25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40738

Terkait Kebocoran BBM Subsidi, Dirut Pertamina Siap Tindak Oknum Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pertamina Persero, Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan akan menindak karyawannya jika benar tersangkut masalah kebocoran Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu ia sampaikan usai acara konferensi pers penyerahan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi dari BPH Migas ke PT Pertamina dan PT AKR.

“Kalau ada yang tahu, tolong kasih tahu saya nanti akan saya tindak,” ujar Dwi di Kantor BPH Migas Jakarta, Jumat (12/12).

Lebih lanjut, ketika wartawan Aktual memberikan nama-nama oknum Pertamina yang menurut informasi terkait kasus kebocoran BBM, seperti Abob pada kasus di Batam dan Yoyok pada kasus kebocoran BBM di Surabaya. Terkait hal tersebut, Dwi menyatakan akan segera mengevaluasinya.

“Ya nanti kita lihat lagi, kalau memang terbukti akan segera kita evaluasi,” pungkasnya.

untuk diketahui, Direktorat Polair kepolisian daerah Kepri menangkap dua kapal tanker yang tengah melakukan “kencing” BBM solar bersubsidi di perairan Pulau Buluh, Sagulung, pada 20 September lalu.

Dua kapal tanker tersebut yakni MT Aspacesun dan MT Advest II. Dalam penangkapan itu, Polair mengamankan sebanyak 300 ton BBM jenis solar dari kedua kapal yang sedang melakukan pemindahan minyak ship to ship (STS).

“Kedua kapal mini tangker (MT) yang mengangkut 300 ton itu, diamankan saat Polair Polda Kepri menggelar operasi rutin di perairan sekitar Batam,” jelas Direktur Polair Polda Kepri, Kombes Pol Hero Henrianto.

Namun, saat kedua kapal tersebut kita periksa dokumen pemindahan BBM STSnya, mereka tidak memiliknya. Lantas kapal serta kapten dan nakoda dibawa ke Polair Polda Kepri, Sekupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Perlu diketahui, dua kapal tanker tersebut informasinya merupakan milik Acai yang merupakan tangan kanan Mahbub alias Abob yang ditangkap mabes Polri.
 
Ketika dikonfirmasi, Hero membantah penangkapan tanker Aspacesun itu terkait penangkapan kapal mini tanker milik Acai. “Kapal milik Acai masih dalam pengembangan karena baru kami tangkap,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Terkait Kebocoran BBM Subsidi, Dirut Pertamina Siap Tindak Oknum Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pertamina Persero, Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan akan menindak karyawannya jika benar tersangkut masalah kebocoran Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu ia sampaikan usai acara konferensi pers penyerahan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi dari BPH Migas ke PT Pertamina dan PT AKR.

“Kalau ada yang tahu, tolong kasih tahu saya nanti akan saya tindak,” ujar Dwi di Kantor BPH Migas Jakarta, Jumat (12/12).

Lebih lanjut, ketika wartawan Aktual memberikan nama-nama oknum Pertamina yang menurut informasi terkait kasus kebocoran BBM, seperti Abob pada kasus di Batam dan Yoyok pada kasus kebocoran BBM di Surabaya. Terkait hal tersebut, Dwi menyatakan akan segera mengevaluasinya.

“Ya nanti kita lihat lagi, kalau memang terbukti akan segera kita evaluasi,” pungkasnya.

untuk diketahui, Direktorat Polair kepolisian daerah Kepri menangkap dua kapal tanker yang tengah melakukan “kencing” BBM solar bersubsidi di perairan Pulau Buluh, Sagulung, pada 20 September lalu.

Dua kapal tanker tersebut yakni MT Aspacesun dan MT Advest II. Dalam penangkapan itu, Polair mengamankan sebanyak 300 ton BBM jenis solar dari kedua kapal yang sedang melakukan pemindahan minyak ship to ship (STS).

“Kedua kapal mini tangker (MT) yang mengangkut 300 ton itu, diamankan saat Polair Polda Kepri menggelar operasi rutin di perairan sekitar Batam,” jelas Direktur Polair Polda Kepri, Kombes Pol Hero Henrianto.

Namun, saat kedua kapal tersebut kita periksa dokumen pemindahan BBM STSnya, mereka tidak memiliknya. Lantas kapal serta kapten dan nakoda dibawa ke Polair Polda Kepri, Sekupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Perlu diketahui, dua kapal tanker tersebut informasinya merupakan milik Acai yang merupakan tangan kanan Mahbub alias Abob yang ditangkap mabes Polri.
 
Ketika dikonfirmasi, Hero membantah penangkapan tanker Aspacesun itu terkait penangkapan kapal mini tanker milik Acai. “Kapal milik Acai masih dalam pengembangan karena baru kami tangkap,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Dishub Sepakati Kenaikan Tarif Non Ekonomi Sebesar Rp 1.500

Jakarta, Aktual.co —Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan para pengusaha angkutan telah menyepakati kenaikan tarif untuk angkutan non ekonomi sebesar Rp1.500.

“Menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, maka tarif angkutan umum, baik ekonomi maupun non ekonomi harus ikut disesuaikan,” kata Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar di Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut pria yang akrab disapa Akbar itu, tarif angkutan non ekonomi yang mengalami kenaikan, antara lain taksi, Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).

“Kenaikan angkutan umum reguler non ekonomi sudah dimulai sejak minggu lalu. berbeda dengan kenaikan tarif angkutan ekonomi, kebijakan kenaikan tarif angkutan non ekonomi tidak memerlukan peraturan gubernur,” ujar Akbar.

Ia menuturkan kenaikan yang disepakati untuk tarif bus AC, seperti APTB, BKTB, Kopaja AC adalah sebesar Rp1.500, namun masing-masing moda transportasi tersebut memiliki tarif yang berbeda-beda.

“Seperti misalnya tarif Kopaja AC yang semula sebesar Rp5.000, saat ini menjadi Rp6.500. Kemudian, tarif APTB Bekasi dari semula Rp8.500 menjadi Rp10.000,” tutur Akbar.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Emanuel Kristanto mengungkapkan selain bus AC, kenaikan tarif juga terjadi pada angkutan taksi, yakni dari semula tarif awal Rp7.000 menjadi Rp8.500.

“Untuk tarif batas taksi sebesar Rp8.500, tarif batas bawah Rp7.500 dan tarif tunggu per jam taksi Rp55.000. Perhitungannya dilakukan sesuai dengan jarak per kilometer,” ungkap Emanuel.

Sedangkan, lanjut dia, untuk tarif per kilometer yang disepakati yaitu Rp4.600 untuk batas atas dan batas bawah Rp4.000. Sebelumnya, sempat diusulkan tarif awal taksi hingga Rp13.000. Namun, karena dinilai terlalu mahal, maka diturunkan menjadi Rp11.000.

“Akan tetapi, tarif tersebut ternyata juga dinilai masih terlalu tinggi karena kenaikan BBM hanya 3.000 saja. Akhirnya, tarif yang disepakati adalah sebesar Rp8.500,” tambah Emanuel.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dishub Sepakati Kenaikan Tarif Non Ekonomi Sebesar Rp 1.500

Jakarta, Aktual.co —Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan para pengusaha angkutan telah menyepakati kenaikan tarif untuk angkutan non ekonomi sebesar Rp1.500.

“Menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, maka tarif angkutan umum, baik ekonomi maupun non ekonomi harus ikut disesuaikan,” kata Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar di Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut pria yang akrab disapa Akbar itu, tarif angkutan non ekonomi yang mengalami kenaikan, antara lain taksi, Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).

“Kenaikan angkutan umum reguler non ekonomi sudah dimulai sejak minggu lalu. berbeda dengan kenaikan tarif angkutan ekonomi, kebijakan kenaikan tarif angkutan non ekonomi tidak memerlukan peraturan gubernur,” ujar Akbar.

Ia menuturkan kenaikan yang disepakati untuk tarif bus AC, seperti APTB, BKTB, Kopaja AC adalah sebesar Rp1.500, namun masing-masing moda transportasi tersebut memiliki tarif yang berbeda-beda.

“Seperti misalnya tarif Kopaja AC yang semula sebesar Rp5.000, saat ini menjadi Rp6.500. Kemudian, tarif APTB Bekasi dari semula Rp8.500 menjadi Rp10.000,” tutur Akbar.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Emanuel Kristanto mengungkapkan selain bus AC, kenaikan tarif juga terjadi pada angkutan taksi, yakni dari semula tarif awal Rp7.000 menjadi Rp8.500.

“Untuk tarif batas taksi sebesar Rp8.500, tarif batas bawah Rp7.500 dan tarif tunggu per jam taksi Rp55.000. Perhitungannya dilakukan sesuai dengan jarak per kilometer,” ungkap Emanuel.

Sedangkan, lanjut dia, untuk tarif per kilometer yang disepakati yaitu Rp4.600 untuk batas atas dan batas bawah Rp4.000. Sebelumnya, sempat diusulkan tarif awal taksi hingga Rp13.000. Namun, karena dinilai terlalu mahal, maka diturunkan menjadi Rp11.000.

“Akan tetapi, tarif tersebut ternyata juga dinilai masih terlalu tinggi karena kenaikan BBM hanya 3.000 saja. Akhirnya, tarif yang disepakati adalah sebesar Rp8.500,” tambah Emanuel.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Idrus Marham: Ucapan Agung Laksono Tak Dapat Dipercaya

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas IX Bali, Idrus Marham mengatakan jika pernyataan yang dilontarkan oleh kubu Agung Laksono Cs tak layak dipercaya.
Sebab, terlihat ketika sikap kubu Agung Laksono Cs yang kerap berubah perihal pelaksanaan Musyawarah Nasional partai Golkar, kemarin.
Dikatakan Idrus, termasuk soal rencana Agung Laksono untuk membawa Golkar masuk kedalam pemerintahan Jokowi-JK sebelum pelantikan Presiden 20 Oktober lalu.
“Coba bayangkan saja, orang yang mengatas namakan diri sebagai presidium, tadinya ingin mempercepat Munas Oktober, yang di buru apa? Targetnya apa? Karena ada pelantikan presiden 20 Oktober,” ucap Idrus, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/12).
“Setelah selesai (pelantikan), itu (Munas) ingin pada tahun 2015, kita lakukan di 2014. apakah orang-orang seperti ini layak dipercaya, hanya sekedar kepentingan-kepentingan subjektifnya, menghalakan segala cara dan merusak partai,” imbuhnya.
Kemudian sambung dia, sikap Agung Laksono yang akan mengganti ketua fraksi Golkar di DPR juga tidak berdasar dan akan semakin membuat rusak partai Golkar.
“Coba bayangkan sekarang ini. Langkah yang diambil mengganti ketua fraksi. Macam-macam dilakukan, itu kan sekedar ingin memenuhi kepentingn-kepentingan subjektif orang-orang tertentu,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Idrus Marham: Ucapan Agung Laksono Tak Dapat Dipercaya

Jakarta, Aktual.co — Sekretaris Jenderal Partai Golkar versi Munas IX Bali, Idrus Marham mengatakan jika pernyataan yang dilontarkan oleh kubu Agung Laksono Cs tak layak dipercaya.
Sebab, terlihat ketika sikap kubu Agung Laksono Cs yang kerap berubah perihal pelaksanaan Musyawarah Nasional partai Golkar, kemarin.
Dikatakan Idrus, termasuk soal rencana Agung Laksono untuk membawa Golkar masuk kedalam pemerintahan Jokowi-JK sebelum pelantikan Presiden 20 Oktober lalu.
“Coba bayangkan saja, orang yang mengatas namakan diri sebagai presidium, tadinya ingin mempercepat Munas Oktober, yang di buru apa? Targetnya apa? Karena ada pelantikan presiden 20 Oktober,” ucap Idrus, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/12).
“Setelah selesai (pelantikan), itu (Munas) ingin pada tahun 2015, kita lakukan di 2014. apakah orang-orang seperti ini layak dipercaya, hanya sekedar kepentingan-kepentingan subjektifnya, menghalakan segala cara dan merusak partai,” imbuhnya.
Kemudian sambung dia, sikap Agung Laksono yang akan mengganti ketua fraksi Golkar di DPR juga tidak berdasar dan akan semakin membuat rusak partai Golkar.
“Coba bayangkan sekarang ini. Langkah yang diambil mengganti ketua fraksi. Macam-macam dilakukan, itu kan sekedar ingin memenuhi kepentingn-kepentingan subjektif orang-orang tertentu,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain