada yang mengungsi, terangnya.

Sementara itu, pimpinan DPRK Aceh Utara bersama sejumlah dinas, diantaranya Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk, Dinas Pengairan dan Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) usai Jumat mulai menyalurkan kepada warga di kawasan itu. “Kami sama sama turun dengan dinas pengairan hari ini untuk melihat langsung banjir dan penyebabnya, sehingga kedepan dinas segera mengatasinya agar tak terjadi kedepannya,” ujar Ketua DPRK Aceh Utara Ismail A Jalil.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain