26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40812

Wapres JK: Penembakan Papua Hanya Masalah Kecil

Jakarta, Aktual.co — Terkait penembakan di Papua, Wakil Presidem Jusuf Kalla menjelaskan apa yang terjadi hanya masalah kecil saja. Itu pun di tempat-tempat terbatas.
Ia mengatakan aparat keamanan dibantu TNI terus mengatasi persoalan yang ada. Dirinya meminta penilaian yang berimbang terhadap TNI maupun Polri terkait masalah hak asasi manusia (HAM) karena jika rakyat biasa yang melakukan penembakan tidak dianggap melanggar HAM.
“Sementara jika TNI atau Polri yang melakukan penembakan selalu dianggap melanggar HAM,” kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla juga menjelaskan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan banyak pandangan yang berkembang bahwa hampir semua kekayaan Papua diambil oleh pemerintah, padahal tidak demikian karena pemerintah memberikan subsidi tiap tahun kepada Papua sebesar Rp17 triliun.
“Hasil pajak, royalti dan kekayaan lain di Papua hanya Rp18 triliun. Sementara kebutuhan untuk pembanguan Papua mencapai Rp35 triliun. Dengan demikian harus disubsidi sebesar Rp17 triliun,” demikian Jusuf Kalla usai acara Penandatangan MoU antara Palang Merah Indonesia (PMI) dengan TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Wapres JK: Penembakan Papua Hanya Masalah Kecil

Jakarta, Aktual.co — Terkait penembakan di Papua, Wakil Presidem Jusuf Kalla menjelaskan apa yang terjadi hanya masalah kecil saja. Itu pun di tempat-tempat terbatas.
Ia mengatakan aparat keamanan dibantu TNI terus mengatasi persoalan yang ada. Dirinya meminta penilaian yang berimbang terhadap TNI maupun Polri terkait masalah hak asasi manusia (HAM) karena jika rakyat biasa yang melakukan penembakan tidak dianggap melanggar HAM.
“Sementara jika TNI atau Polri yang melakukan penembakan selalu dianggap melanggar HAM,” kata Jusuf Kalla.
Jusuf Kalla juga menjelaskan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan banyak pandangan yang berkembang bahwa hampir semua kekayaan Papua diambil oleh pemerintah, padahal tidak demikian karena pemerintah memberikan subsidi tiap tahun kepada Papua sebesar Rp17 triliun.
“Hasil pajak, royalti dan kekayaan lain di Papua hanya Rp18 triliun. Sementara kebutuhan untuk pembanguan Papua mencapai Rp35 triliun. Dengan demikian harus disubsidi sebesar Rp17 triliun,” demikian Jusuf Kalla usai acara Penandatangan MoU antara Palang Merah Indonesia (PMI) dengan TNI, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (11/12).

Artikel ini ditulis oleh:

RDG Putuskan BI Tate Tetap di 7,75 Persen

Jakarta, Aktual.co —   Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan BI rate tetap di level 7,75 persen. Suku bunga simpanan (lending facility) dan suku bunga pinjaman (deposit facility) masing-masing juga tetap pada level 8 persen dan 5,75 persen.

Direktur Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan konsisten dengan kebijakan tersebut karena upaya mengendalikan inflasi. Selain itu, ia juga mengatakan hal tersebut diambil karena jangka pendek realokasi subsidi BBM.

“Kami memutuskan BI rate tetap pada level 7,75 persen. Dengan suku bunga simpanan (lending facility) dan suku bunga pinjaman (deposit facility) masing-masing juga tetap pada level 8 persen dan 5,75 persen,” ujar Peter di Kantor BI Jakarta, Kamis (11/12).

Lebih lanjut dikatakan Peter, hal tersebut sebagai upaya mengendalikan inflasi dan diharapkan pada 2015 akan menuju inflasi 4 plus minus 1 persen.

“Kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk mengendalikan inflasi menuju ke sasaran 4 plus minus 1 persen pada 2015,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

RDG Putuskan BI Tate Tetap di 7,75 Persen

Jakarta, Aktual.co —   Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan BI rate tetap di level 7,75 persen. Suku bunga simpanan (lending facility) dan suku bunga pinjaman (deposit facility) masing-masing juga tetap pada level 8 persen dan 5,75 persen.

Direktur Komunikasi BI, Peter Jacobs mengatakan konsisten dengan kebijakan tersebut karena upaya mengendalikan inflasi. Selain itu, ia juga mengatakan hal tersebut diambil karena jangka pendek realokasi subsidi BBM.

“Kami memutuskan BI rate tetap pada level 7,75 persen. Dengan suku bunga simpanan (lending facility) dan suku bunga pinjaman (deposit facility) masing-masing juga tetap pada level 8 persen dan 5,75 persen,” ujar Peter di Kantor BI Jakarta, Kamis (11/12).

Lebih lanjut dikatakan Peter, hal tersebut sebagai upaya mengendalikan inflasi dan diharapkan pada 2015 akan menuju inflasi 4 plus minus 1 persen.

“Kebijakan tersebut masih konsisten dengan upaya untuk mengendalikan inflasi menuju ke sasaran 4 plus minus 1 persen pada 2015,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Sidang Perdana Didik Purnomo

Mantan Wakil Kepala Korps Lalu Lintas Polri Brigjen Pol Didik Purnomo menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU) di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (11/12/2014). Didik Purnomo didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp50 juta dari proyek simulator SIM Polri bersama Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo, dengan jumlah kerugian negara sebesar Rp144,98 miliar dari nilai proyek sebesar Rp200,56 miliar. AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Kongres 2015, Politisi Demokrat Yakin SBY Terpilih Aklamasi

Jakarta, Aktual.co — Jelang kongres Partai Demokrat 2015 diprediksi jika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan kembali menduduki jabatan sebagai ketua umum.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Didik Mukrianto mengatakan bahwa presiden RI ke VI itu akan terpilih secara aklamasi.
“100 persen (pengurus daerah) SBY,” ucap, di Komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (11/12).
Menurut dia, bila merujuk pada kongres Bandung tahun 2010 maka periode selanjutnya akan digelar bulan Mei.  Didik pun mengatakan, Demokrat harus melakukan konsolidasi internal, sebab pilkada serentak akan segera dilakukan.
“Harus konsolidasi secepatnya. Untuk menghadapi tantangan ke depan,” ucapnya.
Hingga kini, sambung dia, hanya SBY sebagai kader terbaik Demokrat yang dapat dibanggakan. Ia menyebut tidak ada kader Demokrat lain yang memiliki kualifikasi seperti SBY.
“Ketika SBY dalam kondisi Demokrat turun jauh maka diperlukan sosoknya untuk kembali memimpin,” ujar Anggota Komisi III DPR itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain