26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40648

Konser Donasi Peduli Palestina di Medan, Raup Satu Miliar Lebih

Jakarta, Aktual.co —Konser Kemanusiaan Peduli Palestina bertajuk Konser 7 Kota atau K7K di Medan, Sumatera Utara, berhasil mengumpulkan dana Rp1.089.148.000.
Tak hanya uang, konser itu juga mengumpulkan berbagai barang mulai perhiasan emas, telepon genggam hingga jam tangan.
Ketua Perwakilan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sumut Hidayatullah, mengatakan konser di Medan menjadi kota terakhir rangkaian K7K 2014. 
“Setelah di Bandung, Solo, Yogyakarta, Bengkalis, Samarinda dan Tenggarong, Kalimantan Timur,” ujar dia, di Medan, Minggu (14/12).
Acara Konser 7 Kota atau K7K menampilkan Opick dan Melly Goeslow. Konser itu juga diisi orasi tentang informasi terkini Palestina oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Palestina, Syaikh Ali Ahmad Mughbil.

Artikel ini ditulis oleh:

Konser Donasi Peduli Palestina di Medan, Raup Satu Miliar Lebih

Jakarta, Aktual.co —Konser Kemanusiaan Peduli Palestina bertajuk Konser 7 Kota atau K7K di Medan, Sumatera Utara, berhasil mengumpulkan dana Rp1.089.148.000.
Tak hanya uang, konser itu juga mengumpulkan berbagai barang mulai perhiasan emas, telepon genggam hingga jam tangan.
Ketua Perwakilan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sumut Hidayatullah, mengatakan konser di Medan menjadi kota terakhir rangkaian K7K 2014. 
“Setelah di Bandung, Solo, Yogyakarta, Bengkalis, Samarinda dan Tenggarong, Kalimantan Timur,” ujar dia, di Medan, Minggu (14/12).
Acara Konser 7 Kota atau K7K menampilkan Opick dan Melly Goeslow. Konser itu juga diisi orasi tentang informasi terkini Palestina oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Palestina, Syaikh Ali Ahmad Mughbil.

Artikel ini ditulis oleh:

Kata-kata Mesra Istri kepada Suami Sesuai Kajian Islam

Jakarta, Aktual.co — Tak hanya suami yang selalu bertindak dalam merayu sang istri dalam rumah tangga. Tetapi dalam pernikahan istri juga mempunyai rayuan manis untuk sang suami. Berikut rayuan istri kepada suami yang dibolehkan oleh Islam.

“Suamiku, sebaik-baiknya pakaian yang kau kenakan ialah kemeja koko, kain sarung dan sebuah peci atau sorban, lalu engkau ajak diriku sahalat malam untuk bermusyawarah dengan Allah SWT, memohon keberkahan. Setelah itu engkau berikan aku kuliah subuh perihal menjadi istri teladan, lalu kita sama-sama kembali ke peraduan, dengan debar cinta, kasih, sayang menggemuruh jiwa dan badan.”

Suamiku, sebaik-baiknya pujian ketika pagi sebelum kerja engkau berujar; “Masakan istriku selalu lezat dan menggugah selera makan,”. Lalu engkau makan dengan lahap sembari bersyukur atas menu yang kuhidangkan. Setelah itu engkau minta bekal untuk makan siangmu di pekerjaan. Sebab bagimu, “Masakan istri ialah ramuan ajaib untuk menambah nutrisi badan dan penyehat ikatan perkawinan.”

Suamiku, sebaik-baik ucapan ialah ketika engkau melafazkan firman Allah SWT dalam Al-Quran, “Sungguh akan lebih terdengar merdu ketika anak-anak kita engkau ajarkan mengeja Alif, Ba, Ta dengan penuh kesabaran. Insya Allah dirimu terlihat lebih tampan, sebab aura kalam suci memancar di wajahmu hingga terlihat begitu rupawan”.

Suamiku, sebaik-baiknya rekreasi adalah saat engkau mengajakku ke rumah mertua dan kita mohon doa keselamatan. “Setelah itu kita bertanya adakah mereka masih diberi kesehatan. Jika diperkenankan aku ingin memijat ibu mertua sebagai seorang menantu idaman. Bertakdir memuliakan perempuan yang telah melahirkanmu sebagai sosok lelaki rupawan, hingga Allah SWT menakdirkanmu menjadi sosok suami teladan”.

( Sumber: Islam Pos)

Artikel ini ditulis oleh:

Kata-kata Mesra Istri kepada Suami Sesuai Kajian Islam

Jakarta, Aktual.co — Tak hanya suami yang selalu bertindak dalam merayu sang istri dalam rumah tangga. Tetapi dalam pernikahan istri juga mempunyai rayuan manis untuk sang suami. Berikut rayuan istri kepada suami yang dibolehkan oleh Islam.

“Suamiku, sebaik-baiknya pakaian yang kau kenakan ialah kemeja koko, kain sarung dan sebuah peci atau sorban, lalu engkau ajak diriku sahalat malam untuk bermusyawarah dengan Allah SWT, memohon keberkahan. Setelah itu engkau berikan aku kuliah subuh perihal menjadi istri teladan, lalu kita sama-sama kembali ke peraduan, dengan debar cinta, kasih, sayang menggemuruh jiwa dan badan.”

Suamiku, sebaik-baiknya pujian ketika pagi sebelum kerja engkau berujar; “Masakan istriku selalu lezat dan menggugah selera makan,”. Lalu engkau makan dengan lahap sembari bersyukur atas menu yang kuhidangkan. Setelah itu engkau minta bekal untuk makan siangmu di pekerjaan. Sebab bagimu, “Masakan istri ialah ramuan ajaib untuk menambah nutrisi badan dan penyehat ikatan perkawinan.”

Suamiku, sebaik-baik ucapan ialah ketika engkau melafazkan firman Allah SWT dalam Al-Quran, “Sungguh akan lebih terdengar merdu ketika anak-anak kita engkau ajarkan mengeja Alif, Ba, Ta dengan penuh kesabaran. Insya Allah dirimu terlihat lebih tampan, sebab aura kalam suci memancar di wajahmu hingga terlihat begitu rupawan”.

Suamiku, sebaik-baiknya rekreasi adalah saat engkau mengajakku ke rumah mertua dan kita mohon doa keselamatan. “Setelah itu kita bertanya adakah mereka masih diberi kesehatan. Jika diperkenankan aku ingin memijat ibu mertua sebagai seorang menantu idaman. Bertakdir memuliakan perempuan yang telah melahirkanmu sebagai sosok lelaki rupawan, hingga Allah SWT menakdirkanmu menjadi sosok suami teladan”.

( Sumber: Islam Pos)

Artikel ini ditulis oleh:

Tanah Digerus Investor, Warga Pulau Maratua Ketar-ketir

Jakarta, Aktual.co —Warga asli pulau terluar Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dibuat ketar-ketir dengan sepak terjang para investor. 
Lantaran lahan tempat mereka tinggal semakin tergerus lantaran praktek jual beli lahan. Salah satunya di Kampung Payung-payung, satu dari empat kampung di pulau terluar Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Anggota organisasi masyarakat Dakayuakkal (Satu Pemikiran-red) Kampung Payung-payung Pulau Maratua, Ahmad Yani D (41), mengatakan dalam dua tahun terakhir jual-beli lahan di Pulau Maratua semakin marak. 
“Terlebih setelah ada pembangunan lapangan terbang,” kata dia, di Maratua, Berau, Kalimantan Timur, Minggu (14/12).
Awalnya, luas kampungnya adalah 13 kilometer dikalikan tiga hingga lima km persegi. Namun kini tersisa kurang dua km dikalikan 150 meter persegi saja.
Yani bahkan memperkirakan dalam tiga tahun ke depan lahan warga akan habis terjual. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah melibatkan masyarakat dan berdayakan masyarakat.
“Saya khawatir kalau investor besar saja yang dibiarkan masuk masyarakat tidak dapat apa-apa, hanya jadi pekerja kasar saja.”
Ia berharap jika memang Pulau Maratua akan dikembangkan oleh Pemerintah sebagai kawasan obyek wisata harusnya serius dalam hal kebijakan pengelolaannya.
Dituturkan dia, rata-rata warga Kampung Payung-payung sudah menjual tanah dengan menerima Rp200 juta hingga Rp350 juta. Hanya satu orang yang menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah di luar pulau. Sedangkan lainnya untuk membeli mobil, mesin/boat, perahu.

Artikel ini ditulis oleh:

Tanah Digerus Investor, Warga Pulau Maratua Ketar-ketir

Jakarta, Aktual.co —Warga asli pulau terluar Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, dibuat ketar-ketir dengan sepak terjang para investor. 
Lantaran lahan tempat mereka tinggal semakin tergerus lantaran praktek jual beli lahan. Salah satunya di Kampung Payung-payung, satu dari empat kampung di pulau terluar Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Anggota organisasi masyarakat Dakayuakkal (Satu Pemikiran-red) Kampung Payung-payung Pulau Maratua, Ahmad Yani D (41), mengatakan dalam dua tahun terakhir jual-beli lahan di Pulau Maratua semakin marak. 
“Terlebih setelah ada pembangunan lapangan terbang,” kata dia, di Maratua, Berau, Kalimantan Timur, Minggu (14/12).
Awalnya, luas kampungnya adalah 13 kilometer dikalikan tiga hingga lima km persegi. Namun kini tersisa kurang dua km dikalikan 150 meter persegi saja.
Yani bahkan memperkirakan dalam tiga tahun ke depan lahan warga akan habis terjual. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah melibatkan masyarakat dan berdayakan masyarakat.
“Saya khawatir kalau investor besar saja yang dibiarkan masuk masyarakat tidak dapat apa-apa, hanya jadi pekerja kasar saja.”
Ia berharap jika memang Pulau Maratua akan dikembangkan oleh Pemerintah sebagai kawasan obyek wisata harusnya serius dalam hal kebijakan pengelolaannya.
Dituturkan dia, rata-rata warga Kampung Payung-payung sudah menjual tanah dengan menerima Rp200 juta hingga Rp350 juta. Hanya satu orang yang menggunakan uang tersebut untuk membeli rumah di luar pulau. Sedangkan lainnya untuk membeli mobil, mesin/boat, perahu.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain