29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40470

Minyak Dunia Turun, Pertamina Terancam Merugi?

Jakarta, Aktual.co —   Penurunan harga minyak mentah dunia merupakan salah satu sinyal terjadinya perang dingin keuangan antara Amerika beserta sekutunya dengan negara bekas komunis seperti Rusia dan China. Untuk negara penghasil minyak dan pengekspor minyak, runtuhnya harga minyak akan semakin memperburuk ekonomi bangsa.

“Penurunan harga minyak secara terus-terus akan mengancam eksistensi Pertamina, bahkan bisa membuat bangkrut. Mengancam APBN. Mengancam stabilitas nasional,” ujar Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Rabu (17/12).

Pada 2014, Pertamina menargetkan pendapatan (omzet) senilai USD79 miliar atau setara dengan Rp830 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar Rp10.500/USD. Angka pendapatan tersebut lebih tinggi sekitar 6% dibandingkan dengan prognosa pendapatan 2013. Selain itu, target laba bersih Pertamina 2014 sebesar USD3,44 miliar atau kurang lebih Rp36,12 triliun. Menurutnya, pendapatan Pertamina dengan harga minyak murah, tidak cukup membayar biaya produksi yang tiap tahun naik.

“Pasalnya, pendapatan Pertamina terancam tidak mencapai target dengan harga minyak di angka USD50/bbl. Bagaimana Pertamina membayar cicilan utang dan gaji karyawan serta operasional jika pendapatan lebih kecil dari pengeluaran. Ini bahaya dan ancaman serius bagi Pertamina,” ujarnya.

Secara global, Perusahaan minyak umumnya terus memproduksi minyak dari sumur mereka, tapi harga yang turun tajam mengurangi pendapatan dan memaksa mereka untuk mengurangi pengeluaran untuk proyek-proyek eksplorasi baru.

“BP mengumumkan pekan lalu bahwa pihaknya akan mencoba untuk memangkas USD1 miliar dalam belanja tahun depan. Bahkan analis memperhitungkan akan ada ribuan PHK,” ujar AP Business yang ditulis Mae Anderson.

Negara yang mengandalkan pajak dari produksi energi seperti Alaska, North Dakota, Oklahoma dan Texas bakal mengalami penurunan pendapatan dan beberapa perusahaan energi sudah harus memangkas anggaran.

“Eksportir minyak utama seperti Iran, Irak, Rusia dan Venezuela sangat bergantung pada pendapatan dari perusahaan-perusahaan minyak milik negara. Pendapatan dari perusahaan minyak menopang jalannya pemerintahan. Sebagai contoh, Bank of America memperkirakan bahwa setiap minyak turun USD1, Venezuela mengalami penurunan USD770 Milion. Sedangkan harga sekarang USD47, pendapatan Venezuela berkurang USD36 bilion,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ingin Tahu Pengadaan Minyak Mentah dan BBM, Tim RTKM Panggil Pertamina dan Petra

Kepala Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri (tengah), menegaskan bahwa tidak ada kesimpulan apapun dari pertemuannya dengan pihak PT Pertamina (Persero) sekaligus anak usahanya PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu (17/12/2014). Pertemuan tersebut pihak RTKM mendengarkan pemaparan dari Petral mulai dari pengadaan minyak mentah dan BBM, cara impornya seperti apa, dengan siapa impornya. Hasil pemaparan Petral dan Pertamina ini akan kita gunakan untuk dipelajaritah. AKTUAL/MUNZIR

Ini Penjelasan Faisal Basri Terkait Diskon Petral

Jakarta, Aktual.co — Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) hari ini menggelar rapat tertutup bersama PT Pertamina (Persero) sekaligus PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Dalam rapat tersebut, tim yang dipimpin oleh Faisal Basri itu telah mendapatkan jawaban terkait diskon yang diterima Petral dalam setiap impor minyak dan bahan bakar minyak.

“Diskon berdasarkan proses tender di Petral. Misalnya, Petral butuh 100 KL kemudian ada yang menawarkan 120-140 KL sehingga akan terlihat berapa kebutuhan impor. Kemudian dinegosiasikan alfanya dan premium discount componentnya. Lalu bagaimana Petral menjual ke Pertamina, itu ada aturannya 10-9 sen dolar per barel,” jelas Faisal kepada wartawan usai rapat di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/12).

Kendati demikian, ia mengaku belum puas memberikan sejumlah pertanyaan kepada Pertamina dan Petral.

“Kami masih banyak sekeranjang pertanyaan. Tapi kita tidak bisa terlalu lama. Karena ini memang tidak cukup hanya dengan satu hari,” ujarnya.

Faisal juga mengaku baru mengetahui jika ternyata selama ini PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral)  berperan sebagai trading company yang memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Indonesia. Bahkan diakui Faisal bahwa ternyata selama ini Petral juga menyewa blending facility di Singapura demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya juga baru tahu. Mereka mem-blend Ron 92 untuk menghasilkan Ron 88. Tapi peranan dia sebagai trader, saya nggak tau ada yang missing di publik, ternyata Petral juga sebagai trading agent. Kita nggak tahu selama ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ini Penjelasan Faisal Basri Terkait Diskon Petral

Jakarta, Aktual.co — Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) hari ini menggelar rapat tertutup bersama PT Pertamina (Persero) sekaligus PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Dalam rapat tersebut, tim yang dipimpin oleh Faisal Basri itu telah mendapatkan jawaban terkait diskon yang diterima Petral dalam setiap impor minyak dan bahan bakar minyak.

“Diskon berdasarkan proses tender di Petral. Misalnya, Petral butuh 100 KL kemudian ada yang menawarkan 120-140 KL sehingga akan terlihat berapa kebutuhan impor. Kemudian dinegosiasikan alfanya dan premium discount componentnya. Lalu bagaimana Petral menjual ke Pertamina, itu ada aturannya 10-9 sen dolar per barel,” jelas Faisal kepada wartawan usai rapat di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/12).

Kendati demikian, ia mengaku belum puas memberikan sejumlah pertanyaan kepada Pertamina dan Petral.

“Kami masih banyak sekeranjang pertanyaan. Tapi kita tidak bisa terlalu lama. Karena ini memang tidak cukup hanya dengan satu hari,” ujarnya.

Faisal juga mengaku baru mengetahui jika ternyata selama ini PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral)  berperan sebagai trading company yang memasok Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Indonesia. Bahkan diakui Faisal bahwa ternyata selama ini Petral juga menyewa blending facility di Singapura demi memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Saya juga baru tahu. Mereka mem-blend Ron 92 untuk menghasilkan Ron 88. Tapi peranan dia sebagai trader, saya nggak tau ada yang missing di publik, ternyata Petral juga sebagai trading agent. Kita nggak tahu selama ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

‘Myfest 2015’ di Malaysia Bisa Jadi Contoh Industri Pariwisata Indonesia

Jakarta, Aktual.co —   Sedikitnya 10 acara telah disiapkan Pemerintah Malaysia di Sarawak untuk memeriahkan Malaysia Year of Festivals (MyFest) 2015 guna menarik wisatawan.

Menurut Gustino Basuan dari Dewan Pariwisata Sarawak saat dihubungi di Pontianak, Rabu (17/12), hal itu diumumkan dalam sebuah acara yang berlangsung di Hotel Pullman di Kuching, Selasa (16/12).

Hadir dalam acara tersebut para penggiat industri pariwisata dan kebudayaan Sarawak dan sekitarnya. Sedangkan pengumuman MyFest 2015 di acara itu disampaikan Ketua Setiausaha Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia YBhg Datuk Dr Ong Hong Peng dan Timbalan Ketua Pengarah (Perancangan) Tourism Malaysia, Pn Chong Yoke Har.

Kampanye MyFest 2015 Sarawak diluncurkan oleh Menteri Pelancongan dan Menteri Perumahan Sarawak, YB Datuk Amar Abang Haji Abdul Rahman Zohari Tun Datuk Abang Haji Openg.

Ia melanjutkan, ‘MyFest 2015’ akan menjadi ajang untuk terus meningkatkan industri pariwisata dan menjadikan Malaysia sebagai destinasi utama guna mencapai target 29,4 juta wisatawan serta 89 miliar ringgit Malaysia.

Sekaligus langkah untuk mencapai target 36 juta wisatawan yang memberikan pendapatan senilai 168 miliar ringgit Malaysia pada tahun 2020.

Acara yang disiapkan untuk Sarawak pada tahun 2015 ialah ASEAN International Films Festival and Awards (AIFFA) (April 2015), Pesta Kaul Mukah (April 2015), Borneo Jazz Festival (Mei 2015), World Harvest Festival (Mei 2015), Pesta Babulang dan Lumba Kerbau Bisaya (Juni 2015), Rainforest World Music Festival (Juli 2015), Borneo Cultural Festival (Agustus 2015), Borneo International Kite Festival (September 2015), Regatta Sarawak (September 2015) dan Sarawak International Dragon Boat Regatta (September 2015).

Logo MyFEST 2015 sendiri berlatar peralatan musik tradisional yang disebut sebagai Rebana Ubi. Alat musik itu digunakan secara meluas oleh berbagai kalangan di Malaysia.     Pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Malaysia. Sektor tersebut juga tahan terhadap berbagai kondisi serta tetap pada sasaran sesuai target Tahun Kunjungan Malaysia 2014.

Gustino menambahkan, kampanye MyFest 2015 diharapkan akan meneruskan peningkatan kepada sektor pariwisata selepas Tahun Kunjungan Malaysia 2014.

Malaysia mengedepankan warisan dan budaya dari berbagai tradisi, kuliner, kesenian, kerajinan tangan dan hal terkait lainnya dalam menjaring wisatawan global.

Artikel ini ditulis oleh:

‘Myfest 2015’ di Malaysia Bisa Jadi Contoh Industri Pariwisata Indonesia

Jakarta, Aktual.co —   Sedikitnya 10 acara telah disiapkan Pemerintah Malaysia di Sarawak untuk memeriahkan Malaysia Year of Festivals (MyFest) 2015 guna menarik wisatawan.

Menurut Gustino Basuan dari Dewan Pariwisata Sarawak saat dihubungi di Pontianak, Rabu (17/12), hal itu diumumkan dalam sebuah acara yang berlangsung di Hotel Pullman di Kuching, Selasa (16/12).

Hadir dalam acara tersebut para penggiat industri pariwisata dan kebudayaan Sarawak dan sekitarnya. Sedangkan pengumuman MyFest 2015 di acara itu disampaikan Ketua Setiausaha Kementerian Pelancongan dan Kebudayaan Malaysia YBhg Datuk Dr Ong Hong Peng dan Timbalan Ketua Pengarah (Perancangan) Tourism Malaysia, Pn Chong Yoke Har.

Kampanye MyFest 2015 Sarawak diluncurkan oleh Menteri Pelancongan dan Menteri Perumahan Sarawak, YB Datuk Amar Abang Haji Abdul Rahman Zohari Tun Datuk Abang Haji Openg.

Ia melanjutkan, ‘MyFest 2015’ akan menjadi ajang untuk terus meningkatkan industri pariwisata dan menjadikan Malaysia sebagai destinasi utama guna mencapai target 29,4 juta wisatawan serta 89 miliar ringgit Malaysia.

Sekaligus langkah untuk mencapai target 36 juta wisatawan yang memberikan pendapatan senilai 168 miliar ringgit Malaysia pada tahun 2020.

Acara yang disiapkan untuk Sarawak pada tahun 2015 ialah ASEAN International Films Festival and Awards (AIFFA) (April 2015), Pesta Kaul Mukah (April 2015), Borneo Jazz Festival (Mei 2015), World Harvest Festival (Mei 2015), Pesta Babulang dan Lumba Kerbau Bisaya (Juni 2015), Rainforest World Music Festival (Juli 2015), Borneo Cultural Festival (Agustus 2015), Borneo International Kite Festival (September 2015), Regatta Sarawak (September 2015) dan Sarawak International Dragon Boat Regatta (September 2015).

Logo MyFEST 2015 sendiri berlatar peralatan musik tradisional yang disebut sebagai Rebana Ubi. Alat musik itu digunakan secara meluas oleh berbagai kalangan di Malaysia.     Pariwisata merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Malaysia. Sektor tersebut juga tahan terhadap berbagai kondisi serta tetap pada sasaran sesuai target Tahun Kunjungan Malaysia 2014.

Gustino menambahkan, kampanye MyFest 2015 diharapkan akan meneruskan peningkatan kepada sektor pariwisata selepas Tahun Kunjungan Malaysia 2014.

Malaysia mengedepankan warisan dan budaya dari berbagai tradisi, kuliner, kesenian, kerajinan tangan dan hal terkait lainnya dalam menjaring wisatawan global.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain