25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40898

RUU Kamnas Dipaksakan, Pemerintah akan Gunakan Cara Militeristik

Jakarta, Aktual.co — Penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasioanal (Kamnas) dan RUU Rahasia Negara ketika di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akibat mutitafsir.
Salah satunya, membuka jalan bagi pemerintah yang sedang berkuasa menggunakan militer untuk meredam lawan-lawan politiknya, maupun menangani gejolak di masyarakat akibat kebijakan.
“Iya, akhirnya dengan berlindung dibalik uu kamnas itu pemerntha sering kali menafsirkan bisa menggunakan secara sah penggunaan kekuatan militer (dalam negeri) dalam menangani gejolak yang terjdi di masyarakat, padahal gejolak itu terjdi akbat kebijkan yg justru dilakukan pemerintaah,” ucap Ferry Juliantoro, aktivis penolak kenaikan harga BBM, di Jakarta, Rabu (10/12).
Ia mengatakan meski tidak secara detail mengetahui isi RUU tersebut. Namun, secara umum ketentuan tentang Kamnas multi tafsir.
” Saya detilnya kurang tau mungkin teman-temna di kontras atau LSM soal HAM lebih mengerti. Tetapi secra umum penggunaan UU kamnas ini sering digunakan krna multi tafsir yg sring digunakan oleh pemerinth yg sdng berkuasa untuk meredam lawan2 politknya,” tandasnya Ketua DPD Gerindra Jawa Barat itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

RUU Kamnas Dipaksakan, Pemerintah akan Gunakan Cara Militeristik

Jakarta, Aktual.co — Penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasioanal (Kamnas) dan RUU Rahasia Negara ketika di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akibat mutitafsir.
Salah satunya, membuka jalan bagi pemerintah yang sedang berkuasa menggunakan militer untuk meredam lawan-lawan politiknya, maupun menangani gejolak di masyarakat akibat kebijakan.
“Iya, akhirnya dengan berlindung dibalik uu kamnas itu pemerntha sering kali menafsirkan bisa menggunakan secara sah penggunaan kekuatan militer (dalam negeri) dalam menangani gejolak yang terjdi di masyarakat, padahal gejolak itu terjdi akbat kebijkan yg justru dilakukan pemerintaah,” ucap Ferry Juliantoro, aktivis penolak kenaikan harga BBM, di Jakarta, Rabu (10/12).
Ia mengatakan meski tidak secara detail mengetahui isi RUU tersebut. Namun, secara umum ketentuan tentang Kamnas multi tafsir.
” Saya detilnya kurang tau mungkin teman-temna di kontras atau LSM soal HAM lebih mengerti. Tetapi secra umum penggunaan UU kamnas ini sering digunakan krna multi tafsir yg sring digunakan oleh pemerinth yg sdng berkuasa untuk meredam lawan2 politknya,” tandasnya Ketua DPD Gerindra Jawa Barat itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Ribuan Buruh Meluber di Bundaran HI

Jakarta, Aktual.co —Puluhan ribu buruh hari ini melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia dan akan melakukan ‘longmarch’ menuju Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (10/12).
Mereka menuntut dihapuskannya tenaga alih daya (outsourcing), perbaikan BPJS, dan menuntut upah layak.
Sebelum melakukan longmarch, para buruh yang datang menggunakan bus dan metromini lebih dulu gelar orasi di Bundaran HI sambil menutup jalan. Akibatnya, kemacetan tak terhindarkan.
Dari informasi yang dihimpun Aktual.co, kepolisian menurunkan sedikitnya 16 ribu personel gabungan di beberapa titik selama dua hari ke depan.
Selasa kemarin, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sudah menyambangi Polda Metro Jaya untuk menyampaikan rencana aksi. Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan massa aksi besok berasal dari 40 serikat pekerja se-DKI Jakarta.
Said berjanji mereka tak akan melakukan pemblokiran jalan untuk menghindari kericuhan.
“Kita mau membawa isu UMP di tiap daerah, kemudian efek kenaikan harga BBM bersubsidi dan TDL, menuntut jaminan kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, dan menghapus sistem outsourcing. Demo besok tidak akan ada tutup jalan, kita lebih pada orasi dan long march,” ujarnya.
Long march akan dilakukan di sepanjang jalan MH Thamrin, dengan titik kumpul di Bundaran HI. Perkiraan semua kumpul jam 10.00 WIB lalu nanti akan orasi di depan Istana Merdeka dan Balai Kota Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Ribuan Buruh Meluber di Bundaran HI

Jakarta, Aktual.co —Puluhan ribu buruh hari ini melakukan aksi di Bundaran Hotel Indonesia dan akan melakukan ‘longmarch’ menuju Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (10/12).
Mereka menuntut dihapuskannya tenaga alih daya (outsourcing), perbaikan BPJS, dan menuntut upah layak.
Sebelum melakukan longmarch, para buruh yang datang menggunakan bus dan metromini lebih dulu gelar orasi di Bundaran HI sambil menutup jalan. Akibatnya, kemacetan tak terhindarkan.
Dari informasi yang dihimpun Aktual.co, kepolisian menurunkan sedikitnya 16 ribu personel gabungan di beberapa titik selama dua hari ke depan.
Selasa kemarin, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sudah menyambangi Polda Metro Jaya untuk menyampaikan rencana aksi. Presiden KSPI, Said Iqbal mengatakan massa aksi besok berasal dari 40 serikat pekerja se-DKI Jakarta.
Said berjanji mereka tak akan melakukan pemblokiran jalan untuk menghindari kericuhan.
“Kita mau membawa isu UMP di tiap daerah, kemudian efek kenaikan harga BBM bersubsidi dan TDL, menuntut jaminan kesejahteraan, kesehatan, keselamatan, dan menghapus sistem outsourcing. Demo besok tidak akan ada tutup jalan, kita lebih pada orasi dan long march,” ujarnya.
Long march akan dilakukan di sepanjang jalan MH Thamrin, dengan titik kumpul di Bundaran HI. Perkiraan semua kumpul jam 10.00 WIB lalu nanti akan orasi di depan Istana Merdeka dan Balai Kota Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Tanggal 10 Desember: Lampu Lalu Lintas Pertama Dipasang

Jakarta, Aktual.co — Lampu lalu lintas pertama dipasang di sisi luar gedung Parlemen di Inggris oleh Sarjana Perhubungan, J.P Knight, pada 10 Desember 1868 silam,. Lampu tersebut menyerupai penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur yakni lampu merah (berhenti) dan hijau (melintas) di malam hari. Lampu-lampu tersebut mendapat tenaga dari gas.

Penemu lampu lalu lintas sebenarnya yaitu, Lester Farnsworth Wire. Awal penemuan itu diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan alat pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem perngaturan lalu lintas dengan sinyal berhenti (stop) dan silahkan melintas (go).

Sinyal lampu itu pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu tersebut tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan.

Penemuan Morgan tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning).

Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Tanggal 10 Desember: Lampu Lalu Lintas Pertama Dipasang

Jakarta, Aktual.co — Lampu lalu lintas pertama dipasang di sisi luar gedung Parlemen di Inggris oleh Sarjana Perhubungan, J.P Knight, pada 10 Desember 1868 silam,. Lampu tersebut menyerupai penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur yakni lampu merah (berhenti) dan hijau (melintas) di malam hari. Lampu-lampu tersebut mendapat tenaga dari gas.

Penemu lampu lalu lintas sebenarnya yaitu, Lester Farnsworth Wire. Awal penemuan itu diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan alat pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem perngaturan lalu lintas dengan sinyal berhenti (stop) dan silahkan melintas (go).

Sinyal lampu itu pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu tersebut tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan.

Penemuan Morgan tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning).

Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain