Pengurus Daerah Tolak Hasil Munas Golkar di Bali
Jakarta, Aktual.co — Sejumlah pengurus daerah Partai Golkar yang hadir dalam pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Ancol, Jakarta, Minggu (7/12) memilih untuk menolak hasil munas di Bali.
Penolakan Munas di Bali itu, mereka kecewa dengan pelaksanaan munas vesi Aburizal Bakrie yang tidak demokratis dan tak mengakomodir aspirasi daerah. “Kami menolak munas yang tak menjiwai UUD 1945 dan doktrin Partai Golkar,” kata Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara Rubben Saerang saat membacakan pandangan daerah dari Sulawesi. Rubben mengatakan, pengurus daerah di Sulawesi memprotes kebijakan Golkar sebelumnya untuk berada sebagai oposisi. Padahal, lanjut dia, Golkar memiliki kader di pemerintahan yakni Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden. Sementara itu Perwakilan DPD Papua, John Tabo mengungkapkan sejumlah pengurus dari Papua hadir dalam munas di Jakarta karena kecewa akan kepengurusan Golkar yang telah berlangsung di Bali itu. “Secara tegas, kami menolak hasil munas Bali dengan keputusan-keputusan dan ketentuan yang dilaksanakan,” ucap John.
Munas di Ancol merupakan bentuk perlawanan sejumlah kader Golkar yang berseberangan dengan Aburizal Bakrie, yang baru saja terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Munas IX Partai Golkar di Nusa Dua, Bali. Dalam acara Munas IX di Bali, terbit keputusan pemecatan belasan kader Golkar, termasuk Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Agus Gumiwang, dan Yorrys Raweyai. Mereka dianggap melawan keputusan partai dengan membentuk presidium penyelamat Partai Golkar yang tidak diakui oleh kubu Aburizal
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu













