Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Kredit UMKM Menurun
Jakarta, Aktual.co — Pertumbuhan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama tahun 2014 mengalami penurunan, yakni dari 15,7 persen menjadi 11,56 persen. Hal tersebut disebabkan oleh penurunan daya beli masyarakat akibat perlambatan ekonomi.
Direktur Eksekutif Bidang Kebijakan Maroprudensial Bank Indonesia (BI), Darsono mengatakan bahwa perlambatan kredit UMKM ini terjadi pada beberapa sektor ekonomi. Seperti, perdagangan besar, eceran, konstruksi, real estate, transportasi, telekomunikasi, dan akomodasi.
“Perlambatan ini dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat akibat dari perlambatan ekonomi kita. Hal itu pada akhirnya menurunkan tingkat permintaan kredit baru,” ujarDarsono di Kantor BI Jakarta, Rabu (10/12).
Selain itu, dijelaskan dia, sebaran kartu kredit UMKM masih belum merata. Penyaluran kredit terfokus ke sektor perdagangan besar dan eceran yang mencapai 52,89 persen.
“Dominasi ini terkait dengan ketersediaan infrastruktur perbankan yang mayoritas di wilayah perkotaan dan kompetensi SDM perbankan yang lebih baik di sektor perdagangan dengan potensi risiko yang lebih terukur,” pungkasnya.
Untuk diketahui, penyaluran kredit UMKM pada sektor lainnya masih cukup rendah, seperti industri pengolahan 10,39 persen, pertanian 8,06 persen, dan konstruksi 6,06 persen.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka














