24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40566

Dituding Hina JK dan Golkar, Politisi PDIP Dilaporkan ke Polisi

Surabaya, Aktual.co — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Timur, Saleh Ismail Mukadar dilaporkan ke Polda Jawa Timur, lantaran menuding Jusuf Kalla dengan tulisan di akun facebook “Suara beliau adalah suara Golkar, artinya suara Golkar adalah suara setan.”
Wakil   organisasi sayap Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), Warsono, mengakui bahwa dirinya yang melapor pada tanggal 13 Desember 2014.
Postingan Saleh Mukadar dianggap telah mencemarkan nama baik Partai Golkar dan Wapres Jusuf Kalla, yang akan berdampak buruk terhadap Golkar pada pemilu mendatang.
“Kalau Golkar dikatakan setan, berarti semua anggota juga setan” terang Warsono, Senin (15/12).
Dalam waktu dekat, Warsono  akan menemui Ketua Umum DPP Partai Golkar, baik versi Munas Bali maupun Ancol, untuk meminta restu atas laporan yang dibuatnya itu.
Diketahui, sebelumnya  Saleh Ismail Mukadar,  memosting facebooknya dari berita media online terkait pembubaran organisasi tertinggi sepakbola nasional (PSSI) yang berjudul: “Wapres JK tak Setuju PSSI Dibekukan”
Dalam postingan tersebut Saleh memberi keterangan: “Suara beliau adalah suara Golkar, artinya suara Golkar adalah suara setan.”
Saleh Mukadar, yang juga sebagai Ketua Klub Persebaya 1927, mengakui bahwa dirinya yang memasang tulisan tersebut, tetapi tidak bermaksud menghina.
Menurutnya, postingan di akun facebook tersebut hanya menyampaikan kondisi PSSI dengan nada canda, tetapi berdasarkan fakta dan tidak ada maksud menghina.
“Saya hanya  menyampaikan kondisi PSSI dengan guyonan melalui FB. Kalau sampai ada orang yang melapor karena merasa terhina, berarti dia ingin  terkenal” Terang Saleh.

Artikel ini ditulis oleh:

IHSG Dibuka Melemah 40,48 Poin

Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 40,48 poin dipicu depresiasi pada mata uang rupiah terhadap dolar AS.

IHSG BEI dibuka turun 40,48 poin atau 0,79 persen menjadi 5.067,95, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 12,11 poin (1,38 persen) ke level 867,01.

“Depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS masih akan membayangi pergerakan IHSG ditambah dengan aksi jual investor asing,” kata Head of Research Valbury Asia Alfiansyah di Jakarta, Selasa (16/12).

Saat ini, lanjut dia, pelaku pasar menantikan respon pemangku kebijakan untuk bertindak guna meredam fluktuasi nilai tukar rupiah agar kembali berada dalam situasi yang stabil.

Di sisi lain, lanjut dia, indeks bursa saham global yang kembali tertekan menambah sentimen negatif bagi bursa saham di dalam negeri.

“Sentimen negatif bursa saham global serta pelemahan atas rupiah membuka peluang bagi IHSG untuk kembali ke area negatif pada perdagangan saham Selasa ini,” katanya.

Risiko eksternal lainnya, menurut dia, terkait masalah kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve), situasi itu dapat mempengaruhi ekonomi di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.

Associate Derector Head of Research and Institutional Business PT Trimegah Securities Tbk, Sebastian Tobing menambahkan bahwa pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS menciptakan arus modal keluar.

“Depresiasi rupiah yang sudah cukup dalam dapat menjadi kekhawatiran bagi investor,” katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 239,65 poin (1,04 persen) ke 22.788,20, indeks Nikkei turun 345,95 poin (2,02 persen) ke 16.747,63, dan Straits Times melemah 35,18 poin (1,07 persen) ke posisi 3.259,70.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

IHSG Dibuka Melemah 40,48 Poin

Jakarta, Aktual.co — Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 40,48 poin dipicu depresiasi pada mata uang rupiah terhadap dolar AS.

IHSG BEI dibuka turun 40,48 poin atau 0,79 persen menjadi 5.067,95, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 12,11 poin (1,38 persen) ke level 867,01.

“Depresiasi kurs rupiah terhadap dolar AS masih akan membayangi pergerakan IHSG ditambah dengan aksi jual investor asing,” kata Head of Research Valbury Asia Alfiansyah di Jakarta, Selasa (16/12).

Saat ini, lanjut dia, pelaku pasar menantikan respon pemangku kebijakan untuk bertindak guna meredam fluktuasi nilai tukar rupiah agar kembali berada dalam situasi yang stabil.

Di sisi lain, lanjut dia, indeks bursa saham global yang kembali tertekan menambah sentimen negatif bagi bursa saham di dalam negeri.

“Sentimen negatif bursa saham global serta pelemahan atas rupiah membuka peluang bagi IHSG untuk kembali ke area negatif pada perdagangan saham Selasa ini,” katanya.

Risiko eksternal lainnya, menurut dia, terkait masalah kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS (Federal Reserve), situasi itu dapat mempengaruhi ekonomi di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.

Associate Derector Head of Research and Institutional Business PT Trimegah Securities Tbk, Sebastian Tobing menambahkan bahwa pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS menciptakan arus modal keluar.

“Depresiasi rupiah yang sudah cukup dalam dapat menjadi kekhawatiran bagi investor,” katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 239,65 poin (1,04 persen) ke 22.788,20, indeks Nikkei turun 345,95 poin (2,02 persen) ke 16.747,63, dan Straits Times melemah 35,18 poin (1,07 persen) ke posisi 3.259,70.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Terus Kuliti Pertamina, Faisal Basri Bagian dari Mafia Migas?

Jakarta, Aktual.co — Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (RTKM) Faisal Basri disibukan dengan urusan data rahasia dari berbagai sumber dan rapat kerja. Bahkan Faisal sempat mengutarakan bahwa Pertamina hulu tidak memiliki performa yang baik, memiliki gaji paling tinggi dan target tidak terpenuhi.

“Pernyataan Faisal Basri tersebut semakin menunjukkan ketidakpahaman tentang bisnis Pertamina. Dia terus saja menguliti Pertamina. Bak pahlawan yang ingin menghancurkan Pertamina. Tentu kami tidak terima,” ujar Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat dalam rilis yang diterima, Selasa (16/12).
 
Menurut Binsar Effendi yang juga Wakil Ketua Umum FKB KAPPI Angkatan 1966, Faisal Basri mengatakan pihaknya menemukan indikasi keberadaan mafia migas berdasarkan data dari seorang sumber tidak resmi, yang memberitahukan ada calo yang memberikan komisi transaksi migas senilai USD80 ribu atau setara Rp976 juta untuk satu kali transaksi pengapalan impor minyak.
 
“Sayangnya, Bung Faisal, sang ekonom neolib tidak memiliki informasi dari mana uang komisi tersebut berasal dan mengalir ke siapa. Kenapa tidak serahkan saja ke KPK, Kenapa belum jelas sudah nyanyi. Jangan-jangan Faisal juga bagian dari mafia migas,” ujarnya.
 
Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (KRTKM), menunjuk ekonom Faisal Basri sebagai pemimpin tim dengan mengemban empat tugas pokok.

Pertama, meninjau ulang, mengkaji seluruh proses perizinan dari hulu hingga hilir. Kedua, menata ulang kelembagaan, termasuk di dalammya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien.

Ketiga, mempercepat revisi UU Migas dan memastikan seluruh substansinya sesuai dengan konstitusi dan memiliki keberpihakan yang kuat terhadap kepentingan rakyat.

Keempat, mendorong lahirnya iklim industri migas di Indonesia yang bebas dari kartel dan para pemburu rente di setiap rantai nilai aktivitasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Terus Kuliti Pertamina, Faisal Basri Bagian dari Mafia Migas?

Jakarta, Aktual.co — Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (RTKM) Faisal Basri disibukan dengan urusan data rahasia dari berbagai sumber dan rapat kerja. Bahkan Faisal sempat mengutarakan bahwa Pertamina hulu tidak memiliki performa yang baik, memiliki gaji paling tinggi dan target tidak terpenuhi.

“Pernyataan Faisal Basri tersebut semakin menunjukkan ketidakpahaman tentang bisnis Pertamina. Dia terus saja menguliti Pertamina. Bak pahlawan yang ingin menghancurkan Pertamina. Tentu kami tidak terima,” ujar Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe) Binsar Effendi Hutabarat dalam rilis yang diterima, Selasa (16/12).
 
Menurut Binsar Effendi yang juga Wakil Ketua Umum FKB KAPPI Angkatan 1966, Faisal Basri mengatakan pihaknya menemukan indikasi keberadaan mafia migas berdasarkan data dari seorang sumber tidak resmi, yang memberitahukan ada calo yang memberikan komisi transaksi migas senilai USD80 ribu atau setara Rp976 juta untuk satu kali transaksi pengapalan impor minyak.
 
“Sayangnya, Bung Faisal, sang ekonom neolib tidak memiliki informasi dari mana uang komisi tersebut berasal dan mengalir ke siapa. Kenapa tidak serahkan saja ke KPK, Kenapa belum jelas sudah nyanyi. Jangan-jangan Faisal juga bagian dari mafia migas,” ujarnya.
 
Untuk diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said membentuk Komite Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (KRTKM), menunjuk ekonom Faisal Basri sebagai pemimpin tim dengan mengemban empat tugas pokok.

Pertama, meninjau ulang, mengkaji seluruh proses perizinan dari hulu hingga hilir. Kedua, menata ulang kelembagaan, termasuk di dalammya memotong mata rantai birokrasi yang tidak efisien.

Ketiga, mempercepat revisi UU Migas dan memastikan seluruh substansinya sesuai dengan konstitusi dan memiliki keberpihakan yang kuat terhadap kepentingan rakyat.

Keempat, mendorong lahirnya iklim industri migas di Indonesia yang bebas dari kartel dan para pemburu rente di setiap rantai nilai aktivitasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

DIPA Provinsi Sumut Tahun 2015 Sebesar Rp46,45 Triliun

Medan, Aktual.co — Gubernur Sumatera Gatot Pujo Nugroho menyerahkan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2015 kepada Kementerian/Lembaga, Bupati dan Walikota di Gedung Binagraha, Senin (15/12).
DIPA Rp46,45 triliun itu terdiri dari dana sektoral Rp14,5 triliun, dana dekosentrasi sebesar Rp383,17 miliar, dana tugas pembantuan Rp311,04 miliar, dana urusan bersama Rp19,54 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp2,14 triliun, Dana Alokasi Umum Rp20,66 triliun, dana desa Rp384,04 miliar.
Lalu, dana Bagi Hasil (DBH) pajak sebesar Rp1,63 triliun, Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam (SDA) sebesar Rp254,09 miliar, dana transfer lainnya Rp6,14 triliun.
“Jumlah ini menurun dibanding tahun anggaran 2014 sebesar Rp48,713 triliun atau turun sekitar Rp2,3 triliun,” kata Gatot.
Dia menyebutkan, dana APBN tahun 2015 yang dialokasikan untuk kementerian/lembaga Provinsi Sumatera Utara yang mendapat terbesar dalam DIPA yakni kementerian pekerjaan umum sebesar Rp 1,21 triliun, kementerian perhubungan sebesar Rp953,12 miliar, Kodam I Bukit Barisan sebesar Rp801,11 miliar, Kementerian Agama Rp543 miliar, Kementerian Kesehatan Rp541,67 miliar, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp255,97 miliar.
“Penyerahan DIPA sebelum tahun anggaran berjalan, agar di awal tahun bisa langsung dimulai. tidak boleh lagi pelaksanaan program baru dimulai bulan keenam misalnya,” ujarnya.
Gubernur pun berharap, agar program dapat segera dimulai sejak awal tahun anggaran. Hal itu untuk dapat mendorong pertumbuhan fiskal. 
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumut, Mirza Effendi menuturkan, beberapa langkah yang perlu dilakukan penerima DIPA untuk percepatan penyerapan anggaran 2015, diantaranya adalah menindaklanjuti dengan menunjuk pejabat pengelola keuangan pada masing-masing satker.
“Proses pengadaan barang dan jasa tahun 2015 segera dilaksanakan sesuai dengan Perpres 70/2012 sebelum tahun anggaran 2015 dimulai, sedangkan penandatanganan kontraknya tahun 2015,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain