25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40587

Empat Kejati Siap Eksekusi 5 Terpidana Mati

Jakarta, Aktual.co —  Empat kejaksaan tinggi di Tanah Air menyatakan kesiapannya untuk melakukan eksekusi mati terhadap lima terpidana dengan batas waktu sampai akhir Desember 2014.
 Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Tony T Spontana di Jakarta, Senin menyatakan Jaksa Agung HM Prasetyo hari ini menerima laporan dari empat kejati terkait persiapan pelaksanaan eksekusi terpidana mati.
“Keempat kejati itu, Banten, DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Jawa Tengah,” katanya.
Laporan itu sendiri, kata dia, belum membahas menyangkut soal teknis eksekusi, lokasi dan waktunya. “Masalah teknis akan ditentukan dalam waktu dekat,” katanya.
Kejaksaan sudah menyatakan jaksa eksekutor untuk lima terpidana mati yang akan dieksekusi pada akhir 2014, sudah dipersiapkan di setiap daerah dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat.
“Segera menentukan tempat, waktu, termasuk hari dan jam eksekusi,” kata kapuspenkum.
Ia menjelaskan kelima terpidana mati yang akan dieksekusi itu terdiri dari dua kasus pembunuhan berencana dan tiga kasus narkotika.
Ditambahkan, satu terpidana di Tangerang, dua di Batam, Kepulauan Riau, dan dua di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.
“Kelima terpidana itu sudah memiliki kekuatan hukum tetap sejak 2012,” katanya.
Kelima terpidana mati secara aspek yuridisnya sudah terpenuhi untuk dieksekusi dan saat ini tinggal menentukan lokasinya.
“Secara aspek yuridis sudah tidak masalah, tinggal aspek teknisnya untuk lokasinya masih dirahasiakan,” kata Jaksa Agung Muda Pidana Umum (JAM Pidum) Basyuni Masyarif.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Pesta Miras Oplosan, Sembilan Pelajar Digelandang Polisi

Lumajang, Aktual.co — Meskipun korban miras oplosan terus berjatuhan di sejumlah daerah, ternyata tidak membuat jera para pelakunya. 
Kali ini, sembilan pelajar dari sejumlah SMK di Lumajang, Jawa Timur, yang sedang berpesta miras tertangkap tangan petugas Polres Lumajang, Senin (15/12) siang. 
Saat ditangkap di sebuh warung Lesehan Stadio Semeru, mereka sudah dalam keadaan teler. Barang bukti berupa satu botol miras dalam botolan 1,5 liter diamankan. Para pelajar ini langsung digiring ke Mapolres Lumajang untuk dilakukan penyidikan dan pembinaan.
Kapolres Lumajang AKBP Singgamata ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. 
“Kami memang sengaja mengelar operasi miras dan saat diketahui ada sekelompok pelajar sedang mabuk, langsung kami amankan, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, seperti yang belakangan marak terjadi sejumlah daerah,” tandasnya.
Menyusul penggrebekan tersebut, orangtua siswa dan guru sekolah setempat langsung diminta mengklarifikasi aksi nakal kalangan pelajar tersebut.
Siswa yang ditangkap  tersebut, masing-masing berasal dari SMKN 1 Tekung sekitar 5 orang, SMK PGRI Lumajang sekitar 3 orang dan 1 siswa dari SMA Yayasan Jendral Sudirman.

Artikel ini ditulis oleh:

Pesta Miras Oplosan, Sembilan Pelajar Digelandang Polisi

Lumajang, Aktual.co — Meskipun korban miras oplosan terus berjatuhan di sejumlah daerah, ternyata tidak membuat jera para pelakunya. 
Kali ini, sembilan pelajar dari sejumlah SMK di Lumajang, Jawa Timur, yang sedang berpesta miras tertangkap tangan petugas Polres Lumajang, Senin (15/12) siang. 
Saat ditangkap di sebuh warung Lesehan Stadio Semeru, mereka sudah dalam keadaan teler. Barang bukti berupa satu botol miras dalam botolan 1,5 liter diamankan. Para pelajar ini langsung digiring ke Mapolres Lumajang untuk dilakukan penyidikan dan pembinaan.
Kapolres Lumajang AKBP Singgamata ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. 
“Kami memang sengaja mengelar operasi miras dan saat diketahui ada sekelompok pelajar sedang mabuk, langsung kami amankan, untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, seperti yang belakangan marak terjadi sejumlah daerah,” tandasnya.
Menyusul penggrebekan tersebut, orangtua siswa dan guru sekolah setempat langsung diminta mengklarifikasi aksi nakal kalangan pelajar tersebut.
Siswa yang ditangkap  tersebut, masing-masing berasal dari SMKN 1 Tekung sekitar 5 orang, SMK PGRI Lumajang sekitar 3 orang dan 1 siswa dari SMA Yayasan Jendral Sudirman.

Artikel ini ditulis oleh:

Perjuangkan PMP Jaya Ancol, DKI Incar Saham Properti Reklamasi

Jakarta, Aktual.co — PT Pembangunan Jaya Ancol menjadi salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang diajukan untuk menerima suntikan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). 
Masuk dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang disodorkan ke DPRD DKI, Jaya Ancol tertulis diajukan mendapat PMP Rp500 miliar.
Namun, mendapat ketokan palu persetujuan Badan Anggaran (Banggar) DKI ternyata tak mudah. Diketahui, hingga rapat hari ini, DPRD malah menghujani kritik kepada PMP untuk delapan BUMD DKI.
Kendati demikian, terkait pengajuan PMP ke Jaya Ancol, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono punya alasan.
Kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD, mantan Wali Kota Jakarta Utara ini mengatakan untuk memperkirakan prospek dari mengucurkan PMP ke Jaya Ancol haruslah dengan melihat presentase saham di sana. 
Hal lain yang membuat Jaya Ancol perlu dapat kucuran PMP, kata dia, adalah karena mereka berencana ikut dalam membuat reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta. Proyek itu disebut-sebut terkait dengan proyek Giant Sea Wall. “Kan kita perlu back-up, sehingga nanti punya beberapa saham di properti itu. Gitu lho,” jelas dia, di DPRD DKI, Senin (15/12).
Banggar DPRD DKI diketahui meminta kriteria yang jelas untuk suntikan PMP ke delapan perusahaan pelat merah DKI. Sehingga saat dana jadi dicairkan maka sudah jelas alokasinya untuk apa.
Berikut delapan BUMD DKI yang diajukan untuk memperoleh PMP sesuai KUA-PPAS RAPBD 2015:
1. PT Pembangunan Jaya Ancol Rp 500 miliar2. PT Bank DKI Rp 1,5 triliun3. PT Transportasi Jakarta Rp 2 triliun4. PD Pasar Jaya Rp 1,08 triliun5. PT Jakarta Tourisindo Rp 500 miliar6. PT MRT Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun7. PT Jakarta Propertindo Rp 550 miliar8. PD PAL Jaya Rp 570 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Perjuangkan PMP Jaya Ancol, DKI Incar Saham Properti Reklamasi

Jakarta, Aktual.co — PT Pembangunan Jaya Ancol menjadi salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI yang diajukan untuk menerima suntikan dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP). 
Masuk dalam Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang disodorkan ke DPRD DKI, Jaya Ancol tertulis diajukan mendapat PMP Rp500 miliar.
Namun, mendapat ketokan palu persetujuan Badan Anggaran (Banggar) DKI ternyata tak mudah. Diketahui, hingga rapat hari ini, DPRD malah menghujani kritik kepada PMP untuk delapan BUMD DKI.
Kendati demikian, terkait pengajuan PMP ke Jaya Ancol, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Heru Budi Hartono punya alasan.
Kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD, mantan Wali Kota Jakarta Utara ini mengatakan untuk memperkirakan prospek dari mengucurkan PMP ke Jaya Ancol haruslah dengan melihat presentase saham di sana. 
Hal lain yang membuat Jaya Ancol perlu dapat kucuran PMP, kata dia, adalah karena mereka berencana ikut dalam membuat reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta. Proyek itu disebut-sebut terkait dengan proyek Giant Sea Wall. “Kan kita perlu back-up, sehingga nanti punya beberapa saham di properti itu. Gitu lho,” jelas dia, di DPRD DKI, Senin (15/12).
Banggar DPRD DKI diketahui meminta kriteria yang jelas untuk suntikan PMP ke delapan perusahaan pelat merah DKI. Sehingga saat dana jadi dicairkan maka sudah jelas alokasinya untuk apa.
Berikut delapan BUMD DKI yang diajukan untuk memperoleh PMP sesuai KUA-PPAS RAPBD 2015:
1. PT Pembangunan Jaya Ancol Rp 500 miliar2. PT Bank DKI Rp 1,5 triliun3. PT Transportasi Jakarta Rp 2 triliun4. PD Pasar Jaya Rp 1,08 triliun5. PT Jakarta Tourisindo Rp 500 miliar6. PT MRT Jakarta sebesar Rp 4,62 triliun7. PT Jakarta Propertindo Rp 550 miliar8. PD PAL Jaya Rp 570 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketua PBNU Lantik Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, melantik Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat (UNU NTB), Marsekal Madya Dr. H. Raden Mas Dwi Putranto Sulaksono di Jakarta, Senin (15/12/2014). Dari total 23 UNU yang sudah berdiri dan memiliki izin operasional, UNU NTB merupakan yang ke-16 yang sudah diresmikan, dengan sisanya masih dalam proses pembentukan kepengurusan. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Berita Lain