24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40538

PLN: Kondisi Listrik Jelang Natal Normal

Jakarta, Aktual.co —  Kondisi sistem kelistrikan pada periode H-3 Hari Natal 2014 sampai dengan H+7 Tahun Baru 2015 secara umum dalam kondisi normal, kata Humas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat Dermawan Uloli  di Jakarta, Selasa (16/12).
“Kondisi normal tersebut ditunjukkan dengan daya mampu pembangkit rata-rata sebesar 33.200 MW dan beban puncak sebesar 29.050 MW dengan cadangan daya sebesar 4.150 MW,” katanya. 
Menurut dia, untuk kondisi kelistrikan sistem Jawa Bali dalam kondisi normal, sedangkan untuk sistem luar Jawa Bali secara umum dalam kondisi siaga.
“Prediksi kondisi penyediaan tenaga listrik selama periode H-3 Natal 2014 dan H+7 Tahun Baru 2015 pada sistem kelistrikan regional Jawa Bali, regional Sumatera dan regional Indonesia Timur secara umum berada pada kondisi pasokan cukup,” ujarnya.
Dia menjelaskan berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada Hari Raya Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja.
“Proyeksi berkurang sekitar 10-15 persen, karena pada hari tersebut industri yang mengonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi (libur),” katanya lagi.
Wawan menuturkan pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan sehingga ketika ada gangguan dapat segera diatasi.
“Petugas kami terus ‘standby'(siap siaga,red) selama 24 jam dengan ‘shift’ yang berbeda-beda sehingga diharapkan masyarakat yang hendak beribadah Natal dalam berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

PLN: Kondisi Listrik Jelang Natal Normal

Jakarta, Aktual.co —  Kondisi sistem kelistrikan pada periode H-3 Hari Natal 2014 sampai dengan H+7 Tahun Baru 2015 secara umum dalam kondisi normal, kata Humas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Pusat Dermawan Uloli  di Jakarta, Selasa (16/12).
“Kondisi normal tersebut ditunjukkan dengan daya mampu pembangkit rata-rata sebesar 33.200 MW dan beban puncak sebesar 29.050 MW dengan cadangan daya sebesar 4.150 MW,” katanya. 
Menurut dia, untuk kondisi kelistrikan sistem Jawa Bali dalam kondisi normal, sedangkan untuk sistem luar Jawa Bali secara umum dalam kondisi siaga.
“Prediksi kondisi penyediaan tenaga listrik selama periode H-3 Natal 2014 dan H+7 Tahun Baru 2015 pada sistem kelistrikan regional Jawa Bali, regional Sumatera dan regional Indonesia Timur secara umum berada pada kondisi pasokan cukup,” ujarnya.
Dia menjelaskan berdasarkan pengalaman selama ini, beban puncak pada Hari Raya Natal 2014 dan Tahun Baru 2015 pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan beban puncak pada kondisi hari kerja.
“Proyeksi berkurang sekitar 10-15 persen, karena pada hari tersebut industri yang mengonsumsi tenaga listrik yang sangat besar dan perkantoran berhenti beroperasi (libur),” katanya lagi.
Wawan menuturkan pihaknya terus meningkatkan kesiapsiagaan sehingga ketika ada gangguan dapat segera diatasi.
“Petugas kami terus ‘standby'(siap siaga,red) selama 24 jam dengan ‘shift’ yang berbeda-beda sehingga diharapkan masyarakat yang hendak beribadah Natal dalam berjalan dengan lancar,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Awasi Warga Binaan, Rutan Pasaman Butuh Banyak Pembenahan

Jakarta, Aktual.co — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sampai saat ini masih membutuhkan banyak pembenahaan terutama dalam peningkatan keamanan dan pengawasan bagi warga binaan.
Kepala Rutan Pasaman Novriadi mengatakan, untuk pembenahan dirutan ini, masih banyak yang perlu dilakukan, terutama dalam hal peningkatan keamanan dan pengawasan.
“Kita mengakui perlunya pembenahan di rutan ini, sebab dalam hal pengamanan dan pengawasan, salah satunya pengadaan Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengawas, yang hingga saat ini tidak ada satu titikpun di rutan ini yang memiliki alat tersebut,” kata Novriadi di Lubuk Sikaping, Selasa (16/12). 
Dia mengatakan, selain perlunya kamera pengawas, kebutuhan lain adalah tenaga pengaman rutan, dimana saat ini jumlah penjaga kita juga jauh dari kebutuhan yang semestinya.
Untuk pengadaan kamera pengawas rutan tersebut membutuhkan setidaknya 12 unit untuk dipasang disemua titik yang ada, baik itu di dalam ruang narapidana, maupun dilingkungan rutan tersebut.
Pengadaan kamera pengawas bagi rutan tersebut, menurut pihak terkait sudah diajukan sejak awal 2014, namun tidak terealisasi, dan untuk tahun 2015 kembali diajukan ke Kanwil Kemenkumhan, dimana pihak rutan berharap pengadaan tersebut dapat terealisasi.
Selian itu, untuk personel pengamanan, setidaknya rutan tersebut masih membutuhkan 32 orang personel, dan saat ini yang baru ada sebanyak 12 orang.
“Untuk tenaga pengaman ini, dengan kapasitas rutan sebanyak 113 orang, setidaknya kita membutuhkan 32 orang personel lagi, dimana ada empat pos penjagaan atas yang perlu diisi, dan juga pintu rutan, dengan empat shiff.”
Novriadi menilai, selain peningkatan segi keamanan, rutan juga belum mempunyai tenaga ahli, seperti kebutuhan psikiater atau psikolog, dan juga mereka yang mengerti tentang kesehatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Awasi Warga Binaan, Rutan Pasaman Butuh Banyak Pembenahan

Jakarta, Aktual.co — Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sampai saat ini masih membutuhkan banyak pembenahaan terutama dalam peningkatan keamanan dan pengawasan bagi warga binaan.
Kepala Rutan Pasaman Novriadi mengatakan, untuk pembenahan dirutan ini, masih banyak yang perlu dilakukan, terutama dalam hal peningkatan keamanan dan pengawasan.
“Kita mengakui perlunya pembenahan di rutan ini, sebab dalam hal pengamanan dan pengawasan, salah satunya pengadaan Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengawas, yang hingga saat ini tidak ada satu titikpun di rutan ini yang memiliki alat tersebut,” kata Novriadi di Lubuk Sikaping, Selasa (16/12). 
Dia mengatakan, selain perlunya kamera pengawas, kebutuhan lain adalah tenaga pengaman rutan, dimana saat ini jumlah penjaga kita juga jauh dari kebutuhan yang semestinya.
Untuk pengadaan kamera pengawas rutan tersebut membutuhkan setidaknya 12 unit untuk dipasang disemua titik yang ada, baik itu di dalam ruang narapidana, maupun dilingkungan rutan tersebut.
Pengadaan kamera pengawas bagi rutan tersebut, menurut pihak terkait sudah diajukan sejak awal 2014, namun tidak terealisasi, dan untuk tahun 2015 kembali diajukan ke Kanwil Kemenkumhan, dimana pihak rutan berharap pengadaan tersebut dapat terealisasi.
Selian itu, untuk personel pengamanan, setidaknya rutan tersebut masih membutuhkan 32 orang personel, dan saat ini yang baru ada sebanyak 12 orang.
“Untuk tenaga pengaman ini, dengan kapasitas rutan sebanyak 113 orang, setidaknya kita membutuhkan 32 orang personel lagi, dimana ada empat pos penjagaan atas yang perlu diisi, dan juga pintu rutan, dengan empat shiff.”
Novriadi menilai, selain peningkatan segi keamanan, rutan juga belum mempunyai tenaga ahli, seperti kebutuhan psikiater atau psikolog, dan juga mereka yang mengerti tentang kesehatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ketua Komisi VI DPR Sesalkan Orang Asing Pimpin BUMN

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VI DPR RI, Hafidz Tohir menyesalkan keinginan Menteri BUMN, Rini Soemarno agar orang asing bisa menjadi Dirut BUMN.
“Saya sangat menyesalkan hal tersebut. Semakin jelas Rini Soemarno bekerja untuk siapa,” kata Hafidz di Jakarta, Selasa (16/12).
Adanya orang asing yang akan menjadi Dirut BUMN, katanya, sama artinya menjual negara ini kepada asing. “Kita telah kehilangan ruh perjuangan 45 dan tidak berpijak kepada UUD 1945,” katanya.
Ia menyebutkan, sewaktu Rini menjabat Direktur Utama Astra Motor, Indonesia tak mampu memproduksi mobil nasional.
“Dulu juga sewaktu dia menjabat Dirut Astra Motor, Indonesia tidak kesampaian membuat mobil nasional karena Jepang masuk dan menghalangi secara industri melalui kepanjangan tangan Toyota Jepang di Astra Indonesia,” kata politisi PAN itu. 
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan tak menutup kemungkinan bisa saja direktur perusahaan pelat merah berasal dari negara lain. Mereka, kata Rini, bisa menjadi petinggi perusahaan milik pemerintah itu jika sudah lolos seleksi yang ditetapkan Kementerian BUMN.
“Bisa saja CEO orang asing. Tapi, kami ambil dari dalam. Masak nggak ada yang mampu,” kata Rini kemarin.
Rini beralasan, perusahaan BUMN membutuhkan ahli (expert) untuk memimpin perusahaan tersebut. Tahun depan, akan ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perusahaan tersebut harus menghadapi pasar bebas itu.
Petinggi perusahaan BUMN itu harus punya kompetensi yang tinggi untuk menghadapi perdagangan di MEA. Dia mencontohkan perusahaan pelat merah yang sukses berekspansi, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah mengibarkan namanya di Vietnam.
“Trading kita masih lemah. Oleh karena itu, kami menggunakan head hunter untuk mencari calon direktur yang punya kapasitas dan kemampuan global,” kata dia.
Laporan: Adi Adrian

Artikel ini ditulis oleh:

Ketua Komisi VI DPR Sesalkan Orang Asing Pimpin BUMN

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VI DPR RI, Hafidz Tohir menyesalkan keinginan Menteri BUMN, Rini Soemarno agar orang asing bisa menjadi Dirut BUMN.
“Saya sangat menyesalkan hal tersebut. Semakin jelas Rini Soemarno bekerja untuk siapa,” kata Hafidz di Jakarta, Selasa (16/12).
Adanya orang asing yang akan menjadi Dirut BUMN, katanya, sama artinya menjual negara ini kepada asing. “Kita telah kehilangan ruh perjuangan 45 dan tidak berpijak kepada UUD 1945,” katanya.
Ia menyebutkan, sewaktu Rini menjabat Direktur Utama Astra Motor, Indonesia tak mampu memproduksi mobil nasional.
“Dulu juga sewaktu dia menjabat Dirut Astra Motor, Indonesia tidak kesampaian membuat mobil nasional karena Jepang masuk dan menghalangi secara industri melalui kepanjangan tangan Toyota Jepang di Astra Indonesia,” kata politisi PAN itu. 
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengatakan tak menutup kemungkinan bisa saja direktur perusahaan pelat merah berasal dari negara lain. Mereka, kata Rini, bisa menjadi petinggi perusahaan milik pemerintah itu jika sudah lolos seleksi yang ditetapkan Kementerian BUMN.
“Bisa saja CEO orang asing. Tapi, kami ambil dari dalam. Masak nggak ada yang mampu,” kata Rini kemarin.
Rini beralasan, perusahaan BUMN membutuhkan ahli (expert) untuk memimpin perusahaan tersebut. Tahun depan, akan ada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan perusahaan tersebut harus menghadapi pasar bebas itu.
Petinggi perusahaan BUMN itu harus punya kompetensi yang tinggi untuk menghadapi perdagangan di MEA. Dia mencontohkan perusahaan pelat merah yang sukses berekspansi, yaitu PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, telah mengibarkan namanya di Vietnam.
“Trading kita masih lemah. Oleh karena itu, kami menggunakan head hunter untuk mencari calon direktur yang punya kapasitas dan kemampuan global,” kata dia.
Laporan: Adi Adrian

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain