28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40515

BPBD Lebak Ingatkan Warga Waspada Tanah Longsor

Jakarta, Aktual.co — Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengingatkan warga di daerah itu, mewaspadai bencana longsor menyusul tibanya musim penghujan.

“Biasanya, musim hujan berpeluang bencana longsor karena banyak warga Lebak tinggal di daerah perbukitan dan pegunungan,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi di Lebak, ditulis Rabu (17/12).

Ia menginstruksikan para aparat camat, desa/kelurahan, relawan dan masyarakat agar mewaspadai longsoran tanah, terutama daerah dataran pegunungan dan perbukitan. Sebab topografi Kabupaten Lebak terdapat dataran tinggi, sehingga berpeluang terkena bencana alam.

“Kami berharap kewaspadaan ini dapat menghindari korban jiwa,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini cuaca ekstrem melanda wilayah Kabupaten Lebak bagian selatan dan utara.

Untuk menanggulangi bencana itu, katanya, pihaknya mempersiapkan peralatan evakuasi diantaranya sebanyak 16 tenda, genset enam unit, pelampung 150 unit, tambang empat unit, dan perahu tujuh unit.

Di samping itu juga logistik kebutuhan bahan pokok, obat-obatan, selimut dan makanan balita.

“Kami menjamin kebutuhan peralatan evakuasi dan logistik relatif cukup untuk menanggulangi kebencanaan itu,” ujarnya.

Menurut dia, selama tiga pekan terakhir bencana longsor dan angin puting beliung menerjang Kecamatan Bayah, Cilograng, Cibeber dan Panggarangan.

Bahkan, sejumlah ruas jalan yang menghubungkan antarkecamatan Bayah-Cilograng-Cibeber diterjang longsoran, sehingga kendaraan yang melintasi jalan tersebut berjalan pelan-pelan.

Di samping itu puluhan rumah rusak berat akibat diterjang angin kencang dan longsoran.

“Kami selalu siaga dengan mengoptimalkan relawan untuk menghadapi kebencanaan itu,” katanya menjelaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertina Coret Nong Sendo dari Pelatnas SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) mencoret Kristianus Nong Sedo dari tim pelatnas persiapan SEA Games 2015 Singapura, setelah petinju itu gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di kompetisi Sarung Tinju Emas (STE) Medan, 9-13 Desember 2014.

Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina John Amanupunyo, mengatakan tidak dapat mempertahankan atlet asal Kalimantan Timur tersebut, karena kualitasnya yang tidak sesuai harapan.

“Dengan dicoretnya Kristianus Nong Sedo maka untuk pelatnas kelas 75kg kini kosong. Kami tidak bisa memaksakan mempertahankan setelah kalah di STE Medan 2014,” jelasnya ketika dihubungi, Selasa (16/12).

Mengenai pengganti Nong Sedo di kelas 75kg, dirinya mengaku masih akan membahasnya bersama para pengurus PP Pertina. Jika ternyata disepekati untuk mengisi kelas 75 kg, maka akan segera mencari pengganti yang sesuai.

Mantan Direktur Teknik Pertina Sulsel itu menjelaskan, ada beberapa petinju yang cukup layak mengisi posisi yang ditinggalkan Nong Sedo. Hanya saja hal itu belum bisa ditetapkan karena masih akan mendiskusikannya bersama jajaran kepelatihan.

“Kita rencana membahasnya dalam pekan ini. Apapun hasil rapat nanti tentu sebagai upaya menjaga peluang timnas untuk meraih prestasi di SEA Games 2015,” katanya.

Selain mencoret Nong Sedo, PP Pertina juga memanggil tiga petinju untuk bergabung dalam pelatnas yakni Imaculata Loda (NTT/kelas 57kg putri), Ester (Maluku/kelas 54kg putri) serta Ari Agustin (Kalimantan Barat/kelas 56kg) yang sebelumnya sempat dicoret dari pelatnas.

Imaculata dan Ester dipanggil setelah mampu membuktikan dirinya di dua ajang yakni Kejurnas Elite Makassar dan STE Medan. Sementara Ari Agustin juga mampu menunjukkan perkembangan yang positif pada dua ajang tersebut.

Namun khusus Ari Agustin, kata dia, PP Pertina memang memberikan beberapa persyaratan yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan hitam diatas putih. Adapun inti perjanjian itu yakni jika Ari gagal menunjukkan kemampuannya dalam beberapa bulan kedepan maka ada konsekuensi dicoret, Dengan masuknya tiga nama baru membuat jumlah atlet pelatnas menjadi 12 atlet yang terdiri dari enam putra dan putri yakni Kornelis Kwangu (Bali/kelas 49kg), Aldom Suguro (DKI Jakarta/kelas 52kg, Farrand Papendang (Papua Barat/kelas 60kg), Vinky Montolalu (DKI Jakarta/kelas 64 kg), Rafli Langi asal Jakarta dan Ari Agustin asal Kalbar di kelas56kg.

Sementara untuk putri yakni Beatrik Suguro (Kalsel, 48kg), Novita Sinadia (DKI, 51kg), Noberta (Papua Barat, 54kg), Kristina Jembay (Papua Barat, kelas 57kg). Imaculata Loda (NTT/57KG) serta Ester asal Maluku di kelas 54kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Pertina Coret Nong Sendo dari Pelatnas SEA Games 2015

Jakarta, Aktual.co — Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) mencoret Kristianus Nong Sedo dari tim pelatnas persiapan SEA Games 2015 Singapura, setelah petinju itu gagal menunjukkan penampilan terbaiknya di kompetisi Sarung Tinju Emas (STE) Medan, 9-13 Desember 2014.

Ketua Bidang Teknik dan Kepelatihan PP Pertina John Amanupunyo, mengatakan tidak dapat mempertahankan atlet asal Kalimantan Timur tersebut, karena kualitasnya yang tidak sesuai harapan.

“Dengan dicoretnya Kristianus Nong Sedo maka untuk pelatnas kelas 75kg kini kosong. Kami tidak bisa memaksakan mempertahankan setelah kalah di STE Medan 2014,” jelasnya ketika dihubungi, Selasa (16/12).

Mengenai pengganti Nong Sedo di kelas 75kg, dirinya mengaku masih akan membahasnya bersama para pengurus PP Pertina. Jika ternyata disepekati untuk mengisi kelas 75 kg, maka akan segera mencari pengganti yang sesuai.

Mantan Direktur Teknik Pertina Sulsel itu menjelaskan, ada beberapa petinju yang cukup layak mengisi posisi yang ditinggalkan Nong Sedo. Hanya saja hal itu belum bisa ditetapkan karena masih akan mendiskusikannya bersama jajaran kepelatihan.

“Kita rencana membahasnya dalam pekan ini. Apapun hasil rapat nanti tentu sebagai upaya menjaga peluang timnas untuk meraih prestasi di SEA Games 2015,” katanya.

Selain mencoret Nong Sedo, PP Pertina juga memanggil tiga petinju untuk bergabung dalam pelatnas yakni Imaculata Loda (NTT/kelas 57kg putri), Ester (Maluku/kelas 54kg putri) serta Ari Agustin (Kalimantan Barat/kelas 56kg) yang sebelumnya sempat dicoret dari pelatnas.

Imaculata dan Ester dipanggil setelah mampu membuktikan dirinya di dua ajang yakni Kejurnas Elite Makassar dan STE Medan. Sementara Ari Agustin juga mampu menunjukkan perkembangan yang positif pada dua ajang tersebut.

Namun khusus Ari Agustin, kata dia, PP Pertina memang memberikan beberapa persyaratan yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan hitam diatas putih. Adapun inti perjanjian itu yakni jika Ari gagal menunjukkan kemampuannya dalam beberapa bulan kedepan maka ada konsekuensi dicoret, Dengan masuknya tiga nama baru membuat jumlah atlet pelatnas menjadi 12 atlet yang terdiri dari enam putra dan putri yakni Kornelis Kwangu (Bali/kelas 49kg), Aldom Suguro (DKI Jakarta/kelas 52kg, Farrand Papendang (Papua Barat/kelas 60kg), Vinky Montolalu (DKI Jakarta/kelas 64 kg), Rafli Langi asal Jakarta dan Ari Agustin asal Kalbar di kelas56kg.

Sementara untuk putri yakni Beatrik Suguro (Kalsel, 48kg), Novita Sinadia (DKI, 51kg), Noberta (Papua Barat, 54kg), Kristina Jembay (Papua Barat, kelas 57kg). Imaculata Loda (NTT/57KG) serta Ester asal Maluku di kelas 54kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Polresta Medan Terus Gali Informasi Korban TKW

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan, masih menggali informasi kemungkinan ada tenaga kerja wanita (TKW) dikebumikan di rumah tersangka SA (54) Jalan Beo/Jalan Madong Lubis maupun di luar rumah itu.

“Kita masih menunggu informasi dari masyarakat maupun saksi TKW korban penganiayaan dan kemungkinan rekan mereka ada yang dikubur di rumah SA,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro, Selasa malam (16/12).

Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan penggalian akan dilanjutkan kembali, jika adanya informasi baru yang diberikan masyarakat maupun pihak lain.

“Polresta Medan tetap menunggu informasi mengenai korban TKW yang ditanam di rumah SA sebagai penyalur tenaga kerja CV MJ beralamat di Jalan Beo Medan,” ujar Kombes Pol Nico.

Dia menyebutkan, petugas kepolisian masih terus menyelidiki mengenai adanya informasi TKW yang hilang dan tidak diketahui dimana berada.

“Kita masih terus bekerja keras mencari beberapa orang TKW yang dilaporkan hilang, saat bekerja di rumah majikannya SA di Keluarahan Sidodadi Medan,” kata Kapolresta Medan.

Polresta Medan bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, Jumat (12/12) menghentikan sementara penggalian lubang di rumah tersangka SA (54) penganiaya TKW di rumahnya Jalan Beo di kota itu.

Hasil penggalian yang dilakukan Polresta Medan dan tim DVI Polda Sumut selama empat hari, telah ditemukan 23 potongan tulang manusia, enam celana dalam wanita bagian bawah, rambut, gigi, selendang biru dan beberapa benda lain.

Mengenai kepastian apakah itu tulang manusia atau bukan, Polresta Medan masih menunggu hasil penelitian tim DVI Polda Sumut.

Kemudian, diduga terjadi praktik mutilasi terhadap korban TKW itu, petugas kepolisian akan menyelidiki kemungkinan adanya perbuatan tersebut.

Polresta Medan, Jumat (28/11), menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, di antaranya Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA (54) isteri dan anaknya, yaitu RDK (39), MT (27), keponakan JHR (40), KA (32) dan BHR (37) karyawan, dan FER (35) sopir.

Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No. 17 Lingkungan II, Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang, menemukan tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Polresta Medan Terus Gali Informasi Korban TKW

Jakarta, Aktual.co — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Medan, masih menggali informasi kemungkinan ada tenaga kerja wanita (TKW) dikebumikan di rumah tersangka SA (54) Jalan Beo/Jalan Madong Lubis maupun di luar rumah itu.

“Kita masih menunggu informasi dari masyarakat maupun saksi TKW korban penganiayaan dan kemungkinan rekan mereka ada yang dikubur di rumah SA,” kata Kapolresta Medan, Kombes Pol Nico Afinta Karokaro, Selasa malam (16/12).

Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan penggalian akan dilanjutkan kembali, jika adanya informasi baru yang diberikan masyarakat maupun pihak lain.

“Polresta Medan tetap menunggu informasi mengenai korban TKW yang ditanam di rumah SA sebagai penyalur tenaga kerja CV MJ beralamat di Jalan Beo Medan,” ujar Kombes Pol Nico.

Dia menyebutkan, petugas kepolisian masih terus menyelidiki mengenai adanya informasi TKW yang hilang dan tidak diketahui dimana berada.

“Kita masih terus bekerja keras mencari beberapa orang TKW yang dilaporkan hilang, saat bekerja di rumah majikannya SA di Keluarahan Sidodadi Medan,” kata Kapolresta Medan.

Polresta Medan bersama tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut, Jumat (12/12) menghentikan sementara penggalian lubang di rumah tersangka SA (54) penganiaya TKW di rumahnya Jalan Beo di kota itu.

Hasil penggalian yang dilakukan Polresta Medan dan tim DVI Polda Sumut selama empat hari, telah ditemukan 23 potongan tulang manusia, enam celana dalam wanita bagian bawah, rambut, gigi, selendang biru dan beberapa benda lain.

Mengenai kepastian apakah itu tulang manusia atau bukan, Polresta Medan masih menunggu hasil penelitian tim DVI Polda Sumut.

Kemudian, diduga terjadi praktik mutilasi terhadap korban TKW itu, petugas kepolisian akan menyelidiki kemungkinan adanya perbuatan tersebut.

Polresta Medan, Jumat (28/11), menetapkan tujuh orang tersangka pelaku penganiayaan terhadap tiga TKW, di antaranya Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Dari tujuh pelaku penganiayaan tersebut, yakni pimpinan perusahaan CV MJ penyalur TKW berinisial SA (54) isteri dan anaknya, yaitu RDK (39), MT (27), keponakan JHR (40), KA (32) dan BHR (37) karyawan, dan FER (35) sopir.

Sebelumnya, Polresta Medan menggerebek sebuah rumah penyalur TKW “CV MJ” di Jalan Beo/Jalan Madong Lubis No. 17 Lingkungan II, Kelurahan Sidodadi, Kamis (27/11) siang, menemukan tiga TKW, yakni Endang Murdaningsih (55) asal Madura, Ropmiani (42) asal Demak, dan Anis Rahayu (25) asal Malang.

Artikel ini ditulis oleh:

Pagi Ini, Motor Mulai Dilarang Lewat Thamrin-Medan Merdeka

Jakarta, Aktual.co —Hari ini, Rabu (17/12), kebijakan pelarangan motor melewati Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, mulai diberlakukan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif.
Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar, mengatakan para pengendara sepeda motor dapat menggunakan jalur-jalur alternatif yang sudah disiapkan. 
“Baik dari arah Senayan menuju Harmoni, maupun dari arah Harmoni menuju Senayan,” kata dia, di Jakarta, Selasa (16/12) kemarin.
Untuk arah pergerakan dari Selatan (Senayan) menuju Utara (Harmoni), tersedia jalur alternatif sisi barat, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Dukuh Atas-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng Barat-berputar ke Jalan Cideng Timur-Jalan Kebon Sirih-Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sedangkan untuk jalur alternatif sisi timur, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Sutan Syahrir-Jalan KH Agus Salim-Jalan Kebon Sirih-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk arah pergerakan dari Utara (Harmoni) menuju Selatan (Senayan), tersedia jalur alternatif sisi barat, yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Veteran 3-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Abdul Muis-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Lalu untuk jalur alternatif sisi timur yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Pos-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan m Ridwan Rais-Tugu Tani-Jalan Menteng Raya-Jalan Cut Mutia-Jalan Sam Ratulangi-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Sehingga, para pengendara motor dapat memarkir motornya di tempat-tempat parkir, kemudian lanjut menggunakan bus tingkat gratis untuk mencapai tempat yang dituju.
Sedangkan bagi para pemilik motor, sudah disediakan 12 tempat parkir yang tidak gratis dan mengikuti tarif yang diberlakukan di tiap tempat. Yakni :
1. Carefour Duta Merlin, kapasitas parkir 1.000 motor,2. Menara BDN, 400 motor3. Gedung Jaya, 160 motor4. Skyline Building, 495 motor5. Sarinah, 73 motor6. Gedung BII, 640 motor7. Gedung Kosgoro, 150 motor8. Plaza Permata, 200 motor9. Gedung Oil, 160 motor10. Wisma Nusantara, 600 motor11. Grand Indonesia, 1.950 motor12. IRTI Monas, 700 motor.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain