25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40559

Ahok: Pelantikan Djarot Sebagai Wagub Dilaksanakan Besok

Jakarta, Aktual.co —Pelantikan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan dilaksanakan pada hari Rabu (13/12) esok pukul 13.00 WIB. 
Hal itu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Ahok di Balai Kota, Selasa (16/12).
Ia mengatakan pelantikan Djarot sebagai wakil gubernur tidak akan diistimewakan. “Biasa aja, kaya pelantikan deputi,” ujarnya.
Pelantikan Djarot tidak akan melalui proses sidang paripurna. “Gak ada sidang peripurna, ga ada apa-apa kok. Aku yang bacain sumpah,” ujarnya.
Ahok mengatakan usai dilantik, ia tidak mempersiapkan pembagian tugas dalam hal mengurus Jakarta kepada Djarot. Ia mengatakan tugas yang akan dijalaninya bersama Djarot akan dilakukan beriringan.
“Gak ada pembagian tugas, suruh saling berebut aja,” tambahnya.
Sebagai informasi, Djarot Saiful Hidayat dipilih oleh PDIP untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta untuk mendampingi Ahok. Pengusulan nama Djarot diakui Ahok memang sesuai dengan keinginannya. Ia menilai Djarot memiliki kompetensi yang baik dalam memimpin suatu wilayah. Terbukti, 10 tahun Djarot telah menjabat sebagai Walikota Blitar.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Ini Dia Fitur Terbaru Facebook

Jakarta, Aktual.co — Setelah sukses dengan aplikasi terbarunya yaitu ‘Video Say Thanks’, kini pendiri Facebook Mark Zuckerberg mempertimbangkan untuk menambahkan tombol ‘tidak suka’ dengan simbol jempol terbalik untuk pengguna jejaring sosial itu.

Berbicara dalam diskusi (sesi tanya jawab) di California, Amerika Serikat, Zuckerberg mengatakan, ini merupakan fitur yang paling banyak diminta di situs jejaring sosial tersebut’dislike’. Dia mengatakan Facebook harus mencari jalan untuk memastikan fitur tambahan tersebut kelak tidak digunakan untuk menjelek-jelekkan apa yang dipublikasikan oleh pengguna, demikian dilansir dari BBC, Selasa (16/12).

“Satu hal yang sudah lama kami pikirkan adalah apa cara terbaik untuk membuat orang bisa mengekspresikan emosi yang lebih kompleks,” kata Zuckerberg kepada pewarta dan warga AS di markas Facebook. Menurut data, Facebook 4,5 miliar tombol ‘suka’ dipencet setiap hari.

Zuckerberg pun menjelaskan, “Sering kali orang berbagi hal di Facebook yang merupakan momen sedih dalam hidup mereka. Kadang orang bilang mereka tidak nyaman memencet ‘suka’ karena ‘suka’ bukan sentimen yang tepat. Ada yang meminta tombol tidak suka karena mereka ingin mengatakan ‘Hal itu tidak baik.’

“Intinya yang saya pikir sangat penting adalah ada banyak sentimen yang ingin diekspresikan orang,”.

Artikel ini ditulis oleh:

Ini Dia Fitur Terbaru Facebook

Jakarta, Aktual.co — Setelah sukses dengan aplikasi terbarunya yaitu ‘Video Say Thanks’, kini pendiri Facebook Mark Zuckerberg mempertimbangkan untuk menambahkan tombol ‘tidak suka’ dengan simbol jempol terbalik untuk pengguna jejaring sosial itu.

Berbicara dalam diskusi (sesi tanya jawab) di California, Amerika Serikat, Zuckerberg mengatakan, ini merupakan fitur yang paling banyak diminta di situs jejaring sosial tersebut’dislike’. Dia mengatakan Facebook harus mencari jalan untuk memastikan fitur tambahan tersebut kelak tidak digunakan untuk menjelek-jelekkan apa yang dipublikasikan oleh pengguna, demikian dilansir dari BBC, Selasa (16/12).

“Satu hal yang sudah lama kami pikirkan adalah apa cara terbaik untuk membuat orang bisa mengekspresikan emosi yang lebih kompleks,” kata Zuckerberg kepada pewarta dan warga AS di markas Facebook. Menurut data, Facebook 4,5 miliar tombol ‘suka’ dipencet setiap hari.

Zuckerberg pun menjelaskan, “Sering kali orang berbagi hal di Facebook yang merupakan momen sedih dalam hidup mereka. Kadang orang bilang mereka tidak nyaman memencet ‘suka’ karena ‘suka’ bukan sentimen yang tepat. Ada yang meminta tombol tidak suka karena mereka ingin mengatakan ‘Hal itu tidak baik.’

“Intinya yang saya pikir sangat penting adalah ada banyak sentimen yang ingin diekspresikan orang,”.

Artikel ini ditulis oleh:

Pasek Tantang SBY dalam Kongres Demokrat

Jakarta, Aktual.co — Pertarungan untuk memperebutkan Demokrat I sudah dimulai. Mantan Sekjen Demokrat. Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang sekarang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, I Gede Pasek Suardika siap menantang dan berkompetisi untuk melawan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasek beralasan, dirinya ikut berkompetisi melawan SBY karena ingin menghidupkan demokrasi di partai berlambang Mercy tersebut.
“Saya maju sebagai calon ketua umum Demokrat karena melihat kondisi ada upaya aklamasi yang dilakukan oleh SBY, cara-cara ini tidak demokratis. Saya bukan menantang SBY, tapi saya ikut berkompetisi agar demokrasi di Demokrat tidak mati,” kata Pasek di Jakarta, Selasa (16/12).
Alasan lainnya, sambung Pasek, dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat karena tidak ingin Demokrat dikuasai oleh satu keluarga.
“Saya maju atas desakan teman-teman yang ingin lahirkan Demokrat untuk maju, berjuangan. Demokrat milik semua dan semua miliki Demokrat, tidak dimonopoli oleh satu keluarga, kesan itu harus dihilangkan sebagai partai keluarga, tapi partai dengan semangat kekeluargaaan,” kata Pasek.
Ia mencontohkan, cara-cara yang tidak demokratis yang dilakukan oleh SBY adalah dengan mengumpulkan para Ketua DPD I Demokrat di Cikeas. Para Ketua DPD itu diminta untuk mendukung SBY dan ditandatangani diatas materai.
“SBY sudah calon kuat, jadi tidak perlu menggalang upaya agar Kongres bisa aklamasi, tidak memonopoli panitia, tidak perlu ada pernyataan dengan materai segala. Katanya, siapapun lawan SBY, SBY pasti menang,” kata Pasek.

Artikel ini ditulis oleh:

Pasek Tantang SBY dalam Kongres Demokrat

Jakarta, Aktual.co — Pertarungan untuk memperebutkan Demokrat I sudah dimulai. Mantan Sekjen Demokrat. Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang sekarang menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, I Gede Pasek Suardika siap menantang dan berkompetisi untuk melawan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasek beralasan, dirinya ikut berkompetisi melawan SBY karena ingin menghidupkan demokrasi di partai berlambang Mercy tersebut.
“Saya maju sebagai calon ketua umum Demokrat karena melihat kondisi ada upaya aklamasi yang dilakukan oleh SBY, cara-cara ini tidak demokratis. Saya bukan menantang SBY, tapi saya ikut berkompetisi agar demokrasi di Demokrat tidak mati,” kata Pasek di Jakarta, Selasa (16/12).
Alasan lainnya, sambung Pasek, dirinya maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat karena tidak ingin Demokrat dikuasai oleh satu keluarga.
“Saya maju atas desakan teman-teman yang ingin lahirkan Demokrat untuk maju, berjuangan. Demokrat milik semua dan semua miliki Demokrat, tidak dimonopoli oleh satu keluarga, kesan itu harus dihilangkan sebagai partai keluarga, tapi partai dengan semangat kekeluargaaan,” kata Pasek.
Ia mencontohkan, cara-cara yang tidak demokratis yang dilakukan oleh SBY adalah dengan mengumpulkan para Ketua DPD I Demokrat di Cikeas. Para Ketua DPD itu diminta untuk mendukung SBY dan ditandatangani diatas materai.
“SBY sudah calon kuat, jadi tidak perlu menggalang upaya agar Kongres bisa aklamasi, tidak memonopoli panitia, tidak perlu ada pernyataan dengan materai segala. Katanya, siapapun lawan SBY, SBY pasti menang,” kata Pasek.

Artikel ini ditulis oleh:

Jerat Zulkifli Hasan, KPK Tunggu Keterangan Gulat Manurung

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain mengatakan, fakta-fakta yang ada dalam persidangan Gulat Manurung akan diinventarisir sebagai keperluan alat bukti lanjutan dalam kasus dugaan tindak pidana suap terkait pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau tahun 2014. 
Dalam sidang Gulat Manurung, nama bekas Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan disebut memberi centang tanda persetujuan terhadap sebagian kawasan hutan menjadi bukan hutan yang diajukan Gubernur Riau saat itu, Annas Maamun. 
Zulkarnain berujar, untuk saat ini belum ada fakta persidangan yang bisa diambil, mengingat masih dalam sidang perdana, Gulat sendiri belum memberikan di bawah sumpah.
“Nanti kalau Gulat sudah memberikan keterangan, akan diinventarisir keterangannya. Kita akan terus memonitor persidangan tersebut,” kata Zulkarnain ketika dihubungi, Selasa (16/12). 
Dia mengaku masih terlalu dini membuat kesimpulan berdasarkan apa yang ada pada sidang perdana. Menurut dia, dakwaan yang dibacakan masih memerlukan pembuktian dalam serangkaian persidangan yang akan berjalan ke depan. 
“Ya kita tunggu saja. Kita lihat nanti pembuktiannya seperti apa.”
Untuk diketahui, Zulkifli Hasan sudah dua kali menjalani pemeriksaan di KPK terkait jabatannya di era pemerintahan lalu sebagai Menteri Kehutanan. Pada pemeriksaan pertama, Selasa (11/11), dia menjalani pemeriksaan selama 9 jam terkait kasus dugaan suap rekomendasi tukar menukar kawasan hutan di Bogor, Jawa Barat dengan tersangka Kwee Cahyadi Kumala.
Sehari kemudian, Rabu (12/11), dia kembali diperiksa KPK terkait dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau dengan tersangka Gubernur non-aktif Annas Maamun yang melibatkan Gulat Manurung. Untuk dua kasus tersebut Zulkifli dimintai keterangannya sebagai saksi.
Nama Zulkifli juga sempat disebut langsung oleh Annas Maamun yang mengatakan bahwa Zulkifli semestinya mengetahui perihal pengajuan alih fungsi hutan yang ada di Kuansing, Riau. 
Menurut dia, urusan alih fungsi tersebut memang harus langsung dengan Menteri Kehutanan saat itu. “Ya menteri harusnya tahu,” ujar Annas saat ditemui usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka, di Gedung KPK, Selasa (18/11).
Annas pun mengaku bahwa sebelumnya sempat mendapat pernyataan dari Zulkifli terkait urusan perizinan kehutanan. Dimana Zulkifli menawarkan akan membantu jika ada persoalan perizinan kehutanan di Riau. 
Janji tersebut dilontarkan Zulkifli dalam acara perayaan hari ulang tahun Provinsi Riau. Saat itu Zulkifli hadir untuk mengisi acara perayaan tersebut dan sempat menyampaikan pidatonya. “Dia datang karena mengantarkan izin. Dalam acara di Riau dia juga berpidato, kalau ada tanah rakyat yang masih status hutan, majukan kepada saya,” ungkap Annas saat itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain