26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40651

Konser Peduli Palestina di Medan, Sukses Kumpulkan Dana Rp1,089 M

Jakarta, Aktual.co — Konser Kemanusiaan Peduli Palestina bertajuk Konser 7 Kota atau K7K di Medan, Sumatera Utara, berhasil mengumpulkan dana Rp1.089.148.000 dan berbagai barang mulai perhiasan emas, telepon genggam hingga jam tangan.

“KNRP (Komite Nasional untuk Rakyat Palestina) berterimakasih atas sumbangan warga yang menunjukkan kepedulian atas derita masyarakat Palestina,” ujar Ketua Perwakilan KNRP Sumut H Hidayatullah di Medan, Minggu (14/12).

Dia mengatakan itu pada acara Konser 7 Kota atau K7K yang menampilkan artis ibu kota yang selama ini dikenal sangat peduli dengan isu Palestina, yakni Opick dan Melly Goeslow.

Konser itu juga diisi orasi tentang informasi terkini Palestina oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Palestina, Syaikh Ali Ahmad Mughbil.

Konser di Medan menjadi kota ke tuuh atau kota terakhir rangkaian K7K 2014 setelah di Bandung, Solo, Yogyakarta, Bengkalis, Samarinda dan Tenggarong, Kalimantan Timur.

Selain uang, donasi masyarakat itu juga berupa barang mulai jam tangan, ponsel dan power bank.

Gaun kaftan hijau muda, yang dikenakan Melly Goeslow juga dibeli seorang pria seharga Rp25 juta di mana dananya itu untuk disumbangkan ke Palestina. Gaun itu, menurut pria yang enggan disebut namanya akan diberikan ke istrinya.

Gubernur Sumut H Gatot Pujo Nugroho yang hadir bersama istri Ny Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, tampak meneteskan airmata saat memberikan kata sambutan dalam pembukaan konser amal itu yang dihadiri berbagai kalangan mulai pejabat, pengusaha dan masyarakat lainnya.

Keharuan Gubernur yang sampai membuatnya terhenti sejenak berpidato menimbulkan suasana haru.

Dalam pidatonya, Gatot mengajak segenap warga Sumut membantu meringankan beban warga Palestina yang teraniaya oleh kekejaman zionis.

Bantuan mulai dengan cara menyumbang harta, doa dan usaha-usaha lainnya.

“Kita tidak perlu jihad pergi ke Palestina. Rakyat Palestina perlu doa, tilawah dan bantuan harta untuk perjuangan mempertahankan diri,” ujar Gatot.

Gatot sendiri secara pribadi menyumbang uang Rp100 juta.

Sebelum Gatot memberikan kata sambutan, masyarakat yang hadir di acara itu memang disuguhi orasi tentang informasi terkini Palestina yang disampaikan Sekretaris Jenderal Persatuan Ulama Palestina, Syaikh Ali Ahmad Mughbil.

Mughbil menegaskan bahwa Palestina bukan sekadar persoalan politik yang hanya dirundingkan di PBB, Uni Eropa atau Liga Arab.

“Kami dikepung dari laut, darat dan udara. Tetapi kami tetap tegar. Kami tidak akan pernah mengakui Israel,” ujar Mughbil.

Sebelum acara puncak konser, KNRP Sumut telah mengadakan kegiatan Road To Concert (RTC) di sejumlah kabupaten/kota se-Sumut.

Acara diadakan di masjid, sekolah, dan kantor pemerintah daerah, dalam bentuk tabligh akbar dan penggalangan dana.

Artikel ini ditulis oleh:

Ditemukan Tiket Palsu, Anggota DPRD Karawang Diduga Kuker Fiktif

Jakarta, Aktual.co —Ditemukan tiket penerbangan yang diduga palsu, DPRD Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga lakukan kunjungan kerja fiktif.
Tiket penerbangan salah satu perusahaan penerbangan itu diduga palsu setelah laporan pertanggungjawaban Sekretariat DPRD Karawang terkait kunjungan kerja anggota legislatif bermasalah.
Dalam laporan pertanggungjawaban Sekretariat DPRD Karawang terkait kunjungan kerja ke luar daerah itu, disebutkan para anggota DPRD direkayasa melakukan kunjungan kerja. Padahal kegiatan tersebut tidak dilakukan.
Kabar itu dikuatkan dengan informasi adanya audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2014. Dalam laporan kunjungan kerja DPRD itu terlampir sejumlah kuitansi transaksi dengan pihak ketiga, termasuk tiket penerbangan salah satu perusahaan penerbangan.
Tetapi saat BPK melakukan pengecekan ke salah perusahaan penerbangan yang dimaksud, tiket tersebut tidak diakui perusahaan penerbangan itu, dan diduga tiket palsu.
Sekretaris DPRD Karawang Suroto menyatakan seluruh kegiatan kunjungan kerja ke luar daerah dilakukan dengan sebenar-benarnya.
Ia membantah jika disangka melakukan kunjungan kerja fiktif. Sedangkan terkait tiket penerbangan yang diduga palsu, Suroto menyatakan hal itu persoalan pihak travel. Karena Sekretariat DPRD Karawang menggunakan pihak ketiga dalam setiap kegiatan kunjungan kerja DPRD keluar daerah.
“Tidak ada tiket palsu, yang ada tiket dari travel ada yang belum konfirmasi dengan pihak perusahaan penerbangan,” katanya, di Karawang, Minggu.
Sementara sebelumnya, sekitar tahun 2011 muncul kasus SPJ Kunker Anggota DPRD Karawang fiktif yang kasusnya sempat diperiksa Kejaksaan Negeri Karawang. Kasus tersebut lebih dikenal dengan sebutan SPJ fiktif 49 anggota DPRD.
Kejari Karawang saat itu menemukan bukti adanya kerugian negara sekitar Rp1,9 miliar. Hanya saja, Kejari menghentikan pemeriksaan, atas dasar pertimbangan stabilitas pembangunan dan roda pemerintahan di Karawang. Terkait hal itu, Sekretariat DPRD diwajibkan mengembalikan kerugian negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Ditemukan Tiket Palsu, Anggota DPRD Karawang Diduga Kuker Fiktif

Jakarta, Aktual.co —Ditemukan tiket penerbangan yang diduga palsu, DPRD Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga lakukan kunjungan kerja fiktif.
Tiket penerbangan salah satu perusahaan penerbangan itu diduga palsu setelah laporan pertanggungjawaban Sekretariat DPRD Karawang terkait kunjungan kerja anggota legislatif bermasalah.
Dalam laporan pertanggungjawaban Sekretariat DPRD Karawang terkait kunjungan kerja ke luar daerah itu, disebutkan para anggota DPRD direkayasa melakukan kunjungan kerja. Padahal kegiatan tersebut tidak dilakukan.
Kabar itu dikuatkan dengan informasi adanya audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI tahun 2014. Dalam laporan kunjungan kerja DPRD itu terlampir sejumlah kuitansi transaksi dengan pihak ketiga, termasuk tiket penerbangan salah satu perusahaan penerbangan.
Tetapi saat BPK melakukan pengecekan ke salah perusahaan penerbangan yang dimaksud, tiket tersebut tidak diakui perusahaan penerbangan itu, dan diduga tiket palsu.
Sekretaris DPRD Karawang Suroto menyatakan seluruh kegiatan kunjungan kerja ke luar daerah dilakukan dengan sebenar-benarnya.
Ia membantah jika disangka melakukan kunjungan kerja fiktif. Sedangkan terkait tiket penerbangan yang diduga palsu, Suroto menyatakan hal itu persoalan pihak travel. Karena Sekretariat DPRD Karawang menggunakan pihak ketiga dalam setiap kegiatan kunjungan kerja DPRD keluar daerah.
“Tidak ada tiket palsu, yang ada tiket dari travel ada yang belum konfirmasi dengan pihak perusahaan penerbangan,” katanya, di Karawang, Minggu.
Sementara sebelumnya, sekitar tahun 2011 muncul kasus SPJ Kunker Anggota DPRD Karawang fiktif yang kasusnya sempat diperiksa Kejaksaan Negeri Karawang. Kasus tersebut lebih dikenal dengan sebutan SPJ fiktif 49 anggota DPRD.
Kejari Karawang saat itu menemukan bukti adanya kerugian negara sekitar Rp1,9 miliar. Hanya saja, Kejari menghentikan pemeriksaan, atas dasar pertimbangan stabilitas pembangunan dan roda pemerintahan di Karawang. Terkait hal itu, Sekretariat DPRD diwajibkan mengembalikan kerugian negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Sekilas Buku Biografi Mantan KASAL Kent Sondakh

Jakarta, Aktual.co — Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Purnawirawan Bernard Kent Sondakh meluncurkan buku biografi yang menceritakan pengalaman puluhan tahun sebagai prajurit matra laut serta harapannya kepada pimpinan TNI dan TNI-AL mendatang.

“Patroli bersama TNI-AL dengan Singapura dan Malaysia adalah pemikiran murni Laksamana Kent Sondakh,” kata mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purnawirawan Endriartono Sutarto pada peluncuran buku “Gagasan, Tindakan dan Harapan Bernard Kent Sondakh” di Jakarta, Minggu (14/12).

Kent Sondakh yang memimpin TNI-AL mulai April 2002 hingga Februari 2005 melontarkan ide patroli bersama tiga negara terutama antara lain karena pada saat itu gerakan Aceh Merdeka atau GAM masih beroperasi.

Menurut Endriartono, patroli terkoordinasikan itu harus dilakukan agar Amerika Serikat tidak berada di sekitar perairan Indonesia karena ada negara tertentu yang mengusulkan agar AS menempatkan kapalnya di sekitar Indonesia. Ketika Kent Sondakh menjadi KSAL maka Panglima TNI-nya adalah Endriartono.

Acara peluncuran buku hasil penulisan Kent Sondakh bersama Carmelia Sukmawati ini dihadiri sejumlah perwira TNI-AL, mantan Menteri Agama Malik Fadjar dan juga aktor terkemuka Roy Marten.

Sementara itu, Kent Sondakh mengatakan bahwa TNI-AL harus terus menambah armadanya termasuk kapal selam karena laut Indonesia yang begitu luas akan menghadapi berbagai ancaman di masa mendatang. PT PAL yang berada di Surabaya, Jawa Timur harus ditingkatkan kemampuannya agar dapat memproduksi kapal-kapal termasuk kapal selam.

“Pada awal tahun 2002, Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah laut terbesar di Asia Tenggara mengusung konsepsi kekuatan angkatan Laut ‘Kecil, Efektif dan Efisien’,” kata Kent Sondakh.

Sementara itu, ketika ditanya wartawan tentang terbentuknya kantor Menteri Kemaritiman yang dipimpin Indroyono Susilo, Kent menyatakan agar yang disorot jangan hanya masalah pencurian ikan atau illegal fishing tapi juga berbagai masalah pelik lainnya mulai dari peningkatan kemampuan pelabuhan-pelabuhan terutama yang besar.

“Di Tanjung Priok, Jakarta, puluhan kapal harus menunggu berhari-hari untuk lego jangkar,” katanya.

Ia juga menyatakan saat ini masih terdapat belasan instansi pemerintah yang merasa ikut bertanggung jawab terhadap pengamanan wilayah laut di Tanah Air mulai dari TNI-AL, Polri hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan serta masing-masing instansi itu merasa paling berkepentingan.

“Akibatnya sering terjadi tumpang tindih. Bisa saja 12 instansi itu ada di satu tempat secara bersamaan dan sebaliknya kemudian di laut lain, tidak ada satu instansi pun yang hadir,” katanya dengan nada prihatin.

Buku ini terdiri atas, kata pengantar, pendahuluan, Bagian I yang diberi nama “Ramalan dan Mimpi”, kemudian BabII 2 berjudul “Butir-Butir Impian’ serta Bagian III bertema, “Kenangan Seribu Pengalaman”.

Pada bagian berjudul Realitas TNI Angkatan Laut dan Awal Abad XXI, mantan KSAL ini mengingatkan bahwa Indonesia minimal seharusnya memiliki 300 kepal perang atau KRI sedangkan pada tahun 2002 hanya terdapat 115 KRI yang 39 unit di antaranya telah berusia 30 tahun bahkan ada yang umurnya sudah 60 tahun.

“Yang lebih memprihatinkan dari 115 KRI hanya 72 KRI yang dapat beroperasi dengan baik,” kata Laksama TNI Purnawirawan ini.

Karena pemerintah akan terus menambah alat utama sistem senjata atau alutsista, maka Kent Sondakh menghargai niat pemerintah itu.
 
“Namun kemajuan teknologi menunjukkan perang yang mungkin dihadapi di masa mendatang tidak lagi bersifat konvensional. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia memiliki keunggulan yang signifikan atas kekuatan maritimnya,” kata Kont Sondakh ketika mengomentari rencana pemerintah menyediakan dana Rp150 triliun untuk terus menambah alutsista TNI.

Artikel ini ditulis oleh:

Sekilas Buku Biografi Mantan KASAL Kent Sondakh

Jakarta, Aktual.co — Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Purnawirawan Bernard Kent Sondakh meluncurkan buku biografi yang menceritakan pengalaman puluhan tahun sebagai prajurit matra laut serta harapannya kepada pimpinan TNI dan TNI-AL mendatang.

“Patroli bersama TNI-AL dengan Singapura dan Malaysia adalah pemikiran murni Laksamana Kent Sondakh,” kata mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purnawirawan Endriartono Sutarto pada peluncuran buku “Gagasan, Tindakan dan Harapan Bernard Kent Sondakh” di Jakarta, Minggu (14/12).

Kent Sondakh yang memimpin TNI-AL mulai April 2002 hingga Februari 2005 melontarkan ide patroli bersama tiga negara terutama antara lain karena pada saat itu gerakan Aceh Merdeka atau GAM masih beroperasi.

Menurut Endriartono, patroli terkoordinasikan itu harus dilakukan agar Amerika Serikat tidak berada di sekitar perairan Indonesia karena ada negara tertentu yang mengusulkan agar AS menempatkan kapalnya di sekitar Indonesia. Ketika Kent Sondakh menjadi KSAL maka Panglima TNI-nya adalah Endriartono.

Acara peluncuran buku hasil penulisan Kent Sondakh bersama Carmelia Sukmawati ini dihadiri sejumlah perwira TNI-AL, mantan Menteri Agama Malik Fadjar dan juga aktor terkemuka Roy Marten.

Sementara itu, Kent Sondakh mengatakan bahwa TNI-AL harus terus menambah armadanya termasuk kapal selam karena laut Indonesia yang begitu luas akan menghadapi berbagai ancaman di masa mendatang. PT PAL yang berada di Surabaya, Jawa Timur harus ditingkatkan kemampuannya agar dapat memproduksi kapal-kapal termasuk kapal selam.

“Pada awal tahun 2002, Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki wilayah laut terbesar di Asia Tenggara mengusung konsepsi kekuatan angkatan Laut ‘Kecil, Efektif dan Efisien’,” kata Kent Sondakh.

Sementara itu, ketika ditanya wartawan tentang terbentuknya kantor Menteri Kemaritiman yang dipimpin Indroyono Susilo, Kent menyatakan agar yang disorot jangan hanya masalah pencurian ikan atau illegal fishing tapi juga berbagai masalah pelik lainnya mulai dari peningkatan kemampuan pelabuhan-pelabuhan terutama yang besar.

“Di Tanjung Priok, Jakarta, puluhan kapal harus menunggu berhari-hari untuk lego jangkar,” katanya.

Ia juga menyatakan saat ini masih terdapat belasan instansi pemerintah yang merasa ikut bertanggung jawab terhadap pengamanan wilayah laut di Tanah Air mulai dari TNI-AL, Polri hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan serta masing-masing instansi itu merasa paling berkepentingan.

“Akibatnya sering terjadi tumpang tindih. Bisa saja 12 instansi itu ada di satu tempat secara bersamaan dan sebaliknya kemudian di laut lain, tidak ada satu instansi pun yang hadir,” katanya dengan nada prihatin.

Buku ini terdiri atas, kata pengantar, pendahuluan, Bagian I yang diberi nama “Ramalan dan Mimpi”, kemudian BabII 2 berjudul “Butir-Butir Impian’ serta Bagian III bertema, “Kenangan Seribu Pengalaman”.

Pada bagian berjudul Realitas TNI Angkatan Laut dan Awal Abad XXI, mantan KSAL ini mengingatkan bahwa Indonesia minimal seharusnya memiliki 300 kepal perang atau KRI sedangkan pada tahun 2002 hanya terdapat 115 KRI yang 39 unit di antaranya telah berusia 30 tahun bahkan ada yang umurnya sudah 60 tahun.

“Yang lebih memprihatinkan dari 115 KRI hanya 72 KRI yang dapat beroperasi dengan baik,” kata Laksama TNI Purnawirawan ini.

Karena pemerintah akan terus menambah alat utama sistem senjata atau alutsista, maka Kent Sondakh menghargai niat pemerintah itu.
 
“Namun kemajuan teknologi menunjukkan perang yang mungkin dihadapi di masa mendatang tidak lagi bersifat konvensional. Oleh karena itu, sudah saatnya Indonesia memiliki keunggulan yang signifikan atas kekuatan maritimnya,” kata Kont Sondakh ketika mengomentari rencana pemerintah menyediakan dana Rp150 triliun untuk terus menambah alutsista TNI.

Artikel ini ditulis oleh:

Tiket Kereta Api untuk Tahun Baru dan Libur Akhir Pekan Sudah Habis

Jakarta, Aktual.co — Tiket Kereta Api Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor, Jawa Barat pemberangkatan pada Tahun Baru 2015 sudah habis terjual.

“Tiket tanggal pemberangkatan yang bertepatan dengan tahun baru dan akhir pekan sudah tidak ada yang tersisa, bahkan setiap harinya tiket KA Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor tidak pernah bersisa,” kata Kepala Stasion Sukabumi, Tasiman kepada Antara di Sukabumi, Minggu (14/12).

Menurutnya, untuk melayani penumpang hingga saat ini PT KAI baru bisa menyiapkan sebanyak lima gerbong dengan rincian empat gerbong kelas AC Ekonomi dengan jumlah penumpang maksimal sebanyak 106 orang dan satu gerbong kelas Eksekutif yang bisa menampung 64 penumpang.

Diakuinya, KA sudah menjadi alat transportasi masal utama warga khususnya bagi mereka yang ingin menghindari kemacetan di sepanjang jalur penghubung Sukabumi menuju Bogor. Selain itu, dengan menumpang KA penumpang lebih nyaman dan tidak berdesakan karena satu tiket hanya bisa digunakan untuk satu tempat duduk saja.

“Untuk penambahan jumlah gerbong semua keputusan ada di tangan PT KAI, jika masyarakat baik di Sukabumi maupun Bogor mendesak bisa saja gerbong ditambah untuk melayani penumpang,” tambahnya.

Sementara, Yuliani mengatakan tidak kebagian tiket KA karena sudah habis dari kemarin dan terpaksa harus menggunakan angkutan umum lainnya dengan tujuan Bogor.

Selain itu, dirinya juga kesulitan mendapatkan tiket KA ini karena sudah banyak yang membeli dengan cara memesan, sehingga calon penumpang yang datang langsung ke stasion hanya bisa “gigit jari”.

Di tempat yang sama, Aprianto menambahkan dirinya juga tidak kebagian tiket yang informasinya sudah habis dari sejak pagir hari, padahal ia sedang diburu waktu agar bisa ke Bogor tepat waktu.

“Dengan menggunakan KA perjalanan lebih cepat dan nyaman, jika dibandingkan dengan angkutan darat lainnya yang selalu terkena macet,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain