28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41093

Dukung Perfilman Nasional, Jokowi: Segera Resmikan Badan Ekonomi Kreatif

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo menegaskan dukungan pemerintah kepada industri kreatif termasuk produksi film nasional dengan membentuk Badan Ekonomi Kreatif.
“Satu bulan ini sedang di proses Badan Ekonomi Kreatif, badan ini langsung di bawah presiden, ini bentuk keseriusan kita,” kata Presiden saat menghadiri malam penyerahan piala Citra Festival Film Indonesia yang berlangsung di Palembang Sport and Convention Centre, Sabtu (6/12) malam.
Presiden menegaskan dukungan terhadap industri perfilman merupakan salah satu bentuk menciptakan kemandirian dalam kreatifitas dan seni.
“Saya ajak masyarakat mencintai film Indonesia, karya film kita adalah wajah kita sebagai bangsa ini menunjukkan bangsa yang mencintai Indonesia seutuhnya. Semoga perfilman Indonesia makin dicintai oleh rakyatnya dan digemari di negara lain,” tegas Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana.
Pemerintah, kata Kepala Negara mengatakan mengambil sejumlah kebijakan yaitu menyatukan aset untuk ekonomi kreatif mandiri, mendorong kreativitas dan mendorong kesadaran hak kekayaan intelektual.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyerahkan Piala Citra untuk kategori film terbaik yang dimenangkan oleh “Cahaya dari Timur”.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Dukung Perfilman Nasional, Jokowi: Segera Resmikan Badan Ekonomi Kreatif

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo menegaskan dukungan pemerintah kepada industri kreatif termasuk produksi film nasional dengan membentuk Badan Ekonomi Kreatif.
“Satu bulan ini sedang di proses Badan Ekonomi Kreatif, badan ini langsung di bawah presiden, ini bentuk keseriusan kita,” kata Presiden saat menghadiri malam penyerahan piala Citra Festival Film Indonesia yang berlangsung di Palembang Sport and Convention Centre, Sabtu (6/12) malam.
Presiden menegaskan dukungan terhadap industri perfilman merupakan salah satu bentuk menciptakan kemandirian dalam kreatifitas dan seni.
“Saya ajak masyarakat mencintai film Indonesia, karya film kita adalah wajah kita sebagai bangsa ini menunjukkan bangsa yang mencintai Indonesia seutuhnya. Semoga perfilman Indonesia makin dicintai oleh rakyatnya dan digemari di negara lain,” tegas Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana.
Pemerintah, kata Kepala Negara mengatakan mengambil sejumlah kebijakan yaitu menyatukan aset untuk ekonomi kreatif mandiri, mendorong kreativitas dan mendorong kesadaran hak kekayaan intelektual.
Dalam kesempatan itu, Presiden menyerahkan Piala Citra untuk kategori film terbaik yang dimenangkan oleh “Cahaya dari Timur”.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Tim Pelajar Indonesia Sabet Juara Umum Kejuaran Catur Dunia

Jakarta, Aktual.co — Tim catur pelajar Indonesia yang terdiri dari 12 orang berhasil meraih juara umum Kejuaraan Catur Pelajar Dunia ke-10 di Juiz de Fora City, Brazil, pada 26 November – 4 Desember 2014.
Tim Indonesia berhasil menyabet empat medali emas, tiga medali perak dan satu perunggu, kata Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMP, Dirjen Pendidikan Dasar Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Supriano, Sabtu sore.
“Sebagian besar peserta hasil seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN),” ujarnya saat menjemput tim catur pelajar itu di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta.
Pembinaan terhadap atlet catur itu, kata Supriano, dilakukan sejak dini melalui ajang 02SN.
“Ini tahun ketujuh, Indonesia mengirimkan timnya. Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” tambah dia.
Kemdikbud akan memberikan penghargaan dengan memberikan uang sebesar Rp12,5 juta untuk peraih medali emas dan Rp7,5 juta untuk medali perak.
“Untuk hadiah bagi peraih medali perunggu ada di direktorat lain karena masih duduk di bangku sekolah dasar,” jelas dia.
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Hashim Djojohadikusumo, mengatakan perolehan juara umum itu merupakan prestasi yang luar biasa.
“Ini tentu hal yang menggembirakan dan sangat membanggakan. Dengan 12 pecatur, kita bisa mengungguli ratusan pecatur dari tuan rumah Brazil,” kata Hashim.
Beberapa lawan berat dalam turnamen itu, kata Hashim, adalah Chili, Peru, Inggris, dan Argentina.
“Para juara akan dikirim dalam kejuaraan dunia kategori pemuda di Yunani dan junior di Rusia pada 2015. Mereka tidak perlu lagi diseleksi, langsung dikirim,” jelas Hashim.
Selain pembinaan sejak dini, Hashim menyebut latihan fisik sangat diperlukan karena pertandingan catur memerlukan waktu sekitar lima jam setiap harinya. Dalam satu turnamen terdapat 11 hari pertandingan.
Seorang peraih medali emas, Afifa Ayyun Faruq (14), mengatakan persaingan di turnamen itu cukup ketat. Afifa sungguh tak menyangka bisa menyabet emas.
“Saya memang senang catur sejak dulu. Cita-cita saya bisa menjadi juara dunia grandmaster catur,” tukas Afifa yang merupakan pelajar SMPN 4 Jakarta itu.
Grandmaster merupakan gelar tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang pemain catur.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Tim Pelajar Indonesia Sabet Juara Umum Kejuaran Catur Dunia

Jakarta, Aktual.co — Tim catur pelajar Indonesia yang terdiri dari 12 orang berhasil meraih juara umum Kejuaraan Catur Pelajar Dunia ke-10 di Juiz de Fora City, Brazil, pada 26 November – 4 Desember 2014.
Tim Indonesia berhasil menyabet empat medali emas, tiga medali perak dan satu perunggu, kata Kasubdit Kelembagaan dan Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMP, Dirjen Pendidikan Dasar Kementeriaan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Supriano, Sabtu sore.
“Sebagian besar peserta hasil seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN),” ujarnya saat menjemput tim catur pelajar itu di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta.
Pembinaan terhadap atlet catur itu, kata Supriano, dilakukan sejak dini melalui ajang 02SN.
“Ini tahun ketujuh, Indonesia mengirimkan timnya. Alhamdulillah hasilnya memuaskan,” tambah dia.
Kemdikbud akan memberikan penghargaan dengan memberikan uang sebesar Rp12,5 juta untuk peraih medali emas dan Rp7,5 juta untuk medali perak.
“Untuk hadiah bagi peraih medali perunggu ada di direktorat lain karena masih duduk di bangku sekolah dasar,” jelas dia.
Ketua Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi), Hashim Djojohadikusumo, mengatakan perolehan juara umum itu merupakan prestasi yang luar biasa.
“Ini tentu hal yang menggembirakan dan sangat membanggakan. Dengan 12 pecatur, kita bisa mengungguli ratusan pecatur dari tuan rumah Brazil,” kata Hashim.
Beberapa lawan berat dalam turnamen itu, kata Hashim, adalah Chili, Peru, Inggris, dan Argentina.
“Para juara akan dikirim dalam kejuaraan dunia kategori pemuda di Yunani dan junior di Rusia pada 2015. Mereka tidak perlu lagi diseleksi, langsung dikirim,” jelas Hashim.
Selain pembinaan sejak dini, Hashim menyebut latihan fisik sangat diperlukan karena pertandingan catur memerlukan waktu sekitar lima jam setiap harinya. Dalam satu turnamen terdapat 11 hari pertandingan.
Seorang peraih medali emas, Afifa Ayyun Faruq (14), mengatakan persaingan di turnamen itu cukup ketat. Afifa sungguh tak menyangka bisa menyabet emas.
“Saya memang senang catur sejak dulu. Cita-cita saya bisa menjadi juara dunia grandmaster catur,” tukas Afifa yang merupakan pelajar SMPN 4 Jakarta itu.
Grandmaster merupakan gelar tertinggi yang dapat dicapai oleh seorang pemain catur.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Tak Dilibatkan, Ketua DPD Sebut UU MD3 Cacat Formil

Jakarta, Aktual.co —  Rancangan Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) berpotensi cacat formil karena tidak melibatkan Dewan Perwakilan Daerah dalam pembahasan dan pengesahannya.
“UU yang baru dilahirkan ini tidak melibatkan DPD, itu pasti cacat formil,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, Medan, Sabtu (6/12).
Sebelumnya, DPR RI menyetujui RUU MD3 melalui rapat paripurna di Jakarta, Jumat (5/12) malam setelah mendapatkan laporan hasil rapat Pansus RUU tersebut.
Namun persetujuan itu dilakukan, Gede pasek Suardhika selaku perwakilan DPD RI dalam Pansus RUU MD3 melakukan “walk out” karena hanya dianggap sebagai peninjau.
Menurut Irman, sikap DPD yang mengambil sikap walk out tersebut bukan tiba-tiba karena sebelumnya sudah mengingatkan tentang perlunya keterlibatan DPD dalam pembuatan dan pembahasan UU yang berkaitan dengan kepentingan daerah.
Namun sayangnya, DPR RI tidak menindaklanjuti ketentuan tersebut karena adanya persoalan internal yang meliputi lembaga wakil rakyat itu.
Meski memahami keberadaan DPD RI dan mengetahui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengharuskan keterlibatan lembaga itu, tetapi DPR RI tidak memperhitungkannya sehingga dengan cara sendiri melakukan perubahan RUU MD3.
Karena itu, pihaknya menilai mekanisme dalam pembahasan dan persetujuan RUU MD3 itu tidak berjalan dengan baik sehingga apa pun putusan yang diambil akan berpotensi cacat formil.
“Kalau cacat formil, kita akan mendorong uji materi (judicial review) karena tidak boleh menyelesaikan masalah dengan masalah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Tak Dilibatkan, Ketua DPD Sebut UU MD3 Cacat Formil

Jakarta, Aktual.co —  Rancangan Undang-undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3) berpotensi cacat formil karena tidak melibatkan Dewan Perwakilan Daerah dalam pembahasan dan pengesahannya.
“UU yang baru dilahirkan ini tidak melibatkan DPD, itu pasti cacat formil,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman, Medan, Sabtu (6/12).
Sebelumnya, DPR RI menyetujui RUU MD3 melalui rapat paripurna di Jakarta, Jumat (5/12) malam setelah mendapatkan laporan hasil rapat Pansus RUU tersebut.
Namun persetujuan itu dilakukan, Gede pasek Suardhika selaku perwakilan DPD RI dalam Pansus RUU MD3 melakukan “walk out” karena hanya dianggap sebagai peninjau.
Menurut Irman, sikap DPD yang mengambil sikap walk out tersebut bukan tiba-tiba karena sebelumnya sudah mengingatkan tentang perlunya keterlibatan DPD dalam pembuatan dan pembahasan UU yang berkaitan dengan kepentingan daerah.
Namun sayangnya, DPR RI tidak menindaklanjuti ketentuan tersebut karena adanya persoalan internal yang meliputi lembaga wakil rakyat itu.
Meski memahami keberadaan DPD RI dan mengetahui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengharuskan keterlibatan lembaga itu, tetapi DPR RI tidak memperhitungkannya sehingga dengan cara sendiri melakukan perubahan RUU MD3.
Karena itu, pihaknya menilai mekanisme dalam pembahasan dan persetujuan RUU MD3 itu tidak berjalan dengan baik sehingga apa pun putusan yang diambil akan berpotensi cacat formil.
“Kalau cacat formil, kita akan mendorong uji materi (judicial review) karena tidak boleh menyelesaikan masalah dengan masalah,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain