28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41098

Bangun Fasilitas Sekolah, Dana BSM Dipotong

Medan, Aktual.co — Sekolah SMP Negeri Satu Atap di Desa Hutaraja, Tukka, Tapanuli Tengah, mengeluarkan kebijakan pemotongan Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk membangun fasilitas perpustakaan sekolah.
Berdasarkan keterangan yang diterima dari orang tua murid Faozanolo Halawa, pemotongan itu hingga ratusan ribu rupiah.
“Memang sudah ada yang membayar pak, intinya setiap yang mendapat BSM harus membayar Rp250 ribu, ada juga yang bayar Rp125 ribu karena hanya dapat jatah BSM Rp375 ribu,” ungkap Faozanolo, di Tapanuli Tengah, Sabtu (6/11).
DBantuan BSM untuk anaknya itu sudah diterima melalui tranfer Bank dan sudah habis dipakai untuk keperluan sekolah anaknya. Faozanolo mengaku bingung akan mencari kemana uang yang diminta pihak sekolah itu.
“Tapi kan itu untuk keperluan sekolah anak, dan sudah habis dipakai, mau apalagi yang mau dikasih, sementara hidup kami pas-pasan hanya mengandalkan hasil sadapan karet,” keluh Faozanolo.
Faozanolo mengakui keputusan itu adalah hasil rapat Komite Sekolah November lalu. Namun menurutnya, keputusan itu merupakan keputusan sepihak yang sarat dengan kepentingan karena di dorong adanya pencairan uang BSM (Bantuan Bagi Siswa Miskin).
Keputusan itu sebenarnya ditentang oleh para orang tua siswa, namun karena merasa takut semua akhirnya pasrah menerima keputusan itu.
“Hampir semua sebenarnya tidak setuju, tapi mereka takut bicara. Kalaupun anak saya nanti di pecat gak mengapalah, apalagi senin nanti akan ujian dan katanya siapa yang gak bayar tidak bisa ikut ujian, biarlah dia bersabar dulu untuk tidak sekolah,” ujarnya.
Piyarlianus Halawa, anak dari Faozanolo menuturkan bahwa dirinya bahkan pernah dipaksa pulang oleh bendahara sekolah sebab belum membayar uang tersebut, dan akhirnya tidak mengikuti proses belajar mengajar. “Biarlah pak, apa mau dibilang, memang kemarin ibu saya ada pergi menjumpai bendahara sekolah, gak tau apa ibu ada janji sama mereka untuk membayar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Bangun Fasilitas Sekolah, Dana BSM Dipotong

Medan, Aktual.co — Sekolah SMP Negeri Satu Atap di Desa Hutaraja, Tukka, Tapanuli Tengah, mengeluarkan kebijakan pemotongan Dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk membangun fasilitas perpustakaan sekolah.
Berdasarkan keterangan yang diterima dari orang tua murid Faozanolo Halawa, pemotongan itu hingga ratusan ribu rupiah.
“Memang sudah ada yang membayar pak, intinya setiap yang mendapat BSM harus membayar Rp250 ribu, ada juga yang bayar Rp125 ribu karena hanya dapat jatah BSM Rp375 ribu,” ungkap Faozanolo, di Tapanuli Tengah, Sabtu (6/11).
DBantuan BSM untuk anaknya itu sudah diterima melalui tranfer Bank dan sudah habis dipakai untuk keperluan sekolah anaknya. Faozanolo mengaku bingung akan mencari kemana uang yang diminta pihak sekolah itu.
“Tapi kan itu untuk keperluan sekolah anak, dan sudah habis dipakai, mau apalagi yang mau dikasih, sementara hidup kami pas-pasan hanya mengandalkan hasil sadapan karet,” keluh Faozanolo.
Faozanolo mengakui keputusan itu adalah hasil rapat Komite Sekolah November lalu. Namun menurutnya, keputusan itu merupakan keputusan sepihak yang sarat dengan kepentingan karena di dorong adanya pencairan uang BSM (Bantuan Bagi Siswa Miskin).
Keputusan itu sebenarnya ditentang oleh para orang tua siswa, namun karena merasa takut semua akhirnya pasrah menerima keputusan itu.
“Hampir semua sebenarnya tidak setuju, tapi mereka takut bicara. Kalaupun anak saya nanti di pecat gak mengapalah, apalagi senin nanti akan ujian dan katanya siapa yang gak bayar tidak bisa ikut ujian, biarlah dia bersabar dulu untuk tidak sekolah,” ujarnya.
Piyarlianus Halawa, anak dari Faozanolo menuturkan bahwa dirinya bahkan pernah dipaksa pulang oleh bendahara sekolah sebab belum membayar uang tersebut, dan akhirnya tidak mengikuti proses belajar mengajar. “Biarlah pak, apa mau dibilang, memang kemarin ibu saya ada pergi menjumpai bendahara sekolah, gak tau apa ibu ada janji sama mereka untuk membayar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Munas Golkar Tandingan Dihadiri Lebih dari 300 Anggota Pengurus Daerah

Calon Ketua Umum Golkar Priyo Budi Santoso (tengah) bersama Ketua Panitia Munas Golkar Yoris Raweyai (kedua kiri) bersama jajaran panitia penyelenggara saat konpers di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Sabtu (6/12/2014). Yoris menyatakan lebih dari 300 anggota pengurus daerah Golkar sudah terkonfitrmasi kehadiran pada Munas Golkar malam ini. AKTUAL/TINO OKTAVIAN0

ARB Diundang ke Munas Versi Agung Laksono

Jakarta, Aktual.co — Ketua panitia penyelenggara Munas versi Agung Laksono, Yorrys Raweyai mengatakan bahwa Ketum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie diundang di Munas yang diadakan di Jakarta.
ARB diundang untuk memaparkan laporan pertanggungjawaban sebagai ketum Partai Golkar.
“Sah saja kalau dia hadir untuk memberikan laporan pertanggugjawaban,” kata Yorrys, di Jakarta, Sabtu (6/12).
Pelaksanaan Munas versi Agung Laksono awalnya diagendakan pada Januari 2015, namun dipercepat menjadi hari ini dengan pertimbangan laporan hasil Munas yang akan diserahkan ke Kemenkumham.

Artikel ini ditulis oleh:

ARB Diundang ke Munas Versi Agung Laksono

Jakarta, Aktual.co — Ketua panitia penyelenggara Munas versi Agung Laksono, Yorrys Raweyai mengatakan bahwa Ketum Golkar versi Munas Bali, Aburizal Bakrie diundang di Munas yang diadakan di Jakarta.
ARB diundang untuk memaparkan laporan pertanggungjawaban sebagai ketum Partai Golkar.
“Sah saja kalau dia hadir untuk memberikan laporan pertanggugjawaban,” kata Yorrys, di Jakarta, Sabtu (6/12).
Pelaksanaan Munas versi Agung Laksono awalnya diagendakan pada Januari 2015, namun dipercepat menjadi hari ini dengan pertimbangan laporan hasil Munas yang akan diserahkan ke Kemenkumham.

Artikel ini ditulis oleh:

Lempar Pertamina ke Bursa, Reforminer: Kaji Dulu Secara Komprehensif

Jakarta, Aktual.co — Pernyataan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menyetujui Pertamina menjual Obligasi di lantai bursa direspon berbagai kalangan. Direktur Reformasi Institute, Komaidi Notonogoro mengatakan bahwa Pertamina seharusnya melakukan ‘non listed public company’ di Bursa Efek Indonesia (BEI) agar lebih transparan, bukan melakukan privatisasi dengan menjual obligasi di BEI.

“Agar lebih transparan, Pertamina bisa menjadi non listed public company di BEI. Maka laporan keuangannya akan lebih transparan, diaudit oleh banyak pihak, kinerjanya diawasi oleh publik. Tujuannya ke arah transparansi sudah benar,” ujar Komaidi saat diskusi Reformasi Migas di Warung Daun Jakarta, Sabtu (6/12).

Lebih lanjut dikatakan Komaidi, melihat tujuan obligasi Pertamina, dirinya meminta agar semua pihak lebih komprehensif menanggapi hal tersebut.

“Semua ingin Pertamina bagus, tapi perlu hati-hati mengenai kajiannya, plus minusnya, karena kadang-kadang kita hanya melihat positifnya saja tanpa melihat dampaknya. Jadi perlu lebih komprehensif,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dengan Pertamina menjadi non listed public company, kepemilikan saham pemerintah tetap dominan 100 persen. Tidak dengan privatisasi atau menjual saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Pengalaman menunjukkan, (saham BUMN) awalnya dijual sebesar 15 atau 20 persen dengan keinginan agar lebih terbuka dan pengawasannya lebih bagus. Tapi akhirnya dijual lagi, dijual lagi. Ini seperti kasus PGN di mana pemerintah sekarang negara hanya tinggal memiliki 57 persen dan di Antam 65 persen,” ujar Marwan Batubara seperti dikutip Aktual.

Dikatakannya, perlu ada UU khusus tentang BUMN yang menjalakan pola non listed public company.

“Kalaupun sahamnya dijual, buatlah dalam UU, maksimum 5 persen. Negara lain ada menerapkan ini seperti India. Good corporate governance tercapai tapi dominasi negara tetap dipertahankan,” tegas Marwan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain