26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40607

Bappenas: Butuh Rp10 Triliun Tambah Listrik Kalimantan 1.000 MW

Jakarta, Aktual.co —  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengungkapkan kebutuhan pembiayaan untuk membangun tiga atau empat pembangkit listrik dengan total 1000 megawatt di Kalimantan membutuhkan dana Rp10 triliun.

“Untuk kebutuhan tiga atau empat pembangkit yang bisa menambah paling tidak sekitar 1000 MW, kita butuh Rp10 triliun,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof A. Chaniago setelah berdiskusi dengan para kepala daerah di Pulau Kalimantan melalui video telekonferensi di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (15/12).

Menurut Andrinof, setidaknya butuh pembangunan empat pembangkit listrik baru di Kalimantan dengan kapasitas masing-masing 200 atau 300 MW.

Andrinof mengatakan karena pemenuhan kebutuhan listrik merupakan target dan prioritas pemerintah untuk regional Kalimantan, pemerintah akan mengakomodir biaya pembangunannya, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Untuk Kalimantan, kita tetapkan prioritasnya di energi,” kata dia.

Pembangunan tiga hingga empat pembangkit listrik ini, kata Andrinof kira-kira membutuhkan waktu hingga 2016-2017. Sumber daya yang digunakan pembangkit listrik ini berasal dari hasil pertambangan batu bara dan juga gas.

Andrinof menjelaskan proyek pembangunan pembangkit listrik ini diprioritaskan karena pemerintah juga ingin membangun kawasan industri di Kalimantan. Saat ini, kata dia, kebutuhan listrik untuk rumah tangga di Kalimantan saja masih tidak terpenuhi. Padahal, pemerintah menargetkan membangun kawasan industri baru di Kalimantan, yang tentu saja membutuhkan lebih banyak pasokan listrik.

“Maka dari itu, target awal kita ingin membuat Kalimantan surplus listrik,” ujarnya.

Bappenas akan menyiapkan desain perencanaan pembangunan pembangkit listrik yang akan selesai pada 6 bulan ke depan.

Menurut Andrinof, pemerintah juga akan mengarahkan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar kebutuhan listrik di Kalimantan diprioritaskan. Hal tersebut juga, kata Andrinof, menjadi koreksi buat PLN, karena selama ini menurut dia, perusahaan plat merah ini lebih sering mengutamakan kepentingan bisnis dalam menjual listrik, akibatnya penyediaan listrik tidak merata.

“Jawa dan Sumatera saja yang dipenuhi, mentang-mentang pembelinya banyak. Pola pikir BUMN yang seperti ini harus diubah,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Bappenas: Butuh Rp10 Triliun Tambah Listrik Kalimantan 1.000 MW

Jakarta, Aktual.co —  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas mengungkapkan kebutuhan pembiayaan untuk membangun tiga atau empat pembangkit listrik dengan total 1000 megawatt di Kalimantan membutuhkan dana Rp10 triliun.

“Untuk kebutuhan tiga atau empat pembangkit yang bisa menambah paling tidak sekitar 1000 MW, kita butuh Rp10 triliun,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof A. Chaniago setelah berdiskusi dengan para kepala daerah di Pulau Kalimantan melalui video telekonferensi di Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (15/12).

Menurut Andrinof, setidaknya butuh pembangunan empat pembangkit listrik baru di Kalimantan dengan kapasitas masing-masing 200 atau 300 MW.

Andrinof mengatakan karena pemenuhan kebutuhan listrik merupakan target dan prioritas pemerintah untuk regional Kalimantan, pemerintah akan mengakomodir biaya pembangunannya, baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Untuk Kalimantan, kita tetapkan prioritasnya di energi,” kata dia.

Pembangunan tiga hingga empat pembangkit listrik ini, kata Andrinof kira-kira membutuhkan waktu hingga 2016-2017. Sumber daya yang digunakan pembangkit listrik ini berasal dari hasil pertambangan batu bara dan juga gas.

Andrinof menjelaskan proyek pembangunan pembangkit listrik ini diprioritaskan karena pemerintah juga ingin membangun kawasan industri di Kalimantan. Saat ini, kata dia, kebutuhan listrik untuk rumah tangga di Kalimantan saja masih tidak terpenuhi. Padahal, pemerintah menargetkan membangun kawasan industri baru di Kalimantan, yang tentu saja membutuhkan lebih banyak pasokan listrik.

“Maka dari itu, target awal kita ingin membuat Kalimantan surplus listrik,” ujarnya.

Bappenas akan menyiapkan desain perencanaan pembangunan pembangkit listrik yang akan selesai pada 6 bulan ke depan.

Menurut Andrinof, pemerintah juga akan mengarahkan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar kebutuhan listrik di Kalimantan diprioritaskan. Hal tersebut juga, kata Andrinof, menjadi koreksi buat PLN, karena selama ini menurut dia, perusahaan plat merah ini lebih sering mengutamakan kepentingan bisnis dalam menjual listrik, akibatnya penyediaan listrik tidak merata.

“Jawa dan Sumatera saja yang dipenuhi, mentang-mentang pembelinya banyak. Pola pikir BUMN yang seperti ini harus diubah,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

PT Transjakarta Bakal Bangun Fasilitas Toilet di Sejumlah Halte

Jakarta, Aktual.co —Untuk memberikan rasa nyaman kepada sejumlah calon penumpang yang menggunakan jasa transjakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana melengkapi sejumlah halte bus Transjakarta dengan fasilitas toilet mulai 2015.
Hal tersebut diutarakan  Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih di Jakarta, Senin (15/12).
“Untuk tahun depan, kami berencana untuk menambahkan fasilitas toilet di sejumlah halte bus Transjakarta demi kenyamanan penumpang,” katanya.
Menurut dia, penambahan fasilitas tersebut seiring dengan program pembenahan halte bus Transjakarta yang saat ini tengah dilaksanakan, salah satunya yakni perluasan halte.
“Jadi, selain perluasan halte yang saat ini tengah kami lakukan, kami juga mau menambahkan fasilitas yang bisa membuat para penumpang lebih nyaman,” ujar Antonius.
Dia menuturkan konsep halte transjakarta sebelumnya masih kurang memberikan rasa nyaman kepada penumpang, terlebih ukurannya yang tergolong cukup sempit.
“Halte Transjakarta yang model lama memang kurang nyaman untuk penumpang karena sempit sehingga sirkulasi udaranya berjalan lambat. Selain itu, tidak ada toilet. Inilah yang mau kita benahi,” tutur Antonius.
Dia mengungkapkan konsep halte bus Transjakarta sebelumnya mencontoh Bogota (Kolombia). Akan tetapi, ternyata tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta.
“Konsep yang di Bogota tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta karena ada perbedaan cuaca. Kalau di Kolombia udaranya dingin, sehingga tidak ada masalah kalau haltenya sempijn,” ungkap Antonius.
Dia menambahkan saat ini terdapat beberapa halte Transjakarta yang telah diperluas, antara lain Halte Karet, Halte Polda Metro serta Halte Juanda. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

PT Transjakarta Bakal Bangun Fasilitas Toilet di Sejumlah Halte

Jakarta, Aktual.co —Untuk memberikan rasa nyaman kepada sejumlah calon penumpang yang menggunakan jasa transjakarta, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) berencana melengkapi sejumlah halte bus Transjakarta dengan fasilitas toilet mulai 2015.
Hal tersebut diutarakan  Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih di Jakarta, Senin (15/12).
“Untuk tahun depan, kami berencana untuk menambahkan fasilitas toilet di sejumlah halte bus Transjakarta demi kenyamanan penumpang,” katanya.
Menurut dia, penambahan fasilitas tersebut seiring dengan program pembenahan halte bus Transjakarta yang saat ini tengah dilaksanakan, salah satunya yakni perluasan halte.
“Jadi, selain perluasan halte yang saat ini tengah kami lakukan, kami juga mau menambahkan fasilitas yang bisa membuat para penumpang lebih nyaman,” ujar Antonius.
Dia menuturkan konsep halte transjakarta sebelumnya masih kurang memberikan rasa nyaman kepada penumpang, terlebih ukurannya yang tergolong cukup sempit.
“Halte Transjakarta yang model lama memang kurang nyaman untuk penumpang karena sempit sehingga sirkulasi udaranya berjalan lambat. Selain itu, tidak ada toilet. Inilah yang mau kita benahi,” tutur Antonius.
Dia mengungkapkan konsep halte bus Transjakarta sebelumnya mencontoh Bogota (Kolombia). Akan tetapi, ternyata tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta.
“Konsep yang di Bogota tidak cocok untuk diterapkan di Jakarta karena ada perbedaan cuaca. Kalau di Kolombia udaranya dingin, sehingga tidak ada masalah kalau haltenya sempijn,” ungkap Antonius.
Dia menambahkan saat ini terdapat beberapa halte Transjakarta yang telah diperluas, antara lain Halte Karet, Halte Polda Metro serta Halte Juanda. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dinas Kebersihan DKI Gunakan Pukat Bersihkan Sampah di Sungai

Jakarta, Aktual.co —Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan pukat atau jaring sebagai alat bantu untuk membersihkan sampah di sejumlah sungai setempat guna mengantisipasi agar pada musim hujan ini airnya tidak sampai meluap hingga menimbulkan banjir.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebersihan DKI Saptastri Ediningtyas di Jakarta, Senin (15/12).
“Kami sudah gunakan pukat di sungai-sungai untuk menjaring sampah,” ujarnya. 
Pukat tersebut, lanjut Tyas, dibentangkan di aliran sungai agar sampah-sampah yang hanyut dapat diambil dengan lebih mudah oleh petugas yang membersihkan sampah.
Ia mengatakan, teknik pengambilan sampah sungai dengan pukat tersebut dilakukan untuk efisiensi dalam membersihkan sampah di perairan memasuki musim penghujan ini.
“Setiap hari kita bersihkan, untuk antisipasi banjir di musim hujan,” kata Tyas.
Pukat tersebut, kata dia, ditempatkan di sejumlah titik sungai yang melintasi wilayah DKI Jakarta. “Sudah ada sekitar 100 (pukat), kami pasang di beberapa titik aliran sungai,” ujar dia.
Tyas juga mengatakan perlu adanya kesadaran menjaga kebersihan dari masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya agar tidak membuang sampah ke sungai.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga di seputar Jabodetabek agar tidak membuang sampah ke sungai, karena hilirnya akan ke Jakarta,” kata dia.
Sebelumnya baru-baru ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar memperbaiki berbagai infrastruktur untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim penghujan seperti pembangunan pintu air baru di Manggarai, Jakarta Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dinas Kebersihan DKI Gunakan Pukat Bersihkan Sampah di Sungai

Jakarta, Aktual.co —Dinas Kebersihan DKI Jakarta menggunakan pukat atau jaring sebagai alat bantu untuk membersihkan sampah di sejumlah sungai setempat guna mengantisipasi agar pada musim hujan ini airnya tidak sampai meluap hingga menimbulkan banjir.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kebersihan DKI Saptastri Ediningtyas di Jakarta, Senin (15/12).
“Kami sudah gunakan pukat di sungai-sungai untuk menjaring sampah,” ujarnya. 
Pukat tersebut, lanjut Tyas, dibentangkan di aliran sungai agar sampah-sampah yang hanyut dapat diambil dengan lebih mudah oleh petugas yang membersihkan sampah.
Ia mengatakan, teknik pengambilan sampah sungai dengan pukat tersebut dilakukan untuk efisiensi dalam membersihkan sampah di perairan memasuki musim penghujan ini.
“Setiap hari kita bersihkan, untuk antisipasi banjir di musim hujan,” kata Tyas.
Pukat tersebut, kata dia, ditempatkan di sejumlah titik sungai yang melintasi wilayah DKI Jakarta. “Sudah ada sekitar 100 (pukat), kami pasang di beberapa titik aliran sungai,” ujar dia.
Tyas juga mengatakan perlu adanya kesadaran menjaga kebersihan dari masyarakat Ibu Kota dan sekitarnya agar tidak membuang sampah ke sungai.
“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya warga di seputar Jabodetabek agar tidak membuang sampah ke sungai, karena hilirnya akan ke Jakarta,” kata dia.
Sebelumnya baru-baru ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar memperbaiki berbagai infrastruktur untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim penghujan seperti pembangunan pintu air baru di Manggarai, Jakarta Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain