26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40722

PMKS di Bekasi Capai 23.709, Sebagian Besar Miskin

Jakarta, Aktual.co —Masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Bekasi hingga tahun 2013 berjumlah 23.709 jiwa.
Kepala Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinas Sosial Kota Bekasi Rita Hartati mengatakan sebanyak 13.179 jiwa di antaranya masuk dalam kategori miskin. Di antaranya gelandangan, pengemis, anak-anak telantar, pemulung, dan penyandang disabilitas.
Mayoritas penyandang PMKS saat ini berdomisili di Kecamatan Bekasi Barat dan Bekasi Utara yang berdekatan dengan pusat kota.
“Sementara itu, di wilayah yang masih terhitung jauh dari lokasi perkotaan justru jumlah PMKS-nya lebih sedikit. Misalnya, di Kecamatan Bantargebang dan Pondok Melati,” katanya di Bekasi, Jumat (12/12).
Menurut Rita, data PMKS yang dihimpun pihaknya merujuk pada pemberian raskin kepada masyarakat tidak mampu.
“Jumlah PMKS terbanyak adalah berada di Kecamatan Bekasi Barat sebanyak 7.346 jiwa, Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 3.157 jiwa, dan Kecamatan Jatisampurna sebanyak 2.809 jiwa,” katanya.
Untuk mengurangi jumlah PMKS itu, kata dia, Dinas Sosial Kota Bekasi sudah menempuh berbagai upaya, di antaranya melalui pembekalan keterampilan.
“Sejumlah keterampilan yang kami berikan, seperti pelatihan membatik, membuat boneka, atau kerajinan lainnya,” katanya.
Ia berharap pembekalan itu bisa mendorong PMKS membuka peluang usaha kecil dan mikro.
“Penghasilan yang mereka peroleh bisa mereka gunakan untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

PMKS di Bekasi Capai 23.709, Sebagian Besar Miskin

Jakarta, Aktual.co —Masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial di Kota Bekasi hingga tahun 2013 berjumlah 23.709 jiwa.
Kepala Bidang Pelayanan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinas Sosial Kota Bekasi Rita Hartati mengatakan sebanyak 13.179 jiwa di antaranya masuk dalam kategori miskin. Di antaranya gelandangan, pengemis, anak-anak telantar, pemulung, dan penyandang disabilitas.
Mayoritas penyandang PMKS saat ini berdomisili di Kecamatan Bekasi Barat dan Bekasi Utara yang berdekatan dengan pusat kota.
“Sementara itu, di wilayah yang masih terhitung jauh dari lokasi perkotaan justru jumlah PMKS-nya lebih sedikit. Misalnya, di Kecamatan Bantargebang dan Pondok Melati,” katanya di Bekasi, Jumat (12/12).
Menurut Rita, data PMKS yang dihimpun pihaknya merujuk pada pemberian raskin kepada masyarakat tidak mampu.
“Jumlah PMKS terbanyak adalah berada di Kecamatan Bekasi Barat sebanyak 7.346 jiwa, Kecamatan Bekasi Utara sebanyak 3.157 jiwa, dan Kecamatan Jatisampurna sebanyak 2.809 jiwa,” katanya.
Untuk mengurangi jumlah PMKS itu, kata dia, Dinas Sosial Kota Bekasi sudah menempuh berbagai upaya, di antaranya melalui pembekalan keterampilan.
“Sejumlah keterampilan yang kami berikan, seperti pelatihan membatik, membuat boneka, atau kerajinan lainnya,” katanya.
Ia berharap pembekalan itu bisa mendorong PMKS membuka peluang usaha kecil dan mikro.
“Penghasilan yang mereka peroleh bisa mereka gunakan untuk menutupi kebutuhan hidup keluarga,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

KAI Akan Bangun Dua Stasiun Baru di Bekasi

Jakarta, Aktual.co —PT Kereta Api Indonesia berencana menambah dua stasiun baru di Bekasi, Jawa Barat. Guna menunjang pengoperasian “double-double track” (DDT) Manggarai-Cikarang.
Kepala Stasiun Bekasi Teguh Budiono mengatakan stasiun baru itu nantinya bakal ada di Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, dan di Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Pembangunannya direncanakan dimulai tahun 2015. Sehingga penyelesaiannya bisa berbarengan dengan proyek DDT.
“Pembangunan DDT sendiri masih berlangsung dan ditargetkan bisa secepatnya rampung,” katanya, di Bekasi, Jumat (12/12).
Selain pembangunan stasiu baru, pihaknya juga akan merenovasi sejumlah stasiun di Kabupaten Bekasi. Yakni Tambun dan Cikarang karena kondisinya mulai usang.
Sedangkan renovasi total akan dilakukan terhadap Stasiun Bekasi di Jalan Ir. H. Djuanda Bekasi Timur, Kota Bekasi.
“Bangunannya akan ditingkatkan menjadi dua lantai, seperti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta,” ucap dia.
Menurut dia, seluruh upaya perbaikan itu merupakan bentuk komitmen PT KAI dalam melakukan pembenahan pelayanan untuk tampil lebih baik lagi.
“Kami harap pelayanan terhadap masyarakat bisa terus berjalan dan lebih baik lagi nantinya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

KAI Akan Bangun Dua Stasiun Baru di Bekasi

Jakarta, Aktual.co —PT Kereta Api Indonesia berencana menambah dua stasiun baru di Bekasi, Jawa Barat. Guna menunjang pengoperasian “double-double track” (DDT) Manggarai-Cikarang.
Kepala Stasiun Bekasi Teguh Budiono mengatakan stasiun baru itu nantinya bakal ada di Bulak Kapal, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, dan di Telaga Asih, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Pembangunannya direncanakan dimulai tahun 2015. Sehingga penyelesaiannya bisa berbarengan dengan proyek DDT.
“Pembangunan DDT sendiri masih berlangsung dan ditargetkan bisa secepatnya rampung,” katanya, di Bekasi, Jumat (12/12).
Selain pembangunan stasiu baru, pihaknya juga akan merenovasi sejumlah stasiun di Kabupaten Bekasi. Yakni Tambun dan Cikarang karena kondisinya mulai usang.
Sedangkan renovasi total akan dilakukan terhadap Stasiun Bekasi di Jalan Ir. H. Djuanda Bekasi Timur, Kota Bekasi.
“Bangunannya akan ditingkatkan menjadi dua lantai, seperti di Stasiun Tanah Abang, Jakarta,” ucap dia.
Menurut dia, seluruh upaya perbaikan itu merupakan bentuk komitmen PT KAI dalam melakukan pembenahan pelayanan untuk tampil lebih baik lagi.
“Kami harap pelayanan terhadap masyarakat bisa terus berjalan dan lebih baik lagi nantinya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kabupaten Tangerang Gencarkan Program Desa Benderang

Jakarta, Aktual.co — Masih ada 8.972 rumah tangga di Kabupaten Tangerang yang masih belum teraliri listrik. Informasi itu didapat berdasarkan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2012.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang, Jarnaji, mengatakan jumlah itu tersebar di 252 desa atau kelurahan di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Penyebabnya, kata dia, salah satunya karena masih banyak masyarakat yang berpenghasilan rendah di Kabupaten Tangerang. Akibatnya, di tiap kecamatan selalu ada rumah yang belum teraliri listrik. 
Yang paling banyak di Kecamatan Teluknaga dan Mauk. Di dua kecamatan tersebut terdapat 12 desa yang belum teraliri listrik. Sedangkan di Kecamatan Jayanti, meski jumlah desanya lebih kecil, tetapi ada 634 rumah yang belum dialiri listrik.  Menyikapi itu, kata Jarnaji, pihaknya memprogramkan Desa Benderang 2014. Menargetkan setiap tahun terpasang 1.500 rumah tangga. 
“Kami berharap 2018 tidak ada lagi masyarakat yang tidak terlayani listrik,” ujar dia, Jumat (12/12). Diharapkan dengan adanya listrik, ekonomi masyarakat bakal terdorong. Begitu juga dengan kualitas pendidikan dan kesehatan bisa meningkat. “Karena kalau ada listrik mereka mudah untuk memperoleh informasi dan media elektronik serta media komunikasi. Bahkan keamanan di desa juga terjaga,” ucap dia. Untuk realisasinya, ujar dia, di 12 kecamatan kini telah terpasang instalasi listrik, dengan jumlah 2.061 kepala keluarga (KK). 
“Saat ini sedang dalam proses pencairan anggaran untuk pembayaran biaya penyambungan ke pihak PLN,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kabupaten Tangerang Gencarkan Program Desa Benderang

Jakarta, Aktual.co — Masih ada 8.972 rumah tangga di Kabupaten Tangerang yang masih belum teraliri listrik. Informasi itu didapat berdasarkan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada tahun 2012.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang, Jarnaji, mengatakan jumlah itu tersebar di 252 desa atau kelurahan di 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang.
Penyebabnya, kata dia, salah satunya karena masih banyak masyarakat yang berpenghasilan rendah di Kabupaten Tangerang. Akibatnya, di tiap kecamatan selalu ada rumah yang belum teraliri listrik. 
Yang paling banyak di Kecamatan Teluknaga dan Mauk. Di dua kecamatan tersebut terdapat 12 desa yang belum teraliri listrik. Sedangkan di Kecamatan Jayanti, meski jumlah desanya lebih kecil, tetapi ada 634 rumah yang belum dialiri listrik.  Menyikapi itu, kata Jarnaji, pihaknya memprogramkan Desa Benderang 2014. Menargetkan setiap tahun terpasang 1.500 rumah tangga. 
“Kami berharap 2018 tidak ada lagi masyarakat yang tidak terlayani listrik,” ujar dia, Jumat (12/12). Diharapkan dengan adanya listrik, ekonomi masyarakat bakal terdorong. Begitu juga dengan kualitas pendidikan dan kesehatan bisa meningkat. “Karena kalau ada listrik mereka mudah untuk memperoleh informasi dan media elektronik serta media komunikasi. Bahkan keamanan di desa juga terjaga,” ucap dia. Untuk realisasinya, ujar dia, di 12 kecamatan kini telah terpasang instalasi listrik, dengan jumlah 2.061 kepala keluarga (KK). 
“Saat ini sedang dalam proses pencairan anggaran untuk pembayaran biaya penyambungan ke pihak PLN,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain