27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40511

Penanganan Kasus Penganiayaan TKW Tak Ada Intervensi

Jakarta, Aktual.co — Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro menegaskan, tidak ada intervensi dari pihak-pihak tertentu dalam penanganan kasus penyiksaan tenaga kerja wanita (TKW) di rumah tersangka SA (54) di Jalan Madong Lubis.

“Penyidikan kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap TKW itu, masih tetap berjalan lancar dan belum ada kendala,” katanya kepada wartawan di Mapolresta Medan, Selasa malam (16/12).

Menurut dia, proses hukum terhadap kasus TKW itu harus tetap berjalan, dan sampai saat ini belum ada yang mencoba menghambat pemeriksaan.

Bahkan, jelasnya, sebelumnya Polresta Medan telah melimpahkan berkas perkara dua orang tersangka penganiaya TKW, yakni BHR (37) dan FER (35) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan.

“Lima lagi berkas perkara tersangka penyiksa TKW itu akan dilimpahkan ke Kejari Medan, dan saat ini masih sedang dilengkapi penyidik Polresta Medan,” ujar Kombes Pol Nico.

Dia menyebutkan, kelima berkas tersangka itu, SA (54), isteri dan anaknya, yakni RDK (39) dan MT (27), keponakan KA (30), JHR (40), BHR (37) adalah pekerja, serta FER (35) sopir.

“Berkas perkara tersebut akan secepatnya disiapkan dan beserta barang bukti untuk diserahkan ke Kejari Medan,” kata kapolresta Medan.

Polresta Medan, Jumat (28/11), menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, di antaranya Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA (54) isteri dan anaknya, yaitu RDK (39), MT (27), keponakan JHR (40), KA (30) dan BHR (37) karyawan, dan FER (35) sopir.

Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No. 17 Lingkungan II, Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang, menemukan tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Penanganan Kasus Penganiayaan TKW Tak Ada Intervensi

Jakarta, Aktual.co — Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro menegaskan, tidak ada intervensi dari pihak-pihak tertentu dalam penanganan kasus penyiksaan tenaga kerja wanita (TKW) di rumah tersangka SA (54) di Jalan Madong Lubis.

“Penyidikan kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap TKW itu, masih tetap berjalan lancar dan belum ada kendala,” katanya kepada wartawan di Mapolresta Medan, Selasa malam (16/12).

Menurut dia, proses hukum terhadap kasus TKW itu harus tetap berjalan, dan sampai saat ini belum ada yang mencoba menghambat pemeriksaan.

Bahkan, jelasnya, sebelumnya Polresta Medan telah melimpahkan berkas perkara dua orang tersangka penganiaya TKW, yakni BHR (37) dan FER (35) ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan.

“Lima lagi berkas perkara tersangka penyiksa TKW itu akan dilimpahkan ke Kejari Medan, dan saat ini masih sedang dilengkapi penyidik Polresta Medan,” ujar Kombes Pol Nico.

Dia menyebutkan, kelima berkas tersangka itu, SA (54), isteri dan anaknya, yakni RDK (39) dan MT (27), keponakan KA (30), JHR (40), BHR (37) adalah pekerja, serta FER (35) sopir.

“Berkas perkara tersebut akan secepatnya disiapkan dan beserta barang bukti untuk diserahkan ke Kejari Medan,” kata kapolresta Medan.

Polresta Medan, Jumat (28/11), menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, di antaranya Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA (54) isteri dan anaknya, yaitu RDK (39), MT (27), keponakan JHR (40), KA (30) dan BHR (37) karyawan, dan FER (35) sopir.

Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No. 17 Lingkungan II, Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang, menemukan tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

BPBD Lebak Ingatkan Warga Waspada Tanah Longsor

Jakarta, Aktual.co — Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan warga di daerah itu, mewaspadai bencana longsor menyusul tibanya musim penghujan.

“Biasanya, musim hujan berpeluang bencana longsor karena banyak warga Lebak tinggal di daerah perbukitan dan pegunungan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, ditulis Rabu (17/12).

Ia menginstruksikan para aparat camat, desa/kelurahan, relawan dan masyarakat agar mewaspadai longsoran tanah, terutama daerah dataran pegunungan dan perbukitan. Sebab topografi Kabupaten Lebak terdapat dataran tinggi, sehingga berpeluang terkena bencana alam.

“Kami berharap kewaspadaan ini dapat menghindari korban jiwa,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan dan utara.

Untuk menanggulangi bencana itu, katanya, pihaknya mempersiapkan peralatan evakuasi diantaranya sebanyak 16 tenda, genset enam unit, pelampung 150 unit, tambang empat unit, dan perahu tujuh unit.

Di samping itu juga logistik kebutuhan bahan pokok, obat-obatan, selimut dan makanan balita.

“Kami menjamin kebutuhan peralatan evakuasi dan logistik relatif cukup untuk menanggulangi kebencanaan itu,” ujarnya.

Menurut dia, selama tiga pekan terakhir bencana longsor dan angin puting beliung menerjang Kecamatan Bayah, Cilograng, Cibeber dan Panggarangan.

Bahkan, sejumlah ruas jalan yang menghubungkan antarkecamatan Bayah-Cilograng-Cibeber diterjang longsoran, sehingga kendaraan yang melintasi jalan tersebut berjalan pelan-pelan.

Di samping itu puluhan rumah rusak berat akibat diterjang angin kencang dan longsoran.

“Kami selalu siaga dengan mengoptimalkan relawan untuk menghadapi kebencanaan itu,” katanya menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

BPBD Lebak Ingatkan Warga Waspada Tanah Longsor

Jakarta, Aktual.co — Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan warga di daerah itu, mewaspadai bencana longsor menyusul tibanya musim penghujan.

“Biasanya, musim hujan berpeluang bencana longsor karena banyak warga Lebak tinggal di daerah perbukitan dan pegunungan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, ditulis Rabu (17/12).

Ia menginstruksikan para aparat camat, desa/kelurahan, relawan dan masyarakat agar mewaspadai longsoran tanah, terutama daerah dataran pegunungan dan perbukitan. Sebab topografi Kabupaten Lebak terdapat dataran tinggi, sehingga berpeluang terkena bencana alam.

“Kami berharap kewaspadaan ini dapat menghindari korban jiwa,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan dan utara.

Untuk menanggulangi bencana itu, katanya, pihaknya mempersiapkan peralatan evakuasi diantaranya sebanyak 16 tenda, genset enam unit, pelampung 150 unit, tambang empat unit, dan perahu tujuh unit.

Di samping itu juga logistik kebutuhan bahan pokok, obat-obatan, selimut dan makanan balita.

“Kami menjamin kebutuhan peralatan evakuasi dan logistik relatif cukup untuk menanggulangi kebencanaan itu,” ujarnya.

Menurut dia, selama tiga pekan terakhir bencana longsor dan angin puting beliung menerjang Kecamatan Bayah, Cilograng, Cibeber dan Panggarangan.

Bahkan, sejumlah ruas jalan yang menghubungkan antarkecamatan Bayah-Cilograng-Cibeber diterjang longsoran, sehingga kendaraan yang melintasi jalan tersebut berjalan pelan-pelan.

Di samping itu puluhan rumah rusak berat akibat diterjang angin kencang dan longsoran.

“Kami selalu siaga dengan mengoptimalkan relawan untuk menghadapi kebencanaan itu,” katanya menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertina Coret Nong Sendo dari Pelatnas SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) mencoret Kristianus Nong Sedo dari tim pelatnas persiapan SEA Games 2015 Singapura, setelah petinju itu gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di kompetisi Sarung Tinju Emas (STE) Medan, 9-13 Desember 2014.

Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina John Amanupunyo, mengatakan tidak dapat mempertahankan atlet asal Kalimantan Timur tersebut, karena kualitasnya yang tidak sesuai harapan.

“Dengan dicoretnya Kristianus Nong Sedo maka untuk pelatnas kelas 75kg kini kosong. Kami tidak bisa memaksakan mempertahankan setelah kalah di STE Medan 2014,” jelasnya ketika dihubungi, Selasa (16/12).

Mengenai pengganti Nong Sedo di kelas 75kg, dirinya mengaku masih akan membahasnya bersama para pengurus PP Pertina. Jika ternyata disepekati untuk mengisi kelas 75 kg, maka akan segera mencari pengganti yang sesuai.

Mantan Direktur Teknik Pertina Sulsel itu menjelaskan, ada beberapa petinju yang cukup layak mengisi posisi yang ditinggalkan Nong Sedo. Hanya saja hal itu belum bisa ditetapkan karena masih akan mendiskusikannya bersama jajaran kepelatihan.

“Kita rencana membahasnya dalam pekan ini. Apapun hasil rapat nanti tentu sebagai upaya menjaga peluang timnas untuk meraih prestasi di SEA Games 2015,” katanya.

Selain mencoret Nong Sedo, PP Pertina juga memanggil tiga petinju untuk bergabung dalam pelatnas yakni Imaculata Loda (NTT/kelas 57kg putri), Ester (Maluku/kelas 54kg putri) serta Ari Agustin (Kalimantan Barat/kelas 56kg) yang sebelumnya sempat dicoret dari pelatnas.

Imaculata dan Ester dipanggil setelah mampu membuktikan dirinya di dua ajang yakni Kejurnas Elite Makassar dan STE Medan. Sementara Ari Agustin juga mampu menunjukkan perkembangan yang positif pada dua ajang tersebut.

Namun khusus Ari Agustin, kata dia, PP Pertina memang memberikan beberapa persyaratan yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan hitam diatas putih. Adapun inti perjanjian itu yakni jika Ari gagal menunjukkan kemampuannya dalam beberapa bulan kedepan maka ada konsekuensi dicoret, Dengan masuknya tiga nama baru membuat jumlah atlet pelatnas menjadi 12 atlet yang terdiri dari enam putra dan putri yakni Kornelis Kwangu (Bali/kelas 49kg), Aldom Suguro (DKI Jakarta/kelas 52kg, Farrand Papendang (Papua Barat/kelas 60kg), Vinky Montolalu (DKI Jakarta/kelas 64 kg), Rafli Langi asal Jakarta dan Ari Agustin asal Kalbar di kelas56kg.

Sementara untuk putri yakni Beatrik Suguro (Kalsel, 48kg), Novita Sinadia (DKI, 51kg), Noberta (Papua Barat, 54kg), Kristina Jembay (Papua Barat, kelas 57kg). Imaculata Loda (NTT/57KG) serta Ester asal Maluku di kelas 54kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertina Coret Nong Sendo dari Pelatnas SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) mencoret Kristianus Nong Sedo dari tim pelatnas persiapan SEA Games 2015 Singapura, setelah petinju itu gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di kompetisi Sarung Tinju Emas (STE) Medan, 9-13 Desember 2014.

Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina John Amanupunyo, mengatakan tidak dapat mempertahankan atlet asal Kalimantan Timur tersebut, karena kualitasnya yang tidak sesuai harapan.

“Dengan dicoretnya Kristianus Nong Sedo maka untuk pelatnas kelas 75kg kini kosong. Kami tidak bisa memaksakan mempertahankan setelah kalah di STE Medan 2014,” jelasnya ketika dihubungi, Selasa (16/12).

Mengenai pengganti Nong Sedo di kelas 75kg, dirinya mengaku masih akan membahasnya bersama para pengurus PP Pertina. Jika ternyata disepekati untuk mengisi kelas 75 kg, maka akan segera mencari pengganti yang sesuai.

Mantan Direktur Teknik Pertina Sulsel itu menjelaskan, ada beberapa petinju yang cukup layak mengisi posisi yang ditinggalkan Nong Sedo. Hanya saja hal itu belum bisa ditetapkan karena masih akan mendiskusikannya bersama jajaran kepelatihan.

“Kita rencana membahasnya dalam pekan ini. Apapun hasil rapat nanti tentu sebagai upaya menjaga peluang timnas untuk meraih prestasi di SEA Games 2015,” katanya.

Selain mencoret Nong Sedo, PP Pertina juga memanggil tiga petinju untuk bergabung dalam pelatnas yakni Imaculata Loda (NTT/kelas 57kg putri), Ester (Maluku/kelas 54kg putri) serta Ari Agustin (Kalimantan Barat/kelas 56kg) yang sebelumnya sempat dicoret dari pelatnas.

Imaculata dan Ester dipanggil setelah mampu membuktikan dirinya di dua ajang yakni Kejurnas Elite Makassar dan STE Medan. Sementara Ari Agustin juga mampu menunjukkan perkembangan yang positif pada dua ajang tersebut.

Namun khusus Ari Agustin, kata dia, PP Pertina memang memberikan beberapa persyaratan yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan hitam diatas putih. Adapun inti perjanjian itu yakni jika Ari gagal menunjukkan kemampuannya dalam beberapa bulan kedepan maka ada konsekuensi dicoret, Dengan masuknya tiga nama baru membuat jumlah atlet pelatnas menjadi 12 atlet yang terdiri dari enam putra dan putri yakni Kornelis Kwangu (Bali/kelas 49kg), Aldom Suguro (DKI Jakarta/kelas 52kg, Farrand Papendang (Papua Barat/kelas 60kg), Vinky Montolalu (DKI Jakarta/kelas 64 kg), Rafli Langi asal Jakarta dan Ari Agustin asal Kalbar di kelas56kg.

Sementara untuk putri yakni Beatrik Suguro (Kalsel, 48kg), Novita Sinadia (DKI, 51kg), Noberta (Papua Barat, 54kg), Kristina Jembay (Papua Barat, kelas 57kg). Imaculata Loda (NTT/57KG) serta Ester asal Maluku di kelas 54kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain