24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40753

Kapolri: Penuntasan Kasus Munir Sudah Maksimal

Jakarta, Aktual.co — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly telah menyerahkan, sepenuhnya kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Thalib kepada kepolisian untuk membuka menelusuri kasus tersebut. Namun ketika hal tersebut diteruskan kepada Kapolri Jenderal Polisi Sutarman malah bertanya balik kepada awak media. Mantan Kabareskrim itu mengklaim sudah berupaya secara maksimal untuk terus membongkar dalang pembunuhan Munir itu. 
“Ya silakan (dibuka), dari aspek mana dibukanya? Kan Polri sudah maksimal sampai dengan orang yang divonis bebas itu kan, itu sudah sangat maksimal saya kira,” kata Sutarman di Jakarta, Jumat (12/12). 
Sutarman pun mempersilakan jika penyelidikan kasus Munir kembali dilakukan. Ketika ditanya apakah masih ada dalang pembunuhan Munir, Sutarman pun justru berbalik bertanya. “Ya otaknya siapa?” katanya sambil berlalu. 
Menkumham Yasonna Laoly meminta kepolisian tak ragu untuk membuka kembali penyelidikan kasus tewasnya Munir. Apalagi, dalam hal ini Pollycarpus yang menjadi terpidana kasus pembunuhan Munir telah mendapatkan pembebasan bersyarat.
Pollycarpus menjalani hukuman penjara sejak 3 Oktober 2006. Awalnya ia divonis dua tahun penjara. Jaksa kemudian mengajukan peninjauan kembali (PK) pada Januari 2008, dan diputuskan dihukum selama 20 tahun penjara dipotong masa hukuman sebelumnya. 
Pada PK ketiga, hukuman Pollycarpus dipotong menjadi 14 tahun. Seharusnya, Pollycarpus menyelesaikan masa hukumannya pada 25 Januari 2022. 
Namun, selama masa pemerintahan SBY, dia mendapatkan banyak remisi. Dia mendapat total potongan hukuman sekitar empat tahun. Sehingga, masa pidana Pollycarpus hingga 29 Agustus 2017. 
Pollycarpus bisa mendapatkan pembebasan bersyarat dengan aturan minimal 2/3 masa tahanan yang jatuh pada 30 November 2012. Meskipun begitu, saat itu dia masih berada di dalam jeruji besi hingga dibebaskan pada 28 November 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Pemkot Bekasi Seleksi Calon Pemimpin Perusahaan Daerah Minyak dan Gas

Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyeleksi sejumlah calon yang akan duduk di jajaran direksi Perusahaan Daerah Minyak dan Gas periode 2015-2020.

“Nama-nama calonnya sudah dipublikasikan di website Pemkot Bekasi. Mereka berasal dari berbagai kalangan termasuk profesional,” kata Ketua Sekretariat Seleksi Dirut PD Migas Kota Bekasi Muhamad Solihin, di Bekasi, Jumat (12/12).

Menurut dia, jabatan yang diperebutkan itu masing-masing direktur utama, direktur teknik dan operasional, serta direktur umum dan keuangan.

“Masing-masing jabatan tersebut saat ini memiliki tiga calon,” katanya Proses seleksi tersebut, kata dia, saat ini hanya tinggal menunggu “fit and proper test” oleh sejumlah pihak terkait.

Menurut dia, para calon tersebut dinilai telah memenuhi standar persyaratan sebagai calon direktur.

Dari informasi yang diperoleh wartawan, mayoritas calon direksi tersebut saat ini diketahui aktif sebagai pengurus partai politik, meski juga ada pengusaha swasta, akademisi, dan profesi lainnya.

“Saya tidak mengetahui latar belakang mereka dari mana dan dari partai mana saja. Namun jika saat mendaftar dan memberikan lamaran yang sudah sesuai dengan persayaratan, maka kami terima,” katanya.

Solihin mengatakan, proses pendaftaran awalnya diikuti oleh 12 orang peserta, namun dua di antaranya gagal akibat persyaratan yang tidak lengkap.

“Yang pertama gagal karena ijazahnya masih D3, dan yang satu lagi gagal karena tidak menyantumkan akta kelahiran,” katanya.

Namun demikian, pihaknya mengakui proses seleksi tersebut saat ini agak tertunda akibat adanya kebijakan mutasi oleh pimpinan daerah beberapa waktu lalu.

“Kondisi itu turut mempengaruhi kami dalam melakukan seleksi dan penilaian,” katanya.

Menurut dia, penilaian final ada pada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, namun pihakya belum menentukan target kapan direksi baru akan dilantik

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pemkot Bekasi Seleksi Calon Pemimpin Perusahaan Daerah Minyak dan Gas

Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyeleksi sejumlah calon yang akan duduk di jajaran direksi Perusahaan Daerah Minyak dan Gas periode 2015-2020.

“Nama-nama calonnya sudah dipublikasikan di website Pemkot Bekasi. Mereka berasal dari berbagai kalangan termasuk profesional,” kata Ketua Sekretariat Seleksi Dirut PD Migas Kota Bekasi Muhamad Solihin, di Bekasi, Jumat (12/12).

Menurut dia, jabatan yang diperebutkan itu masing-masing direktur utama, direktur teknik dan operasional, serta direktur umum dan keuangan.

“Masing-masing jabatan tersebut saat ini memiliki tiga calon,” katanya Proses seleksi tersebut, kata dia, saat ini hanya tinggal menunggu “fit and proper test” oleh sejumlah pihak terkait.

Menurut dia, para calon tersebut dinilai telah memenuhi standar persyaratan sebagai calon direktur.

Dari informasi yang diperoleh wartawan, mayoritas calon direksi tersebut saat ini diketahui aktif sebagai pengurus partai politik, meski juga ada pengusaha swasta, akademisi, dan profesi lainnya.

“Saya tidak mengetahui latar belakang mereka dari mana dan dari partai mana saja. Namun jika saat mendaftar dan memberikan lamaran yang sudah sesuai dengan persayaratan, maka kami terima,” katanya.

Solihin mengatakan, proses pendaftaran awalnya diikuti oleh 12 orang peserta, namun dua di antaranya gagal akibat persyaratan yang tidak lengkap.

“Yang pertama gagal karena ijazahnya masih D3, dan yang satu lagi gagal karena tidak menyantumkan akta kelahiran,” katanya.

Namun demikian, pihaknya mengakui proses seleksi tersebut saat ini agak tertunda akibat adanya kebijakan mutasi oleh pimpinan daerah beberapa waktu lalu.

“Kondisi itu turut mempengaruhi kami dalam melakukan seleksi dan penilaian,” katanya.

Menurut dia, penilaian final ada pada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, namun pihakya belum menentukan target kapan direksi baru akan dilantik

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Polresta Bekasi Tilang 4.556 Kendaraan Selama Oparesi Zebra

Jakarta, Aktual.co — Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi, Jawa Barat, menilang 4.556 pelanggar disiplin lalu lintas selama Operasi Zebra Jaya 2014.
“Penilangan itu kita lakukan terhadap para oknum pengendara selama 26 November hingga 9 Desember 2014,” kata Wakasat Lantas Polresta Bekasi AKP Purwanto di Cikarang, Jumat (12/12).
Dia mengatakan, para pengendara yang ditilang tersebut dikarenakan mereka tidak membawa surat-surat kendaraan, dan tidak menggunakan helm. 
Dia menyebut, selain itu pihaknya juga memberikan sanksi teguran kepada 456 pengendara. “Upaya peneguran ini kami lakukan kepada pengendara yang memiliki kesalahan kecil dan tidak membahayakan pengendara lain.”
Purwanto mengatakan, pelanggaran lalu lintas selama operasi berlangsung masih didominasi pengendara roda dua. Menurut dia, sanksi bagi pengendara pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari agenda serupa pada 2013 lalu.
“Kalau dibandingkan operasi yang sama tahun lalu, jelas yang 2014 ini lebih banyak kasusnya,” katanya.
Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu tertib dalam berkendara demi keselamatan bersama. “Tujuan operasi ini agar pengendara bisa semakin tertib lagi dan menciptakan suasana kondusif di jalan.” 
Sementara itu berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, Polres Bekasi tak hanya melakukan razia di wilayah Cikarang. Polres Bekasi, pagi tadi melakukan razia di Jalan Raya Kalimalang, Bekas Barat.
Kendaraan yang banyak diberhentikan oleh pihak kepolisian didominasi kendaraan roda dua. Mereka yang diberhentikan karena tak menggunakan lampu siang.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polresta Bekasi Tilang 4.556 Kendaraan Selama Oparesi Zebra

Jakarta, Aktual.co — Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi, Jawa Barat, menilang 4.556 pelanggar disiplin lalu lintas selama Operasi Zebra Jaya 2014.
“Penilangan itu kita lakukan terhadap para oknum pengendara selama 26 November hingga 9 Desember 2014,” kata Wakasat Lantas Polresta Bekasi AKP Purwanto di Cikarang, Jumat (12/12).
Dia mengatakan, para pengendara yang ditilang tersebut dikarenakan mereka tidak membawa surat-surat kendaraan, dan tidak menggunakan helm. 
Dia menyebut, selain itu pihaknya juga memberikan sanksi teguran kepada 456 pengendara. “Upaya peneguran ini kami lakukan kepada pengendara yang memiliki kesalahan kecil dan tidak membahayakan pengendara lain.”
Purwanto mengatakan, pelanggaran lalu lintas selama operasi berlangsung masih didominasi pengendara roda dua. Menurut dia, sanksi bagi pengendara pada tahun 2014 mengalami peningkatan dari agenda serupa pada 2013 lalu.
“Kalau dibandingkan operasi yang sama tahun lalu, jelas yang 2014 ini lebih banyak kasusnya,” katanya.
Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu tertib dalam berkendara demi keselamatan bersama. “Tujuan operasi ini agar pengendara bisa semakin tertib lagi dan menciptakan suasana kondusif di jalan.” 
Sementara itu berdasarkan pantauan wartawan di lapangan, Polres Bekasi tak hanya melakukan razia di wilayah Cikarang. Polres Bekasi, pagi tadi melakukan razia di Jalan Raya Kalimalang, Bekas Barat.
Kendaraan yang banyak diberhentikan oleh pihak kepolisian didominasi kendaraan roda dua. Mereka yang diberhentikan karena tak menggunakan lampu siang.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Wika Raup Kontrak Senilai Rp13,9 Triliun

Jakarta, Aktual.co —  Pencapaian kontrak baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) hingga Minggu I Desember 2014 mencapai Rp13,9 triliun atau 53,81 persen dari target kontrak baru sepanjang tahun ini sebesar Rp25,83 triliun.

“Kami menargetkan pada 2014 akan memperoleh total kontrak dihadapi (order book) sebesar Rp49,97 triliun atau naik sebesar 28,56 persen dibandingkan target 2013 yang sebesar Rp38,87 triliun,” kata Corporate Secretary Suradi dalam acara media gathering Wika Group di Wikasatrian, Bogor, Jumat (12/12).

Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru tahun 2014 sebesar Rp25,83 triliun dan carry over dari tahun 2013 sebesar Rp24,14 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru WIKA untuk tahun 2014 terdiri dari Induk Perusahaan 70 persen dan anak perusahaan 30 persen.

Berikut beberapa proyek yang telah diperoleh WIKA:
1. Proyek Bendung Logung, Jawa Tengah senilai Rp319 miliar.
2. Proyek pipanisasi Soekarno-Hatta Terminal 3, Tangerang senilai Rp201 miliar.
3. Proyek Dharma Husada Blok B dan C Surabaya senilai Rp401,7 miliar.
4. Proyek Pyay Tower dan Residences Myanmar senilai US$125 juta.
5. Proyek Pipeline Gresik-Semarang senilai Rp900 miliar.
6. Proyek Conveyor System PTBA senilai Rp500 miliar.
7. Proyek Jakarta International Container Expansion senilai Rp409 miliar.
8. Proyek pembangunan gedung BNI BSD Tangerang senilai Rp309 miliar.
9. Proyek flyover Simpang Air Hitam Samarinda Rp105,9 miliar.
10. Proyek pembangunan jembatan Dompak, Tanjung Pinang Riau senilai Rp284,4 miliar.
11. Proyek Apartemen CBD Surabaya senilai Rp634,6 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain