27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40869

Persija Janji Lunasi Tunggakan Gaji Pemain

Jakarta, Aktual.co — Manajemen klub Persija Jakarta, berjanji akan segera melunasi tunggakan gaji pemain sebagai salah satu syarat untuk bisa menjadi salah satu peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014/2015.

Tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Persepakbola Profesional Indonesia (APPI) menunggak pembayaran gaji pemain musim lalu selama empat bulan.

“Kami akan segera menyelesaikan itu. Yang jelas, sebelum kompetisi musim depan dimulai semuanya sudah tuntas,” kata Presiden Klub Persija, Ferry Paulus di Jakarta, Rabu (10/12).

Menurut dia, total tunggakan gaji pemain musim lalu, yang hingga saat ini belum bisa diberikan oleh manajemen Persija kepada yang berhak, kurang lebih mencapai Rp3 miliar.

Pembayaran tunggakan gaji pemain musim lalu merupakan salah satu syarat mutlak yang harus diselesaikan oleh tim. PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator kompetisi di Tanah Air, tidak akan segan untuk mendiskualifikasi jika tunggakan tidak diselesaikan.

Meski belum melunasi semua tunggakan gaji pemain, manajemen Persija ternyata sudah bergerak jauh dalam hal membentuk tim untuk menghadapi kompetisi bergengsi musim depan. Bahkan telah mengontrak dua pemain asing yang nilainya ditaksir hampir Rp9 miliar.

Selain itu, manajemen Macan Kemayoran juga mengontrak beberapa pemain lokal seperi Bambang Pamungkas, Muhammad Ilham, Greg Nwokolo dan Rendi Irawan. Persija juga sukses membawa kembali pelatih kenyang pengalaman, Rahmad Darmawan.

Sebelumnya, Ferry Paulus menegaskan, guna mengarungi kompetisi musim depan pihaknya membutuhkan dana yang cukup besar yaitu Rp40 miliar. Dana tersebut diharapkan berasal dari dukungan sponsor dan penonton.

“Sekitar 70 persen dana yang dibutuhkan akan ditutup dari sponsor. Untuk yang 30 persen termasuk dari penonton,” kata Ferry menambahkan.

Kasus tunggakan gaji pemain Persija bukan barang baru karena hampir terjadi setiap musim kompetisi. Kasus yang sedikit mencuat terjadi pada musim 2011/2012. Banyak pemain bahkan hengkang termasuk sang ikon tim, Bambang Pamungkas.

Persija bukan satu-satunya tim yang belum melunasi gaji pemain. APPI merilis jika ada tujuh klub ISL musim lalu yang lain dalam kondisi sama diantaranya Persebaya, Pelita Bandung Raya, Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan.

Khusus untuk Persebaya, tunggakan gaji pemain yang belum dibayar selama tiga bulan. Hanya saja untuk besarannya lebih tinggi dibandingkan Persija yaitu kurang lebih Rp3,9 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Persija Janji Lunasi Tunggakan Gaji Pemain

Jakarta, Aktual.co — Manajemen klub Persija Jakarta, berjanji akan segera melunasi tunggakan gaji pemain sebagai salah satu syarat untuk bisa menjadi salah satu peserta kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014/2015.

Tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Persepakbola Profesional Indonesia (APPI) menunggak pembayaran gaji pemain musim lalu selama empat bulan.

“Kami akan segera menyelesaikan itu. Yang jelas, sebelum kompetisi musim depan dimulai semuanya sudah tuntas,” kata Presiden Klub Persija, Ferry Paulus di Jakarta, Rabu (10/12).

Menurut dia, total tunggakan gaji pemain musim lalu, yang hingga saat ini belum bisa diberikan oleh manajemen Persija kepada yang berhak, kurang lebih mencapai Rp3 miliar.

Pembayaran tunggakan gaji pemain musim lalu merupakan salah satu syarat mutlak yang harus diselesaikan oleh tim. PT Liga Indonesia (PT LI) selaku operator kompetisi di Tanah Air, tidak akan segan untuk mendiskualifikasi jika tunggakan tidak diselesaikan.

Meski belum melunasi semua tunggakan gaji pemain, manajemen Persija ternyata sudah bergerak jauh dalam hal membentuk tim untuk menghadapi kompetisi bergengsi musim depan. Bahkan telah mengontrak dua pemain asing yang nilainya ditaksir hampir Rp9 miliar.

Selain itu, manajemen Macan Kemayoran juga mengontrak beberapa pemain lokal seperi Bambang Pamungkas, Muhammad Ilham, Greg Nwokolo dan Rendi Irawan. Persija juga sukses membawa kembali pelatih kenyang pengalaman, Rahmad Darmawan.

Sebelumnya, Ferry Paulus menegaskan, guna mengarungi kompetisi musim depan pihaknya membutuhkan dana yang cukup besar yaitu Rp40 miliar. Dana tersebut diharapkan berasal dari dukungan sponsor dan penonton.

“Sekitar 70 persen dana yang dibutuhkan akan ditutup dari sponsor. Untuk yang 30 persen termasuk dari penonton,” kata Ferry menambahkan.

Kasus tunggakan gaji pemain Persija bukan barang baru karena hampir terjadi setiap musim kompetisi. Kasus yang sedikit mencuat terjadi pada musim 2011/2012. Banyak pemain bahkan hengkang termasuk sang ikon tim, Bambang Pamungkas.

Persija bukan satu-satunya tim yang belum melunasi gaji pemain. APPI merilis jika ada tujuh klub ISL musim lalu yang lain dalam kondisi sama diantaranya Persebaya, Pelita Bandung Raya, Mitra Kukar dan Persiba Balikpapan.

Khusus untuk Persebaya, tunggakan gaji pemain yang belum dibayar selama tiga bulan. Hanya saja untuk besarannya lebih tinggi dibandingkan Persija yaitu kurang lebih Rp3,9 miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Lestarikan Seni Budaya, Kota Bantul Helat ‘Gebyar Budaya’

Jakarta, Aktual.co — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar ‘Gebyar Budaya’ pada Jumat, 12 Desember 2014 sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya wilayah itu.

“Bantul punya kekayaan seni dan budaya juga seniman sebagai pelakunya. Untuk itulah, dinas berkomitmen untuk melestarikan kekayaan seni budaya ini agar terus tumbuh dan berkembang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Rabu (10/12).

Selain melestarikan seni budaya, kata dia, ‘Gebyar Budaya’ yang akan dilaksanakan di kompleks perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) II Manding tersebut juga untuk memberikan ruang bagi seniman dalam memamerkan potensi dan karya seni masing-masing.

“Kami berusaha memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan jiwa seni dalam berbagai kegiatan, salah satunya lewat Gelar Budaya Bantul ini,” kata Bambang Legowo.

Ia mengatakan, berbagai seni yang akan ditampilkan dalam kegiatan itu di antaranya Reog Keprajuritan Sanggar Bimomurti dari Srandakan, Tari Bantul Harmoni dari Timbulharjo Sewon, Ketoprak Lesung dari Pandak, Tek Bung dari Kasihan, serta pagelaran wayang kulit dengan Dalang Ki Wedono Cermo Sutejo.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Heni Rahmawati mengatakan, selain Gebyar Budaya Bantul tersebut, agenda budaya yang akan digelar adalah Gelar Potensi Budaya Desa Sabdodadi, di balai desa setempat pada Kamis (11/12).

Ia mengatakan, potensi kesenian yang akan ditampilkan dalam agenda budaya yang sudah menjadi tradisi tersebut antara lain jathilan, ketoprak, wayang kulit, krumpyung, thek-thek, dolanan anak, uyon-uyon putri, mocopat dan upacara siraman.

“Selain itu akan ada potensi lain yang akan ditampilkan yakni kerajinan kulit, kerajinan bambu, dan batu akik, harapannya potensi yang terdapat di Desa Sabdodadi dapat terus dioptimalkan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Lestarikan Seni Budaya, Kota Bantul Helat ‘Gebyar Budaya’

Jakarta, Aktual.co — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar ‘Gebyar Budaya’ pada Jumat, 12 Desember 2014 sebagai upaya untuk melestarikan seni dan budaya wilayah itu.

“Bantul punya kekayaan seni dan budaya juga seniman sebagai pelakunya. Untuk itulah, dinas berkomitmen untuk melestarikan kekayaan seni budaya ini agar terus tumbuh dan berkembang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul Bambang Legowo di Bantul, Rabu (10/12).

Selain melestarikan seni budaya, kata dia, ‘Gebyar Budaya’ yang akan dilaksanakan di kompleks perkantoran Pemerintah Daerah (Pemda) II Manding tersebut juga untuk memberikan ruang bagi seniman dalam memamerkan potensi dan karya seni masing-masing.

“Kami berusaha memberikan kesempatan bagi seniman untuk mengekspresikan jiwa seni dalam berbagai kegiatan, salah satunya lewat Gelar Budaya Bantul ini,” kata Bambang Legowo.

Ia mengatakan, berbagai seni yang akan ditampilkan dalam kegiatan itu di antaranya Reog Keprajuritan Sanggar Bimomurti dari Srandakan, Tari Bantul Harmoni dari Timbulharjo Sewon, Ketoprak Lesung dari Pandak, Tek Bung dari Kasihan, serta pagelaran wayang kulit dengan Dalang Ki Wedono Cermo Sutejo.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Heni Rahmawati mengatakan, selain Gebyar Budaya Bantul tersebut, agenda budaya yang akan digelar adalah Gelar Potensi Budaya Desa Sabdodadi, di balai desa setempat pada Kamis (11/12).

Ia mengatakan, potensi kesenian yang akan ditampilkan dalam agenda budaya yang sudah menjadi tradisi tersebut antara lain jathilan, ketoprak, wayang kulit, krumpyung, thek-thek, dolanan anak, uyon-uyon putri, mocopat dan upacara siraman.

“Selain itu akan ada potensi lain yang akan ditampilkan yakni kerajinan kulit, kerajinan bambu, dan batu akik, harapannya potensi yang terdapat di Desa Sabdodadi dapat terus dioptimalkan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kemenkeu: Defisit Anggaran Tercatat Capai Rp194,08 Triliun

Jakarta, Aktual.co — Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran hingga 31 Oktober 2014 telah mencapai Rp194,08 triliun atau sebesar 80,4 persen dari target APBN-Perubahan sebesar Rp241,5 triliun.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/12) menyebutkan realisasi tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp139,55 triliun atau 62,2 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

“Realisasi APBN hingga 31 Oktober 2014 secara garis besar mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut terlihat dari realisasi pendapatan dan hibah, belanja dan pembiayaan,” katanya.

Realisasi pendapatan dan hibah telah mencapai Rp1.218,66 triliun atau sekitar 74,5 persen dari pagu Rp1.635,4 triliun. Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp1.098,43 triliun atau 73,1 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

“Peningkatan ini diakibatkan persentase realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih tinggi 6,3 persen, meskipun realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah 0,3 persen dibandingkan persentase realisasi tahun lalu,” ujar Yudi.

Sedangkan, realisasi belanja negara mencapai Rp1.412,74 triliun atau 75,3 persen dari pagu Rp1.876,9 triliun. Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp1.237,98 triliun atau 71,7 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

“Peningkatan ini terjadi karena persentase realisasi belanja pemerintah pusat yang lebih tinggi 5 persen, meskipun realisasi transfer ke daerah lebih rendah 0,2 persen dibandingkan persentase realisasi tahun lalu,” jelas Yudi.

Penyerapan belanja pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2014 tercatat mencapai Rp930 triliun atau 72,6 persen dari pagu Rp1.280,4 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp482,7 triliun atau sekitar 80,9 persen dari pagu Rp596,5 triliun.

Realisasi belanja pegawai mencapai Rp203,4 triliun atau 78,7 persen dari pagu Rp258,4 triliun, belanja barang mencapai Rp113,1 triliun atau 57,9 persen dari pagu Rp195,2 triliun dan belanja modal baru mencapai Rp71,4 triliun atau 44,4 persen dari pagu Rp160,8 triliun.

Realisasi subsidi energi hampir melampaui pagu yaitu mencapai Rp324,5 triliun atau 92,6 persen dari pagu Rp350,3 triliun, terdiri dari subsidi BBM Rp228,6 triliun atau 92,7 persen dari pagu Rp246,5 triliun dan subsidi listrik Rp96 triliun atau 92,4 persen dari pagu Rp103,8 triliun.

Sementara, realisasi pembiayaan mencapai sebesar Rp250,09 triliun atau 103,6 persen dari pagu Rp241,5 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi pembiayaan hanya mencapai Rp217,32 triliun atau 96,9 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kemenkeu: Defisit Anggaran Tercatat Capai Rp194,08 Triliun

Jakarta, Aktual.co — Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan mencatat defisit anggaran hingga 31 Oktober 2014 telah mencapai Rp194,08 triliun atau sebesar 80,4 persen dari target APBN-Perubahan sebesar Rp241,5 triliun.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/12) menyebutkan realisasi tersebut lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp139,55 triliun atau 62,2 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

“Realisasi APBN hingga 31 Oktober 2014 secara garis besar mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal tersebut terlihat dari realisasi pendapatan dan hibah, belanja dan pembiayaan,” katanya.

Realisasi pendapatan dan hibah telah mencapai Rp1.218,66 triliun atau sekitar 74,5 persen dari pagu Rp1.635,4 triliun. Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp1.098,43 triliun atau 73,1 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

“Peningkatan ini diakibatkan persentase realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lebih tinggi 6,3 persen, meskipun realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah 0,3 persen dibandingkan persentase realisasi tahun lalu,” ujar Yudi.

Sedangkan, realisasi belanja negara mencapai Rp1.412,74 triliun atau 75,3 persen dari pagu Rp1.876,9 triliun. Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp1.237,98 triliun atau 71,7 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

“Peningkatan ini terjadi karena persentase realisasi belanja pemerintah pusat yang lebih tinggi 5 persen, meskipun realisasi transfer ke daerah lebih rendah 0,2 persen dibandingkan persentase realisasi tahun lalu,” jelas Yudi.

Penyerapan belanja pemerintah pusat hingga akhir Oktober 2014 tercatat mencapai Rp930 triliun atau 72,6 persen dari pagu Rp1.280,4 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp482,7 triliun atau sekitar 80,9 persen dari pagu Rp596,5 triliun.

Realisasi belanja pegawai mencapai Rp203,4 triliun atau 78,7 persen dari pagu Rp258,4 triliun, belanja barang mencapai Rp113,1 triliun atau 57,9 persen dari pagu Rp195,2 triliun dan belanja modal baru mencapai Rp71,4 triliun atau 44,4 persen dari pagu Rp160,8 triliun.

Realisasi subsidi energi hampir melampaui pagu yaitu mencapai Rp324,5 triliun atau 92,6 persen dari pagu Rp350,3 triliun, terdiri dari subsidi BBM Rp228,6 triliun atau 92,7 persen dari pagu Rp246,5 triliun dan subsidi listrik Rp96 triliun atau 92,4 persen dari pagu Rp103,8 triliun.

Sementara, realisasi pembiayaan mencapai sebesar Rp250,09 triliun atau 103,6 persen dari pagu Rp241,5 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi pembiayaan hanya mencapai Rp217,32 triliun atau 96,9 persen dari pagu APBN-Perubahan 2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain