Bahas Anggaran, DPRD Ragukan Silpa DKI Hanya Enam Triliun
Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, M Taufik mengakui rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) antara Pemprov DKI dan DPRD, belum temukan kata sepakat.
Salah satu yang belum disepakati dan menjadi salah satu sasaran kritik DPRD adalah besaran Silpa (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) DKI 2014 sebesar Rp6 triliun. Kata Taufik, angka Silpa yang diajukan Pemprov DKI terlalu kecil dan tidak realistis.
Mengingat penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2014 sangat rendah. Sedangkan akhir tahun sudah tersisa kurang dari tiga minggu. Namun penyerapan anggaran DKI 2014 baru mencapai 36,07 persen dari APBD 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.
“Rp 6 triliun itu nggak realistis. Gue bilang elu jangan boong,” ujar politisi Gerindra itu usai rapat Badan Anggaran, di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (12/12).
Dijelaskan Taufik, kalau dilihat dari penyerapan APBD DKI sebesar 37 persen dari Rp 72,9 triliun, artinya Silpa itu tidak mencapai Rp 6 triliun. “Hitung aja 37 persen dari 72 triliun itu berapa. Nah Silpa-nya kan bisa kelihatan. Ngga akan mungkin cuma 6 triliun.”
Selain mempersoalkan besaran Silpa, kata Taufik, pembahasan juga masih berputar di masalah pengajuan dana perimbangan yang dianggap terlalu tinggi. Yakni mencapai 17 miliar.
“Padahal dana perimbangan yang dipublikasikan Kementerian Keuangan hanya Rp 11 miliar,” ujar dia.
Karena masih adanya persoalan itu, diakui Taufik, saat ini rapat Badan Anggaran DPRD belum masuk ke pembahasan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015.
Lagipula, pembahasan RAPBD per komisi baru bisa dilakukan setelah ada kesepakatan dari pembahasan KUA-PPAS. Yang kemudian akan disampaikan dalam pidato Gubernur DKI.
Artikel ini ditulis oleh:













