26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40882

Siswono Yudhohusodo Ditunjuk Agung jadi Wantim Golkar

Jakarta, Aktual.co — Siswono Yudo Husodo ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar dan sebagai anggota dewan pertimbangan adalah Andi Mattalatta dan Fahmi Idris.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Golkar versi Munas, Ancol Agung Laksono, usai rapat pleno untuk pertama kalinya di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/12). 
“Maka kami telah melakukan pembahasan dan langkah-langkah. Untuk menyelesaikan instrumen partai dengan melengkapi surat kepengurusan sampai pada tingkat pengurus pleno,” kata Agung.
Kata Agung, ketiga orang ini diminta untuk membuat dewan pertimbangan sesuai AD ART dan berkonsultasi dengan DPP Partai Golkar.
Seperti diketahui, Agung Laksono terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar versi Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Jakarta, lewat pemungutan suara pada Senin (8/12) dini hari. Seusai terpilih, dia memastikan partainya tak ingin lagi bergabung dalam Koalisi Merah Putih.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Jokowi Harusnya Lihat Konsekuensi Jangka Panjang Kerjasama Dengan AIIB

Jakarta, Aktual.co — Pakar hubungan Internasional dari Universitas Paramadina, Dina Wisnu mengatakan, keputusan Indonesia bergabung dengan bank pembangunan infrastruktur Asia (AIIB) memiliki risiko jangka panjang yang perlu diperhatikan. 
Ada banyak konsekuensi jika kerjasama itu pada akhirnya merusak hubungan Indonesia dengan negara-negara barat yang selama ini sudah jalan.
“Semestinya pemerintah jangan hanya berpikir jangka pendek, asal ambil kerjasama dengan alasan kebutuhan. Padahal ada konsekuensi jangka panjang yang mestinya dilihat,” ujar Dina Wisnu kepada Aktual.co di Jakarta, Rabu (10/12).
Dina tidak merinci apa saja konsekuensi jangka panjang itu, namun yang pasti kerjasama dengan AIIB bisa menimbulkan kecemburuan dari negara lain yang selama ini sudah menjalin hubungan saling menguntungkan dengan Indonesia.
Jika negara-negara tersebut marah kemudian hengkang dari Indonesia, banyak konsekuensi buruk yang bisa terjadi.
“Intinya komentar pertama saya soal kerjasama dengan AIIB ini cuma satu, tolong perhatikan konsekuensi jangka panjangnya. Jangan mentang-mentang butuh pinjaman, lalu asal ambil,” tuntasnya.
Laporan: Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Jokowi Harusnya Lihat Konsekuensi Jangka Panjang Kerjasama Dengan AIIB

Jakarta, Aktual.co — Pakar hubungan Internasional dari Universitas Paramadina, Dina Wisnu mengatakan, keputusan Indonesia bergabung dengan bank pembangunan infrastruktur Asia (AIIB) memiliki risiko jangka panjang yang perlu diperhatikan. 
Ada banyak konsekuensi jika kerjasama itu pada akhirnya merusak hubungan Indonesia dengan negara-negara barat yang selama ini sudah jalan.
“Semestinya pemerintah jangan hanya berpikir jangka pendek, asal ambil kerjasama dengan alasan kebutuhan. Padahal ada konsekuensi jangka panjang yang mestinya dilihat,” ujar Dina Wisnu kepada Aktual.co di Jakarta, Rabu (10/12).
Dina tidak merinci apa saja konsekuensi jangka panjang itu, namun yang pasti kerjasama dengan AIIB bisa menimbulkan kecemburuan dari negara lain yang selama ini sudah menjalin hubungan saling menguntungkan dengan Indonesia.
Jika negara-negara tersebut marah kemudian hengkang dari Indonesia, banyak konsekuensi buruk yang bisa terjadi.
“Intinya komentar pertama saya soal kerjasama dengan AIIB ini cuma satu, tolong perhatikan konsekuensi jangka panjangnya. Jangan mentang-mentang butuh pinjaman, lalu asal ambil,” tuntasnya.
Laporan: Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

BI: Mulai 15 Desember Transfer di bawah Rp100 Juta Lewat Kliring

Jakarta, Aktual.co —  Bank Indonesia (BI) memberlakukan aturan mengenai pengiriman uang di bawah Rp100 juta wajib menggunakan Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Pemberlakuan tersebut dilakukan mulai 15 Desember 2014.

Jika sebelumnya masyarakat bisa melakukan pengiriman uang melalui BI Real Time Gross Settlement (RTGS), kini dengan sistem SKNBI pengiriman uang di bawah Rp100 juta hanya bisa dilakukan setiap dua jam sekali.

“Pengadaan RTGS ini agar sarana transfer dana besar lebih cepat, efisien, andal dan aman. Dengan implementasi sistem RTGS diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan berbagai pihak terhadap tersedianya mekanisme pembayaran yang sangat cepat,” ujar Agus di Kantor BI Jakarta, Rabu (10/12).

Lebih lanjut dikatakan Agus, untuk SKNBI saat ini jauh lebih maju dan update keberadaannya dibandingkan tahun -tahun sebelumnya. Pasalnya, SKNBI bisa diproses dalam kurun waktu dua jam sekali, dan sehari terdapat empat kali, yaitu jam 10, 12, 14, dan 16.

“Transfer dana menggunakan SKNBI atau RTGS sebenarnya sama saja, hanya sebagai jembatan. Namun SKNBI lebih efisien karena lebih murah. Sekarang saya rasa SKNBI sudah lebih baik karena bisa diproses selama empat kali sehari,” kata dia.

Mengenai hal darurat yang mungkin terjadi, Agus menyarankan agar masyraakat bisa lebih bijak melihat hal ini.

“Saya berharap masyarakat lebih bijak menanggapi hal ini. Untuk keadaan darurat, SKNBI diproses empat kali, namun jika nasabah baru melakukan proses awal transfer pada sore hari jam 16.00 WIB, maka dananya akan sampai pada keesokan paginya. Untuk hal medesak sekali bisa transaksi lewat ATM,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

BI: Mulai 15 Desember Transfer di bawah Rp100 Juta Lewat Kliring

Jakarta, Aktual.co —  Bank Indonesia (BI) memberlakukan aturan mengenai pengiriman uang di bawah Rp100 juta wajib menggunakan Sistem Kliring Nasional BI (SKNBI). Pemberlakuan tersebut dilakukan mulai 15 Desember 2014.

Jika sebelumnya masyarakat bisa melakukan pengiriman uang melalui BI Real Time Gross Settlement (RTGS), kini dengan sistem SKNBI pengiriman uang di bawah Rp100 juta hanya bisa dilakukan setiap dua jam sekali.

“Pengadaan RTGS ini agar sarana transfer dana besar lebih cepat, efisien, andal dan aman. Dengan implementasi sistem RTGS diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan berbagai pihak terhadap tersedianya mekanisme pembayaran yang sangat cepat,” ujar Agus di Kantor BI Jakarta, Rabu (10/12).

Lebih lanjut dikatakan Agus, untuk SKNBI saat ini jauh lebih maju dan update keberadaannya dibandingkan tahun -tahun sebelumnya. Pasalnya, SKNBI bisa diproses dalam kurun waktu dua jam sekali, dan sehari terdapat empat kali, yaitu jam 10, 12, 14, dan 16.

“Transfer dana menggunakan SKNBI atau RTGS sebenarnya sama saja, hanya sebagai jembatan. Namun SKNBI lebih efisien karena lebih murah. Sekarang saya rasa SKNBI sudah lebih baik karena bisa diproses selama empat kali sehari,” kata dia.

Mengenai hal darurat yang mungkin terjadi, Agus menyarankan agar masyraakat bisa lebih bijak melihat hal ini.

“Saya berharap masyarakat lebih bijak menanggapi hal ini. Untuk keadaan darurat, SKNBI diproses empat kali, namun jika nasabah baru melakukan proses awal transfer pada sore hari jam 16.00 WIB, maka dananya akan sampai pada keesokan paginya. Untuk hal medesak sekali bisa transaksi lewat ATM,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Tari Cendrawasih di Festival ‘Dell Oriente’, Pukau Warga Italia

Jakarta, Aktual.co — Tari Cenderawasih yang dibawakan dua penari dari Ina Dance, Amie dan Febbie Tanoewidjaja, memukau penonton di Festival ‘Dell Oriente’ yang digelar di gedung exhibition hall, Padova Fiere di kota kecil Padova, 30 menit perjalanan darat dari Airport Venice, Italia.

“Hari ini kami menari tarian Cenderawasih dari Bali, hampir semua orang ingin berfoto dengan kami dan mereka benar-benar sangat tertarik dengan busana tari yang kami kenakan,” ujar Amie Tanoewidjaja kepada Antara di London, Rabu (10/12).

Dikatakannya, festival ‘Dell Oriente’ yang berlangsung 5-14 Desember 2014 itu juga menampilkan kuliner serta barang kerajinan dan kesenian dari berbagai negara di Asia seperti dari India, Mesir, Korea, Mongolia, Thailand, Cina serta penyanyi opera dari Jepang.

Menurut Amie, para penonton sangat antusias menyaksikan mereka menari sehingga membuat mereka sangat senang dan menjadi lebih semangat menari setiap hari.

“Kami menari setiap hari sejak tanggal 5 sampai 14 December mendatang, meski lumayan cape,” ujar penari yang berdomisili di Belanda itu.

Hari pertama Ina Dance membawakan tarian Jaipongan Bajidor Kahot dan tari Payung Betawi bersama penari dari India. Usai menari beberapa orang bertanya mengenai nama tarian dan berasal dari mana.

“Bahkan group dari negara lain juga senang melihat kami menari, karena mereka belum pernah meliat tarian Indonesia sebelumnya,” ujarnya.

Festival dell Oriente yang digelar tiga kali dalam setahun di berbagai kota di Italia seperti di Milan, Carrara, dan Roma, yang setiap hari dimulai pada 10.30 sampai 22.00, bersamaan dengan bazar kuliner.

Dalam festival yang digelar tiga kali dalam setahun di berbagai kota di Italia itu juga digelar bazar kuliner dan promosi kuliner Indonesia diwakili oleh Restoran Borobudur yang merupakan restoran Indonesia satu-satunya di Italia.

Restoran Borobudur yang diawaki dua pengusaha muda asal Indonesia dan Italia, Michael Manurung dan Walter Carrubba yang berdomisili di Kota Genova, mempromosikan kuliner Indonesia berupa mie goreng, nasi goreng, rendang, tumis broccoli, sambel goreng kentang dan ayam serta risolles.

Selain itu juga stand yang menjual kerajinan dari berbagai negara seperti anting, kalung, gelang, asesoris rambut dari Indonesia.

Promosi Indonesia Amie dan Febbei mengakui Indonesia memiliki beragam kebudayaan dan mereka menari adalah untuk mempromosikan kesenian Indonesia di Eropa.

Febbie belajar menari sejak berusia delapan tahun di Tropen Institute dari orang Bali Ni Ketut Wirjatikalo sementara Amie menari sejak umur 12 tahun pada grup Sanggar Melati yang dipimpin Ibu Yayah Fatli yang mengajar tari Jaipongan.

Amie yang belajar tari sejak 1987 di Belanda dan sampai saat ini telah menguasai sebanyak 16 tarian seperti tari Rantak dari Sumatra, dan tari Blantek, Ronggeng Ganjen, Tari Payung, Kembang Topeng dari Betawi.

Mereka juga menguasai tarian dari Sunda Kembang Boled, Gaplek, Bajidor Kahot, Waledan, Daun Pulus, East-Java (Punjari), Bali (Cendrawasih, Pendet, Panyembrahma, Panji Semirang, Tenun, Kembang Girang, Manuk Rawa dan Legong.

Mereka juga menciptakan tarian sendiri seperti Tari Kaca-kaca yang menceritakan dua wanita yang melihat kaca dan mereka melihat indentitas sendiri, yaitu wanita yang ‘kuat’.

“Kita bener-benar ‘surprised’ masyarakat Italia begitu antusias dan menghargai culture Asia dan semuanya ingin berfoto bersama kita dan mereka juga melihat show kita dengan penuh interest,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain