26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41123

Artis FFI Dijamu Hidangan Khas Palembang di Tepi Sungai Musi

Jakarta, Aktual.co — Pemkot Palembang menjamu artis peserta Festival Film Indonesia dengan makan siang di restoran riverside tepian Sungai Musi.

“Kami sengaja mengenalkan kepada peserta Festival Film Indonesia (FFI) keindahan Sungai Musi dengan mengajak mereka menyantap makanan khas Palembang di tepian sungai yang membelah kota ibukota Provinsi Sumsel itu,” kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Palembang Hardayani, Jumat (05/12)

Menurut dia, menyantap makanan dengan memandang keindahan Jembatan Ampera dan lalu lalang sarana transportasi di Sungai Musi, merupakan suasana yang jarang ditemukan di daerah lain.

Karena itu, pemkot mengajak puluhan orang peserta FFI untuk makan dan menikmati hiburan di restoran yang telah menjadi salah satu ikon di Kota Palembang itu, tambahnya.

Ia mengatakan, banyak yang bisa dipromosikan kepada wisatawan termasuk aktris dan aktor peserta ajang penghargaan bergengsi tingkat nasional itu.
Salah satu objek wisata adalan Sungai Musi dengan beragam keunikannya, kata dia.

Sementara itu, puluhan orang peserta FFI, seperti aktris dan sutradara kondang Jajang C Noer, Garin Nugroho, Ben Joshua, Donny Damara, Bimana Aryasatya dan Reza Radian serta Ine Febrianti asyik menikmati makanan siang di tepi sungai tersebut.

Beragam makanan khas Palembang, seperti pempek dan tekwan disajikan untuk menyambut tamu kaum pesohor negeri itu.

Selain itu, restoran tersebut juga menyajikan masakan-masakan nusantara untuk santap makan siang, seperti udang bakar dan ayam goreng.

Salah satu peserta FFI Bens Joshua mengatakan, sangat menikmati suasana tepi Sungai Musi. Kota Palembang sangat nyaman dan menyenangkan untuk didatangi serta makanan yang disajikan juga lezat, katanya.

Dia menambahkan, ajang FFI ini tentu menjadi momentum tepat mempromosikan beragam kekayaan wisata dan budaya daerah tersebut. Bukan hanya kekayaan kuliner tetapi beragam produk tekstil tradisional juga sangat menarik, tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Warung Ketoprak Ini Jadi Tempat Favorit Geng Motor

Jakarta, Aktual.co — Di kawasan Monas, Jakarta Pusat, warung ketoprak Bu Salmah sering dikunjungi para anggota (member) klub atau geng motor yang suka nongkrong pada malam hari.

“Ketoprak saya berbeda dengan yang lainnya. Soalnya kita punya cita rasa pedas yang ditonjolkan dan sayurannya yang selalu segar. Harganya cuma Rp10 ribu,” kata Salamah (54), ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Rasanya pedas dan menyegarkan cocok bagi pengendara motor yang suka touring. Jam buka ketoprak bu Salmah, antara pukul 18.00-03.00 WIB. “Saya sudah lama jualan ketoprak di Monas. Kalau dihitung-hitung, di sini dari tahun 1985,” ujarnya berbagi cerita kepada kami.

Kelebihan yang mencolok dari ketoprak ini yaitu, lebih berani dalam mengolah cabai. “Sebenarnya sama saja dengan resep ketoprak lainnya. Bedanya, ada di cabai saja. Kita lebih berani soal rasa yang pekat,” bebernya.

Selain komunitas motor, kata Salmah, banyak pejabat tinggi yang juga pernah makan di warung makannya. “Banyak Pejabat setahu saya yang makan disini. Tapi saya tidak tahu nama-namanya. Yang jelas mereka berpakaian pejabat,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Warung Ketoprak Ini Jadi Tempat Favorit Geng Motor

Jakarta, Aktual.co — Di kawasan Monas, Jakarta Pusat, warung ketoprak Bu Salmah sering dikunjungi para anggota (member) klub atau geng motor yang suka nongkrong pada malam hari.

“Ketoprak saya berbeda dengan yang lainnya. Soalnya kita punya cita rasa pedas yang ditonjolkan dan sayurannya yang selalu segar. Harganya cuma Rp10 ribu,” kata Salamah (54), ditemui di kawasan Monas, Jakarta Pusat.

Rasanya pedas dan menyegarkan cocok bagi pengendara motor yang suka touring. Jam buka ketoprak bu Salmah, antara pukul 18.00-03.00 WIB. “Saya sudah lama jualan ketoprak di Monas. Kalau dihitung-hitung, di sini dari tahun 1985,” ujarnya berbagi cerita kepada kami.

Kelebihan yang mencolok dari ketoprak ini yaitu, lebih berani dalam mengolah cabai. “Sebenarnya sama saja dengan resep ketoprak lainnya. Bedanya, ada di cabai saja. Kita lebih berani soal rasa yang pekat,” bebernya.

Selain komunitas motor, kata Salmah, banyak pejabat tinggi yang juga pernah makan di warung makannya. “Banyak Pejabat setahu saya yang makan disini. Tapi saya tidak tahu nama-namanya. Yang jelas mereka berpakaian pejabat,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak ‘Nyapres’, Ical Dinilai Tahu Diri

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono mengatakan, Aburizal Bakrie cukup tahu diri jika tidak bersedia mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2019 meskipun kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

“Aburizal Bakrie sudah tua. Dia memang harus tahu diri. Elektabilitasnya sangat rendah dan tidak akan laku dijual menjadi capres,” kata Teguh Yuwono saat dihubungi.

Teguh mengatakan, pernyataan Ical bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden akan menjadi peluang bagi kader-kader Partai Golkar lainnya untuk muncul sebagai calon presiden yang akan diusung partai beringin.

“Mungkin akan muncul tokoh-tokoh baru atau tokoh lama dengan kemasan baru yang selama ini tidak pernah diusung. Masalahnya adalah apakah Partai Golkar bisa mengusung capres pada Pemilu 2019,” kata dia.

Teguh memperkirakan di tangan Ical Partai Golkar tidak akan menjadi lebih baik. Partai tertua di Indonesia itu akan tetap atau bahkan menurun. Munculnya tokoh-tokoh baru juga belum tentu bisa mendongkrak suara Partai Golkar.

“Selama ini calon presiden yang muncul ada unsur ‘kagetan’. Joko Widodo misalnya, muncul baru satu tahun terakhir. Karena itu, tidak bisa diprediksi apakah figur yang diusung Golkar akan mampu meningkatkan perolehan suara,” kata dia.

Justru, kata Teguh, suara Partai Golkar akan semakin menurun karena adanya konflik yang mungkin akan menggembosi kekuatan dan suara partai tersebut.

“Kalau misalnya Agung Laksono dan kawan-kawan menyempal dari Golkar dan membuat partai baru, sudah pasti akan menggembosi partai itu,” kata dia.

Seperti diketahui, Ical dipilih kembali secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali. Ical menyatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Tak ‘Nyapres’, Ical Dinilai Tahu Diri

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Semarang Teguh Yuwono mengatakan, Aburizal Bakrie cukup tahu diri jika tidak bersedia mencalonkan diri menjadi presiden pada Pemilu 2019 meskipun kembali menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

“Aburizal Bakrie sudah tua. Dia memang harus tahu diri. Elektabilitasnya sangat rendah dan tidak akan laku dijual menjadi capres,” kata Teguh Yuwono saat dihubungi.

Teguh mengatakan, pernyataan Ical bahwa dia tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden akan menjadi peluang bagi kader-kader Partai Golkar lainnya untuk muncul sebagai calon presiden yang akan diusung partai beringin.

“Mungkin akan muncul tokoh-tokoh baru atau tokoh lama dengan kemasan baru yang selama ini tidak pernah diusung. Masalahnya adalah apakah Partai Golkar bisa mengusung capres pada Pemilu 2019,” kata dia.

Teguh memperkirakan di tangan Ical Partai Golkar tidak akan menjadi lebih baik. Partai tertua di Indonesia itu akan tetap atau bahkan menurun. Munculnya tokoh-tokoh baru juga belum tentu bisa mendongkrak suara Partai Golkar.

“Selama ini calon presiden yang muncul ada unsur ‘kagetan’. Joko Widodo misalnya, muncul baru satu tahun terakhir. Karena itu, tidak bisa diprediksi apakah figur yang diusung Golkar akan mampu meningkatkan perolehan suara,” kata dia.

Justru, kata Teguh, suara Partai Golkar akan semakin menurun karena adanya konflik yang mungkin akan menggembosi kekuatan dan suara partai tersebut.

“Kalau misalnya Agung Laksono dan kawan-kawan menyempal dari Golkar dan membuat partai baru, sudah pasti akan menggembosi partai itu,” kata dia.

Seperti diketahui, Ical dipilih kembali secara aklamasi sebagai ketua umum dalam Musyawarah Nasional IX Partai Golkar di Bali. Ical menyatakan tidak akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Pemilu 2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketua Komisi VII DPR: Jangan Sampai Pertamina Diprivatisasi

Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika mengingatkan Kementerian BUMN agar tidak terlintas pemikiran untuk melakukan privatisasi Pertamina.

Kardaya mengingatkan demikian sehubungan dengan rencana Menteri BUMN Rini Soemarno menerbitkan obligasi atau pencatatan utang PT Pertamina (Persero) di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Kalau arahnya adalah privatisasi, harus diingat Pertamina sebagai perusahaan BUMN strategis yang mengurusi kekayaan negara, jangan sampai diprivatisasi,” kata dia di gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (5/12).

Kementerian BUMN, diberikan kewenangan penuh untuk mengatur BUMN. Akan tetapi, kata dia, Rini Soemarno dipagari dengan aturan sehingga tidak bisa seenaknya sendiri mengatur BUMN secara sewenang-wenang. Khususnya menyangkut perusahaan sebesar Pertamina.

“Silakan saja, yang penting bukan Pertamina. Yang penting bukan Pertamina,” kata Kardaya.

Mantan Kepala BP Migas ini mengakui belum tahu persis wacana yang dilontarkan Menteri BUMN Rini Soemarno, karenanya dia enggan berkomentar lebih jauh.

“Ya pokoknya ada ketentuanlah, belum saya lihat apakah harus melalui DPR atau enggak, tapi prinsipnya Pertamina jangan sampai diprivatisasi,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain