28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41103

Bila Perppu Ditolak DPR, Pemerintah Angkat PJ Kepala Daerah

Jakarta, Aktual.co — Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan mengatakan bahwa pemerintah siap mengangkat Penjabat (PJ) Kepala Daerah jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tidak disetujui DPR RI.
“Jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota tidak diterima DPR RI, maka akan ada proses panjang yang akan dilewati untuk merumuskan aturan baru tentang Pemilihan Kepala Daerah, sehingga pemerintah harus menyiapkan PJ Gubernur, Bupati dan Wali Kota agar tidak terjadi kekosongan pemerintahan di daerah,” katanya di Padang, Jumat (5/12).
Menurut dia, jika Perppu itu memang tidak diterima, maka tidak berarti Pemilu akan dilakukan secara tidak langsung seperti yang dimaksud dalam UU Nomor 22 Tahun 2014 yang telah dicabut.
“UU Nomor 22 Tahun 2014 itu telah dicabut pada hari yang sama dengan hari diundangkan, maka tidak dapat digunakan kembali. Karena itu, jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tidak diterima DPR RI, maka akan makan waktu panjang untuk merumuskan aturan yang baru terkait Pemilu Kepala Daerah,” kata dia.
Pemerintah siap mengambil langkah yang diperlukan jika hal itu terjadi. Hingga saat ini, pemerintah masih optimistis Perppu Nomor 1 Tahun 2014 akan diterima DPR RI sehingga Pemilu Kepala Daerah serentak tahun 2015 bisa berjalan sesuai rencana.
Saat ini penyelenggara Pemilu dari pusat hingga daerah sudah harus mulai menyiapkan diri untuk tahapan Pemilu Kepala Daerah serentak 2015.
Ketua KPU Sumbar, Amnasmen mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan tahapan Pemilu Kepala Daerah secara serentak di daerah itu yang melibatkan Provinsi, dua kota dan 11 kabupaten di Sumbar.
“Kita telah melakukan simulasi kebutuhan untuk menggelar Pemilu Kepala Daerah di Sumbar dan sementara diperoleh angka kebutuhan anggaran Rp191 miliar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Bila Perppu Ditolak DPR, Pemerintah Angkat PJ Kepala Daerah

Jakarta, Aktual.co — Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan mengatakan bahwa pemerintah siap mengangkat Penjabat (PJ) Kepala Daerah jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tidak disetujui DPR RI.
“Jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota tidak diterima DPR RI, maka akan ada proses panjang yang akan dilewati untuk merumuskan aturan baru tentang Pemilihan Kepala Daerah, sehingga pemerintah harus menyiapkan PJ Gubernur, Bupati dan Wali Kota agar tidak terjadi kekosongan pemerintahan di daerah,” katanya di Padang, Jumat (5/12).
Menurut dia, jika Perppu itu memang tidak diterima, maka tidak berarti Pemilu akan dilakukan secara tidak langsung seperti yang dimaksud dalam UU Nomor 22 Tahun 2014 yang telah dicabut.
“UU Nomor 22 Tahun 2014 itu telah dicabut pada hari yang sama dengan hari diundangkan, maka tidak dapat digunakan kembali. Karena itu, jika Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tidak diterima DPR RI, maka akan makan waktu panjang untuk merumuskan aturan yang baru terkait Pemilu Kepala Daerah,” kata dia.
Pemerintah siap mengambil langkah yang diperlukan jika hal itu terjadi. Hingga saat ini, pemerintah masih optimistis Perppu Nomor 1 Tahun 2014 akan diterima DPR RI sehingga Pemilu Kepala Daerah serentak tahun 2015 bisa berjalan sesuai rencana.
Saat ini penyelenggara Pemilu dari pusat hingga daerah sudah harus mulai menyiapkan diri untuk tahapan Pemilu Kepala Daerah serentak 2015.
Ketua KPU Sumbar, Amnasmen mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan tahapan Pemilu Kepala Daerah secara serentak di daerah itu yang melibatkan Provinsi, dua kota dan 11 kabupaten di Sumbar.
“Kita telah melakukan simulasi kebutuhan untuk menggelar Pemilu Kepala Daerah di Sumbar dan sementara diperoleh angka kebutuhan anggaran Rp191 miliar,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Malam Ini, Munas Golkar Versi Agung Laksono Digelar

Jakarta, Aktual.co — Partai Golkar pimpinan Ketua Presidium Penyelamat Partai, Agung Laksono akan menggelar Musyawarah Nasional IX pada Sabtu (6/12) malam.
“Iya benar, Munas IX Golkar dilaksanakan pada Sabtu pukul 19.00 WIB,” kata Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, di Jakarta.
Menurut dia, sudah lebih dari 280 Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat I dan tingkat II menyatakan kesediaannya hadir dalam munas tersebut.
Munas tersebut salah satu agendanya memilih Ketua Umum DPP Partai Golkar. “Salah satu agenda munas memilih ketua umum Partai Golkar,” ujarnya.
Pelaksanaan Munas Golkar itu akan berlangsung demokratis, karena diikuti lebih dari satu calon ketua umum.
Dia mengatakan dalam munas tersebut akan ada kompetisi antarcalon ketum, berbeda dengan Munas Golkar di Bali yang memilih ketum secara aklamasi. 
“Munas ini lebih demokratis dan ada kompetisi yang fair.”.
Dalam kontestasi memperebutkan kursi ketum Golkar itu, sudah ada tiga nama yang kemungkinan besar maju. Ketiga nama tersebut adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang.
Munas akan berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. 

Artikel ini ditulis oleh:

Malam Ini, Munas Golkar Versi Agung Laksono Digelar

Jakarta, Aktual.co — Partai Golkar pimpinan Ketua Presidium Penyelamat Partai, Agung Laksono akan menggelar Musyawarah Nasional IX pada Sabtu (6/12) malam.
“Iya benar, Munas IX Golkar dilaksanakan pada Sabtu pukul 19.00 WIB,” kata Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, di Jakarta.
Menurut dia, sudah lebih dari 280 Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat I dan tingkat II menyatakan kesediaannya hadir dalam munas tersebut.
Munas tersebut salah satu agendanya memilih Ketua Umum DPP Partai Golkar. “Salah satu agenda munas memilih ketua umum Partai Golkar,” ujarnya.
Pelaksanaan Munas Golkar itu akan berlangsung demokratis, karena diikuti lebih dari satu calon ketua umum.
Dia mengatakan dalam munas tersebut akan ada kompetisi antarcalon ketum, berbeda dengan Munas Golkar di Bali yang memilih ketum secara aklamasi. 
“Munas ini lebih demokratis dan ada kompetisi yang fair.”.
Dalam kontestasi memperebutkan kursi ketum Golkar itu, sudah ada tiga nama yang kemungkinan besar maju. Ketiga nama tersebut adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, dan Agus Gumiwang.
Munas akan berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. 

Artikel ini ditulis oleh:

Persiapan Munas Golkar Tandingan

Petugas memasang  foto Presiden RI Jokowi sebelum pelaksanaan Munas Golkar  IX di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Sabtu (6/12/2014). Munas  versi Presidium yang dimotori Agung Laksono secara resmi akan berlangsung malam ini. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Pilih Daniel Purba, Ini Alasan Tim RTKM

Jakarta, Aktual.co — Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Fahmy Radhi mengklaim bahwa perekrutaan Vice Presiden Petral Daniel Purba dalam tim merupakan sebuah strategi. Tujuannya, untuk mengefektifkan tim yang diketuai oleh Faisal Basri dalam tata kelola permigasan di Indonesia.

“Jadi itu sebetulnya strategi dari Faisal Basri untuk mengefektifkan agar tim tadi itu efektif, karena kita bekerja menganalisis itu butuh data dan informasi. Mengangkat dari Petral dan SKK Migas, sebagai strategi untuk memperoleh informasi yang lebih akurat, termasuk memasukan Daniel Purba,” kata dia kepada wartawan, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12).

Lebih lanjut, dirinya mengklaim bila pemilihan Daniel untuk masuk ke dalam tim yang dibentuk di bawah Menteri ESDM, Sudirman Said sudah melalui sejumlah filter kriteria yang ditentukan oleh tim.

“Sehingga bila ada yang mengatakan tim kami disusupi oleh mafia migas saya mengatakan itu bohong,” tegasnya.

Namun ketika ditanya, soal hubungan Daniel Purba dengan mantan Direktur Utama Pertamina, Arie Soemarno yang diduga mafia migas oleh publik selama ini? Ia pun berkilah dengan mengatakan timnya punya penilaian sendiri tentang Daniel Purba.

“Itu yang beredar dipublik. Tetapi kami yang menilainya lain. Daniel terpental dari Petral karena dia bukan dari bagian (mafia migas) yang itu,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Daniel Purba ketika menjadi VP Petral ‘berkawan’ dekat dengan Hin Leong. Hin Leong adalah perusahaan Trader dan Storage solar paling besar solar di Singapura. Perusahaan ini terkenal suka membeli solar selundupan dari indonesia. Mereka suka menaikan harga MOPS sehingga merugikan Indonesia.

Informasi yang diperoleh, ketika Daniel Purba menjadi VP Petral di bawah Ari Soemarno sewaktu menjabat director di Petral dan Dirut Pertamina, semua solar impor dibeli dari Hin Leong. Seharusnya KPK audit kekayaan Daniel Purba yang sekarang menjadi anggota tim reformasi migas di bawah Faisal Basri.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka

Berita Lain