26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40853

Komersialisasi, Menteri Rini Ingin Dahana Jadi Pemain Utama Pasar ASEAN

Jakarta, Aktual.co —  Menteri BUMN Rini Soemarno berkunjung ke PT Dahana kemarin (10/12). Dalam kunjungannya dirinya menyampaikan target yang telah ditetapkannya kepada para pejabat terkait. Target tersebut antara lain komersialisasi produk Dahana dengan menyasar tambang besar dan menjadi pemain utama di ASEAN.

“Perlu dipikirkan usaha-usaha komersialisasi pasar bahan peledak dari yang sudah ada.  Terutama tambang besar yang masih menggunakan produk impor.  Kementerian akan mendorong supaya kandungan lokal menjadi prioritas,” kata Rini dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.co di Jakarta, Rabu (10/12) malam.

Rini didampingi Oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro, Deputi Bidang Industri Agro dan Industri Strategis Muhammad Zamkhani dan Staf Khusus Menteri Pos M. Hutabarat.

Terkait penetrasi pasar di ASEAN, Rini mengharapkan Dahana lebih berkembang lagi.  Menurutnya, pasar ASEAN sangat potensial untuk BUMN melebarkan sayap usahanya.

“Kami mendorong BUMN untuk berkembang.  Termasuk menjajaki ASEAN sebagai pasar propelan yang akan diproduksi oleh Dahana,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, selain sektor bahan peledak komersial yang hampir 90 persen berkontribusi terhadap pendapatan Dahana, sektor militer kini menjadi perhatian khusus.  Beberapa proyek terkait pertahanan sedang digarap saat ini, yakni pembangunan industri propelan, pengisian bom P 100 L untuk pesawat tempur sukhoy, dan proyek-proyek kerjasama lainnya yang sedang dikembangkan.

“Selain untuk kebutuhan dalam negeri, propelan akan diekspor.  Salah satunya kita sedang upayakan mengcover ASEAN,” tutur Pos M. Hutabarat.

Saat ini, produk-produk bahan peledak komersial Dahana telah tersebar ke mancanegara.  Ke depan, tidak hanya produknya saja yang diekspor, tapi juga jasa peledakannya menggunakan Dahana. Untuk services, Dahana sedang penetrasi pasar ke Australia untuk sektor pertambangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Komersialisasi, Menteri Rini Ingin Dahana Jadi Pemain Utama Pasar ASEAN

Jakarta, Aktual.co —  Menteri BUMN Rini Soemarno berkunjung ke PT Dahana kemarin (10/12). Dalam kunjungannya dirinya menyampaikan target yang telah ditetapkannya kepada para pejabat terkait. Target tersebut antara lain komersialisasi produk Dahana dengan menyasar tambang besar dan menjadi pemain utama di ASEAN.

“Perlu dipikirkan usaha-usaha komersialisasi pasar bahan peledak dari yang sudah ada.  Terutama tambang besar yang masih menggunakan produk impor.  Kementerian akan mendorong supaya kandungan lokal menjadi prioritas,” kata Rini dalam keterangan tertulisnya yang diterima Aktual.co di Jakarta, Rabu (10/12) malam.

Rini didampingi Oleh Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro, Deputi Bidang Industri Agro dan Industri Strategis Muhammad Zamkhani dan Staf Khusus Menteri Pos M. Hutabarat.

Terkait penetrasi pasar di ASEAN, Rini mengharapkan Dahana lebih berkembang lagi.  Menurutnya, pasar ASEAN sangat potensial untuk BUMN melebarkan sayap usahanya.

“Kami mendorong BUMN untuk berkembang.  Termasuk menjajaki ASEAN sebagai pasar propelan yang akan diproduksi oleh Dahana,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, selain sektor bahan peledak komersial yang hampir 90 persen berkontribusi terhadap pendapatan Dahana, sektor militer kini menjadi perhatian khusus.  Beberapa proyek terkait pertahanan sedang digarap saat ini, yakni pembangunan industri propelan, pengisian bom P 100 L untuk pesawat tempur sukhoy, dan proyek-proyek kerjasama lainnya yang sedang dikembangkan.

“Selain untuk kebutuhan dalam negeri, propelan akan diekspor.  Salah satunya kita sedang upayakan mengcover ASEAN,” tutur Pos M. Hutabarat.

Saat ini, produk-produk bahan peledak komersial Dahana telah tersebar ke mancanegara.  Ke depan, tidak hanya produknya saja yang diekspor, tapi juga jasa peledakannya menggunakan Dahana. Untuk services, Dahana sedang penetrasi pasar ke Australia untuk sektor pertambangan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Komisi II DPR Evaluasi Pemilu Serentak 2019

Jakarta, Aktual.co — Komisi II DPR RI akan mengkaji ulang penetapan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak pada 2019 yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi.
“Kalau ini (pemilu serentak) masih memungkinkan dikoreksi, kami di DPR akan kaji ulang,” kata Anggota Komisi II DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Rabu (10/12) malam.
Menurut dia, pemilu legislatif dan pemilu presiden memiliki substansi penanganan dan regulasi yang berbeda sehingga tidak bisa dilaksanakan secara bersamaan.
Meskipun ide dasar pemilu serentak menyangkut efisiensi anggaran, menurut dia, mekanisme itu justru memungkinkan menimbulkan risiko politik dan keamanan lebih tinggi.
Komisi II DPR RI, kata dia, akan meminta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menafsirkan Undang-Undang Pemilu khususnya yang berkaitan dengan pemilu serentak. Meskipun keputusan pemilu serentak telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“Apakah hanya MK yang berhak menafsir Undang-Undang. Bukankah MPR juga punya legalitas untuk menafsir UU?. Kami akan lakukan itu untuk membangkitkan kewenangan MPR,” kata dia.
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya pun akan mengkaji kembali terkait ketentuan keputusan MK yang mamiliki sifat final dan mengikat.
“Kalau hanya sembilan orang di MK yang memutuskan finalnya tentu berbahaya sekali,” kata politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Komisi II DPR Evaluasi Pemilu Serentak 2019

Jakarta, Aktual.co — Komisi II DPR RI akan mengkaji ulang penetapan pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilu presiden secara serentak pada 2019 yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi.
“Kalau ini (pemilu serentak) masih memungkinkan dikoreksi, kami di DPR akan kaji ulang,” kata Anggota Komisi II DPR RI Syarief Abdullah Alkadrie di Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, Rabu (10/12) malam.
Menurut dia, pemilu legislatif dan pemilu presiden memiliki substansi penanganan dan regulasi yang berbeda sehingga tidak bisa dilaksanakan secara bersamaan.
Meskipun ide dasar pemilu serentak menyangkut efisiensi anggaran, menurut dia, mekanisme itu justru memungkinkan menimbulkan risiko politik dan keamanan lebih tinggi.
Komisi II DPR RI, kata dia, akan meminta Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk menafsirkan Undang-Undang Pemilu khususnya yang berkaitan dengan pemilu serentak. Meskipun keputusan pemilu serentak telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
“Apakah hanya MK yang berhak menafsir Undang-Undang. Bukankah MPR juga punya legalitas untuk menafsir UU?. Kami akan lakukan itu untuk membangkitkan kewenangan MPR,” kata dia.
Selain itu, ia menambahkan, pihaknya pun akan mengkaji kembali terkait ketentuan keputusan MK yang mamiliki sifat final dan mengikat.
“Kalau hanya sembilan orang di MK yang memutuskan finalnya tentu berbahaya sekali,” kata politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Kubu Ical Sambut Baik Sikap Mendagri

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar (PG) versi Munas IX Bali, Aziz Syamsuddin mengapresiasi ketidakhadiran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada Munas Golkar versi Presidium Penyelamat PG (PPPG) di Ancol, Jakarta, beberapa hari lalu.
Dikatakan Aziz, Tjahjo merupakan figur yang memahami cara berorganisasi.
“Beliau (Tjahjo) paham cara berorganisasi yang benar,” kata Aziz, di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (10/12).
Menurut dia, pemahaman mantan Sekjen PDI Perjuangan itu lantaran pernah menduduki pucuk pimpinan dalam organisasi kepemudaan yang besar di Indonesia ini.
“Pak Tjahjo itu kan pernah pimpin KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia), jadi paham berorganisasi,” tandasnya.
Sempat diberitakan sebelumnya, dalam pembukaan munas partai Golkar versi PPPG Sabtu (6/12), terdapat sebuah kursi yang diberi nama Tjahjo Kumolo. Padahal, Tjahjo menyatakan tidak pernah menerima undangan undangan apapun dari PG. “Undangannya juga enggak ada, enggak ada undangan, kalau dulu waktu PPP saya sebagai sekjen partai, belum pemerintah, kan boleh-boleh aja,” kata Tjahjo.
Ketua Panitia Munas Jakarta, Yorrys Raweyai sempat menyebutkan bahwa Tjahjo sudah mengkonfirmasi akan menghadiri pembukaan Munas. ““Yang sudah confirm hadir itu, Mendagri dan Gubernur DKI Jakarta. Namun perlu saya tegaskan di sini bahwa unsur pemerintah hadir tidak untuk memberi sambutan, namun hanya menghadiri undangan,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Kubu Ical Sambut Baik Sikap Mendagri

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar (PG) versi Munas IX Bali, Aziz Syamsuddin mengapresiasi ketidakhadiran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pada Munas Golkar versi Presidium Penyelamat PG (PPPG) di Ancol, Jakarta, beberapa hari lalu.
Dikatakan Aziz, Tjahjo merupakan figur yang memahami cara berorganisasi.
“Beliau (Tjahjo) paham cara berorganisasi yang benar,” kata Aziz, di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (10/12).
Menurut dia, pemahaman mantan Sekjen PDI Perjuangan itu lantaran pernah menduduki pucuk pimpinan dalam organisasi kepemudaan yang besar di Indonesia ini.
“Pak Tjahjo itu kan pernah pimpin KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia), jadi paham berorganisasi,” tandasnya.
Sempat diberitakan sebelumnya, dalam pembukaan munas partai Golkar versi PPPG Sabtu (6/12), terdapat sebuah kursi yang diberi nama Tjahjo Kumolo. Padahal, Tjahjo menyatakan tidak pernah menerima undangan undangan apapun dari PG. “Undangannya juga enggak ada, enggak ada undangan, kalau dulu waktu PPP saya sebagai sekjen partai, belum pemerintah, kan boleh-boleh aja,” kata Tjahjo.
Ketua Panitia Munas Jakarta, Yorrys Raweyai sempat menyebutkan bahwa Tjahjo sudah mengkonfirmasi akan menghadiri pembukaan Munas. ““Yang sudah confirm hadir itu, Mendagri dan Gubernur DKI Jakarta. Namun perlu saya tegaskan di sini bahwa unsur pemerintah hadir tidak untuk memberi sambutan, namun hanya menghadiri undangan,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain