30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40423

ITW: Larangan Motor, Kebijakan Diskriminatif dan Arogan

Jakarta, Aktual.co — Indonesia Traffic Watch (ITW) menilai kebijakan yang sangat diskriminatif dan arogan telah dikeluarkan oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaya Purnama (Ahok). Pasalnya dengan diberlakukannya kebijakan tersebut, membuat masyarakat pengendara sepeda motor bersusah payah dan meliuk-liuk di ruas jalan penghubung hanya untuk menuju jalan Thamrin –Merdeka Barat. 
Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan, kepada aktual.co, Kamis (18/12).
“Tidak hanya itu, warga juga harus merogoh kantong lebih dalam untuk membayar ongkos parkir dan  tambahan penggunaan bahan bakar minyak, karena menempuh jarak yang lebih jauh,” tegasnya.
Menurut Edison Siahaan, kebijakan ini selain sangat tidak pro rakyat, juga belum dilengkapi sarana prasarana seperti lahan parkir gratis. Kebijakan ini  juga tidak berdampak pada upaya mengatasi kemacetan. Sebab, kondisi ruas jalan di Thamrin dan Merdeka Barat hingga Sudirman tetap macet karena dipadati kendaraan roda empat. 
“Justru kesemrautan dan kemacetan semakin hebat di sejumlah ruas jalan yang menuju Thamrin dan Merdeka Barat,” paparnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Sidang Perdana Mahfud Suroso Terkait Kasus Hambalang

Terdakwa Direktur Utama PT Dutasari Citralaras Mahfud Suroso usai menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (18/12/2014). Sidang tersebut mengagendakan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU) kepada Mahfud Suroso terkait kasus Hambalang. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Presiden Jokowi Setujui BUMN Tidak Setor Dividen

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo mengaku setuju dengan rencana Menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin mengizinkan sejumlah perusahaan plat merah untuk tidak perlu menyetor dividen kepada negara.

“Mengenai dividen, begini, sudah bertahun-tahun BUMN kita ini dibebani oleh dividen, sehingga mereka tidak bisa berkembang. Kalau dividennya tidak diambil mereka bisa mengembangkan bisa ekspansi kemana-mana,” kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12).

Menurutnya, hal itu merupakan upaya yang baik sehingga APBN tidak lagi bergantung pada pembayaran dividen BUMN-BUMN.

“APBN kita sekarang ini jangan hanya tergantung pada pembayaran dividen BUMN tapi dari penerimaan pajak dan dari penerimaan bukan pajak. Konsentrasi kita kan kesitu,” ungkapnya.

Dengan begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap BUMN-BUMN nantinya bisa lebih berkembang dengan memanfaatkan dividen yang tidak perlu lagi disetorkan itu.

“Jadi biar berkembang, biarkan dividen-dividen itu dipakai untuk berkembang lebih besar lagi, asal untuk kebaikan rakyat, kebaikan negara ini,” ujarnya.

Hingga saat ini Kementerian BUMN masih belum bisa memastikan bagaiman teknis pemberlakuan pembebasan setoran dividen ini. Ia mengaku, saat ini timnya masih mengkaji dua opsi terkait setoran dividen ini. Apakah porsinya dikurangi atau full dibebaskan setorannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Presiden Jokowi Setujui BUMN Tidak Setor Dividen

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo mengaku setuju dengan rencana Menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin mengizinkan sejumlah perusahaan plat merah untuk tidak perlu menyetor dividen kepada negara.

“Mengenai dividen, begini, sudah bertahun-tahun BUMN kita ini dibebani oleh dividen, sehingga mereka tidak bisa berkembang. Kalau dividennya tidak diambil mereka bisa mengembangkan bisa ekspansi kemana-mana,” kata Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12).

Menurutnya, hal itu merupakan upaya yang baik sehingga APBN tidak lagi bergantung pada pembayaran dividen BUMN-BUMN.

“APBN kita sekarang ini jangan hanya tergantung pada pembayaran dividen BUMN tapi dari penerimaan pajak dan dari penerimaan bukan pajak. Konsentrasi kita kan kesitu,” ungkapnya.

Dengan begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap BUMN-BUMN nantinya bisa lebih berkembang dengan memanfaatkan dividen yang tidak perlu lagi disetorkan itu.

“Jadi biar berkembang, biarkan dividen-dividen itu dipakai untuk berkembang lebih besar lagi, asal untuk kebaikan rakyat, kebaikan negara ini,” ujarnya.

Hingga saat ini Kementerian BUMN masih belum bisa memastikan bagaiman teknis pemberlakuan pembebasan setoran dividen ini. Ia mengaku, saat ini timnya masih mengkaji dua opsi terkait setoran dividen ini. Apakah porsinya dikurangi atau full dibebaskan setorannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Bentara Budaya Bali Helat Pameran Dua Perupa

Jakarta, Aktual.co — Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar akan menggelar pameran dua perupa “art brut Indonesia” yakni Dwi Putro dan Ni Nyoman Tanjung, selama seminggu, 21-27Desember 2014.

“Pameran menjelang penghujung tahun 2014 mempertemukan sekaligus mempertautkan fenomena dua seniman otodidak,” kata penanggung jawab pameran tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Kamis (18/12).

Ia mengatakan, Dwi Putro yang lebih akrab disapa Pak Wi, serta Ni Nyoman Tanjung yang melalui fenomena bawah sadarnya dianggap kuasa melahirkan karya-karya seni yang orisinil mempribadi sekaligus kontemporer.

Karya-karya Ni Nyoman Tanjung dan Pak Wi boleh dikata mengejutkan masyarakat seni rupa Indonesia. Mereka berdua, di tengah segala keterbatasannya, sanggup secara terus menerus menghasilkan lukisan-lukisan dan karya-karya tiga dimensi.

“Terasa pula dalam karya-karyanya menyimpan kedalaman emosional dan psikologis tertentu layaknya seniman umumnya yang telah tersohor atau memiliki capaian terpujikan,” ujar Putu Aryastawa.

Sebagai kurator pameran tersebut George Breguet, Made Budhiana dan Jean Couteau.

Selain menghadirkan karya-karya dua dimensi Dwi Putro dan Ni Tanjung, acara dimaknai pula pemutaran video dokumenter mengenai kedua perupa itu, sekaligus dialog yang memperbincangkan posisi seniman outsider dalam kancah seni rupa Indonesia dan dunia.

Memeriahkan pameran “outsider art” itu akan tampil pula Orkes Keroncong Remaja Dewata, Wirama Sisin Carik, menghadirkan tembang-tembang lokal, lagu-lagu berbahasa Bali.

Penampilan jenis hiburan itu juga bermuatan pesan akan keelokan alam budaya Pulau Dewata yang tersohor hingga ke mancanegara. Orkes keroncong dipimpin oleh Krisna Putra, terdiri dari Ketut Piano (bass), Ketut Kerok (melody), Putu Dika (cuk), Guntur Aditya (Cak), Komang Setiyaji (cello), Puja (biola) dan Bli Jo (flute).

Pentas keroncong kali ini juga menjadi bagian dari jelang tutup tahun 2014 di Bentara Budaya Bali (BBB).

Artikel ini ditulis oleh:

Bentara Budaya Bali Helat Pameran Dua Perupa

Jakarta, Aktual.co — Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar akan menggelar pameran dua perupa “art brut Indonesia” yakni Dwi Putro dan Ni Nyoman Tanjung, selama seminggu, 21-27Desember 2014.

“Pameran menjelang penghujung tahun 2014 mempertemukan sekaligus mempertautkan fenomena dua seniman otodidak,” kata penanggung jawab pameran tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Kamis (18/12).

Ia mengatakan, Dwi Putro yang lebih akrab disapa Pak Wi, serta Ni Nyoman Tanjung yang melalui fenomena bawah sadarnya dianggap kuasa melahirkan karya-karya seni yang orisinil mempribadi sekaligus kontemporer.

Karya-karya Ni Nyoman Tanjung dan Pak Wi boleh dikata mengejutkan masyarakat seni rupa Indonesia. Mereka berdua, di tengah segala keterbatasannya, sanggup secara terus menerus menghasilkan lukisan-lukisan dan karya-karya tiga dimensi.

“Terasa pula dalam karya-karyanya menyimpan kedalaman emosional dan psikologis tertentu layaknya seniman umumnya yang telah tersohor atau memiliki capaian terpujikan,” ujar Putu Aryastawa.

Sebagai kurator pameran tersebut George Breguet, Made Budhiana dan Jean Couteau.

Selain menghadirkan karya-karya dua dimensi Dwi Putro dan Ni Tanjung, acara dimaknai pula pemutaran video dokumenter mengenai kedua perupa itu, sekaligus dialog yang memperbincangkan posisi seniman outsider dalam kancah seni rupa Indonesia dan dunia.

Memeriahkan pameran “outsider art” itu akan tampil pula Orkes Keroncong Remaja Dewata, Wirama Sisin Carik, menghadirkan tembang-tembang lokal, lagu-lagu berbahasa Bali.

Penampilan jenis hiburan itu juga bermuatan pesan akan keelokan alam budaya Pulau Dewata yang tersohor hingga ke mancanegara. Orkes keroncong dipimpin oleh Krisna Putra, terdiri dari Ketut Piano (bass), Ketut Kerok (melody), Putu Dika (cuk), Guntur Aditya (Cak), Komang Setiyaji (cello), Puja (biola) dan Bli Jo (flute).

Pentas keroncong kali ini juga menjadi bagian dari jelang tutup tahun 2014 di Bentara Budaya Bali (BBB).

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain