23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40551

Pelarangan Motor di Thamrin-Merdeka Barat Mulai Besok

Jakarta, Aktual.co —Pelarangan roda dua yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI yang dibantu oleh Polda Metro Jaya di jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat mulai Rabu (17/12) mulai diberlakukan. 
Namun dengan diterapkannya kebijakan tersebut, hingga kini masih menuai pro dan kontra terutama mengenai lahan parkir yang tidak disediakan oleh Pemprov. 
Berikut ini adalah kantung-kantung parkir yang disediakan oleh Pemprov DKI:  
1. Careffour Duta Merlin: Mobil (677) dan motor (1.000).2. Menara BDN: Mobil (420) dan motor (400).3. Gedung Jaya: Mobil (200) dan motor (160).4. Skyline Building: Mobil (502) dan motor (495).5. Gedung Sarinah: Mobil (233) dan motor (73).6. Gedung BII: Mobil (1.010) dan motor (640).7. Gedung Kosgoro: Mobil (180) dan motor (150).8. Plaza Permata: Mobil (277) dan motor (200).9. Gedung Oil: Mobil (180) dan motor (160).10. Wisma Nusantara: Mobil (653) dan motor (600).11. Grand Indonesia: Mobil (5.092) dan motor (1.950).12. IRTI Monas: Mobil (300) dan motor (700)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pelarangan Motor di Thamrin-Merdeka Barat Mulai Besok

Jakarta, Aktual.co —Pelarangan roda dua yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI yang dibantu oleh Polda Metro Jaya di jalan MH Thamrin-Medan Merdeka Barat mulai Rabu (17/12) mulai diberlakukan. 
Namun dengan diterapkannya kebijakan tersebut, hingga kini masih menuai pro dan kontra terutama mengenai lahan parkir yang tidak disediakan oleh Pemprov. 
Berikut ini adalah kantung-kantung parkir yang disediakan oleh Pemprov DKI:  
1. Careffour Duta Merlin: Mobil (677) dan motor (1.000).2. Menara BDN: Mobil (420) dan motor (400).3. Gedung Jaya: Mobil (200) dan motor (160).4. Skyline Building: Mobil (502) dan motor (495).5. Gedung Sarinah: Mobil (233) dan motor (73).6. Gedung BII: Mobil (1.010) dan motor (640).7. Gedung Kosgoro: Mobil (180) dan motor (150).8. Plaza Permata: Mobil (277) dan motor (200).9. Gedung Oil: Mobil (180) dan motor (160).10. Wisma Nusantara: Mobil (653) dan motor (600).11. Grand Indonesia: Mobil (5.092) dan motor (1.950).12. IRTI Monas: Mobil (300) dan motor (700)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dokter: Meningkatnya Pengguna Narkoba Seiring Ramainya Batu Bara

Jakarta, Aktual.co —  Direktur Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Dokter Dharma Putra memperkirakan, meningkatnya pengguna narkoba di Kalimantan Selatan seiring ramainya perusahaan pertambangan batu bara di provinsi tersebut.

“Sepengetahuan saya, meningkatnya pengguna narkoba di daerah kita seiring dengan ramainya perusahaan pertambangan batu bara (bara) di provinsi kita ini,” ujarnya saat berkunjung ke DPRD Kalsel, Selasa (16/12).

Namun mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel itu tidak bersedia berbicara lebih jauh mengenai peningkatan pengguna narkoba dalam kaitan ramainya pertambangan batu bara tersebut.

“Saya tak mau berasumsi atau menduga-duga penyebab peningkatan pengguna narkoba dalam kaitan dengan ramainya pertambangan batu bara itu. Silakan kawan-kawan wartawan investigasi,” katanya.

Mengenai pengguna narkoba yang mengalami/menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel itu, dia menyatakan, cenderung meningkat.

Tapi lagi-lagi dia tak bersedia merinci, kecuali menyebutkan, pengguna narkoba yang menjalani rehabitasi dan rawat inap di RSJ Sambang Lihum saat ini ada 14 orang.

Ia membantah, kalau ada yang mengatakan pengguna narkoba yang rawat inap di RSJ Sambang Lihum bisa keluar atau berkeliaran di luar. “Karena kami juga melakukan pengawasan yang ketet terhadap mereka,” katanya.

“Terkecuali mereka atau pengguna narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi dengan sistem rawat jalan. Itupun tetap dalam pemantauan kami,” lanjutnya.

Ia mengimbau, bagi keluarga yang kebetulan ada di antaranya ketergantungan narkoba agar membawanya ke RSJ Sambang Lihum guna rehabilitasi. “Tidak usah malu, kalau memang keluarga mau baik secara utuh,” imbaunya.

“Karena pada dasar tak ada penyakit yang tidak bisa kita obati, hanya saja kalau yang belum bisa itu karena kita belum menemukan cara dan obat yang betul-betul efektif,” tuturnya.

“Begitu pula mereka yang ketergantungan narkoba, insya Allah masih bisa kita rehabilitasi/sembuhkan. Namun penyembuhannya secara perlahan dan harus mau bersabar,” demikian Dharma Putra.

Artikel ini ditulis oleh:

Dokter: Meningkatnya Pengguna Narkoba Seiring Ramainya Batu Bara

Jakarta, Aktual.co —  Direktur Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum Dokter Dharma Putra memperkirakan, meningkatnya pengguna narkoba di Kalimantan Selatan seiring ramainya perusahaan pertambangan batu bara di provinsi tersebut.

“Sepengetahuan saya, meningkatnya pengguna narkoba di daerah kita seiring dengan ramainya perusahaan pertambangan batu bara (bara) di provinsi kita ini,” ujarnya saat berkunjung ke DPRD Kalsel, Selasa (16/12).

Namun mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel itu tidak bersedia berbicara lebih jauh mengenai peningkatan pengguna narkoba dalam kaitan ramainya pertambangan batu bara tersebut.

“Saya tak mau berasumsi atau menduga-duga penyebab peningkatan pengguna narkoba dalam kaitan dengan ramainya pertambangan batu bara itu. Silakan kawan-kawan wartawan investigasi,” katanya.

Mengenai pengguna narkoba yang mengalami/menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel itu, dia menyatakan, cenderung meningkat.

Tapi lagi-lagi dia tak bersedia merinci, kecuali menyebutkan, pengguna narkoba yang menjalani rehabitasi dan rawat inap di RSJ Sambang Lihum saat ini ada 14 orang.

Ia membantah, kalau ada yang mengatakan pengguna narkoba yang rawat inap di RSJ Sambang Lihum bisa keluar atau berkeliaran di luar. “Karena kami juga melakukan pengawasan yang ketet terhadap mereka,” katanya.

“Terkecuali mereka atau pengguna narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi dengan sistem rawat jalan. Itupun tetap dalam pemantauan kami,” lanjutnya.

Ia mengimbau, bagi keluarga yang kebetulan ada di antaranya ketergantungan narkoba agar membawanya ke RSJ Sambang Lihum guna rehabilitasi. “Tidak usah malu, kalau memang keluarga mau baik secara utuh,” imbaunya.

“Karena pada dasar tak ada penyakit yang tidak bisa kita obati, hanya saja kalau yang belum bisa itu karena kita belum menemukan cara dan obat yang betul-betul efektif,” tuturnya.

“Begitu pula mereka yang ketergantungan narkoba, insya Allah masih bisa kita rehabilitasi/sembuhkan. Namun penyembuhannya secara perlahan dan harus mau bersabar,” demikian Dharma Putra.

Artikel ini ditulis oleh:

Polda Metro Diminta Jaga Ruas-ruas di Kawasan Sudirman-Bundaran HI

Jakarta, Aktual.co — Menjelang ujicoba persiapan pelaraangan pengendara roda dua melintasi jalan Sudirman-Bundaran HI-MH Thamrin-Medan Merdeka Barat, pihak Polda Metro Jaya diminta menutup pintu masuk bagi pengendara sepeda motor yang akan melintas.
“Kita informasikan kepada Polda Metro untuk menyiapkan personil menutup simpul-simpul di pintu masuk untuk berjaga disana,” kata Kakorlantas Polri Irjen Condro Kirono di Mabes Polri, Selasa (16/12).
Condro mengatakan, Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta juga turut berkerjasama untuk memantau wilayah-wilayah ‘terlarang’ itu untuk dilewati kendaraan roda dua. “Ruas-ruas akses masuk kesitu akan ditempatkan petugas,” ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa pihak Polda Metro Jaya sudah siap untuk melakukan ujicoba wilayah terlarang sepeda motor tersebut. Jenderal bintang dua ini menambahkan, bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi sebelumnya.
“Kita harapkan sosialisasi itu terimplementasi besok.” tandasnya.
Polisi Bakal Rajin Operasi
Larangan sepeda motor untuk melintas di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat akan diberlakukan mulai 17 Desember besok. Untuk mencegah sepeda motor masuk ke area pelarangan tersebut, polisi akan lebih rajin berpatroli di kedua jalan tersebut. 
Kepada Bagian Operasi Direktorat Lalu Lintas Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengaku, jajarannya sudah membuat rencana kegiatan untuk mengantisipasi larangan sepeda motor di kedua jalan protokol tersebut. 
“Kami akan melakukan penerangan dan penyuluhan langsung kepada pengendara motor,” kata Budiyanto. 
Untuk awal-awal diberlakukannya larangan tersebut, polisi juga akan melakukan penjagaan di setiap perlintasan yang akan memasuki Jalan MH Thamrin maupun Jalan Medan Merdeka Barat. 
Polisi juga akan melakukan patroli di kedua jalan tersebut. “Jika ada pengendara motor yang masuk ke area pelarangan, akan kami imbau untuk menggunakan jalan alternatif atau memarkir kendaraannya di gedung-gedung sekitarnya,” ujar dia. 
Pantauan wartawan, Senin (14/12) siang, rambu pelarangan sepeda motor telah terpasang di kawasan Harmoni yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat.
Di sana, terdapat rambu dengan latar belakang biru dengan tulisan putih yang berbunyi “Kawasan Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor (JL MH Thamrin dan JL Medan Merdeka Barat)”. 
Di titik-titik lain seperti di Jalan Wahid Hasyim yang menuju ke arah Jalan MH Thamrin, di depan pintu Monumen Nasional yang menuju Jalan Medan Merdeka Barat. Di sana, terdapat rambu dengan gambar sepeda motor yang dicoret ataupun panah belok kiri atau kanan yang dicoret. 
Seluruh rambu itu tampak baru dengan plastik yang masih menutupinya. “Sudah ada 30 rambu lalu lintas yang telah dipasang di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat. Ada juga papan sosialisasi tentang pelarangan kendaraan roda dua untuk melintas,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polda Metro Diminta Jaga Ruas-ruas di Kawasan Sudirman-Bundaran HI

Jakarta, Aktual.co — Menjelang ujicoba persiapan pelaraangan pengendara roda dua melintasi jalan Sudirman-Bundaran HI-MH Thamrin-Medan Merdeka Barat, pihak Polda Metro Jaya diminta menutup pintu masuk bagi pengendara sepeda motor yang akan melintas.
“Kita informasikan kepada Polda Metro untuk menyiapkan personil menutup simpul-simpul di pintu masuk untuk berjaga disana,” kata Kakorlantas Polri Irjen Condro Kirono di Mabes Polri, Selasa (16/12).
Condro mengatakan, Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta juga turut berkerjasama untuk memantau wilayah-wilayah ‘terlarang’ itu untuk dilewati kendaraan roda dua. “Ruas-ruas akses masuk kesitu akan ditempatkan petugas,” ujarnya.
Dia menegaskan, bahwa pihak Polda Metro Jaya sudah siap untuk melakukan ujicoba wilayah terlarang sepeda motor tersebut. Jenderal bintang dua ini menambahkan, bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi sebelumnya.
“Kita harapkan sosialisasi itu terimplementasi besok.” tandasnya.
Polisi Bakal Rajin Operasi
Larangan sepeda motor untuk melintas di Jalan MH Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat akan diberlakukan mulai 17 Desember besok. Untuk mencegah sepeda motor masuk ke area pelarangan tersebut, polisi akan lebih rajin berpatroli di kedua jalan tersebut. 
Kepada Bagian Operasi Direktorat Lalu Lintas Ajun Komisaris Besar Budiyanto mengaku, jajarannya sudah membuat rencana kegiatan untuk mengantisipasi larangan sepeda motor di kedua jalan protokol tersebut. 
“Kami akan melakukan penerangan dan penyuluhan langsung kepada pengendara motor,” kata Budiyanto. 
Untuk awal-awal diberlakukannya larangan tersebut, polisi juga akan melakukan penjagaan di setiap perlintasan yang akan memasuki Jalan MH Thamrin maupun Jalan Medan Merdeka Barat. 
Polisi juga akan melakukan patroli di kedua jalan tersebut. “Jika ada pengendara motor yang masuk ke area pelarangan, akan kami imbau untuk menggunakan jalan alternatif atau memarkir kendaraannya di gedung-gedung sekitarnya,” ujar dia. 
Pantauan wartawan, Senin (14/12) siang, rambu pelarangan sepeda motor telah terpasang di kawasan Harmoni yang mengarah ke Jalan Medan Merdeka Barat.
Di sana, terdapat rambu dengan latar belakang biru dengan tulisan putih yang berbunyi “Kawasan Pembatasan Lalu Lintas Sepeda Motor (JL MH Thamrin dan JL Medan Merdeka Barat)”. 
Di titik-titik lain seperti di Jalan Wahid Hasyim yang menuju ke arah Jalan MH Thamrin, di depan pintu Monumen Nasional yang menuju Jalan Medan Merdeka Barat. Di sana, terdapat rambu dengan gambar sepeda motor yang dicoret ataupun panah belok kiri atau kanan yang dicoret. 
Seluruh rambu itu tampak baru dengan plastik yang masih menutupinya. “Sudah ada 30 rambu lalu lintas yang telah dipasang di sepanjang Jalan MH Thamrin sampai Jalan Medan Merdeka Barat. Ada juga papan sosialisasi tentang pelarangan kendaraan roda dua untuk melintas,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain