29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40456

BI: Kurs Rupiah Ideal di Kisaran Rp11.900-12.300

Jakarta, Aktual.co — Kurs (nilai tukar) Rupiah dalam beberapa hari terakhir cenderung melemah, bahkan sempat menyentuh level Rp13.000. Namun, menurut Bank Indonesia, pelemahan rupiah bisa dimanfaatkan untuk memicu ekspor.

“Kurs yang paling baik adalah yang melemah. Posisi tersebut dapat menggenjot ekspor dan menurunkan impor,” ujar Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara di Kantor BI Jakarta, Rabu (17/12).

Lebih lanjut dikatakan dia, kurs yang paling sesuai untuk Dolar AS adalah Rp11.900-12.300.

“Bila pergerakan kurs itu sesuai, maka tidak masalah buat kita. Namun, bila di luar kurs itu, BI akan lakukan intervensi,” kata dia.

Untuk diketahui, BI melakukan tiga upaya untuk menstabilkan kurs Rupiah, yakni intervensi di pasar valas, membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder, dan yang terakhir melakukan lelang di sektor moneter, termasuk Surat Bank Indonesia (SBI).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Serangan Kelompok Bersenjata Tewaskan 132 Anak di Pakistan

Jakarta, Aktual.co — Kelompok bersenjata menyerang sebuah sekolah di Pakistan dan menewaskan 141 orang, termasuk 132 diantaranya anak-anak.
Sebanyak tujuh orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah tentara dan menewaskan 10 orang staf yang ada disana, pada Selasa (16/12). Peristiwa penyerangan berdarah ini menjadi sejarah bagi Pakistan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyebutkan bahwa kejadian penyerangan tersebut adalah ‘tragedi nasional’ dan siswa yang tewas adalah ‘anak-anaknya’.
Para penyerang datang dengan mengenakan seragam militer dan membabi buta menembaki orang-orang yang ada disana.
Salah seorang yang selamat dari kejadian itu, Shahrukh Khan, 16, mengatakan bahwa penyerang menembak kedua kakinya dan dia berhasil bertahan hidup.
“Orang dengan sepatu besar terus mencari siswa dan memompa peluru ke tubuh mereka. Aku berbaring diam dan menutup mata,” kata dia, seperti dilansir dari Aljazeera. 

Artikel ini ditulis oleh:

Serangan Kelompok Bersenjata Tewaskan 132 Anak di Pakistan

Jakarta, Aktual.co — Kelompok bersenjata menyerang sebuah sekolah di Pakistan dan menewaskan 141 orang, termasuk 132 diantaranya anak-anak.
Sebanyak tujuh orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah tentara dan menewaskan 10 orang staf yang ada disana, pada Selasa (16/12). Peristiwa penyerangan berdarah ini menjadi sejarah bagi Pakistan.
Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyebutkan bahwa kejadian penyerangan tersebut adalah ‘tragedi nasional’ dan siswa yang tewas adalah ‘anak-anaknya’.
Para penyerang datang dengan mengenakan seragam militer dan membabi buta menembaki orang-orang yang ada disana.
Salah seorang yang selamat dari kejadian itu, Shahrukh Khan, 16, mengatakan bahwa penyerang menembak kedua kakinya dan dia berhasil bertahan hidup.
“Orang dengan sepatu besar terus mencari siswa dan memompa peluru ke tubuh mereka. Aku berbaring diam dan menutup mata,” kata dia, seperti dilansir dari Aljazeera. 

Artikel ini ditulis oleh:

Dishub DKI Akui Pengguna Motor Belum Beralih ke Kendaraan Umum

Jakarta, Aktual.co —Hari pertama pemberlakuan kebijakan pelarangan sepeda motor melintas Jalan MH Thamrin – Medan Merdeka Barat, berjalan lancar.
Namun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar mengakui harapan Pemprov DKI agar para pengguna sepeda motor beralih ke kendaraan umum belum terlihat. Lantaran sejumlah kendaraan umum seperti bus tingkat, masih terlihat kosong.
“Hari pertama berjalan lancar. Bus tingkat pun masih kosong, belum banyak diminati. Karena ini hari pertama sehingga masyarakat banyak yang belum terinformasi dan belum beradaptasi dengan peraturan baru. Perlu waktu,” kata Akbar, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (16/12). 
Akibat kebijakan ini, kata dia, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang memarkir kendaraannya jauh dari dua jalan yang dilarang. Seperti di kawasan Blok M. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjakarta ke tempat tujuannya masing-masing.
“Ada juga yang memang dari rumahnya tidak mengendarai sepeda motor dan memilih untuk naik angkutan umum,” katanya.
Selama satu bulan ujicoba ini, kata dia, sanksi tilang juga belum diberlakukan. 
“Akan dilakukan oleh kepolisian dan diberlakukan secara efektif satu bulan sejak diumumkan. Dalam ujicoba satu bulan ini, kami hanya persuasif.”

Artikel ini ditulis oleh:

Dishub DKI Akui Pengguna Motor Belum Beralih ke Kendaraan Umum

Jakarta, Aktual.co —Hari pertama pemberlakuan kebijakan pelarangan sepeda motor melintas Jalan MH Thamrin – Medan Merdeka Barat, berjalan lancar.
Namun Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Muhammad Akbar mengakui harapan Pemprov DKI agar para pengguna sepeda motor beralih ke kendaraan umum belum terlihat. Lantaran sejumlah kendaraan umum seperti bus tingkat, masih terlihat kosong.
“Hari pertama berjalan lancar. Bus tingkat pun masih kosong, belum banyak diminati. Karena ini hari pertama sehingga masyarakat banyak yang belum terinformasi dan belum beradaptasi dengan peraturan baru. Perlu waktu,” kata Akbar, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (16/12). 
Akibat kebijakan ini, kata dia, tidak sedikit pengendara sepeda motor yang memarkir kendaraannya jauh dari dua jalan yang dilarang. Seperti di kawasan Blok M. Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menggunakan bus Transjakarta ke tempat tujuannya masing-masing.
“Ada juga yang memang dari rumahnya tidak mengendarai sepeda motor dan memilih untuk naik angkutan umum,” katanya.
Selama satu bulan ujicoba ini, kata dia, sanksi tilang juga belum diberlakukan. 
“Akan dilakukan oleh kepolisian dan diberlakukan secara efektif satu bulan sejak diumumkan. Dalam ujicoba satu bulan ini, kami hanya persuasif.”

Artikel ini ditulis oleh:

Pilkada Serentak Diundur 2016

Jakarta, Aktual.co — Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri, Djohermansyah Djohan, mengatakan daerah yang harus menggelar pemilihan kepala daerah akan bertambah jika pelaksanaan serentaknya mundur ke tahun 2016.
“Kalau di 2016 ada 100 daerah yang kepala daerahnya berakhir masa jabatannya, sehingga kalau digabungkan dengan yang 2015 menjadi 304 daerah yang akan pilkada serentak di 2016,” katanya di Jakarta, Rabu (17/12).
Ditemui di Rapat Koordinasi Nasional KPU Tahun 2014 di Ancol, Djohermansyah mengatakan penundaan pelaksanaan pilkada serentak tersebut dilakukan untuk mendapatkan keserentakan dalam pelantikan kepala daerah terpilih.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) hingga saat ini telah merencanakan pelaksanaan pilkada serentak untuk 204 daerah digelar pada 16 Desember 2015.
Jika pemungutan suara pilkada digelar Desember 2015, maka daerah yang terdapat sengketa pilkada tidak dapat memiliki kepala daerah terpilih yang dilantik pada tahun itu juga.
Belum lagi adanya kemungkinan pemungutan suara putaran kedua, yang diprediksi KPU dapat terjadi di bulan Maret 2016.
“Jadi, kami inginnya pilkada serentak itu bukan hanya persoalan hari pemungutan suaranya saja, tetapi juga pelantikan kepala daerah terpilihnya juga harus serentak supaya tidak ‘belang-belang’ lagi istilahnya. Itu esensinya,” jelas Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) itu.
Berdasarkan estimasi atau simulasi pelaksanaan pilkada serentak berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota, KPU memperhitungkan keserentakan pemungutan suara pilkada tidak dapat diikuti dengan pelantikan kepala daerah terpilihnya.
Hal itu disebabkan adanya potensi konsekuensi hukum yang harus dijalani KPU selama proses tahapan dan jadwal pelaksanaan pilkada, antara lain sengketa tata usaha negara (TUN) dan sengketa hasil pilkada.
“Terus terang KPU agak rumit mengelola bagaimana pelaksanaan tahapan Pilkada 2015 yang ada batasan-batasan waktu dalam pendaftaran, sedangkan ada pula mekanisme penyelesaian sengketa tata usaha negara (TUN) di pengadilan,” kata Komisioner KPU Pusat Ida Budhiati.
Oleh karena itu, KPU berharap dalam pembahasan Perppu dengan DPR dan Pemerintah pada Januari 2015 akan muncul usulan mengenai mekanisme penyelesaian sengketa tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain