29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40784

Ketambahan Silpa 30 Triliun, APBD DKI 2015 Siap-siap Melonjak

Jakarta, Aktual.co —Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI tahun 2015 siap-siap melonjak. Mengingat Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) 2014 di kisaran Rp 30 triliun. Padahal di tahun 2013, sisa anggaran DKI hanya Rp 9 triliun.
Dikatakan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhamad Sanusi, bila APBD 2015 diputuskan di angka Rp 60 triliun, lalu ditambah Silpa Rp 30 triliun, maka hasil akhirnya APBD DKI 2015 bisa menjadi Rp 90 triliun.
“Lompat banyak dari APBD tahun ini (2014),” ujar dia di DPRD DKI, Jakarta, Kamis (11/12).
Melonjaknya sisa anggaran DKI di tahun 2014 hingga Rp30 trilun, menurut Sanusi sudah bisa dipastikan. Mengingat di 30 November 2014 lalu penyerapan anggaran DKI stagnan di angka 36,7 persen, dari total anggaran Rp 72,6 triliun. 
Wakil Ketua DPRD DKI, M. Taufik bahkan berseloroh kalau DKI ingin menghabiskan APBD 2014 di sisa waktu sekarang, maka tiap hari harus menghabiskan 1,6 triliun. Itu pun dengan asumsi masih tersisa 29 hari sebelum akhir tahun. 

Artikel ini ditulis oleh:

Proyeksi Kontrak Baru Adhi Karya Menurun di 2014

Jakarta, Aktual.co — PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memproyeksikan penurunan raihan kontrak baru pada tahun 2014 ini menjadi Rp10,5 triliun disebabkan mundurnya beberapa proyek yang telah direncanakan sebelumnya.

“Adanya perkiraan itu, berdampak pada target pendapatan usaha yang juga menurun menjadi Rp9,2 triliun dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar Rp9,8 triliun,” kata Corporate Secretary Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang Permata dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (12/12).

Dengan demikian, lanjut dia, laba bersih Adhi Karya tahun ini diprediksi menjadi Rp322,9 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp405,9 miliar.

Ia mengemukakan bahwa hingga November tahun 2014 ini perseroan baru memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,3 triliun atau setara dengan 39 persen dari target tahun ini senilai Rp15,2 triliun.

Ia memaparkan bahwa raihan kontrak baru itu didominasi oleh proyek-proyek gedung sebesar 59,4 persen, jalan dan jembatan 21,1 persen dan sisanya proyek infrastruktur lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa salah satu faktor rendahnya pencapaian kontrak baru itu seiring dengan adanya kegiatan pemilihan umum (Pemilu) termasuk transisi pemerintahan baru.

Kendati demikian, hingga awal Desember 2014 ini, Adhi Karya Tbk berhasil meraih beberapa kontrak baru diantaranya proyek EPC pembangunan pabrik Ammonia-Urea II di Gresik, Jawa Timur, milik PT Petrokimia Gresik sebesar 473,321 juta dolar AS ditambah Rp601,401 miliar sehingga total nilai kontrak sekitar Rp6,304 triliun.

“Proyek itu merupakan ‘joint operation’ bersama Wuhuan (Tiongkok). Porsi ADHI sebesar 25 persen dan sisanya dimiliki Wuhuan,” papar Ki Syahgolang Permata.

Untuk 2015, lanjut dia, perseroan mencanangkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp15,2 triliun, dimana lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, EPC sebesar Rp460,1 miliar, properti realti Rp1,7 triliun, dan “precast concrete” Rp479,6 miliar.

Sementara total pendapatan usaha di 2015 direncanakan sebesar Rp13,2 triliun. Dan laba bersih ditargetkan sebesar Rp440,1 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Proyeksi Kontrak Baru Adhi Karya Menurun di 2014

Jakarta, Aktual.co — PT Adhi Karya Tbk (ADHI) memproyeksikan penurunan raihan kontrak baru pada tahun 2014 ini menjadi Rp10,5 triliun disebabkan mundurnya beberapa proyek yang telah direncanakan sebelumnya.

“Adanya perkiraan itu, berdampak pada target pendapatan usaha yang juga menurun menjadi Rp9,2 triliun dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar Rp9,8 triliun,” kata Corporate Secretary Adhi Karya Tbk Ki Syahgolang Permata dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (12/12).

Dengan demikian, lanjut dia, laba bersih Adhi Karya tahun ini diprediksi menjadi Rp322,9 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp405,9 miliar.

Ia mengemukakan bahwa hingga November tahun 2014 ini perseroan baru memperoleh kontrak baru sebesar Rp6,3 triliun atau setara dengan 39 persen dari target tahun ini senilai Rp15,2 triliun.

Ia memaparkan bahwa raihan kontrak baru itu didominasi oleh proyek-proyek gedung sebesar 59,4 persen, jalan dan jembatan 21,1 persen dan sisanya proyek infrastruktur lainnya.

Ia juga mengatakan bahwa salah satu faktor rendahnya pencapaian kontrak baru itu seiring dengan adanya kegiatan pemilihan umum (Pemilu) termasuk transisi pemerintahan baru.

Kendati demikian, hingga awal Desember 2014 ini, Adhi Karya Tbk berhasil meraih beberapa kontrak baru diantaranya proyek EPC pembangunan pabrik Ammonia-Urea II di Gresik, Jawa Timur, milik PT Petrokimia Gresik sebesar 473,321 juta dolar AS ditambah Rp601,401 miliar sehingga total nilai kontrak sekitar Rp6,304 triliun.

“Proyek itu merupakan ‘joint operation’ bersama Wuhuan (Tiongkok). Porsi ADHI sebesar 25 persen dan sisanya dimiliki Wuhuan,” papar Ki Syahgolang Permata.

Untuk 2015, lanjut dia, perseroan mencanangkan target perolehan kontrak baru sebesar Rp15,2 triliun, dimana lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, EPC sebesar Rp460,1 miliar, properti realti Rp1,7 triliun, dan “precast concrete” Rp479,6 miliar.

Sementara total pendapatan usaha di 2015 direncanakan sebesar Rp13,2 triliun. Dan laba bersih ditargetkan sebesar Rp440,1 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ragukan Serapan APBD 2014, Taufik Perkirakan Silpa DKI 30 Triliun

Jakarta, Aktual.co —Akhir tahun sudah tersisa kurang dari dua minggu. Sedangkan penyerapan anggaran DKI 2014 baru mencapai 36,07 persen. Keraguan bahwa DKI bakal mampu menyerap APBD 2014 hingga 100 persen pun mencuat. 
Kata Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik, kalau DKI ingin APBD 2014 terserap 100 persen, maka dalam waktu 29 hari DKI tiap harinya harus melakukan penyerapan Rp1,6 triliun. Mustahil.
Prediksi Taufik, tahun ini jumlah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) DKI ada di kisaran Rp 30 triliun. “Nggak mungkin penyerapan 100 persen. 11 bulan saja penyerapan baru  mencapai 36,07 persen,” ujar dia, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/12).
Satu-satunya cara menggenjot penyerapan anggaran, kata politisi Gerindra itu hanyalah dengan mendorong seluruh SKPD untuk melaksanakan pembangunan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mengakui serapan APBD DKI tahun 2014 sangat rendah. Dia beraIasan rendahnya penyerapan anggaran DKI disebabkan lambatnya proses tender yang dilakukan di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Memang penyerapannya payah. Penyerapan anggaran kami (tahun ini) paling mentok 65 persen. Karena memang ULP lagi bermasalah,” ujar Ahok di Balaikota DKI, akhir Oktober lalu.
Selain itu, Ahok juga menyalahkan banyaknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI yang belum mengerti e-katalog, sehingga enggan melakukan pengadaan barang lewat situ. “Persyaratan pengadaan lelang juga tidak dipenuhi, macam-macam lah,” ujarnya.
Namun Ahok menyangkal kalau penyerapan anggaran yang rendah berpengaruh terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya penghematan anggaran, justru telah dilakukan Pemprov DKI. “Kemarin kita udah potong anggaran. Lebih baik enggak usah dipakai, tahun depan baru kita kebut.”

Artikel ini ditulis oleh:

Ragukan Serapan APBD 2014, Taufik Perkirakan Silpa DKI 30 Triliun

Jakarta, Aktual.co —Akhir tahun sudah tersisa kurang dari dua minggu. Sedangkan penyerapan anggaran DKI 2014 baru mencapai 36,07 persen. Keraguan bahwa DKI bakal mampu menyerap APBD 2014 hingga 100 persen pun mencuat. 
Kata Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik, kalau DKI ingin APBD 2014 terserap 100 persen, maka dalam waktu 29 hari DKI tiap harinya harus melakukan penyerapan Rp1,6 triliun. Mustahil.
Prediksi Taufik, tahun ini jumlah sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) DKI ada di kisaran Rp 30 triliun. “Nggak mungkin penyerapan 100 persen. 11 bulan saja penyerapan baru  mencapai 36,07 persen,” ujar dia, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (11/12).
Satu-satunya cara menggenjot penyerapan anggaran, kata politisi Gerindra itu hanyalah dengan mendorong seluruh SKPD untuk melaksanakan pembangunan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mengakui serapan APBD DKI tahun 2014 sangat rendah. Dia beraIasan rendahnya penyerapan anggaran DKI disebabkan lambatnya proses tender yang dilakukan di Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Memang penyerapannya payah. Penyerapan anggaran kami (tahun ini) paling mentok 65 persen. Karena memang ULP lagi bermasalah,” ujar Ahok di Balaikota DKI, akhir Oktober lalu.
Selain itu, Ahok juga menyalahkan banyaknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI yang belum mengerti e-katalog, sehingga enggan melakukan pengadaan barang lewat situ. “Persyaratan pengadaan lelang juga tidak dipenuhi, macam-macam lah,” ujarnya.
Namun Ahok menyangkal kalau penyerapan anggaran yang rendah berpengaruh terhadap kinerja Pemprov DKI Jakarta. Menurutnya penghematan anggaran, justru telah dilakukan Pemprov DKI. “Kemarin kita udah potong anggaran. Lebih baik enggak usah dipakai, tahun depan baru kita kebut.”

Artikel ini ditulis oleh:

Tim Gabungan Polresta Medan Sudah Temukan 23 Potongan Tulang di Rumah Syamsul

Jakarta, Aktual.co — Tim gabungan Polresta Medan, Disaster Victim Identification (DVI) dan Puslabfor Polda Sumatera Utara, sampai, Kamis (11/12) kemarin sudah menemukan 23 potongan tulang manusia di rumah tersangka Syamsul Anwar (51) di Jalan Madong Lubis, Medan.
Selain tulang, ditemukan juga tiga gigi manusia, enam celana dalam wanita, hiasan wanita, rambut, dan kain putih di kediaman tersangka SA juga penyalur tenaga kerja CV MJ.
Penemuan tulang manusia itu, ujar Kepala Polresta Medan Kombes Pol Nico Afinta Karokaro, sebanyak 20 potong di lobang ke-4 samping kiri rumah SA dan hanya berjarak lebih kurang tiga meter dari lobang ke-3 ditemukan beberapa benda sebelumnya.
“Jadi penemuan di lobang ke-4 itu, yakni 20 tulang manusia, dua gigi manusia, satu celana dalam wanita, rambut, dan kain putih. Ini adalah hasil pencarian dilakukan pada hari ke-4, Kamis kemarin sekitar pukul 14.00 WIB,” kata Kombes Pol Nico, Jumat (12/12). Nico mengatakan, hasil penemuan tulang manusia, gigi, dan benda lainnya akan diteliti tim DVI Polda Sumut untuk mengetahui identitas korban pembunuhan dan ditanam di rumah tersebut. 
“Tim gabungan dari kepolisian sampai saat ini masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap korban pembunuhan yang dialami tenaga kerja wanita (TKW) bekerja di rumah majikan SA,” kata dia.
Sebelumnya, tim pencarian gabungan tersebut pada hari ke-3, Rabu (10/12) pukul 18.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB menemukan tiga potong tulang manusia berukuran 9 cm, satu gigi manusia, lima celana dalam wanita, rambut, dan perlengkapan hiasan wanita. Bahkan, gigi manusia ditemukan itu, diperkirakan berusia antara 30 sampai 50 tahun.
Sedangkan, lima potong pakaian bagian bawah wanita itu diduga adalah milik TKW yang tewas dianiaya Syamsul, lalu kemudian ditanam di dalam rumah tersebut. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain