28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40388

Siram Teratur, Seperti Ini Cara Rawat Anggrek Bulan

Jakarta, Aktual.co —  Anggrek bulan (atau phalaenopsis amabilis), merupakan salah satu jenis bunga asli Indonesia yang ditemukan ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Anggrek bulan ini termasuk tanaman monopodial.

Ciri khas daun anggrek bulan berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih serta berbentuk bulat memanjang. Bunga anggrek ini juga harum. Anggrek bulan dapat tumbuh hingga diameter 10cm lebih. Sekarang ini telah banyak anggrek bulan hasil persilangan yang mempunyai corak dan warna beragam.

Anggrek bulan ditetapkan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa) dan padma raksasa (puspa langka). Jenis anggrek bulan dapat dijumpai di Taman Anggrek Ragunan (TAR), Jakarta Selatan.

“Harga anggrek bulan di sini ada yang dari Rp60.000 sampai Rp80.000. yang kita jual disini sudah lebih dari setahun,” kata Abah, salah satu petani di TAR, di Jakarta Selatan.

Abah menuturkan, banyak penjual anggrek di sekitar Jakarta dan luar kota yang mengambil barang dagangannya di TAR. Merawat anggrek bulan dari bibit, menurut Abah, tidak terlalu sulit.

“Kita mulai beli dulu bibit anggrek bulan yang kecil harganya Rp6.000 sampai Rp10.000. Lalu anggrek bisa ditempatkan keranjang khusus. Satu keranjang bisa muat 24 pot. Bisa juga pakai trey,” paparnya menjelaskan.

Tiga bulan pertama perawatan, kata Abah, cukup disiram pagi dan sore dengan dicampur larutan gromor untuk merangsang pertumbuhan. “Cukup kasih 2 gram per liter air saja. Larutan itu disiramkan tiga hari sekali pada media tanam. Tapi, bisa juga disemprotkan ke daun,” katanya lagi.

Ketika anggrek bulan berumur tiga bulan dan akarnya sudah kelihatan, lanjutnya, pemilik bisa memindahkan tanaman hiasnya itu ke pot transparan (berlubang) berdiameter 15cm. “Agar terhindar dari kelebihan air yang akan mengakibatkan pembusukan akar,” katanya lagi.

Setelah itu, anggrek bulan dapat dipupuk menggunakan dekastar (atau slow lirize). Saran ia, anggrek bulan tidak butuh banyak air. Jika terlalu banyak air, anggrek dapat busuk dan mati.

Tambahnya, anggrek harus dipupuk berulang untuk merangsang, membentuk bunga, memperkuat cabang-cabang dan tangkai. Setelah anggrek bulan berbunga, saran ia lagi, pehobies bisa langsung memindahkan ke tempat yang diinginkan.. Ia menyarankan, agar bunga atau mahkota bunga anggrek bulan jangan terkena air.

“Apalagi kalau di semprot pakai selang, waduh bisa langsung busuk dan rontok dia. Kalau sudah terlanjur rontok, tangkai bunga jangan di potong ya. Pupuk ulang aja, biar nantinya keluar lagi calon bunga dan cabang tangkai bunga baru,” pungkasnya.

Sekedar informasi, TAR telah berdiri sejak 1980 dengan luas area sekitar lima hektar. Lingkungannya terbagi menjadi 42 kavling yang disewakan kepada para petani dan pedagang anggrek. TAR juga memiliki beberapa fasilitas. Diantaranya, kantor informasi, ruang pertemuan, ruang pameran, kantin, tolilet, Mushala dan tempat parkir. Tempat tersebut dibuka untuk umum, mulai pukul 08.00-17.00 WIB.

Artikel ini ditulis oleh:

Belasan Karya Lukisan Sketsa Konsulat AS Dipamerkan di Surabaya

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 16 karya lukisan sketsa konsulat karya dua pelukis Indonesia Darman dan LK Bing dipamerkan di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dengan tema ‘The Consulate in Sketches’.

Konsul Jenderal Amerika Serikat Joaquin F Monserrate yang membuka kegiatan pameran di Surabaya, Kamis (18/12), mengaku sangat mengapresiasi karya dua pelukis sketsa itu, sebab awalnya memang dirinya tertarik melihat karya lukisan keduanya saat menggambarkan Kota Surabaya yang bersejarah.

“Saya pertama kali melihat karya mereka awal tahun 2014, dan sangat tergugah oleh lukisan indah yang menggambarkan Kota Surabaya yang bersejarah, sehingga saya mengundang mereka untuk membuat sketsa konsulat,” katanya.

Joaquin menilai, karya dua pelukis itu mengenai Kota Surabaya mampu menyelamatkan warisan arsitektur Surabaya yang amat kaya, serta memberikan perhatian kepada sisi kota yang belum banyak diketahui.

Terkait bangunan Konsulat Jenderal Amerika Serikat yang dilukis dalam sketsa sebelumnya telah diresmikan pada Mei 2012 dan menempati lokasi seluas enam hektare di kompleks Citra Raya, Surabaya.

Bangunan itu berfungsi sebagai landasan penting untuk diplomasi Amerika Serikat di penjuru Indonesia, dan menciptakan tempat kerja untuk 200 pegawai berkebangsaan Amerika Serikat dan Indonesia.

Sementara itu, rencananya pameran yang bertajuk the consulate in sketches itu akan terus berlangsung hingga pertengahan Januari 2015.

Pelukis sketsa Darman yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Timur, tahun 1970 sebelumnya telah melahirkan beberapa karya, dan telah mendirikan “Urban Sketcher Surabaya” serta sering menggelar pameran di antaranya pameran bertajuk “Paradox a Painting Exhibition, Soerabaia in Bilingual Sketches”.

Sedangkan, LK Bing yang lahir di Kediri pada tahun 1972 juga dikenal dengan beberapa karya uniknya, sehingga pernah meraih Platinum Award dalam Kompetisi Sketsa Kota Tua Creative Festival (KTCF).

Artikel ini ditulis oleh:

Belasan Karya Lukisan Sketsa Konsulat AS Dipamerkan di Surabaya

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 16 karya lukisan sketsa konsulat karya dua pelukis Indonesia Darman dan LK Bing dipamerkan di Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya dengan tema ‘The Consulate in Sketches’.

Konsul Jenderal Amerika Serikat Joaquin F Monserrate yang membuka kegiatan pameran di Surabaya, Kamis (18/12), mengaku sangat mengapresiasi karya dua pelukis sketsa itu, sebab awalnya memang dirinya tertarik melihat karya lukisan keduanya saat menggambarkan Kota Surabaya yang bersejarah.

“Saya pertama kali melihat karya mereka awal tahun 2014, dan sangat tergugah oleh lukisan indah yang menggambarkan Kota Surabaya yang bersejarah, sehingga saya mengundang mereka untuk membuat sketsa konsulat,” katanya.

Joaquin menilai, karya dua pelukis itu mengenai Kota Surabaya mampu menyelamatkan warisan arsitektur Surabaya yang amat kaya, serta memberikan perhatian kepada sisi kota yang belum banyak diketahui.

Terkait bangunan Konsulat Jenderal Amerika Serikat yang dilukis dalam sketsa sebelumnya telah diresmikan pada Mei 2012 dan menempati lokasi seluas enam hektare di kompleks Citra Raya, Surabaya.

Bangunan itu berfungsi sebagai landasan penting untuk diplomasi Amerika Serikat di penjuru Indonesia, dan menciptakan tempat kerja untuk 200 pegawai berkebangsaan Amerika Serikat dan Indonesia.

Sementara itu, rencananya pameran yang bertajuk the consulate in sketches itu akan terus berlangsung hingga pertengahan Januari 2015.

Pelukis sketsa Darman yang lahir di Bima, Nusa Tenggara Timur, tahun 1970 sebelumnya telah melahirkan beberapa karya, dan telah mendirikan “Urban Sketcher Surabaya” serta sering menggelar pameran di antaranya pameran bertajuk “Paradox a Painting Exhibition, Soerabaia in Bilingual Sketches”.

Sedangkan, LK Bing yang lahir di Kediri pada tahun 1972 juga dikenal dengan beberapa karya uniknya, sehingga pernah meraih Platinum Award dalam Kompetisi Sketsa Kota Tua Creative Festival (KTCF).

Artikel ini ditulis oleh:

Greenwood Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar

Jakarta, Aktual.co — PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp500 miliar untuk membiayai sejumlah proyek properti di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap I 2014 dengan target dana yang dihimpun sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

“Kami menawarkan kupon obligasi itu di kisaran 13-14,25 persen. Besaran kupon obligasi itu sudah disesuaikan dengan peringkat perseroan di posisi BBB+ (triple B plus), performa dan kapasitas perseroan sendiri,” ujar Direktur Keuangan GWSA Bambang Dwi Yanto, di Jakarta, Kamis (18/12).

Ia mengakui bahwa meski besaran kupon obligasi perseroan itu relatif cukup tinggi, namun perseroan tidak khawatir membebani kinerja Greenwood Sejahtera Tbk ke depannya karena sudah menghitung dari sisi risiko.

“Dengan kupon sebesar itu diikuti dengan profil perseroan yang positif, saya yakin investor memiliki minat besar untuk menyerap obligasi Greenwood Sejahtera Tbk,” katanya.

Bambang Dwi Yanto mengemukakan bahwa dana yang didapat dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai kegiatan konstruksi dan operasional TCC Batavia Tower II sebesar Rp150 miliar. Kemudian, sebesar Rp350 miliar akan digunakan untuk pengembangan proyek daam industri properti milik perseroan.

Sementara itu, VP Investment Banking Samuel Sekuritas Indonesia Hadi Pranggono selaku penjamin emisi mengatakan bahwa obligasi PT Greenwood Sejahtera Tbk akan memprioritaskan investor lokal untuk menyerap, namun pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk menawarkan ke investor asing.

“Kita tidak melakukan ‘road show’ ke luar negeri, karena kita yakin banyak investor di dalam negeri yang berminat untuk menyerap obligasi GWSA, sebab kuponnya menarik. Kita memberikan premium ke investor, namun masih dalam tahap wajar karena mempertimbangan suku bunga,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa PUB tahap I itu memiliki jangka waktu lima tahun hingga Januari 2020. Masa penawaran akan digelar pada 17,18,19, dan 20 Desember 2014 dengan pernyataan efektif diharapkan pada 30 Desember 2014. PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Greenwood Terbitkan Obligasi Rp500 Miliar

Jakarta, Aktual.co — PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) akan menerbitkan surat utang atau obligasi senilai Rp500 miliar untuk membiayai sejumlah proyek properti di sejumlah kota-kota besar di Indonesia. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap I 2014 dengan target dana yang dihimpun sebesar-besarnya Rp1,5 triliun.

“Kami menawarkan kupon obligasi itu di kisaran 13-14,25 persen. Besaran kupon obligasi itu sudah disesuaikan dengan peringkat perseroan di posisi BBB+ (triple B plus), performa dan kapasitas perseroan sendiri,” ujar Direktur Keuangan GWSA Bambang Dwi Yanto, di Jakarta, Kamis (18/12).

Ia mengakui bahwa meski besaran kupon obligasi perseroan itu relatif cukup tinggi, namun perseroan tidak khawatir membebani kinerja Greenwood Sejahtera Tbk ke depannya karena sudah menghitung dari sisi risiko.

“Dengan kupon sebesar itu diikuti dengan profil perseroan yang positif, saya yakin investor memiliki minat besar untuk menyerap obligasi Greenwood Sejahtera Tbk,” katanya.

Bambang Dwi Yanto mengemukakan bahwa dana yang didapat dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai kegiatan konstruksi dan operasional TCC Batavia Tower II sebesar Rp150 miliar. Kemudian, sebesar Rp350 miliar akan digunakan untuk pengembangan proyek daam industri properti milik perseroan.

Sementara itu, VP Investment Banking Samuel Sekuritas Indonesia Hadi Pranggono selaku penjamin emisi mengatakan bahwa obligasi PT Greenwood Sejahtera Tbk akan memprioritaskan investor lokal untuk menyerap, namun pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk menawarkan ke investor asing.

“Kita tidak melakukan ‘road show’ ke luar negeri, karena kita yakin banyak investor di dalam negeri yang berminat untuk menyerap obligasi GWSA, sebab kuponnya menarik. Kita memberikan premium ke investor, namun masih dalam tahap wajar karena mempertimbangan suku bunga,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa PUB tahap I itu memiliki jangka waktu lima tahun hingga Januari 2020. Masa penawaran akan digelar pada 17,18,19, dan 20 Desember 2014 dengan pernyataan efektif diharapkan pada 30 Desember 2014. PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai wali amanat.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Rogoh Kocek Lebih Dalam, Pengguna Motor Dianaktirikan Pemprov DKI

Jakarta, Aktual.co —Hari kedua ujicoba penerapan pelarangan motor melintas jalan protokol MH Thamrin-Medan Merdeka Barat, masih menuai protes dari pengendara kendaraan roda dua. Penyebabnya, urusan perjalanan menuju ke tempat kerja bagi para pengendara motor dianggap jadi lebih ribet.
Salah satunya dilontarkan Simanjuntak (36). Pengendara motor ini mengaku tidak setuju dengan peraturan yang membuatnya harus menghabiskan waktu lebih lama saat berangkat ke tempatnya bekerja.
“Bikin repot saja aturan ini. Harusnya cepat sampai kantor, tapi sekarang harus parkir motor dulu lah, lalu nunggu bis dulu lah. Banyak makan waktu saja,” keluhnya, saat ditemui Aktual.co ketika sedang menumpang Transjakarta, Kamis (18/12).
Belum lagi pengeluaran yang jadi bertambah dengan peraturan itu. Lantaran dia harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk bayar parkir. Simanjuntak mengaku memarkirkan motor di parkiran Sarinah. “Parkir satu jam Rp2.000. Kalau delapan jam sudah Rp16.000. Duit lagi kan harus keluar. Belum buat bensin,” ujar dia kesal.
Kalau Pemprov DKI memang berniat bebaskan Ibukota dari kemacetan dengan memberlakukan kebijakan itu, kata Simanjuntak, jangan setengah-setengah memberlakukannya. “Jangan hanya motor yang dilarang melalui jalan protokol. “Tuh kau bisa lihat yang bikin macet itu kan justru mobil.” 
Keluhan juga dilontarkan oleh Uchok Sky Khadafi.  Sebagai pengguna motor, peneliti anggaran dari Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) itu menilai yang diuntungkan dari kebijakan itu adalah para pemilik lahan parkir swasta. 
“Bisnis parkir itu sangat empuk, enak buat pemilik lahan parkir. Jadi motor sebagai objek buat mereka dan itu keuntungannya ga masuk ke kantong DKI kan ya,” ujar dia, saat dihubungi Aktual.co beberapa waktu lalu.
Merasa dianaktirikan, dengan pelarangan itu Uchok mengaku ruang geraknya jadi terbatas. Belum lagi soal efesiensi waktu. “Karena kalau pakai bus atau mobil umum kan waktu perjalanan jadi tidak bisa ditebak. Kalau naik motor kita bisa menebak misal sampai tempat tujuan dalam berapa menit,” ucap dia.
Serupa dengan yang dilontarkan Simanjuntak, menurut Uchok, peraturan ini juga membuat membengkaknya  biaya transportasi masyarakat pengguna motor untuk sampai tujuan. 
“Kalau kita naik bus Transjakarta kan harus nambah ongkos. Lebih mahal ketimbang naik motor. Kelihatannya peraturan ini dipaksakan Ahok (Gubernur DKI) agar masyarakat kelas menengah menyingkir dari pusat kota. Sama seperti naiknya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bisa jadi pelarangan motor ini model penjajahan baru,” tudingnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain