27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40512

Polresta Medan Terus Gali Informasi Korban TKW

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan, masih menggali informasi kemungkinan ada tenaga kerja wanita (TKW) dikebumikan di rumah tersangka SA (54) Jalan Beo/Jalan Madong Lubis maupun di luar rumah itu.

“Kita masih menunggu informasi dari masyarakat maupun saksi TKW korban penganiayaan dan kemungkinan rekan mereka ada yang dikubur di rumah SA,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro, Selasa malam (16/12).

Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan penggalian akan dilanjutkan kembali, jika adanya informasi baru yang diberikan masyarakat maupun pihak lain.

“Polresta Medan tetap menunggu informasi mengenai korban TKW yang ditanam di rumah SA sebagai penyalur tenaga kerja CV MJ beralamat di Jalan Beo Medan,” ujar Kombes Pol Nico.

Dia menyebutkan, petugas kepolisian masih terus menyelidiki mengenai adanya informasi TKW yang hilang dan tidak diketahui dimana berada.

“Kita masih terus bekerja keras mencari beberapa orang TKW yang dilaporkan hilang, saat bekerja di rumah majikannya SA di Keluarahan Sidodadi Medan,” kata Kapolresta Medan.

Polresta Medan bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, Jumat (12/12) menghentikan sementara penggalian lubang di rumah tersangka SA (54) penganiaya TKW di rumahnya Jalan Beo di kota itu.

Hasil penggalian yang dilakukan Polresta Medan dan tim DVI Polda Sumut selama empat hari, telah ditemukan 23 potongan tulang manusia, enam celana dalam wanita bagian bawah, rambut, gigi, selendang biru dan beberapa benda lain.

Mengenai kepastian apakah itu tulang manusia atau bukan, Polresta Medan masih menunggu hasil penelitian tim DVI Polda Sumut.

Kemudian, diduga terjadi praktik mutilasi terhadap korban TKW itu, petugas kepolisian akan menyelidiki kemungkinan adanya perbuatan tersebut.

Polresta Medan, Jumat (28/11), menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, di antaranya Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA (54) isteri dan anaknya, yaitu RDK (39), MT (27), keponakan JHR (40), KA (32) dan BHR (37) karyawan, dan FER (35) sopir.

Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No. 17 Lingkungan II, Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang, menemukan tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Polresta Medan Terus Gali Informasi Korban TKW

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan, masih menggali informasi kemungkinan ada tenaga kerja wanita (TKW) dikebumikan di rumah tersangka SA (54) Jalan Beo/Jalan Madong Lubis maupun di luar rumah itu.

“Kita masih menunggu informasi dari masyarakat maupun saksi TKW korban penganiayaan dan kemungkinan rekan mereka ada yang dikubur di rumah SA,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro, Selasa malam (16/12).

Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan penggalian akan dilanjutkan kembali, jika adanya informasi baru yang diberikan masyarakat maupun pihak lain.

“Polresta Medan tetap menunggu informasi mengenai korban TKW yang ditanam di rumah SA sebagai penyalur tenaga kerja CV MJ beralamat di Jalan Beo Medan,” ujar Kombes Pol Nico.

Dia menyebutkan, petugas kepolisian masih terus menyelidiki mengenai adanya informasi TKW yang hilang dan tidak diketahui dimana berada.

“Kita masih terus bekerja keras mencari beberapa orang TKW yang dilaporkan hilang, saat bekerja di rumah majikannya SA di Keluarahan Sidodadi Medan,” kata Kapolresta Medan.

Polresta Medan bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, Jumat (12/12) menghentikan sementara penggalian lubang di rumah tersangka SA (54) penganiaya TKW di rumahnya Jalan Beo di kota itu.

Hasil penggalian yang dilakukan Polresta Medan dan tim DVI Polda Sumut selama empat hari, telah ditemukan 23 potongan tulang manusia, enam celana dalam wanita bagian bawah, rambut, gigi, selendang biru dan beberapa benda lain.

Mengenai kepastian apakah itu tulang manusia atau bukan, Polresta Medan masih menunggu hasil penelitian tim DVI Polda Sumut.

Kemudian, diduga terjadi praktik mutilasi terhadap korban TKW itu, petugas kepolisian akan menyelidiki kemungkinan adanya perbuatan tersebut.

Polresta Medan, Jumat (28/11), menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, di antaranya Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA (54) isteri dan anaknya, yaitu RDK (39), MT (27), keponakan JHR (40), KA (32) dan BHR (37) karyawan, dan FER (35) sopir.

Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No. 17 Lingkungan II, Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang, menemukan tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Pagi Ini, Motor Mulai Dilarang Lewat Thamrin-Medan Merdeka

Jakarta, Aktual.co —Hari ini, Rabu (17/12), kebijakan pelarangan motor melewati Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, mulai diberlakukan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif.
Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar, mengatakan para pengendara sepeda motor dapat menggunakan jalur-jalur alternatif yang sudah disiapkan. 
“Baik dari arah Senayan menuju Harmoni, maupun dari arah Harmoni menuju Senayan,” kata dia, di Jakarta, Selasa (16/12) kemarin.
Untuk arah pergerakan dari Selatan (Senayan) menuju Utara (Harmoni), tersedia jalur alternatif sisi barat, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Dukuh Atas-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng Barat-berputar ke Jalan Cideng Timur-Jalan Kebon Sirih-Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sedangkan untuk jalur alternatif sisi timur, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Sutan Syahrir-Jalan KH Agus Salim-Jalan Kebon Sirih-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk arah pergerakan dari Utara (Harmoni) menuju Selatan (Senayan), tersedia jalur alternatif sisi barat, yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Veteran 3-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Abdul Muis-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Lalu untuk jalur alternatif sisi timur yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Pos-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan m Ridwan Rais-Tugu Tani-Jalan Menteng Raya-Jalan Cut Mutia-Jalan Sam Ratulangi-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Sehingga, para pengendara motor dapat memarkir motornya di tempat-tempat parkir, kemudian lanjut menggunakan bus tingkat gratis untuk mencapai tempat yang dituju.
Sedangkan bagi para pemilik motor, sudah disediakan 12 tempat parkir yang tidak gratis dan mengikuti tarif yang diberlakukan di tiap tempat. Yakni :
1. Carefour Duta Merlin, kapasitas parkir 1.000 motor,2. Menara BDN, 400 motor3. Gedung Jaya, 160 motor4. Skyline Building, 495 motor5. Sarinah, 73 motor6. Gedung BII, 640 motor7. Gedung Kosgoro, 150 motor8. Plaza Permata, 200 motor9. Gedung Oil, 160 motor10. Wisma Nusantara, 600 motor11. Grand Indonesia, 1.950 motor12. IRTI Monas, 700 motor.

Artikel ini ditulis oleh:

Pagi Ini, Motor Mulai Dilarang Lewat Thamrin-Medan Merdeka

Jakarta, Aktual.co —Hari ini, Rabu (17/12), kebijakan pelarangan motor melewati Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, mulai diberlakukan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif.
Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar, mengatakan para pengendara sepeda motor dapat menggunakan jalur-jalur alternatif yang sudah disiapkan. 
“Baik dari arah Senayan menuju Harmoni, maupun dari arah Harmoni menuju Senayan,” kata dia, di Jakarta, Selasa (16/12) kemarin.
Untuk arah pergerakan dari Selatan (Senayan) menuju Utara (Harmoni), tersedia jalur alternatif sisi barat, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Dukuh Atas-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng Barat-berputar ke Jalan Cideng Timur-Jalan Kebon Sirih-Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sedangkan untuk jalur alternatif sisi timur, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Sutan Syahrir-Jalan KH Agus Salim-Jalan Kebon Sirih-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk arah pergerakan dari Utara (Harmoni) menuju Selatan (Senayan), tersedia jalur alternatif sisi barat, yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Veteran 3-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Abdul Muis-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Lalu untuk jalur alternatif sisi timur yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Pos-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan m Ridwan Rais-Tugu Tani-Jalan Menteng Raya-Jalan Cut Mutia-Jalan Sam Ratulangi-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Sehingga, para pengendara motor dapat memarkir motornya di tempat-tempat parkir, kemudian lanjut menggunakan bus tingkat gratis untuk mencapai tempat yang dituju.
Sedangkan bagi para pemilik motor, sudah disediakan 12 tempat parkir yang tidak gratis dan mengikuti tarif yang diberlakukan di tiap tempat. Yakni :
1. Carefour Duta Merlin, kapasitas parkir 1.000 motor,2. Menara BDN, 400 motor3. Gedung Jaya, 160 motor4. Skyline Building, 495 motor5. Sarinah, 73 motor6. Gedung BII, 640 motor7. Gedung Kosgoro, 150 motor8. Plaza Permata, 200 motor9. Gedung Oil, 160 motor10. Wisma Nusantara, 600 motor11. Grand Indonesia, 1.950 motor12. IRTI Monas, 700 motor.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR: Rini Soemarno Mau Jual Gedungnya ke Siapa?

Jakarta, Aktual.co — Wacana Menteri BUMN Rini Soemarno terkait penjualan gedung kementeriannya terus menuai kecaman dari publik, terutama dari kalangan politisi senayan.
Wakil Pimpinan Komisi VI DPR RI, Dodi Alex Noerdin mengatakan seharusnya anak buah Presiden Jokowi itu berfikir visioner untuk membuat kementeriannya hebat.
“Pemikirannya seharusnya lebih visioner, kalau sekedar jual aset BUMN, mulai jual kantor, agar kurang kreatif. Kenapa tidak aset BUMN yang berserakan dimana-mana itu yang nggak dipakai dikelola, dan dijadikan saja satu, malah lebih efisien,” ucap Dodi ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (16/12).
Lebih lanjut, politisi Golkar itu juga mempertanyakan alasan menteri BUMN menjual gedung sebagai efisiensi anggaran negara. Lalu, kepada siapa menteri BUMN itu menjual gedungnya?
“Saya mempertanyakan, dia (Rini) jualnya ke siapa? pihak swasta atau pemerintah. Kalau swasta kenapa dijual, itu aset negara. Kalau ke pemerintah, berarti efisiennya gak ada, kan pemerintah juga yang beli,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

DPR: Rini Soemarno Mau Jual Gedungnya ke Siapa?

Jakarta, Aktual.co — Wacana Menteri BUMN Rini Soemarno terkait penjualan gedung kementeriannya terus menuai kecaman dari publik, terutama dari kalangan politisi senayan.
Wakil Pimpinan Komisi VI DPR RI, Dodi Alex Noerdin mengatakan seharusnya anak buah Presiden Jokowi itu berfikir visioner untuk membuat kementeriannya hebat.
“Pemikirannya seharusnya lebih visioner, kalau sekedar jual aset BUMN, mulai jual kantor, agar kurang kreatif. Kenapa tidak aset BUMN yang berserakan dimana-mana itu yang nggak dipakai dikelola, dan dijadikan saja satu, malah lebih efisien,” ucap Dodi ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (16/12).
Lebih lanjut, politisi Golkar itu juga mempertanyakan alasan menteri BUMN menjual gedung sebagai efisiensi anggaran negara. Lalu, kepada siapa menteri BUMN itu menjual gedungnya?
“Saya mempertanyakan, dia (Rini) jualnya ke siapa? pihak swasta atau pemerintah. Kalau swasta kenapa dijual, itu aset negara. Kalau ke pemerintah, berarti efisiennya gak ada, kan pemerintah juga yang beli,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain