31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40382

IPB Gandeng Universitas Australia, Transformasi Pertanian dan Pangan di Indonesia

Jakarta, Aktual.co —Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) menggandeng University of Adelaide dari Australia untuk kerjasama bidang pendidikan dan penelitian di bidang pertanian dan pembangunan kedua negara.
Direktur International Center for Applied Finanze and Economics (InterCAFE) IPB, Dr Nunung Nuryartono, kerjasama keduanya sudah berjalan sudah berjalan sejak satu tahun ini. Diawali dengan kerja sama pendidikan dalam program “double degree”.
“Sangat intensif kita lakukan dan sebagai rangkaian kerja sama yang akan terus kita lanjutkan dengan menggelar forum kebijakan transformasi pertanian dan pangan di Indonesia,” ujar dia, dalam seminar internasional AFTI 2014 di Kampus IPB Baranangsiang Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/12).
Berbagai isu di sektor pertanian serta pembangunan menjadi bahasan kerja sama kedua belah pihak. Seperti kebijakan pertanian, perikanan dan kelautan serta pembangunan.
“Kami juga memiliki kerja sama penelitian yang sudah dijalankan, saat ini fokus utama di sektor pertanian dan pangan,” kata Nunung.
Untuk kerja sama penelitian, baik IPB dan University of Adelaide melakukan kajian bersama tentang transformasi pertanian dan pangan di Indonesia.
Menurutnya, dari kajian yang sudah dilakukan, transformasi memberikan dampak pada sektor pertanian terutama petani kecil. Salah satu contoh di daerah Jambi, terjadi transformasi pertanian dimana perkebunan sawit lebih mendominasi.
“Dari kajian ini kita sampaikan datanya kepada pemerintah, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk melindungi petani kecil dari pengaruh trasformasi ini,” kata Nunung.
Selain itu, isu pasar global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 juga menjadi fokus kerja sama dua universitas ini dalam menghasilkan kajian-kajian untuk mempersiapkan daya saing Indonesia dalam menghadapi pasar bebas.
“Melalui forum diskusi yang rutin dilakukan, kita bisa mengindentifikasi secara detil, apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan, sektor mana yang harus ditingkatkan, kalaupun ada penguatan pertanian apa yang dipekuat, ini kita kaji, dan hasil kajian kita sampaikan kepada pemerintah,” kata Nunung.
Dalam seminar internasional kerja sama IPB dan Universitas Adelaide menghadirkan sejumlah pembicara salah satunya, Dr Rick Barichello dari University of Brithis Calumbia, Canada yang menyampaikan pemikirannya seputar transformasi pertanian dan pangan di Canada.
Hadir juga pembicara dari IPB Dr Arief Daryanto, PhD yang membahas tentang industri susu di Indonesia sebagai peluang atau tantangan.

Artikel ini ditulis oleh:

IPB Gandeng Universitas Australia, Transformasi Pertanian dan Pangan di Indonesia

Jakarta, Aktual.co —Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) menggandeng University of Adelaide dari Australia untuk kerjasama bidang pendidikan dan penelitian di bidang pertanian dan pembangunan kedua negara.
Direktur International Center for Applied Finanze and Economics (InterCAFE) IPB, Dr Nunung Nuryartono, kerjasama keduanya sudah berjalan sudah berjalan sejak satu tahun ini. Diawali dengan kerja sama pendidikan dalam program “double degree”.
“Sangat intensif kita lakukan dan sebagai rangkaian kerja sama yang akan terus kita lanjutkan dengan menggelar forum kebijakan transformasi pertanian dan pangan di Indonesia,” ujar dia, dalam seminar internasional AFTI 2014 di Kampus IPB Baranangsiang Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (18/12).
Berbagai isu di sektor pertanian serta pembangunan menjadi bahasan kerja sama kedua belah pihak. Seperti kebijakan pertanian, perikanan dan kelautan serta pembangunan.
“Kami juga memiliki kerja sama penelitian yang sudah dijalankan, saat ini fokus utama di sektor pertanian dan pangan,” kata Nunung.
Untuk kerja sama penelitian, baik IPB dan University of Adelaide melakukan kajian bersama tentang transformasi pertanian dan pangan di Indonesia.
Menurutnya, dari kajian yang sudah dilakukan, transformasi memberikan dampak pada sektor pertanian terutama petani kecil. Salah satu contoh di daerah Jambi, terjadi transformasi pertanian dimana perkebunan sawit lebih mendominasi.
“Dari kajian ini kita sampaikan datanya kepada pemerintah, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk melindungi petani kecil dari pengaruh trasformasi ini,” kata Nunung.
Selain itu, isu pasar global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 juga menjadi fokus kerja sama dua universitas ini dalam menghasilkan kajian-kajian untuk mempersiapkan daya saing Indonesia dalam menghadapi pasar bebas.
“Melalui forum diskusi yang rutin dilakukan, kita bisa mengindentifikasi secara detil, apa yang harus dilakukan untuk menghadapi persaingan, sektor mana yang harus ditingkatkan, kalaupun ada penguatan pertanian apa yang dipekuat, ini kita kaji, dan hasil kajian kita sampaikan kepada pemerintah,” kata Nunung.
Dalam seminar internasional kerja sama IPB dan Universitas Adelaide menghadirkan sejumlah pembicara salah satunya, Dr Rick Barichello dari University of Brithis Calumbia, Canada yang menyampaikan pemikirannya seputar transformasi pertanian dan pangan di Canada.
Hadir juga pembicara dari IPB Dr Arief Daryanto, PhD yang membahas tentang industri susu di Indonesia sebagai peluang atau tantangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemenpora: PSSI “Lebay”

Jakarta, Aktual.co — Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto meyakini bahwa, ada komunikasi berat sebelah antara PSSI dan Konfederasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Gatot menjelaskan, PSSI seakan-akan mendewakan apa yang menjadi peraturan FIFA. Selain itu, PSSI juga dianggap “lebay” terhadap penegakkan peraturan FIFA.

Hal tersebut dibuktikan saat PSSI beralasan apabila babak final Indonesia Super League (ISL) 2014 tidak digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, PSSI bisa dijatuhi hukuman oleh FIFA.

“Nyatanya, final ISL bukan di Jakarta, tidak ada reaksi apa-apa dari FIFA. Ternyata ada komunikasi yang berat sebelah,” papar Gatot kepada wartawan di Depok, Jawa Barat, Kamis (18/12).

Menanggapi perilaku berlebihan PSSI, lanjut Gatot, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan FIFA. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar PSSI tidak lagi menjadikan FIFA sebagai tameng.

“Pemerintah boleh berkomunikasi dengan FIFA. Tidak perlu ke Zurich, Swiss (markas FIFA). Kami akan berkomunikasi secara “hotline”, itu harus kita jaga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemenpora: PSSI “Lebay”

Jakarta, Aktual.co — Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto meyakini bahwa, ada komunikasi berat sebelah antara PSSI dan Konfederasi Sepakbola Internasional (FIFA).

Gatot menjelaskan, PSSI seakan-akan mendewakan apa yang menjadi peraturan FIFA. Selain itu, PSSI juga dianggap “lebay” terhadap penegakkan peraturan FIFA.

Hal tersebut dibuktikan saat PSSI beralasan apabila babak final Indonesia Super League (ISL) 2014 tidak digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, PSSI bisa dijatuhi hukuman oleh FIFA.

“Nyatanya, final ISL bukan di Jakarta, tidak ada reaksi apa-apa dari FIFA. Ternyata ada komunikasi yang berat sebelah,” papar Gatot kepada wartawan di Depok, Jawa Barat, Kamis (18/12).

Menanggapi perilaku berlebihan PSSI, lanjut Gatot, pihaknya akan menjalin komunikasi dengan FIFA. Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar PSSI tidak lagi menjadikan FIFA sebagai tameng.

“Pemerintah boleh berkomunikasi dengan FIFA. Tidak perlu ke Zurich, Swiss (markas FIFA). Kami akan berkomunikasi secara “hotline”, itu harus kita jaga,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tentara Israel Larang Petani Palestina Masuki Tanah Pertaniannya

Jakarta, Aktual.co — Tentara Israel, mencegah para petani di desa Jaloud, sebelah selatan Nablus, Palestina, dari mengolah tanah mereka.

Dikutip dari Oana, Jumat (19/12), Kepala desa Jaloud, Abdullah Mohammad, mengatakan seorang tentara Israel mencegat para petani Palestina yang melakukan penggarapan tanah di desa, dengan dalih bahwa tanah tersebut terletak di daerah C, di bawah kekuasaan penuh militer dan pemerintah Israel.

Desa ini berdekatan dengan pos pemukiman ilegal Israel Esh Kodesh, di mana akses para petani dibatasi untuk izin khusus.

Menurut organisasi hak asasi manusia Israel B’Tselem, daerah C membentuk 60 persen dari Tepi Barat dan merupakan rumah bagi sekitar 300.000 warga Palestina.

Sekitar 325.500 pemukim Israel menetap di 125 pemukiman dan sekitar 100 pos terletak di daerah itu.

Israel mempertahankan kontrol atas keamanan dan pengelolaan lahan di daerah C serta menyebarkan untuk kepentingan sendiri, seperti pelatihan militer, manfaat ekonomi dan pembangunan pemukiman, kata B’Tselem.

Israel praktis melarang pembangunan dan pengembangan Palestina di daerah tersebut, sementara pada saat yang sama mereka mendorong pengembangan pemukiman illegal bagi Yahudi Israel.

Artikel ini ditulis oleh:

Tentara Israel Larang Petani Palestina Masuki Tanah Pertaniannya

Jakarta, Aktual.co — Tentara Israel, mencegah para petani di desa Jaloud, sebelah selatan Nablus, Palestina, dari mengolah tanah mereka.

Dikutip dari Oana, Jumat (19/12), Kepala desa Jaloud, Abdullah Mohammad, mengatakan seorang tentara Israel mencegat para petani Palestina yang melakukan penggarapan tanah di desa, dengan dalih bahwa tanah tersebut terletak di daerah C, di bawah kekuasaan penuh militer dan pemerintah Israel.

Desa ini berdekatan dengan pos pemukiman ilegal Israel Esh Kodesh, di mana akses para petani dibatasi untuk izin khusus.

Menurut organisasi hak asasi manusia Israel B’Tselem, daerah C membentuk 60 persen dari Tepi Barat dan merupakan rumah bagi sekitar 300.000 warga Palestina.

Sekitar 325.500 pemukim Israel menetap di 125 pemukiman dan sekitar 100 pos terletak di daerah itu.

Israel mempertahankan kontrol atas keamanan dan pengelolaan lahan di daerah C serta menyebarkan untuk kepentingan sendiri, seperti pelatihan militer, manfaat ekonomi dan pembangunan pemukiman, kata B’Tselem.

Israel praktis melarang pembangunan dan pengembangan Palestina di daerah tersebut, sementara pada saat yang sama mereka mendorong pengembangan pemukiman illegal bagi Yahudi Israel.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain