24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41152

BM TKI Sesalkan Rencana Presiden Soal Penghapusan KTKLN

Jakarta, Aktual.co —Rencana penghapusan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo disesalkan oleh Barisan Muda (BM) TKI. Dengan dihapusnya program KTKLN tersebut merupakan ide yang mengada-ada.
Demikian disampaikan Presiden Barisan Muda Peduli Tenaga Kerja Indonesia (BM-TKI) Abdul Syarif Hidayatullah dalam siaran pers yang diterima aktual.co, Jumat (5/12). 
“Jadi merupakan alasan mengada-ada jika alasan penghapusan KTKLN dikarenakan pungutan. Jika memang terjadi pungutan terhadap pembuatan KTKLN, BM TKI siap berada di garda terdepan memberantas oknum-oknum tersebut”, ujar Syarif.
Menurutnya bahwa Presiden Joko Widodo dinilai terlalu tergesa-gesa memutuskan penghapusan KTKLN. Karena KTKLN tersebut didapat dari pengaduan beberapa TKI dalam momen e-blusukan dengan beberapa komunitas TKI. KTKLN sendiri kata Syarif merupakan alat untuk menghindarai praktik perdagangan manusia yang selama ini masih marak terjadi. 
“Masih banyak buruh migrant yang berangkat keluar negeri tanpa sepengetahuan negara dan justru paling sering menjadi korban kekerasan. KTKLN adalah program terpadu agar mempermudah pengendalian data dan prosedur menjadi Tenaga Kerja Indonesia” katanya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Simpang Siur Penetapan Boediono Tersangka, Bukti KPK Masuk Angin

Jakarta, Aktual.co — Koordinator Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran Uchok Sky Kadafi, menyebut ketidak solidan Komisi Pemberantasan Korupsi lantaran saat ini, lembaga pimpinan Abraham Samad Cs itu telah dimasuki oleh konflik kepentingan.
“KPK masuk angin, sudah ada intervensi dari luar terhadap pimpinan, sangat terlihat telah ada konflik kepentingan,” kata Uchok ketika berbincang dengan Aktual.co, Jumat (5/12).
Uchok mencontohkan ketidak solidan KPK sangat jelas ketika pada Selasa (4/12) dimana Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja menyebut bahwa Mantan Wakil Presiden Boediono telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Bank Century.
Hal tersebut pun sebelumnya disampaikan oleh calon Pimpinan Komisi Pemberantasa Korupsi Robby Arya Brata, saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Komisi III DPR, Kamis (4/12). Robby mengatakan demikian lantaran mengaku mendapatkan SMS dari internal KPK.
Bunyi pesan singkat itu menurut Robby yakni mengucapkan selamat atas terpilihnya menjadi calon pimpinan KPK, dan diharapkan dapat membawa perubahan serta membawa  perbaikan jika terpilih menjadi pemimpin KPK. Pesan singkat itu menurut Robby diterima pada 18 Oktober silam.
Robby menduga dengan masuknya pesan singkat itu bisa dilihat kalau soliditas pimpinan KPK itu tidak kuat. Seharusnya, kata dia, pesan singkat seperti ini tidak perlu diumbar kepada dia yang notabene adalah orang luar KPK.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

PAN Tegas Dukung Perppu Pilkada Langsung

Jakarta, Aktual.co — Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan akan tetap menjaga komitmen dalam koalisi merah putih (KMP) dengan cara mendukung Perpu No 1 Tahun 2014 tentang Pilkada dilakukan secara langsung.
Sikap ini tentu berbeda dengan yang dihasilkan dalam Munas Partai Golkar ke IX, di Bali, dimana Golkar sepakat akan menolak Perpu yang diterbitkan oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Demikian disampaikan Politisi PAN, Teguh Juwarno ketika dihubungi, di Jakarta, Jumat (5/12).
“Kami ingin tetap menjaga etika membangun komitmen, dengan Partai Demokrat pada masa itu adalah salah satunya adalah mendukung Perppu,” kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa pernyataan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical yang mengatakan tidak ada komitmen tertulis bahwa KMP akan mendukung Perppu Pilkada. Teguh mengungkapkan hal tersebut tidaklah benar.
“Saya kira komitmen tersebut masih ada, dan juga tertulis, dan kita ingin tetap membangun dan menjaga etika itu,” ucap dia.
Pun demikian, sambung Teguh, dirinya yakin keputusan Golkar untuk tidak mendukung Perppu masih bisa dibicarakan.
“Ya tentu kita menghormati sikap Golkar. Tapi saya kira kita tentu akan duduk bersama dalam menyingkapi itu. Karena bagaimanapun dalam politik ini kan dinamis, jadi kita harus bicara secara objektif, kita juga harus mendengar aspirasi dari masyarakat,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Busyro Muqoddas: Tak Ada Ekspose Kasus dengan Nama Boediono

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan, tak ada ekspose dalam kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek kepada Bank Century dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, penetapan tersangka atas nama mantan Wakil Presiden Boediono atas kasus tersebut pun tak ada.
“Sudah saya koreksi tidak benar berita itu karena tidak ada ekspose kasus dengan nama tersebut,” kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas ketika dihubungi di Jakarta, Kamis (4/12) malam.
Sebelumnya dalam pemberitaan disebutkan oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja bahwa KPK telah menetapkan Boediono sebagai tersangka dalam kasus Bank Century.
“Dalam perjalanannya prestasi KPK 10 tahun kasus semuanya 435. Ada menteri, gubernur, bupati/wali kota, diplomat. Terakhir kita sudah men-tersangka-kan Mantan Wakil Presiden Boediono, kita menangkap tangan ketua Mahkamah Konstitusi, kemudian BPK sebagai lembaga tingi negara,” kata Pandu saat memberikan pemaparan dalam kegiatan diseminasi buku putih tentang lima perspektif antikorupsi di gedung DPRD Riau, Kamis.
Komisioner KPK lainnya, Bambang Widjojanto, juga membantah pemberitaan tersebut.
“Saya akan kepada Pak Pandu tapi setahu saya tidak ada ekspose apapun soal itu,” kata Bambang melalui pesan singkat.
Juru Bicara KPK Johan Budi juga mengungkapkan hal senada dengan Busyro dan Bambang.
“Tidak benar, negatif,” kata Johan saat ditanya mengenai informasi tersebut.
Nama Boediono memang masuk dalam amar putusan majelis hakim terhadap mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengelolaan Moneter dan Devisa Budi Mulya, yang sudah divonis 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider lima bulan kurungan yang dinilai terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Tanggal 5 Desember: Wafatnya Komponis Dunia Mozart

Jakarta, Aktual.co — Peristiwa penting yang dicatat dalam sejarah pada tanggal 5 Desember adalah wafatnya komponis legendaries Mozart.  Pria yang memiliki nama lengkap Wolfgang Amadeus Mozart tersebut meninggal di kota Wina, Austria, pada tanggal 5 Desember 1791. Ia meninggal, pukul satu pagi.

Mozart merupakan komponis musik klasik Eropa yang paling penting dan terkenal dalam sejarah. Karya-karyanya sekitar 700 lagu termasuk gubahan-gubahan yang secara luas diakui sebagai puncak karya musik simfoni, musik kamar, musik piano, musik opera, dan musik paduan suara.

Namun kemudian, penyebab kematian Mozart hingga sekarang, tak pernah diketahui dengan jelas. Para musikolog membuat beberapa dugaan kemungkinan kenapa makam Mozart tak diketahui letaknya.

1. Mozart diracuni oleh Salieri yang merupakan saingannya. Ada jurnal di Eropa yang mengatakan Salieri mengakuinya sebelum ia meninggal di tempat tidurnya (1825), walaupun ada cerita lain yang menentang hal ini.
2. Pada pemakaman Mozart terdapat badai salju sehingga keluarganya tak bisa mengikuti pemakaman. Cerita ini dibantah oleh catatan cuaca di Wina, Austria.
3. Tubuh Mozart dipindahkan ke tempat lain karena keluarganya tak membayar ongkos penguburan.

Karya-karya musisi Mozart seperti, opera Don Giovanni dan Die Zauberflöte. Banyak dari karya Mozart dianggap sebagai repertoar standar konser klasik dan diakui sebagai mahakarya musik zaman klasik. Karya-karyanya diurutkan dalam katalog Köchel-Verzeichnis.

Artikel ini ditulis oleh:

Bertahan di KMP, Golkar Punya Tujuan pada 2019

Padang, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Edi Indrizal menilai Partai Golkar menjadi kekuatan terbesar dari Koalisi Merah Putih (KMP).
“Kita melihat dengan dinamika politik yang terjadi saat ini, ditambah dengan kursi Partai Golkar yang terbanyak diantara KMP tersebut. Saya kira Golkar lah yang paling berkekuatan di KMP,” katanya di Padang, Jumat (5/12).
Menurut dia, Golkar menjadi penentu bagi maju atau tidaknya KMP. Jika Golkar hilang dari parpol pengisi KMP, otomatis akan mengubah arah politik.
“Ini melihat kekuatannya di DPR, jika Golkar hilang dari KMP, maka otomatis ada arah politik yang pastinya bakal berubah,” jelasnya.
Selain itu, Golkar memiliki tujuan tersendiri pada Pemilu 2019 mendatang. “Pastinya itu, bisa saja tujuannya Capres, minimal pastinya ada tujuan politik yang ingin dicapai pada tahun 2019.”

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain