23 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40552

Ahok: Pelantikan Djarot Sebagai Wagub Dilaksanakan Besok

Jakarta, Aktual.co —Pelantikan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan dilaksanakan pada hari Rabu (13/12) esok pukul 13.00 WIB. 
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Ahok di Balai Kota, Selasa (16/12).
Ia mengatakan pelantikan Djarot sebagai wakil gubernur tidak akan diistimewakan. “Biasa aja, kaya pelantikan deputi,” ujarnya.
Pelantikan Djarot tidak akan melalui proses sidang paripurna. “Gak ada sidang peripurna, ga ada apa-apa kok. Aku yang bacain sumpah,” ujarnya.
Ahok mengatakan usai dilantik, ia tidak mempersiapkan pembagian tugas dalam hal mengurus Jakarta kepada Djarot. Ia mengatakan tugas yang akan dijalaninya bersama Djarot akan dilakukan beriringan.
“Gak ada pembagian tugas, suruh saling berebut aja,” tambahnya.
Sebagai informasi, Djarot Saiful Hidayat dipilih oleh PDIP untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Ahok. Pengusulan nama Djarot diakui Ahok memang sesuai dengan keinginannya. Ia menilai Djarot memiliki kompetensi yang baik dalam memimpin suatu wilayah. Terbukti, 10 tahun Djarot telah menjabat sebagai Walikota Blitar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Ahok: Pelantikan Djarot Sebagai Wagub Dilaksanakan Besok

Jakarta, Aktual.co —Pelantikan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan dilaksanakan pada hari Rabu (13/12) esok pukul 13.00 WIB. 
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Ahok di Balai Kota, Selasa (16/12).
Ia mengatakan pelantikan Djarot sebagai wakil gubernur tidak akan diistimewakan. “Biasa aja, kaya pelantikan deputi,” ujarnya.
Pelantikan Djarot tidak akan melalui proses sidang paripurna. “Gak ada sidang peripurna, ga ada apa-apa kok. Aku yang bacain sumpah,” ujarnya.
Ahok mengatakan usai dilantik, ia tidak mempersiapkan pembagian tugas dalam hal mengurus Jakarta kepada Djarot. Ia mengatakan tugas yang akan dijalaninya bersama Djarot akan dilakukan beriringan.
“Gak ada pembagian tugas, suruh saling berebut aja,” tambahnya.
Sebagai informasi, Djarot Saiful Hidayat dipilih oleh PDIP untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Ahok. Pengusulan nama Djarot diakui Ahok memang sesuai dengan keinginannya. Ia menilai Djarot memiliki kompetensi yang baik dalam memimpin suatu wilayah. Terbukti, 10 tahun Djarot telah menjabat sebagai Walikota Blitar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Ini Dia Fitur Terbaru Facebook

Jakarta, Aktual.co — Setelah sukses dengan aplikasi terbarunya yaitu ‘Video Say Thanks’, kini pendiri Facebook Mark Zuckerberg mempertimbangkan untuk menambahkan tombol ‘tidak suka’ dengan simbol jempol terbalik untuk pengguna jejaring sosial itu.

Berbicara dalam diskusi (sesi tanya jawab) di California, Amerika Serikat, Zuckerberg mengatakan, ini merupakan fitur yang paling banyak diminta di situs jejaring sosial tersebut’dislike’. Dia mengatakan Facebook harus mencari jalan untuk memastikan fitur tambahan tersebut kelak tidak digunakan untuk menjelek-jelekkan apa yang dipublikasikan oleh pengguna, demikian dilansir dari BBC, Selasa (16/12).

“Satu hal yang sudah lama kami pikirkan adalah apa cara terbaik untuk membuat orang bisa mengekspresikan emosi yang lebih kompleks,” kata Zuckerberg kepada pewarta dan warga AS di markas Facebook. Menurut data, Facebook 4,5 miliar tombol ‘suka’ dipencet setiap hari.

Zuckerberg pun menjelaskan, “Sering kali orang berbagi hal di Facebook yang merupakan momen sedih dalam hidup mereka. Kadang orang bilang mereka tidak nyaman memencet ‘suka’ karena ‘suka’ bukan sentimen yang tepat. Ada yang meminta tombol tidak suka karena mereka ingin mengatakan ‘Hal itu tidak baik.’

“Intinya yang saya pikir sangat penting adalah ada banyak sentimen yang ingin diekspresikan orang,”.

Artikel ini ditulis oleh:

Ini Dia Fitur Terbaru Facebook

Jakarta, Aktual.co — Setelah sukses dengan aplikasi terbarunya yaitu ‘Video Say Thanks’, kini pendiri Facebook Mark Zuckerberg mempertimbangkan untuk menambahkan tombol ‘tidak suka’ dengan simbol jempol terbalik untuk pengguna jejaring sosial itu.

Berbicara dalam diskusi (sesi tanya jawab) di California, Amerika Serikat, Zuckerberg mengatakan, ini merupakan fitur yang paling banyak diminta di situs jejaring sosial tersebut’dislike’. Dia mengatakan Facebook harus mencari jalan untuk memastikan fitur tambahan tersebut kelak tidak digunakan untuk menjelek-jelekkan apa yang dipublikasikan oleh pengguna, demikian dilansir dari BBC, Selasa (16/12).

“Satu hal yang sudah lama kami pikirkan adalah apa cara terbaik untuk membuat orang bisa mengekspresikan emosi yang lebih kompleks,” kata Zuckerberg kepada pewarta dan warga AS di markas Facebook. Menurut data, Facebook 4,5 miliar tombol ‘suka’ dipencet setiap hari.

Zuckerberg pun menjelaskan, “Sering kali orang berbagi hal di Facebook yang merupakan momen sedih dalam hidup mereka. Kadang orang bilang mereka tidak nyaman memencet ‘suka’ karena ‘suka’ bukan sentimen yang tepat. Ada yang meminta tombol tidak suka karena mereka ingin mengatakan ‘Hal itu tidak baik.’

“Intinya yang saya pikir sangat penting adalah ada banyak sentimen yang ingin diekspresikan orang,”.

Artikel ini ditulis oleh:

Pasek Tantang SBY dalam Kongres Demokrat

Jakarta, Aktual.co — Pertarungan untuk memperebutkan Demokrat I sudah dimulai. Mantan Sekjen Demokrat. Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang sekarang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, I Gede Pasek Suardika siap menantang dan berkompetisi untuk melawan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasek beralasan, dirinya ikut berkompetisi melawan SBY karena ingin menghidupkan demokrasi di partai berlambang Mercy tersebut.
“Saya maju sebagai calon ketua umum Demokrat karena melihat kondisi ada upaya aklamasi yang dilakukan oleh SBY, cara-cara ini tidak demokratis. Saya bukan menantang SBY, tapi saya ikut berkompetisi agar demokrasi di Demokrat tidak mati,” kata Pasek di Jakarta, Selasa (16/12).
Alasan lainnya, sambung Pasek, dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat karena tidak ingin Demokrat dikuasai oleh satu keluarga.
“Saya maju atas desakan teman-teman yang ingin lahirkan Demokrat untuk maju, berjuangan. Demokrat milik semua dan semua miliki Demokrat, tidak dimonopoli oleh satu keluarga, kesan itu harus dihilangkan sebagai partai keluarga, tapi partai dengan semangat kekeluargaaan,” kata Pasek.
Ia mencontohkan, cara-cara yang tidak demokratis yang dilakukan oleh SBY adalah dengan mengumpulkan para Ketua DPD I Demokrat di Cikeas. Para Ketua DPD itu diminta untuk mendukung SBY dan ditandatangani diatas materai.
“SBY sudah calon kuat, jadi tidak perlu menggalang upaya agar Kongres bisa aklamasi, tidak memonopoli panitia, tidak perlu ada pernyataan dengan materai segala. Katanya, siapapun lawan SBY, SBY pasti menang,” kata Pasek.

Artikel ini ditulis oleh:

Pasek Tantang SBY dalam Kongres Demokrat

Jakarta, Aktual.co — Pertarungan untuk memperebutkan Demokrat I sudah dimulai. Mantan Sekjen Demokrat. Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang sekarang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, I Gede Pasek Suardika siap menantang dan berkompetisi untuk melawan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasek beralasan, dirinya ikut berkompetisi melawan SBY karena ingin menghidupkan demokrasi di partai berlambang Mercy tersebut.
“Saya maju sebagai calon ketua umum Demokrat karena melihat kondisi ada upaya aklamasi yang dilakukan oleh SBY, cara-cara ini tidak demokratis. Saya bukan menantang SBY, tapi saya ikut berkompetisi agar demokrasi di Demokrat tidak mati,” kata Pasek di Jakarta, Selasa (16/12).
Alasan lainnya, sambung Pasek, dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat karena tidak ingin Demokrat dikuasai oleh satu keluarga.
“Saya maju atas desakan teman-teman yang ingin lahirkan Demokrat untuk maju, berjuangan. Demokrat milik semua dan semua miliki Demokrat, tidak dimonopoli oleh satu keluarga, kesan itu harus dihilangkan sebagai partai keluarga, tapi partai dengan semangat kekeluargaaan,” kata Pasek.
Ia mencontohkan, cara-cara yang tidak demokratis yang dilakukan oleh SBY adalah dengan mengumpulkan para Ketua DPD I Demokrat di Cikeas. Para Ketua DPD itu diminta untuk mendukung SBY dan ditandatangani diatas materai.
“SBY sudah calon kuat, jadi tidak perlu menggalang upaya agar Kongres bisa aklamasi, tidak memonopoli panitia, tidak perlu ada pernyataan dengan materai segala. Katanya, siapapun lawan SBY, SBY pasti menang,” kata Pasek.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain