26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40852

Aksi Ribuan Buruk Menolak Kenaikan Harga BBM dan Tolak Menteri Neolib



Jakarta, Aktual.co —Ribuan buruh yang terdiri dari beberapa serikat, Rabu, 10, Desember, 2014,  menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Dalam aksi tersebut para buruh menuntut diturunkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsi dan juga merivisi nilai upah minimum yang telah disahkan sebelumnya.
Para buruh juga mengaku kecewa pada Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang sudah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tanpa kejelasan dan ditengah turunya harga minyak dunia hingga pada level terendah serta usia kepemimpinan Jokowi-JK yang masih seumur jagung.
Selain itu, buruh jyga mendesak pemerintah untuk segera mencopot menteri yang menjadi antek neoliberal yang mementingkan kepentingan asing.

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto

IHSG Berpotensi Lanjutkan Tehnikal Rebound

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini (11/12), Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 5.121–5.229.

“IHSG dengan gemilang melakukan manuver teknikal rebound, berlanjut dengan pergerakan uptrend terus menerus sepanjang waktu perdagangan hingga akhir penutupan perdagangan kemarin,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya, Jakarta, Kamis (11/12).

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa IHSG masih memiliki kemampuan untuk melaju terus melanjutkan T-bound nya pada hari ini dengan target resisten 5.229.

“Support saat ini terjaga cukup kuat pada level 5.121, yang telah teruji hingga penutupan perdagangan kemarin,” terangnya.

Ia menambahkan, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor menguatnya bursa global, terutama DJIA dan mulai terjadinya apresiasi terhadap nilai tukar rupiah,sedangkan dari dalam negri penantian terhadap BI Rate yang disinyalir tetap, juga menjadi faktor pendorong penguatan IHSG.

Dalam risetnya, William memaparkan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah PGAS, ADHI, BBNI, JSMR, EXCL, GGRM.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

IHSG Berpotensi Lanjutkan Tehnikal Rebound

Jakarta, Aktual.co — Pada perdagangan hari ini (11/12), Asjaya Indosurya Securities memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 5.121–5.229.

“IHSG dengan gemilang melakukan manuver teknikal rebound, berlanjut dengan pergerakan uptrend terus menerus sepanjang waktu perdagangan hingga akhir penutupan perdagangan kemarin,” kata Kepala Riset Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya dalam risetnya, Jakarta, Kamis (11/12).

Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa IHSG masih memiliki kemampuan untuk melaju terus melanjutkan T-bound nya pada hari ini dengan target resisten 5.229.

“Support saat ini terjaga cukup kuat pada level 5.121, yang telah teruji hingga penutupan perdagangan kemarin,” terangnya.

Ia menambahkan, hal ini juga dipengaruhi oleh faktor menguatnya bursa global, terutama DJIA dan mulai terjadinya apresiasi terhadap nilai tukar rupiah,sedangkan dari dalam negri penantian terhadap BI Rate yang disinyalir tetap, juga menjadi faktor pendorong penguatan IHSG.

Dalam risetnya, William memaparkan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini adalah PGAS, ADHI, BBNI, JSMR, EXCL, GGRM.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

HD Capital: Inflasi Desember Menghantui Laju IHSG

Jakarta, Aktual.co —  Pada Perdagangan hari ini (11/12), HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada di kisaran support 5.121-5.080-4.990, dan resisten 5.185-5.215. Seiring dengan dihantuinya inflasi pada Desember ini.

“Inflasi Desember masih akan menghantui pasar,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Jakarta, Kamis (11/12).

Menurutnya, kenaikan IHSG masih akan tertahan oleh aksi jual pelaku pasar, yang mulai antisipasi sentimen negatif dari potensi inflasi Desember diatas 2,2 persen, akibat kenaikan BBM di bulan November.

“Sehingga rekomen jual pada kenaikan, dan buy di saat terjadi koreksi,” jelasnya.

Dalam risetnya, Yuganur juga memaparkan beberapa saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:

Astra International (ASII)
BUY. PE 2014 15x, PBV 2,5x, ROE 16,7%. Trading target Rp7.250
Koreksi ke kisaran bawah medium uptrend baru yang yang mulai terbentuk di emiten consumer otomotif ini, dapat dijadikan entry point untuk ikut swingback kembali ke kisaran atas Rp7.250
Entry (1) Rp7.075. Entry(2) Rp6.975. Cut loss point Rp6.925

Alam Sutera (ASRI)
PE 2014 9,7x, PBV 1,9x, ROE 20%. BUY. Trading target Rp585
Pullback koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli mingguan di emiten properti residential ini, dapat digunakan sebagai kesempatan buy dalam pola medium uptrend baru yang terbentuk sejak awal bulan November
Entry (1) Rp555. Entry (2) Rp545. Cut loss point Rp535

Pakuwon Jati (PWON)
PE 2014 14x, PBV 4,4x, ROE 32%. Trading target Rp525
Koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli harian dan mingguan medium uptrend emitten properti, dapat dilihat sebagai entry point untuk kontinuasi trend kembali ke arah atas
Entry (1) Rp485. Entry (2) Rp475. Cut loss point Rp465

Kalbe Farma (KLBF)
PE 2014 41,5x, PBV 8,8x, ROE 21,4%. BUY. Trading target Rp1.780
Rekomen akumulasi dalam proses koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli (overbought) mingguan dan bulanan dalam medium uptrend emiten produsen dan distributor obat in yang akan diuntungkan dari pengalihan dana subsidi BBM ke program kesehatan pemerintah
Entry (1) Rp1.725. Entry (2) Rp1.715. Cut loss point Rp1.695.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

HD Capital: Inflasi Desember Menghantui Laju IHSG

Jakarta, Aktual.co —  Pada Perdagangan hari ini (11/12), HD Capital memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) akan berada di kisaran support 5.121-5.080-4.990, dan resisten 5.185-5.215. Seiring dengan dihantuinya inflasi pada Desember ini.

“Inflasi Desember masih akan menghantui pasar,” kata Periset Senior HD Capital Yuganur Wijanarko dalam risetnya, Jakarta, Kamis (11/12).

Menurutnya, kenaikan IHSG masih akan tertahan oleh aksi jual pelaku pasar, yang mulai antisipasi sentimen negatif dari potensi inflasi Desember diatas 2,2 persen, akibat kenaikan BBM di bulan November.

“Sehingga rekomen jual pada kenaikan, dan buy di saat terjadi koreksi,” jelasnya.

Dalam risetnya, Yuganur juga memaparkan beberapa saham yang dapat dipertimbangkan pada perdagangan hari ini, yaitu:

Astra International (ASII)
BUY. PE 2014 15x, PBV 2,5x, ROE 16,7%. Trading target Rp7.250
Koreksi ke kisaran bawah medium uptrend baru yang yang mulai terbentuk di emiten consumer otomotif ini, dapat dijadikan entry point untuk ikut swingback kembali ke kisaran atas Rp7.250
Entry (1) Rp7.075. Entry(2) Rp6.975. Cut loss point Rp6.925

Alam Sutera (ASRI)
PE 2014 9,7x, PBV 1,9x, ROE 20%. BUY. Trading target Rp585
Pullback koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli mingguan di emiten properti residential ini, dapat digunakan sebagai kesempatan buy dalam pola medium uptrend baru yang terbentuk sejak awal bulan November
Entry (1) Rp555. Entry (2) Rp545. Cut loss point Rp535

Pakuwon Jati (PWON)
PE 2014 14x, PBV 4,4x, ROE 32%. Trading target Rp525
Koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli harian dan mingguan medium uptrend emitten properti, dapat dilihat sebagai entry point untuk kontinuasi trend kembali ke arah atas
Entry (1) Rp485. Entry (2) Rp475. Cut loss point Rp465

Kalbe Farma (KLBF)
PE 2014 41,5x, PBV 8,8x, ROE 21,4%. BUY. Trading target Rp1.780
Rekomen akumulasi dalam proses koreksi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli (overbought) mingguan dan bulanan dalam medium uptrend emiten produsen dan distributor obat in yang akan diuntungkan dari pengalihan dana subsidi BBM ke program kesehatan pemerintah
Entry (1) Rp1.725. Entry (2) Rp1.715. Cut loss point Rp1.695.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Komersialisasi, Menteri Rini Ingin Dahana Jadi Pemain Utama Pasar ASEAN

Jakarta, Aktual.co —  Menteri BUMN Rini Soemarno berkunjung ke PT Dahana kemarin (10/12). Dalam kunjungannya dirinya menyampaikan target yang telah ditetapkannya kepada para pejabat terkait. Target tersebut antara lain komersialisasi produk Dahana dengan menyasar tambang besar dan menjadi pemain utama di ASEAN.

“Perlu dipikirkan usaha-usaha komersialisasi pasar bahan peledak dari yang sudah ada.  Terutama tambang besar yang masih menggunakan produk impor.  Kementerian akan mendorong supaya kandungan lokal menjadi prioritas,” kata Rini dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.co di Jakarta, Rabu (10/12) malam.

Rini didampingi Oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro, Deputi Bidang Industri Agro dan Industri Strategis Muhammad Zamkhani dan Staf Khusus Menteri Pos M. Hutabarat.

Terkait penetrasi pasar di ASEAN, Rini mengharapkan Dahana lebih berkembang lagi.  Menurutnya, pasar ASEAN sangat potensial untuk BUMN melebarkan sayap usahanya.

“Kami mendorong BUMN untuk berkembang.  Termasuk menjajaki ASEAN sebagai pasar propelan yang akan diproduksi oleh Dahana,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, selain sektor bahan peledak komersial yang hampir 90 persen berkontribusi terhadap pendapatan Dahana, sektor militer kini menjadi perhatian khusus.  Beberapa proyek terkait pertahanan sedang digarap saat ini, yakni pembangunan industri propelan, pengisian bom P 100 L untuk pesawat tempur sukhoy, dan proyek-proyek kerjasama lainnya yang sedang dikembangkan.

“Selain untuk kebutuhan dalam negeri, propelan akan diekspor.  Salah satunya kita sedang upayakan mengcover ASEAN,” tutur Pos M. Hutabarat.

Saat ini, produk-produk bahan peledak komersial Dahana telah tersebar ke mancanegara.  Ke depan, tidak hanya produknya saja yang diekspor, tapi juga jasa peledakannya menggunakan Dahana. Untuk services, Dahana sedang penetrasi pasar ke Australia untuk sektor pertambangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain