24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41148

Organda: Pemerintah Harus Berikan Intensif Fiskal

Jakarta, Aktual.co —Organisasi Angkutan Darat meminta pemerintah memberikan insentif fiskal yang telah diusulkan kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri sebagai kompensasi penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.

“Saya ingin secepatnya direspons oleh pemerintah sehingga pelayanan kepada masyarakat tidak mengalami penurunan dan tetap mampu mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan,” kata Ketua DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/12).

Eka memaparkan permohonan insentif fiskal telah dilakukan melalui surat No.B.642/K/DPP/XI/2014 kepada Kemenkeu perihal penghapusan Bea Masuk (BM), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap suku cadang utama kendaraan dan suku cadang yang cepat mengalami keausan serta pembebasan PPN terhadap setiap pembelian kendaraan baru dan kelengkapannya yang digunakan untuk kendaraan angkutan umum.

Selain itu, lanjut dia, permohonan insentif juga diajukan kepada Kemedagri perihal permohonan insentif pajak kendaraan angkutan umum, berupa penurunan pajak kendaraan bermotor tahunan dan biaya balik nama kendaraan bermotor.

Dia mengatakan hal itu berkaitan dengan pelaksanaan program Organda tentang restrukturisasi manajemen angkutan umum melalui perubahan manajemen usaha angkutan umum dari perorangan menjadi badan hukum,” katanya.

“Sebagaimana diamanatkan oleh perundang-undangan yang telah menimbulkan beban biaya yang cukup besar, khususnya dalam pengurusan perubahan surat-surat administrasi kendaraan karena adanya beban biaya bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) dari semula atas nama perorangan menjadi badan hukum,” katanya.

Kepada Kementerian Perhubungan, Organda juga mengajukan permohonan dukungan program konversi bahan bakar gas.

“Organda mendukung percepatan konversi bahan bakar gas (BBG), namun ketersediaan infrastruktur BBG,” katanya.

Selain itu, kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia, Organda juga mengajukan permohonan penertiban angkutan ilegal yang beroperasi di jalanan, yakni angkutan plat hitam dan kuning tanpa izin resmi.

“Di terminal itu banyak mobil plat hitam yang jelas-jelas ilegal tapi beroperasi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekjen Andriansyah berharap paling lambat Januari 2015 insentif tersebut sudah dicairkan untuk mengantisipasi adanya kenaikan harga suku cadang kendaraan umum.

“Pengajuan insentif juga sebagai upaya untuk mendorong revitalisasi angkutan umum yang sangat dibutuhkan untuk membantu pengematan energi dan mendorong efektivitas mobilitas orang dan barang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Wadahi Kegiatan Arkeolog, YAD Resmikan Mandala Majapahit di UGM

Jakarta, Aktual.co — Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) meresmikan Mandala Majapahit (ManMa) di lingkungan Universitas Gadjah Mada, guna mewadahi berbagai hasil kegiatan penelitian arkeologi peninggalan Majapahit.
Peresmian ini merupakan yang berikutnya, setelah sebelumnya juga ManMA dibangun di Trowulan, Juni 2014, yang mewadahi kegiatan pelestarian peninggalan Majapahit.
“Sumpah Patih Gajah Mada di era Majapahit tentang bersatunya Nusantara menjadi inspirasi kesatuan Indonesia yang sampai sekarang terus menerus diuji jaman,” kata Hashim Djojohadikusumo dalam sambutan peresmian ManMa, di UGM, Jumat (5/12).
Hashim berharap Mandala Majapahit bermanfaat dan dimanfaatkan dengan baik. YAD juga mengundang partisipasi aktif berbagai pihak untuk memanfaatkannya dengan berbagai kegiatan positif, termasuk melengkapi berbagai data dan hasil penelitian mengenai tinggalan Majapahit demi kejayaan Indonesia.
Pembangunan Mandala Majapahit di UGM merupakan kerjasama Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD) dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM).
Direktur Eksekutif YAD Catrini Kubontubuh mengatakan bahwa penempatan Mandala Majapahit di Jurusan Arkeologi FIB UGM dimaksudkan untuk bisa berada langsung di tengah-tengah civitas akademika sebagai pendukung utama kegiatan penelitian dan belajar mengajar keilmuan arkeologi.
Sejak tahun 2008, YAD memenuhi salah satu misinya yaitu pelestarian budaya memulai kegiatan Penelitian Arkeologi Terpadu Indonesia (PATI) di Trowulan yang dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa jurusan arkeologi dari empat perguruan tinggi yaitu Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Udayana dan Universitas Hasanuddin.
“Dengan keberadaan Mandala Majapahit, diharapkan akses menjadi luas sehingga pemahaman tentang situs Majapahit di Trowulan semakin meningkat,” kata Catrini.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Pujo Semedi Hargo Yuwono menyebutkan bahwa kerjasama ini bukan yang pertama. Sudah sejak lama YAD mendukung berbagai kegiatan akademis dan membangun fasilitas pendidikan di FIB.
“Tidak banyak filantropi seperti YAD  yang memberi perhatian kepada perkembangan Ilmu Budaya yang tidak komersial tetapi sangat penting bagi terpeliharanya budaya bangsa,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Jakarta Utara dan Timur Dominasi Pelanggaran Lalin Selama Operasi Zebra

Jakarta, Aktual.co — Aparat Polda Metro Jaya mencatat jumlah pelanggaran lalu lintas tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur pada Operasi Zebra sejak 26 November hingga 3 Desember 2014.
“Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur mendominasi jumlah pelanggaran,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta , Jumat (5/12).
Rikwanto menyebutkan jumlah pelanggaran lalu lintas sejak 26 November hingga 3 Desember 2014 sebanyak 45.885 kasus di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Sebanyak 38.878 kasus diberikan bukti pelanggaran (tilang) dan 7.007 kasus mendapatkan teguran.
Rikwanto mengungkapkan jenis sepeda motor mendominasi pelanggaran sebanyak 28.004 unit, mobil pribadi (3.285 unit), Mikrolet (2.914 unit), taksi (1.775 unit), angkutan barang (1.558 unit) dan bis (750 unit).
Petugas lalu lintas juga menyita 13.945 surat izin mengemudi (SIM), 24.613 surat tanda nomor kendaraan (STNK), 606 unit motor dan 14 unit mobil.
Sementara itu, jumlah kecelakaan lalu lintas sebanyak 66 kejadian terdapat sembilan orang tewas, 12 orang luka berat dan 45 orang luka ringan, serta kerugian materil sebesar Rp221 juta.
Jenis pelanggaran yang paling banyak yakni melawan arus mencapai 8.000 kasus dan 3.871 kasus menaikan maupun menurunkan penumpang.
Polri menggelar Operasi Zebra serentak di seluruh Polda sejak 26 November-9 Desember 2014 dalam rangka persiapan Operasi Lilin menjelang perayaan Natal.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Ekonom: Siapa yang Diuntungkan Jika Indonesia Ikut AIIB?

Jakarta, Aktual.co — Keikutsertaan Indonesia dalam Asian Infrastucture Investment Bank (AIIB) atau bank pemberi pinjaman multilateral yang berpusat di Tiongkok, dinilai dapat menimbulkan perubahan geopolitik. Pasalnya, selama ini kerjasama Indonesia didominasi oleh Barat, seperti World Bank, IMF, dan ADB.

Pengamat ekonomi dari IPB, Suhana mengatakan bahwa ada indikasi perubahan geopolitik Indonesia dari Barat ke Asia (Tiongkok). Namun menurutnya yang lebih penting dan harus dikritisi adalah penikmat dari investasi tersebut.

“Menurut saya pasti ada perubahan geopolitik dari Barat ke Asia. Tapi yang perlu dikritisi adalah siapa yang menikmati dari investasi ini, masyarakat atau investor,” ujar Suhana yang dihubungi wartawan Aktual, Jumat (5/12).

Lebih lanjut dikatakan, selama ini yang menikmati investasi di Indonesia adalah para investor, bukan masyarakat. Menurutnya dengan perubahan geolpolitik Indonesia, diharapkan masyarakat bisa menikmati hasil investasi tersebut.

“Sekarang yang berubahnya geopolitik ini harus merubah juga penikmat dari investasi ini, dari investor ke masyarakat,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Taman BMW Masih Sengketa, Target “Venue” AG 2018 Meleset

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, merencanakan untuk memulai pembangunan stadion di kawasan Taman Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW), Jakarta Utara, pada awal 2015 nanti. Ini dimaksudkan sebagai salah satu venue (tempat pertandingan) untuk Asian Games 2018.

Sekretaris Daerah Pemprov DKI, Saefullah mengatakan, pembangunan tersebut direncanakan berjalan selama dua tahun, dan selesai pada 2017.

Saefullah mengatakan, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) telah mengeluarkan dua sertifikat lahan yang jumlahnya 11 hektare dari total 32 hektare lahan yang dibutuhkan.

“Sudah ada penetapan dari PTUN, bisa dibangun tahun depan. Dewan juga setuju untuk multiyears juga,” ujar Saefullah di Balai Kota, Jumat (5/12).

Ia juga mengatakan masih menunggu dua sertifikat lahan seluas 11 hektar dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

“Kalau empat sertifikat lahan ini telah lengkap dari BPN, bisa bangun stadion. Sebab, stadion akan dibangun di lahan 22 hektare. Ini yang penting,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Jakarta, Ratiyono mengharapkan sertifikat dapat segera keluar Desember ini. Karena jika sudah keluar, maka akan segera mengadakan lelang pembangunan stadion.

“Semua dokumen lelang termasuk Amdal, rancangan bangunan telah kami siapkan. Kalau sertifikat lahan sudah semua diberikan, kami langsung lelang akhir tahun ini,” ujar Ratiyono kepada Aktual.co di Jakarta, Jumat (5/12).

Untuk sisa 10 hektar, masih dalam proses pengajuan sertifikat kepada BPN untuk dibangun taman dan danau.

“Yang pentingkan empat bidang lahan dulu beres sertifikat, kita bisa bangun stadion. Untuk yang lainnya menyusul, ada tiga bidang untuk bangun taman dan danau nanti,” ujarnya

Sebagai informasi, pembangunan stadion BMW menelan biaya senilai Rp1,2 triliun dalam tiga tahun. Tahun ini, Pemprov DKI telah menganggarkan Rp50 miliar dalam APBD 2014 untuk tahap pembebasan lahan. Dalam pembebasan lahan itu, diketahui terdapat hambatan karena adanya sengketa lahan.

Selain itu, untuk diketahui, jika memang rencana Pemprov DKI untuk membangun Taman BMW yang direncanakan selesai pada 2017, dan sebagai venue Asian Games 2018, maka bisa dipastikan hal itu tidak akan terjadi. Pasalnya, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menargetkan kepada tuan rumah penyelenggara, untuk menyelesaikan semua persiapan pada 2016.

Dan pada 2016 itu, IOC juga akan melakukan insfeksi terhadap venue-venue yang disiapankan tuan rumah.

Artikel ini ditulis oleh:

Tetapkan Boediono Tersangka, KPK Kok Malah Permainkan Nasib Orang

Jakarta, Aktual.co — Penetapan tersangka terhadap Wakil Presiden Boediono dalam kasus Bank Century timbulkan saling bantah dari internal Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka menyebut, dalam kasus tersebut belum ada ekspose dan penetepan tersangka baru.
Pengamat Hukum Pidana dari Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Muzakir menilai, Komisi Pemeberantasan Korupsi selaku lembaga hukum jangan sampai mempermainkan nasib orang dalam sebuah perkara.
“Kalau seperti itu, sebaliknya jangan-jangan selama ini orang-orang yang diproses tak berdasarkan fakta hukum. Ini tanda tanya besar. Apa selama ini penanganannya selama ini benar,” kata Muzakir kepada Aktual.co, Jumat (5/12).
Dia mengatakan, KPK sebaiknya menjelaskan soal penetapan tersangka terhadap Boediono. Dia menilai, jangan sampai lembaga tersebut malah bermain-main dengan status seseorang. Hal tersebut, sambung dia patut dipertanyakan.
“Ini patut dipertanyakan, karena kalau ada ruang-ruang kesenjangan maka harus dicurigai, ada apa KPK?.” 
Jika penetapan Boediono hanya bersadarkan kesenjangan, maka jelas, sambung Muzakir, dalam hal ini KPK sudah menyandera orang-orang yang mungkin tak bersalah.
“Ini sebaiknya ditinjau lagi terhadap orang-orang yang mendapatkan hukuman di KPK.”
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi sudah menetapkan mantan Wakil Presiden Boediono sebagai tersangka dalam kasus Bank Century. 
Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja di Pekanbaru, ketika ditanya awak media bahwa Boediono sudah tersangka dalam Kasus Century. 
“Dalam perjalanannya prestasi KPK 10 tahun kasus semuanya 435. Ada mentri, gubernur, bupati/walikota, diplomat. Terakhir kita sudah men-tersangka-kan Mantan Wakil Presiden, Boediono, kita menangkap tangan ketua Mahkamah Konstitusi, kemudian BPK sebagai lembaga tingi negara,” kata Adnan di Pekanbaru, Kamis (4/12).
Namun, meski Wakil Ketua KPK Andan Pandu Praja membenarkan bekas Wakil Presiden Boediono menjadi tersangka. Namun, kabar itu dibantah oleh Wakil Ketua KPK yang lain.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, membantah hal itu. “Saya akan cek pada Pak Pandu. Tapi setahu saya tidak ada ekspose apapun soal itu (Boediono sudah menjadi tersangka),” kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (4/12/) malam.
Dari informasi yang diperoleh Aktual.co, kabar mantan Wakil Presiden Boediono menjadi tersangka sudah santer terdengar sebulan lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain