26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40885

Sekolah di Padang Sudah Implementasikan Kurikulum 2013

Padang, Aktual.co — Dinas Pendidikan (Disdik) Padang sendiri sudah mengimplementasikannya Kurikulum 2013 pada 6 sekolah SMP dan 23 sekolah SD yang dijadikan sebagai sekolah sasaran terbatas, sedangkan selebihnya direncanakan akan dilakukan pada tahun 2015.
Kasi Kurikulum Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Padang, Riswandi mengatakan bahwa pihaknya belum dapat menyebut sekolah sasaran terbatas tersebut sudah siap untuk menjalankan Kurikulum 2013 (K 13). Pasalnya, sampai saat ini belum ada instruksi lebih lanjut dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. “Kami belum dapat menyebut apakah sekolah sasaran terbatas tersebut telah siap menjalankan K 13. Karena memang belum ada instruksi untuk menindaklanjuti ini dari kementrian,” ujarnya di Padang, Rabu (10/12). Pelaksanaan K 13 di Kota Padang masih dalam tahap proses dan penyesuaian kondisi yang ada dengan infrastruktur ketersedian Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk dukungan orang tua. “Belum bisa kita simpulkan apakah sudah siap dan tidak siapnya.”

Artikel ini ditulis oleh:

Dinas Pakai Anggaran Buat Iklan di Televisi, Ahok: Kurang Ajar!

Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal dengan banyaknya dinas di DKI yang berlomba-lomba membuat iklan masyarakat di televisi demi menyerap anggaran.
“Gara-gara mau serap anggaran, liat tuh di TV. Semua dinas pada iklan. Kurang ajar kan,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (10/12).
Iklan tersebut dianggapnya tidak efektif. Karena hanya bersifat himbauan, dan bukan menyentuh langsung ke masyarakat. Sehingga sangat disayangkan jika dana  miliaran rupiah digunakan untuk iklan saja.
“Jadi serapan anggaran, kamu setuju gak kalau duit kita berapa puluh miliar habis untuk iklan di TV?” ucap Ahok kepada awak media.
Kata dia, penyerapan anggaran DKI yang seret disebabkan oleh penolakan dinas terhadap e-budgeting. Sehingga pelaksanaan program banyak yang mangkrak atau dihentikan. 
Untuk itu, Ahok memerintahkan tahun depan pelaksanaan program wajib dilakukan lewat e-budgeting.
“Kalau pakai e-budgeting kan bisa kita ‘lock’. Jadi bisa ketahuan berapa-berapanya. Jadi ngga ada sabotase lagi. Saya bilang aja yang gak mau e-budgeting dijadikan staf saja semua,” tambahnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini, sisa APBD 2014 masih Rp 72,9 triliun. Dengan kata lain baru mampu menyerap 36,07 persen atau Rp 27,7 triliun. Penyerapan tahun ini pun dinilai lebih parah dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yaitu 84,5 persen.
Kelapa Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Heru Budi Hartono pun mendesak SKPD DKI untuk segera melakukan pencairan anggaran untuk pembayaran kegiatan yang telah diselenggarakan. 
“Saya berharap menjelang akhir tahun penyerapan bisa cukup besar lah. Paling tidak menyamai penyerapan tahun lalu,” ujar Heru di Balai Kota, Selasa (9/12) kemarin.

Artikel ini ditulis oleh:

Dinas Pakai Anggaran Buat Iklan di Televisi, Ahok: Kurang Ajar!

Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kesal dengan banyaknya dinas di DKI yang berlomba-lomba membuat iklan masyarakat di televisi demi menyerap anggaran.
“Gara-gara mau serap anggaran, liat tuh di TV. Semua dinas pada iklan. Kurang ajar kan,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (10/12).
Iklan tersebut dianggapnya tidak efektif. Karena hanya bersifat himbauan, dan bukan menyentuh langsung ke masyarakat. Sehingga sangat disayangkan jika dana  miliaran rupiah digunakan untuk iklan saja.
“Jadi serapan anggaran, kamu setuju gak kalau duit kita berapa puluh miliar habis untuk iklan di TV?” ucap Ahok kepada awak media.
Kata dia, penyerapan anggaran DKI yang seret disebabkan oleh penolakan dinas terhadap e-budgeting. Sehingga pelaksanaan program banyak yang mangkrak atau dihentikan. 
Untuk itu, Ahok memerintahkan tahun depan pelaksanaan program wajib dilakukan lewat e-budgeting.
“Kalau pakai e-budgeting kan bisa kita ‘lock’. Jadi bisa ketahuan berapa-berapanya. Jadi ngga ada sabotase lagi. Saya bilang aja yang gak mau e-budgeting dijadikan staf saja semua,” tambahnya.
Sebagai informasi, hingga saat ini, sisa APBD 2014 masih Rp 72,9 triliun. Dengan kata lain baru mampu menyerap 36,07 persen atau Rp 27,7 triliun. Penyerapan tahun ini pun dinilai lebih parah dibandingkan dengan tahun 2013 lalu yaitu 84,5 persen.
Kelapa Badan Pengelola Keuangan Daerah DKI Heru Budi Hartono pun mendesak SKPD DKI untuk segera melakukan pencairan anggaran untuk pembayaran kegiatan yang telah diselenggarakan. 
“Saya berharap menjelang akhir tahun penyerapan bisa cukup besar lah. Paling tidak menyamai penyerapan tahun lalu,” ujar Heru di Balai Kota, Selasa (9/12) kemarin.

Artikel ini ditulis oleh:

Dynand dan Heri Terima Penghargaan dari Menteri Pariwisata

Jakarta, Aktual.co — Presiden “Jember Festival Carnaval” (JFC) Dynand Fariz dan seniman tari Heri Lentho dari Surabaya menerima penghargaan dari Menteri Pariwisata di Jakarta.

Henri Nurcahyo, pengelola Pusat Informasi Kesenian Jawa Timur “Brang Wetan” di Surabaya, Rabu (10/12) menjelaskan bahwa penghargaan untuk Dynand Fariz diberikan untuk bidang penyelenggara acara seni pertunjukan, sedangkan Heri Lentho sebagai kreator seni pertunjukan.

“Bersama mereka, juga ada enam seniman lainnya yang mendapat penghargaan dengan katagori berbeda. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di halaman Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Selasa (9/12) malam. Pada saat yang sama juga dincanangkan pembangunan ruang pertunjukan seni dan budaya kawasan Kota Tua Jakarta,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Dynand Fariz dikenal sebagai seniman tata busana yang sukses menggelar JFC selama 12 tahun yang sudah melegenda dan terkenal hingga ke mancanegara. Kegiatan itu kini ditiru oleh banyak daerah di Indonesia.

Alumnus jurusan seni rupa FBS IKIP Negeri Surabaya (Unesa) dan Sekolah Mode ESMOD Jakarta dan Paris itu sudah meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Di antaranya, The Creative & Innovative Institution (2012), Tokoh Industri Kreatif (2012), Inspirator Social Enterprenuership Dunia katagori Fashion Canival di Brazil.

Sementara Heri Lentho yang bernama asli Heri Prasetyo dikenal sebagai seniman yang tidak pernah bisa berdiam diri dan selalu berkarya sepanjang tahun. Alumnus jurusan seni tari IKIP Negeri Surabaya berpengalaman dalam berbagai level produksi teater, tari, musik dan termasuk sebagai senior stage manager di Jawa Timur.

Lelaki kelahiran Malang 13 Mei 1967 ini dikenal sebagai koreografer dan berpengalaman dalam menyiapkan berbagai kegiatan kesenian.

“Istimewanya, meski Lentho selalu sibuk mengerjakan karya pesanan, namun dia masih sempat membuat karya pertunjukan menurut idealismenya sendiri. Sendratari ‘Rajapatni’ adalah karya idealis mutakhir yang digelar di pelataran Candi Brahu, Trowulan, bersama penari-penari senior, 22 November 2014,” katanya.

Lentho juga pernah meraih penghargaan penata tari terbaik tingkat nasional dan penyaji terbaik Festival Seni Pertunjukan Nasional.

“Meski demikian, Lentho dan Dynand Fariz, sebagai seniman potensial dan banyak pengalaman ini ternyata sama sekali belum pernah mendapatkan penghargaan seni budaya dari Gubernur Jawa Timur yang menjadi tradisi tahunan itu,” ujar Henri Nurcahyo.

Sementara penerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata selengkapnya adalah, kategori kreator diberikan kepada Ali Syukri (Sumatera Barat), Heri Lentho (Jawa Timur), Syukri Ramzan (Bengkulu).

Kategori pengelola diberikan kepada Indrawati Lukman pemilik Studio Tari Indra (Bandung, Jawa Barat), Amna Kusumo dari Yayasan Kelola (DKI Jakarta). Kategori kritikus diberikan kepada Afrizal Malna (DIY, sekarang sedang tinggal di Berlin, Jerman).

Untuk kategori penyelenggara event seni pertunjukan diberikan kepada Dynand Fariz (Jember Fashion Carnaval, Jember, Jawa Timur), Maria Darmaningsih, Siti Nurchaerani Kusumastuti dan Melina Surya Dewi, penyelengara Indonesia Dance Festival (IDF).

Pemilihan untuk pemberian penghargaan itu melibatkan tim juri yang dipimpin oleh Sukatno dengan anggota Nano Riantiarno, Juju Masunah, Chairul Slamet, Irawati Kusumoasri, Julianus P. Limbeng, dan Benny Johanes.

Artikel ini ditulis oleh:

Dynand dan Heri Terima Penghargaan dari Menteri Pariwisata

Jakarta, Aktual.co — Presiden “Jember Festival Carnaval” (JFC) Dynand Fariz dan seniman tari Heri Lentho dari Surabaya menerima penghargaan dari Menteri Pariwisata di Jakarta.

Henri Nurcahyo, pengelola Pusat Informasi Kesenian Jawa Timur “Brang Wetan” di Surabaya, Rabu (10/12) menjelaskan bahwa penghargaan untuk Dynand Fariz diberikan untuk bidang penyelenggara acara seni pertunjukan, sedangkan Heri Lentho sebagai kreator seni pertunjukan.

“Bersama mereka, juga ada enam seniman lainnya yang mendapat penghargaan dengan katagori berbeda. Penyerahan penghargaan tersebut dilakukan oleh Menteri Pariwisata RI Arief Yahya di halaman Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Selasa (9/12) malam. Pada saat yang sama juga dincanangkan pembangunan ruang pertunjukan seni dan budaya kawasan Kota Tua Jakarta,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Dynand Fariz dikenal sebagai seniman tata busana yang sukses menggelar JFC selama 12 tahun yang sudah melegenda dan terkenal hingga ke mancanegara. Kegiatan itu kini ditiru oleh banyak daerah di Indonesia.

Alumnus jurusan seni rupa FBS IKIP Negeri Surabaya (Unesa) dan Sekolah Mode ESMOD Jakarta dan Paris itu sudah meraih berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri. Di antaranya, The Creative & Innovative Institution (2012), Tokoh Industri Kreatif (2012), Inspirator Social Enterprenuership Dunia katagori Fashion Canival di Brazil.

Sementara Heri Lentho yang bernama asli Heri Prasetyo dikenal sebagai seniman yang tidak pernah bisa berdiam diri dan selalu berkarya sepanjang tahun. Alumnus jurusan seni tari IKIP Negeri Surabaya berpengalaman dalam berbagai level produksi teater, tari, musik dan termasuk sebagai senior stage manager di Jawa Timur.

Lelaki kelahiran Malang 13 Mei 1967 ini dikenal sebagai koreografer dan berpengalaman dalam menyiapkan berbagai kegiatan kesenian.

“Istimewanya, meski Lentho selalu sibuk mengerjakan karya pesanan, namun dia masih sempat membuat karya pertunjukan menurut idealismenya sendiri. Sendratari ‘Rajapatni’ adalah karya idealis mutakhir yang digelar di pelataran Candi Brahu, Trowulan, bersama penari-penari senior, 22 November 2014,” katanya.

Lentho juga pernah meraih penghargaan penata tari terbaik tingkat nasional dan penyaji terbaik Festival Seni Pertunjukan Nasional.

“Meski demikian, Lentho dan Dynand Fariz, sebagai seniman potensial dan banyak pengalaman ini ternyata sama sekali belum pernah mendapatkan penghargaan seni budaya dari Gubernur Jawa Timur yang menjadi tradisi tahunan itu,” ujar Henri Nurcahyo.

Sementara penerima penghargaan dari Kementerian Pariwisata selengkapnya adalah, kategori kreator diberikan kepada Ali Syukri (Sumatera Barat), Heri Lentho (Jawa Timur), Syukri Ramzan (Bengkulu).

Kategori pengelola diberikan kepada Indrawati Lukman pemilik Studio Tari Indra (Bandung, Jawa Barat), Amna Kusumo dari Yayasan Kelola (DKI Jakarta). Kategori kritikus diberikan kepada Afrizal Malna (DIY, sekarang sedang tinggal di Berlin, Jerman).

Untuk kategori penyelenggara event seni pertunjukan diberikan kepada Dynand Fariz (Jember Fashion Carnaval, Jember, Jawa Timur), Maria Darmaningsih, Siti Nurchaerani Kusumastuti dan Melina Surya Dewi, penyelengara Indonesia Dance Festival (IDF).

Pemilihan untuk pemberian penghargaan itu melibatkan tim juri yang dipimpin oleh Sukatno dengan anggota Nano Riantiarno, Juju Masunah, Chairul Slamet, Irawati Kusumoasri, Julianus P. Limbeng, dan Benny Johanes.

Artikel ini ditulis oleh:

Upgrade Lima Kilang, Pertamina Butuh USD25 Miliar

Jakarta, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) pada hari ini (10/12) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan tiga perusahaan minyak dan gas global untuk kerjasama peningkatan kapasitas dan upgrade lima kilang di Indonesia melalui konsep Refining Development Master Plan (RDMP). Melalui proyek ini Pertamina yakin dapat meningkatkan kapasitas produksinya menjadi dua kali lipat.

Untuk itu, Pertamina sedikitnya membutuhkan investasi sekitar USD25 miliar selama sepuluh tahun ke depan, untuk meningkatkan kapasitas (upgrade) lima kilang miliknya.

Direktur Pengolahan Pertamina Rahmad Hardadi mengatakan, proyek ini merupakan bagian dari inisiatif Pertamina untuk menjamin keamanan energi jangka panjang untuk Indonesia.

“RDMP itu langkah untuk memastikan bahwa Indonesia memiliki kapasitas pengolahan yang cukup untuk memenuhi permintaan produk Bahan Bakar dan petrokimia dalam negeri yang terus tumbuh,” kata dia dalam acara RDMP MoU Signing Ceremony di gedung utama Kantor Pertamina, Jakarta, Rabu (10/12).

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengungkapkan, terkait pendanaan akan dilakukan studi selama enam bulan ke depan. Namun menurutnya, segala masalah finansial akan dikaitkan dengan kemampuan Pertamina.

“Tentu nanti itu akan di enam bulan ini kita studi (Pendanaan). Sabar sebentar, enam bulan kedepan. Segala masalah finansial akan dikaitkan dengan kemampuan Pertamina, dan bagaimana keahlian Arif Budiman (Direktur Keuangan Pertamina) untuk memperoleh pendanaan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain