30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40766

Keanu Reeves Promo Film ‘John Wick’ di Seoul pada Awal Tahun 2015

Jakarta, Aktual.co — Bintang film Amerika Serikat Keanu Reeves akan berkunjung ke Korea Selatan awal tahun depan untuk mempromosikan film barunya ‘John Wick’,” kata importir film Kamis (11/12).
Reeves akan tiba di Seoul pada 7 Januari mendatang, dalam perjalanan pertamanya ke negara itu sejak “Street Kings” (2008), kata Kelompok Joy N Contents.
“John Wick” adalah sebuah film thriller aksi tentang seorang pensiunan pembunuh bayaran yang berusaha membalas dendam atas pembunuhan anjingnya.
Selama kunjungannya, aktor ini dijadwalkan untuk menghadiri konferensi pers, premier karpet merah film di sebuah teater di Seoul dan tampil di program TV, menurut perusahaan itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Keanu Reeves Promo Film ‘John Wick’ di Seoul pada Awal Tahun 2015

Jakarta, Aktual.co — Bintang film Amerika Serikat Keanu Reeves akan berkunjung ke Korea Selatan awal tahun depan untuk mempromosikan film barunya ‘John Wick’,” kata importir film Kamis (11/12).
Reeves akan tiba di Seoul pada 7 Januari mendatang, dalam perjalanan pertamanya ke negara itu sejak “Street Kings” (2008), kata Kelompok Joy N Contents.
“John Wick” adalah sebuah film thriller aksi tentang seorang pensiunan pembunuh bayaran yang berusaha membalas dendam atas pembunuhan anjingnya.
Selama kunjungannya, aktor ini dijadwalkan untuk menghadiri konferensi pers, premier karpet merah film di sebuah teater di Seoul dan tampil di program TV, menurut perusahaan itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Nilai Sosial Tak Dirubah, Anak Korban Miras Oplosan Bukan Hal Baru

Surabaya, Aktual.co — Maraknya peredaran miras oplosan yang didapatkan anak-anak di bawah umur bukanlah sebuah fenomena baru. 
Kejadian ini sudah sering terjadi  berulang-ulang. Hanya saja, kali ini dikejutkan dengan jumlah korban yang skalanya besar.
Kriminolog Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Kristoforus Kleden, mengatakan bahwa peristiwa tersebut hanya pergeseran nilai-nilai sosial tentang perilaku pergaulan yang terjadi pada anak-anak. 
“Jika dulu, miras dikosumsi oleh orang dewasa, sekarang sudah bergeser pada anak dibawah umur,” kata Kristoforus kepada Aktual.co, Jumat (12/12).
Hal ini bukan karena lemahnya polisi dalam memberikan sanksi pada penjual miras, atau pelaku miras yang hanya dikenakan tipiring. Namun, justru masyarakat, khususnya anak-anak yang menginginkan.
Kendatipun sudah banyak korban, anak-anak tetap tidak akan takut untuk mengkonsumsi minuman keras. Sebab, anak-anak ingin menunjukkan jati diri, hanya saja caranya yang salah.
“Selama nilai-nilai sosial tidak dirubah, maka  setahun kedepan, atau dua tahun bahkan sepuluh tahun ke depan, fenomena ini akan terus bertambah dan menjadi hal biasa. Anak-anak tetap akan menjadi korban,” Ujar Kristoforus.
Karena yang menjadi korban adalah anak-anak, lanjutnya, maka semua berasal dari rumah. Sehingga yang paling berperan untuk mengontrol nilai-nilai sosial pada anak  adalah orang tua. Tetapi ketika sudah berada di luar rumah dan menjadi pergaulan, maka masyarakat yang harus berperan. 

Artikel ini ditulis oleh:

Nilai Sosial Tak Dirubah, Anak Korban Miras Oplosan Bukan Hal Baru

Surabaya, Aktual.co — Maraknya peredaran miras oplosan yang didapatkan anak-anak di bawah umur bukanlah sebuah fenomena baru. 
Kejadian ini sudah sering terjadi  berulang-ulang. Hanya saja, kali ini dikejutkan dengan jumlah korban yang skalanya besar.
Kriminolog Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Kristoforus Kleden, mengatakan bahwa peristiwa tersebut hanya pergeseran nilai-nilai sosial tentang perilaku pergaulan yang terjadi pada anak-anak. 
“Jika dulu, miras dikosumsi oleh orang dewasa, sekarang sudah bergeser pada anak dibawah umur,” kata Kristoforus kepada Aktual.co, Jumat (12/12).
Hal ini bukan karena lemahnya polisi dalam memberikan sanksi pada penjual miras, atau pelaku miras yang hanya dikenakan tipiring. Namun, justru masyarakat, khususnya anak-anak yang menginginkan.
Kendatipun sudah banyak korban, anak-anak tetap tidak akan takut untuk mengkonsumsi minuman keras. Sebab, anak-anak ingin menunjukkan jati diri, hanya saja caranya yang salah.
“Selama nilai-nilai sosial tidak dirubah, maka  setahun kedepan, atau dua tahun bahkan sepuluh tahun ke depan, fenomena ini akan terus bertambah dan menjadi hal biasa. Anak-anak tetap akan menjadi korban,” Ujar Kristoforus.
Karena yang menjadi korban adalah anak-anak, lanjutnya, maka semua berasal dari rumah. Sehingga yang paling berperan untuk mengontrol nilai-nilai sosial pada anak  adalah orang tua. Tetapi ketika sudah berada di luar rumah dan menjadi pergaulan, maka masyarakat yang harus berperan. 

Artikel ini ditulis oleh:

MRT Siapkan Pembangunan Konstruksi Layang di Fatmawati

Jakarta, Aktual.co — PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melakukan persiapan pembangunan konstruksi layang (elevated) MRT di sepanjang Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan mulai hari Jumat.

“Kegiatan utama sebagai persiapan pembangunan konstruksi di sepanjang koridor tersebut saat ini adalah pekerjaan pembongkaran median jalan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam siaran persnya, Jumat (12/12).

Menurut Dono, pembongkaran median jalan tersebut merupakan bagian dari pekerjaan persiapan untuk aktivitas pembuatan konstruksi tiang bor pada koridor Jalan Fatmawati.

“Tahapan pekerjaan ini juga dilakukan sebagai persiapan pembuatan konstruksi bangunan stasiun, depo, tiang penyangga, viaduct serta bangunan terkait proyek MRT lainnya,” ujar Dono.

Dia menuturkan untuk tahapan pekerjaan persiapan tersebut, wilayah di sepanjang koridor Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi akan terkena dampaknya hingga Februari 2015.

Lebih lanjut, dia memaparkan pekerjaan itu akan membutuhkan area konstruksi selebar enam meter pada median jalan, sehingga, akan berdampak pada penyempitan jalan pada kedua arah di sepanjang koridor Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi.

“Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat, khususnya para pengguna kendaraan yang melintasi Jalan Fatmawati agar dapat berhati-hati dan mencari jalur alternatif,” ungkap Dono.

Pekerjaan pembongkaran tersebut dibagi menjadi dua tahap berdasarkan tipe dimensi median yang terdapat di sepanjang Jalan Fatmawati.

Tahap pertama berlangsung pada 12 Desember hingga 11 Januari 2015, yaitu berupa pembongkaran median besar yang dimulai dari pertigaan Cipete Raya (depan Lotte Mart) melintasi Jalan Fatmawati menuju utara hingga depan Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sedangkan tahap kedua berlangsung pada 12 Januari hingga 9 Februari 2015, yakni berupa pekerjaan pembongkaran median kecil yang akan dimulai dari area perempatan Jalan TB Simatupang (depan Apotik Ratna) melintasi Jalan Fatmawati hingga area pertigaan Cipete Raya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

MRT Siapkan Pembangunan Konstruksi Layang di Fatmawati

Jakarta, Aktual.co — PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta melakukan persiapan pembangunan konstruksi layang (elevated) MRT di sepanjang Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan mulai hari Jumat.

“Kegiatan utama sebagai persiapan pembangunan konstruksi di sepanjang koridor tersebut saat ini adalah pekerjaan pembongkaran median jalan,” kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami dalam siaran persnya, Jumat (12/12).

Menurut Dono, pembongkaran median jalan tersebut merupakan bagian dari pekerjaan persiapan untuk aktivitas pembuatan konstruksi tiang bor pada koridor Jalan Fatmawati.

“Tahapan pekerjaan ini juga dilakukan sebagai persiapan pembuatan konstruksi bangunan stasiun, depo, tiang penyangga, viaduct serta bangunan terkait proyek MRT lainnya,” ujar Dono.

Dia menuturkan untuk tahapan pekerjaan persiapan tersebut, wilayah di sepanjang koridor Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi akan terkena dampaknya hingga Februari 2015.

Lebih lanjut, dia memaparkan pekerjaan itu akan membutuhkan area konstruksi selebar enam meter pada median jalan, sehingga, akan berdampak pada penyempitan jalan pada kedua arah di sepanjang koridor Fatmawati-Cipete Raya-Haji Nawi.

“Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat, khususnya para pengguna kendaraan yang melintasi Jalan Fatmawati agar dapat berhati-hati dan mencari jalur alternatif,” ungkap Dono.

Pekerjaan pembongkaran tersebut dibagi menjadi dua tahap berdasarkan tipe dimensi median yang terdapat di sepanjang Jalan Fatmawati.

Tahap pertama berlangsung pada 12 Desember hingga 11 Januari 2015, yaitu berupa pembongkaran median besar yang dimulai dari pertigaan Cipete Raya (depan Lotte Mart) melintasi Jalan Fatmawati menuju utara hingga depan Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sedangkan tahap kedua berlangsung pada 12 Januari hingga 9 Februari 2015, yakni berupa pekerjaan pembongkaran median kecil yang akan dimulai dari area perempatan Jalan TB Simatupang (depan Apotik Ratna) melintasi Jalan Fatmawati hingga area pertigaan Cipete Raya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain