28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40516

Pagi Ini, Motor Mulai Dilarang Lewat Thamrin-Medan Merdeka

Jakarta, Aktual.co —Hari ini, Rabu (17/12), kebijakan pelarangan motor melewati Jalan MH Thamrin hingga Jalan Medan Merdeka Barat, mulai diberlakukan. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah jalur alternatif.
Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar, mengatakan para pengendara sepeda motor dapat menggunakan jalur-jalur alternatif yang sudah disiapkan. 
“Baik dari arah Senayan menuju Harmoni, maupun dari arah Harmoni menuju Senayan,” kata dia, di Jakarta, Selasa (16/12) kemarin.
Untuk arah pergerakan dari Selatan (Senayan) menuju Utara (Harmoni), tersedia jalur alternatif sisi barat, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Dukuh Atas-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Cideng Barat-berputar ke Jalan Cideng Timur-Jalan Kebon Sirih-Jalan Abdul Muis-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sedangkan untuk jalur alternatif sisi timur, yaitu dari Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin-Bundaran HI-Jalan Sutan Syahrir-Jalan KH Agus Salim-Jalan Kebon Sirih-Jalan MI Ridwan Rais-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Gajah Mada dan seterusnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk arah pergerakan dari Utara (Harmoni) menuju Selatan (Senayan), tersedia jalur alternatif sisi barat, yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Veteran 3-Jalan Medan Merdeka Utara-Jalan Majapahit-Jalan Abdul Muis-Jalan KH Mas Mansyur-Jalan Karet Pasar Baru-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Lalu untuk jalur alternatif sisi timur yakni dari Jalan Hayam Wuruk-Jalan Juanda-Jalan Pos-Jalan Gedung Kesenian-Jalan Lapangan Banteng Utara-Jalan Lapangan Banteng Barat-Jalan Pejambon-Jalan Medan Merdeka Timur-Jalan m Ridwan Rais-Tugu Tani-Jalan Menteng Raya-Jalan Cut Mutia-Jalan Sam Ratulangi-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Galunggung-Dukuh Bawah-Jalan Jenderal Sudirman dan seterusnya.
Sehingga, para pengendara motor dapat memarkir motornya di tempat-tempat parkir, kemudian lanjut menggunakan bus tingkat gratis untuk mencapai tempat yang dituju.
Sedangkan bagi para pemilik motor, sudah disediakan 12 tempat parkir yang tidak gratis dan mengikuti tarif yang diberlakukan di tiap tempat. Yakni :
1. Carefour Duta Merlin, kapasitas parkir 1.000 motor,2. Menara BDN, 400 motor3. Gedung Jaya, 160 motor4. Skyline Building, 495 motor5. Sarinah, 73 motor6. Gedung BII, 640 motor7. Gedung Kosgoro, 150 motor8. Plaza Permata, 200 motor9. Gedung Oil, 160 motor10. Wisma Nusantara, 600 motor11. Grand Indonesia, 1.950 motor12. IRTI Monas, 700 motor.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR: Rini Soemarno Mau Jual Gedungnya ke Siapa?

Jakarta, Aktual.co — Wacana Menteri BUMN Rini Soemarno terkait penjualan gedung kementeriannya terus menuai kecaman dari publik, terutama dari kalangan politisi senayan.
Wakil Pimpinan Komisi VI DPR RI, Dodi Alex Noerdin mengatakan seharusnya anak buah Presiden Jokowi itu berfikir visioner untuk membuat kementeriannya hebat.
“Pemikirannya seharusnya lebih visioner, kalau sekedar jual aset BUMN, mulai jual kantor, agar kurang kreatif. Kenapa tidak aset BUMN yang berserakan dimana-mana itu yang nggak dipakai dikelola, dan dijadikan saja satu, malah lebih efisien,” ucap Dodi ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (16/12).
Lebih lanjut, politisi Golkar itu juga mempertanyakan alasan menteri BUMN menjual gedung sebagai efisiensi anggaran negara. Lalu, kepada siapa menteri BUMN itu menjual gedungnya?
“Saya mempertanyakan, dia (Rini) jualnya ke siapa? pihak swasta atau pemerintah. Kalau swasta kenapa dijual, itu aset negara. Kalau ke pemerintah, berarti efisiennya gak ada, kan pemerintah juga yang beli,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

DPR: Rini Soemarno Mau Jual Gedungnya ke Siapa?

Jakarta, Aktual.co — Wacana Menteri BUMN Rini Soemarno terkait penjualan gedung kementeriannya terus menuai kecaman dari publik, terutama dari kalangan politisi senayan.
Wakil Pimpinan Komisi VI DPR RI, Dodi Alex Noerdin mengatakan seharusnya anak buah Presiden Jokowi itu berfikir visioner untuk membuat kementeriannya hebat.
“Pemikirannya seharusnya lebih visioner, kalau sekedar jual aset BUMN, mulai jual kantor, agar kurang kreatif. Kenapa tidak aset BUMN yang berserakan dimana-mana itu yang nggak dipakai dikelola, dan dijadikan saja satu, malah lebih efisien,” ucap Dodi ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (16/12).
Lebih lanjut, politisi Golkar itu juga mempertanyakan alasan menteri BUMN menjual gedung sebagai efisiensi anggaran negara. Lalu, kepada siapa menteri BUMN itu menjual gedungnya?
“Saya mempertanyakan, dia (Rini) jualnya ke siapa? pihak swasta atau pemerintah. Kalau swasta kenapa dijual, itu aset negara. Kalau ke pemerintah, berarti efisiennya gak ada, kan pemerintah juga yang beli,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Hendra/Ahsan Masuk Grup “Neraka”

Jakarta, Aktual.co — Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, berada dalam satu gbrup bersama musuh bebuyutannya, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea Selatan) pada kejuaraan bulu tangkis BWF Super Series Finals 2014 di Dubai, Uni Emirat Arab, 17-21 Desember.

Selain pasangan Korsel tersebut, Hendra/Ahsan masuk Grup A juga ada pasangan juara dunia 2014 Ko Sung Hyun/Shin Bae Cheol (Korea Selatan), serta pasangan Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok).

Melihat hasil undian Hendra/Ahsan ini, tentunya bukan hal yang mudah bagi pasangan juara All England 2014 untuk mengamankan tiket ke semifinal, mengingat para penghuni Grup A adalah pasangan ganda putra yang cukup disegani.

Meskipun memenangi rekor pertemuan terakhir melawan Lee/Yoo pada Asian Games 2014, tak bisa dipungkiri bahwa pasangan Korsel ini sering menyulitkan pasangan Indonesia, bahkan rekor pertemuan mereka saat ini adalah 5-2 untuk Lee/Yoo.

“Semua pemain yang lolos ke turnamen ini memang bagus-bagus. Delapan pasangan ganda putra terbaik dunia ada di sini, jadi kami siap saja mau hasil undiannya seperti apa,” kata Hendra Setiawan, dikutip laman resmi PBSI, Rabu (17/12).

“Lawan berat di grup ini memang Lee/Yoo, tapi bagi kami itu hal yang biasa. Yang penting siap. Soal strategi juga belum ada, nanti lihat kondisi di lapangan. Kami mau fokus satu demi satu pertandingan, pokoknya lolos ke semifinal dulu. Jadi juara atau runner up grup tidak masalah, yang penting lolos ke semifinal dulu,” ujar Hendra.

Ia mengatakan dirinya dan Ahsan akan berusaha mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pasangan Hendra/Ahsan merupakan andalan Indonesia untuk meraih gelar di turnamen berhadiah total satu juta dolar AS tersebut bersama pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Indonesia mengirimkan empat wakilnya di turnamen ini. Selain Hendra/Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga ada Tommy Sugiarto (Tunggal putra), serta Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri).

“target kami di Super Series Finals 2014 ini adalah meraih dua gelar dari Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana. Sementara Greysia/Nitya targetnya masuk final dulu. Tahun depan, kami menargetkan lebih banyak wakil yang lolos ke super series final,” kata Kasubdit Pelatnas Ricky Subagdja.

Berikut hasil undian lengkap BWF Super Series Finals 2014:
Tunggal Putra:
Grup A, Chen Long (Tiongkok), Son Wan Ho (Korsel), Hans-Kristian Vittinghus (Denmark), Kenichi Tago (Jepang)
Grup B, Jan O Jorgensen (Denmark), Srikanth K (India), Kento Momota (Jepang), Tommy Sugiarto (Indonesia)
Tunggal Putri:
Grup A, Wang Shixian (Tiongkok), Saina Nehwal (India), Sung Ji Hyun (Korea), Bae Yeon Ju (Korea)
Grup B, Wang Yihan (Tiongkok), Ratchanok Intanon (Thailand), Tai Tzu Ying (Taiwan), Akane Yamaguchi (Jepang)
Ganda Putra:
Grup A, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia), Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea), Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok)
Grup B, Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (Taiwan), Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok), Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
Ganda Putri:
Grup A, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark), Chang Ye Na/Kim So Yeong (Korea), Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (Korea)
Grup B, Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang), Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok), Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (Indonesia)
Ganda Campuran:
Grup A, Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok), Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea), Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris), Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman)
Grup B, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia), Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark), Liu Cheng/Bao Yixin (Tiongkok).

Artikel ini ditulis oleh:

Hendra/Ahsan Masuk Grup “Neraka”

Jakarta, Aktual.co — Pasangan ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, berada dalam satu gbrup bersama musuh bebuyutannya, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea Selatan) pada kejuaraan bulu tangkis BWF Super Series Finals 2014 di Dubai, Uni Emirat Arab, 17-21 Desember.

Selain pasangan Korsel tersebut, Hendra/Ahsan masuk Grup A juga ada pasangan juara dunia 2014 Ko Sung Hyun/Shin Bae Cheol (Korea Selatan), serta pasangan Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok).

Melihat hasil undian Hendra/Ahsan ini, tentunya bukan hal yang mudah bagi pasangan juara All England 2014 untuk mengamankan tiket ke semifinal, mengingat para penghuni Grup A adalah pasangan ganda putra yang cukup disegani.

Meskipun memenangi rekor pertemuan terakhir melawan Lee/Yoo pada Asian Games 2014, tak bisa dipungkiri bahwa pasangan Korsel ini sering menyulitkan pasangan Indonesia, bahkan rekor pertemuan mereka saat ini adalah 5-2 untuk Lee/Yoo.

“Semua pemain yang lolos ke turnamen ini memang bagus-bagus. Delapan pasangan ganda putra terbaik dunia ada di sini, jadi kami siap saja mau hasil undiannya seperti apa,” kata Hendra Setiawan, dikutip laman resmi PBSI, Rabu (17/12).

“Lawan berat di grup ini memang Lee/Yoo, tapi bagi kami itu hal yang biasa. Yang penting siap. Soal strategi juga belum ada, nanti lihat kondisi di lapangan. Kami mau fokus satu demi satu pertandingan, pokoknya lolos ke semifinal dulu. Jadi juara atau runner up grup tidak masalah, yang penting lolos ke semifinal dulu,” ujar Hendra.

Ia mengatakan dirinya dan Ahsan akan berusaha mempertahankan gelar juara yang mereka raih tahun lalu di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pasangan Hendra/Ahsan merupakan andalan Indonesia untuk meraih gelar di turnamen berhadiah total satu juta dolar AS tersebut bersama pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Indonesia mengirimkan empat wakilnya di turnamen ini. Selain Hendra/Ahsan dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga ada Tommy Sugiarto (Tunggal putra), serta Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (ganda putri).

“target kami di Super Series Finals 2014 ini adalah meraih dua gelar dari Hendra/Ahsan dan Tontowi/Liliyana. Sementara Greysia/Nitya targetnya masuk final dulu. Tahun depan, kami menargetkan lebih banyak wakil yang lolos ke super series final,” kata Kasubdit Pelatnas Ricky Subagdja.

Berikut hasil undian lengkap BWF Super Series Finals 2014:
Tunggal Putra:
Grup A, Chen Long (Tiongkok), Son Wan Ho (Korsel), Hans-Kristian Vittinghus (Denmark), Kenichi Tago (Jepang)
Grup B, Jan O Jorgensen (Denmark), Srikanth K (India), Kento Momota (Jepang), Tommy Sugiarto (Indonesia)
Tunggal Putri:
Grup A, Wang Shixian (Tiongkok), Saina Nehwal (India), Sung Ji Hyun (Korea), Bae Yeon Ju (Korea)
Grup B, Wang Yihan (Tiongkok), Ratchanok Intanon (Thailand), Tai Tzu Ying (Taiwan), Akane Yamaguchi (Jepang)
Ganda Putra:
Grup A, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia), Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol (Korea), Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok)
Grup B, Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin (Taiwan), Liu Xiaolong/Qiu Zihan (Tiongkok), Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang), Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark)
Ganda Putri:
Grup A, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang), Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl (Denmark), Chang Ye Na/Kim So Yeong (Korea), Jung Kyung Eun/Kim Ha Na (Korea)
Grup B, Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang), Tian Qing/Zhao Yunlei (Tiongkok), Luo Ying/Luo Yu (Tiongkok), Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari (Indonesia)
Ganda Campuran:
Grup A, Zhang Nan/Zhao Yunlei (Tiongkok), Ko Sung Hyun/Kim Ha Na (Korea), Chris Adcock/Gabrielle Adcock (Inggris), Michael Fuchs/Birgit Michels (Jerman)
Grup B, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia), Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam (Thailand), Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen (Denmark), Liu Cheng/Bao Yixin (Tiongkok).

Artikel ini ditulis oleh:

Warga Depok Keluhkan Kualitas Beras Raskin

Jakarta, Aktual.co —Kualitas beras untuk warga miskin di Kota Depok selama ini buruk dan merugikan masyarakat yang membutuhkan. Menyampaikan hal itu, Anggota DPRD Kota Depok Rezky M Noor, mengaku mendapat laporan dari warga. 
“Mereka mengeluhkan kualitas buruk seperti bau, kuning, kutuan bahkan pendistribusian sering telat,” katanya saat menemui warga RT 03/15 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Selasa (16/12).
Akibat kualitas beras raskin yang kurang layak, banyak warga tak menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Bahkan banyak yang menggunakannya untuk makanan hewan piaraan.
“Kami dapat keluhan dari warga kalau para warga Rumah Tepat Sasaran tidak mengambil beras raskin maka dimarahin, dan tidak mendapatkan jatah di bulan berikutnya dan terpaksa warga membelinya,” kata dia.
Ia mengatakan untuk mendapatkan jatah beras raskin itu warga harus mengoceh uang sekitar Rp1.800 untuk mendapatkan beras raskin satu kilogramnya.
Pihaknya meminta kepada Badan Urusan Logistik Bogor-Cianjur untuk memperbaiki kualitas beras raskin tersebut pada tahun depan.
“Kami belum tahu apakah pemerintah pusat akan menghentikan distribusi raskin ke warga miskin atau tidak, jika dilanjutkan ya kami minta kualitasnya diperbaiki,” katanya.
Ketua Seksi Pertahanan Pangan Dinas Program Masyarakat Ketahanan Pangan (PMKP) Kota Depok Emma Lidya mengakui ada beras raskin berkualitas buruk di tiga kelurahan. Yakni Kelurahan Grogol, Kelurahan Jatijajar, dan Kelurahan Cilangkap. 
Warga menolak melakukan pendistribusian beras raskin dari Badan Urusan Logistik (Bulog) dengan jumlah mencapai 29 ton. Beras itu dikembalikan karena kualitas yang buruk yaitu kuning, berbau, dan bubuk.
“Ada tiga kelurahan di Kota Depok yang menolak kepada pihak kami untuk melakukan pendistribusian raskin kepada warganya. Beras ditolak karena memiliki kualitas yang sangat buruk,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain