28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40423

Kemensos Bakal Perbanyak Titik Kampung Siaga Bencana

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Sosial (Kemensos) bakal perbanyak titik -titik “Kampung Siaga Bencana” dan memperkuat  keterampilan tenaga relawan yang tergabung dalam wadah Taruna Siaga Bencana (Tagana).
Rencana tersebut dilontarkan langsung oleh Mensos, Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, perubahan alam yang cenderung ekstrem membuat masyarakat harus terbiasa dan sigap menghantispasi dan menghadapi bencana alam.
“Selain segera memperbanyak “kampung siaga benana” yang telah dibentuk di 142 titik rawan bencana. Juga, disiapkan kemampuan personil dari Tagana,” ungkap Mensos di Jakarta, Kamis (18/12).
Meski begitu, Tagana dan Kampung Siaga Bencana tidak serta merta bakal menghindar masyarakat dari bencana alam. Lanjut Mensos, Masyarakat sendiri juga harus memperhatikan kearifan lokal terhadap alam di sekelilingnya.
Jika hal itu terbangun, dengan sendirinya masyarakat akan paham bagaimana cara alam berinteraksi dengan manusia.
“Perubahan alam tidak dapat ditolak, tapi manusia harus bisa berbuat arif terhadap alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Penyanyi Paras Cantik Genre Jazz Ini Suka Fesyen Jadul

Jakarta, Aktual.co — Penyanyi genre jazz Andien memiliki karakteristik tersendiri dalam aliran bermusik maupun style fashionnya. Ia mengungkapkan tentang fesyen yang sering dipakainya.

“Aku sih soal fashion nggak ada kiblat-kiblatan ya, jadi kalau belanja baju yang menurut aku oke ya aku ambil, nggak ada ikut niru siapa gitu, jadi diri sendiri senyaman aku,” ungkap pemilik nama lengkap Andini Aisyah Haryadi itu kepada Aktual, di Jakarta Pusat.

Ternyata, Andien lebih menyukai fesyen era 90-an atau saat ia masih kecil dulu. Di setiap momen saat ia bernyanyi di atas panggung atau bahkan di dalam video klip.

Anak dari pasangan Didiek Hariadi dan Henny Sri Hardini tersebut selalu memakai fesyen cerah dan menarik. Saat tampil di acara, Andien memakai baju hitam polos agak panjang.

“Iya ini baju desainnya Tri Handoko, cocok aja sama tema hari ini gitu,” ungkapnya.

Selain itu Andien juga lebih sering melihat dan mengikuti tren-tren terbaru di majalah-majalah lifestyle yang dibelinya setiap pekan.

Artikel ini ditulis oleh:

Penyanyi Paras Cantik Genre Jazz Ini Suka Fesyen Jadul

Jakarta, Aktual.co — Penyanyi genre jazz Andien memiliki karakteristik tersendiri dalam aliran bermusik maupun style fashionnya. Ia mengungkapkan tentang fesyen yang sering dipakainya.

“Aku sih soal fashion nggak ada kiblat-kiblatan ya, jadi kalau belanja baju yang menurut aku oke ya aku ambil, nggak ada ikut niru siapa gitu, jadi diri sendiri senyaman aku,” ungkap pemilik nama lengkap Andini Aisyah Haryadi itu kepada Aktual, di Jakarta Pusat.

Ternyata, Andien lebih menyukai fesyen era 90-an atau saat ia masih kecil dulu. Di setiap momen saat ia bernyanyi di atas panggung atau bahkan di dalam video klip.

Anak dari pasangan Didiek Hariadi dan Henny Sri Hardini tersebut selalu memakai fesyen cerah dan menarik. Saat tampil di acara, Andien memakai baju hitam polos agak panjang.

“Iya ini baju desainnya Tri Handoko, cocok aja sama tema hari ini gitu,” ungkapnya.

Selain itu Andien juga lebih sering melihat dan mengikuti tren-tren terbaru di majalah-majalah lifestyle yang dibelinya setiap pekan.

Artikel ini ditulis oleh:

Lengahnya Pengawasan Sekolah Sampai Pembebasan Rani yang Sengit

Jakarta, Aktual.co — Penyanderaan terhadap Rani (9) siswi SDN Tlogopatut II yang dilakukan oleh Fuad Ahmad (32), Rabu (17/12) kemarin, karena tidak ditutupnya pintu gerbang SD. 
Sehingga hal tersebut membuat pelaku leluasa bisa masuk dan mengambil korban dan kemudian membawanya ke Kodim 0817 Gresik yang berada di seberang SD. 
“Saya memang tidak tahu kejadiannya secara langsung. Tetapi pintu gerbang memang tidak dikunci. Tertutup tetapi tidak terkunci,” kata Kepala Sekolah SDN Tlogopatut II Kustiningsih, Kamis (18/12). 
Apalagi, pintu gerbang SDN Tlogopatut mempunyai dua pintu. Pertama adalah pintu lebar yang membukanya harus disorong. Kemudian yang kedua adalah pintu kecil yang mempunyai engsel. Pelaku masuk melalui pintu engsel tersebut. 
Kustiningsih menyebut, tak terkunci pintu tersebut dimaksudkan untuk memudahkan keluar masuk orang yang berkepentingan seperti wali murid, sales ataupun tamu sekolah. 
Namun demikian, sebenarnya saat itu ada penjaga pintu yakni Gunawan. Tetapi saat itu Gunawan sedang ngopi di warung sebelah sekolah sehingga tidak ada yang mengawasi pintu gerbang. 
Dengan kejadian ini, Kustiningsih mengaku akan meningkatkan pengawasannya terhadap anak didiknya. Kustiningsih juga akan mengimbau para siswa agar berhati-hati dan mewaspadai orang asing. 
“Mungkin nanti akan dibangun pos penjagaan di dekat pintu gerbang.” 
Pembebasan Rani Cukup Sengit
Proses pembebasan Rini dari tangan Fuad pun cukup sengit. Selama 3 jam, Kapten (Arh) Suwanto melakukan negosiasi dengan tersangka yang akhirnya didor oleh pihak kepolisian. Awal mulanya Kapten Suwanto menggiring pelaku ke Kodim 0817 Gresik, bernegosiasi, hingga ikut membekuk pelaku di mobil. 
Kapten Suwanto dipaksa jadi sopir oleh pelaku untuk mengantarkannya ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan mobil patroli Kodim 0817 Gresik sesuai keinginan pelaku. Palaku yang tetap mendekap Rani itu meminta agar Kapten Suwanto masuk terlebih dulu masuk ke mobil.
“Saya disuruh masuk mobil terlebih dahulu, baru kemudian pelaku,” kata Suwanto di Kodim 0817 Gresik, Jl RA Kartini.
Namun demikian, pihak kodim dan kepolisian tak meninggalkan ketiganya itu. Mobil yang dibawa oleh Suwanto dikuntit mobil berisi personel Kodim dan polisi. Mobil yang terus dikintili itu akhirnya terhenti di Jalan Veteran sebelum traffic light Nippon Paint. 
Dengan insting yang sangat kuat, Suwanto yang tahu bahwa berhentinya mobil itu memang disengaja, langsung melakukan tindakan dan kemudian menarik tangan pelaku yang memegang pisau itu sambil mendekap Rani. “Saya tarik tangan pelaku yang memegang pisau dan menahannya.”
Namun, Suwanto tak tahu apakah pisau itu lepas atau tidak dari tangan pelaku. Tapi jari Suwanto sempat tergores pisau tersebut. Saat berusaha keras menahan tangan pelaku, seorang anggota yang sengaja membuntuti dari belakang masuk dan membuka pintu dari jok sopir dan berusaha melepaskan korban dari tangan pelaku, namun tak berhasil.
Selang beberapa detik, Serka Andi Junaidi datang dan masuk dan menindih tubuh Suwanto serta melayangkan pukulan gagang sangkurnya ke kepala korban dan berhasil merebut korban dari tangan pelaku.
Polisi yang datang dari arah jok kanan berusaha membuka jendela dan pintu yang ditutup pelaku. Pihak kepolisian pun kemudian melepaskan timah panas yang bersarang dipistolnya untuk memberikan peringatan ke arah udara. Namun pelaku tak menghiraukan, bahkan terus meronta dan mencoba melawan. Peluru kedua pun akhirnya diarahkan ke tubuh pelaku yang masih berada di dalam mobil. 
Tubuh pelaku langsung jatuh begitu pintu berhasil dibuka. Sebuah tembakan kembali diberikan saat pelaku jatuh. “Masih ada bekas darah pelaku di baju saya.”
Usai pelaku terkapar, Suwanto lega. Jenazah dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Sedangkan korban yang pingsan, dibawa ke RS Semen Gresik dan saat ini sudah berada di rumah.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Lengahnya Pengawasan Sekolah Sampai Pembebasan Rani yang Sengit

Jakarta, Aktual.co — Penyanderaan terhadap Rani (9) siswi SDN Tlogopatut II yang dilakukan oleh Fuad Ahmad (32), Rabu (17/12) kemarin, karena tidak ditutupnya pintu gerbang SD. 
Sehingga hal tersebut membuat pelaku leluasa bisa masuk dan mengambil korban dan kemudian membawanya ke Kodim 0817 Gresik yang berada di seberang SD. 
“Saya memang tidak tahu kejadiannya secara langsung. Tetapi pintu gerbang memang tidak dikunci. Tertutup tetapi tidak terkunci,” kata Kepala Sekolah SDN Tlogopatut II Kustiningsih, Kamis (18/12). 
Apalagi, pintu gerbang SDN Tlogopatut mempunyai dua pintu. Pertama adalah pintu lebar yang membukanya harus disorong. Kemudian yang kedua adalah pintu kecil yang mempunyai engsel. Pelaku masuk melalui pintu engsel tersebut. 
Kustiningsih menyebut, tak terkunci pintu tersebut dimaksudkan untuk memudahkan keluar masuk orang yang berkepentingan seperti wali murid, sales ataupun tamu sekolah. 
Namun demikian, sebenarnya saat itu ada penjaga pintu yakni Gunawan. Tetapi saat itu Gunawan sedang ngopi di warung sebelah sekolah sehingga tidak ada yang mengawasi pintu gerbang. 
Dengan kejadian ini, Kustiningsih mengaku akan meningkatkan pengawasannya terhadap anak didiknya. Kustiningsih juga akan mengimbau para siswa agar berhati-hati dan mewaspadai orang asing. 
“Mungkin nanti akan dibangun pos penjagaan di dekat pintu gerbang.” 
Pembebasan Rani Cukup Sengit
Proses pembebasan Rini dari tangan Fuad pun cukup sengit. Selama 3 jam, Kapten (Arh) Suwanto melakukan negosiasi dengan tersangka yang akhirnya didor oleh pihak kepolisian. Awal mulanya Kapten Suwanto menggiring pelaku ke Kodim 0817 Gresik, bernegosiasi, hingga ikut membekuk pelaku di mobil. 
Kapten Suwanto dipaksa jadi sopir oleh pelaku untuk mengantarkannya ke Pelabuhan Tanjung Perak dengan mobil patroli Kodim 0817 Gresik sesuai keinginan pelaku. Palaku yang tetap mendekap Rani itu meminta agar Kapten Suwanto masuk terlebih dulu masuk ke mobil.
“Saya disuruh masuk mobil terlebih dahulu, baru kemudian pelaku,” kata Suwanto di Kodim 0817 Gresik, Jl RA Kartini.
Namun demikian, pihak kodim dan kepolisian tak meninggalkan ketiganya itu. Mobil yang dibawa oleh Suwanto dikuntit mobil berisi personel Kodim dan polisi. Mobil yang terus dikintili itu akhirnya terhenti di Jalan Veteran sebelum traffic light Nippon Paint. 
Dengan insting yang sangat kuat, Suwanto yang tahu bahwa berhentinya mobil itu memang disengaja, langsung melakukan tindakan dan kemudian menarik tangan pelaku yang memegang pisau itu sambil mendekap Rani. “Saya tarik tangan pelaku yang memegang pisau dan menahannya.”
Namun, Suwanto tak tahu apakah pisau itu lepas atau tidak dari tangan pelaku. Tapi jari Suwanto sempat tergores pisau tersebut. Saat berusaha keras menahan tangan pelaku, seorang anggota yang sengaja membuntuti dari belakang masuk dan membuka pintu dari jok sopir dan berusaha melepaskan korban dari tangan pelaku, namun tak berhasil.
Selang beberapa detik, Serka Andi Junaidi datang dan masuk dan menindih tubuh Suwanto serta melayangkan pukulan gagang sangkurnya ke kepala korban dan berhasil merebut korban dari tangan pelaku.
Polisi yang datang dari arah jok kanan berusaha membuka jendela dan pintu yang ditutup pelaku. Pihak kepolisian pun kemudian melepaskan timah panas yang bersarang dipistolnya untuk memberikan peringatan ke arah udara. Namun pelaku tak menghiraukan, bahkan terus meronta dan mencoba melawan. Peluru kedua pun akhirnya diarahkan ke tubuh pelaku yang masih berada di dalam mobil. 
Tubuh pelaku langsung jatuh begitu pintu berhasil dibuka. Sebuah tembakan kembali diberikan saat pelaku jatuh. “Masih ada bekas darah pelaku di baju saya.”
Usai pelaku terkapar, Suwanto lega. Jenazah dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Sedangkan korban yang pingsan, dibawa ke RS Semen Gresik dan saat ini sudah berada di rumah.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Tepis Isu Dihapus, Pemkot Masih Alokasi Dana Sertifikasi Guru

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo masih mengalokasi dana sertifikasi guru pada tahun anggaran 2015, guna menepis isu bahwa program sertifikasi tersebut sudah dihapus.
“Untuk anggaran tahun depan, alokasi anggaran untuk sertifikasi guru sudah disahkan DPRD kota Gorontalo,” kata Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Kamis (18/12).
Pemerintah Kota Gorontalo tetap memperhatikan nasib para pegawai yang bekerja di lingkungan pemerintahan daerah tersebut, sehingga ada wacana untuk menghapus sertifikasi terbantah dengan masih ada anggaran untuk itu.
Menurut dia, sertifikasi guru memang sangat penting mengingat hanya pendidik tersebut yang selama ini disebut`pahlawan tanpa jasa, sehingga perlu mendapat perhatian terutama kesejahteraannya.
“Para guru yang telah lulus dan mempunyai sertifikasi tidak perlu khawatir, sebab anggaran masih ada untuk tahun 2015 nanti,” kata Marten.
Wakil Ketua DPRD Kota Gorontalo Erman Lajengke mengakui bahwa untuk pembahasan anggaran pekan lalu, pihak Pemkot Gorontalo masih mengalokasikan dan sudah mendapat persetujuan dan telah disahkan.
Pada pembahasan tersebut anggaran untuk sertifikasi masih ada, namun yang sudah tidak dianggarkan lagi hanya alokasi dana untuk membayaran gaji 13 yang biasanya ada tiap tahun ada.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain