30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41575

RI Nyatakan Australia Ingkari ‘Convention on Refugees’

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Republik Indonesia menyatakan sikap keras bahwa Australia telah mengingkari Konvensi Pengungsi PBB 1951 karena memberlakukan peraturan baru terkait pengetatan penerimaan pencari suaka dan pengungsi.

“Kebijakan yang diambil secara unilateral oleh Australia merupakan suatu bentuk pengingkaran Australia sebagai negara pihak terhadap Convention on Refugees (Konvensi Pengungsi PBB) dan juga pengingkaran terhadap kewajiban internasionalnya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada wartawan.

Menlu juga menegaskan bahwa Indonesia yang tidak termasuk negara pihak, telah melakukan prinsip-prinsip dasar dari Konvensi Pengungsi PBB tersebut.

“Indonesia sebagai nonparty of the International Convention on Refugees justru telah melakukan banyak sekali,” kata dia.

“Intinya, kita (pemerintah Indonesia) menyampaikan pernyataan sikap yang keras terhadap kebijakan yang diambil Australia,” kata Menlu Retno.

Retno menambahkan, kebijakan yang diambil Australia tidak akan membantu menyelesaikan masalah pencari suaka dan pengungsi yang telah disepakati oleh negara asal, transit, dan tujuan.

Menlu Retno juga telah menghubungi Menlu Australia Julie Bishop untuk membicarakan masalah kebijakan pengungsi yang diambil pemerintahnya dan sepakat berkomunikasi secara reguler untuk menghindari kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu.

Kebijakan baru yang diambil Australia terhadap pencari suaka dan pengungsi diumumkan oleh Menteri Keimigrasian Scott Morrison (18/11), ditujukan untuk mengurangi jumlah penerimaan suaka dari 600 menjadi 450 orang per tahun.

Selain itu, pengungsi yang telah terdaftar di Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Indonesia setelah 1 Juli 2014 tidak akan mendapat penempatan di Australia.

Berdasarkan data UNHCR, lebih dari sepuluh ribu pencari suaka dan pengungsi yang berada di Indonesia, sebagai negara transit, dan menunggu penempatan, di mana sekitar seratus orang telah mendaftar di kantor perwakilan UNHCR di Jakarta sejak April 2014.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketum Legowo Persis Tak ke ISL

Jakarta, Aktual.co — Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengaku legowo dengan kegagalan tim Persis Solo menembus kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) musim depan, setelah tim berjuluk “Laskar Samber Nyawa” itu, gagal meraih tiket semifinal Divisi Utama.

“Semua itu kan kehendak Tuhan, kalau kalah ya kalah, mau diapain lagi, ya kita harus puas untuk musim depan kita masih bertahan di Divisi Utama,” jelas Rudy usai menyaksikan laga PBFC melawan Persis Solo, di Stadion Segiri Samarinda, Kaltim, Kamis (20/11).

Rudi yang juga menjabat sebagai ketua umum Persis Solo tersebut mengatakan, hal yang paling penting pada laga tersebut adalah jaminan keamanan dari panitia pertandingan bisa berjalan dengan baik, sehingga kedua tim bisa bertanding secara sportif.

“Tidak ada keributan, tidak ada teror, itu yang paling penting, karena kita semua ini adalah saudara, bukan mencari permusuhan,” jelas Rudi.

Pada laga delapan besar Grup P antara Pusamania Borneo Football Club (PBFC) selaku tuan rumah, berhasil menyudahi perlawan tim Persis Solo dengan skor telak 6-0.

Akibat dari kekalahan tersebut, tim Persis berada di juru kunci Grup P, dan gagal menembus babak semifinal yang telah diisi oleh Martapura FC sebagai juara grup dan PBFC sebagai runer-up.

Tim kebanggaan kota Solo tersebut sebenarnya punya peluang untuk menjadi runer-up, bila laga melawan PBFC tersebut bisa meraih hasil kemenangan.

Pertandingan PBFC melawan Persis Solo merupakan laga ulang putaran delapan besar Divisi Utama Grup P, yang seharusnya digelar pada (26/10) kemarin ditempat yang sama.

Saat itu tim Persis Solo tidak mau dan memilih pulang ke Solo sebelum bertanding, dikarenakan ada teror dan ancaman dari kelompok suporter sebelum pertandingan.

Laga tersebut kemudian diputuskan oleh PT Liga Indonesia (LI) diulang Kamis, 20/11, dengan kepanitiaan pertandingan langsung dibawah PT LI.

Artikel ini ditulis oleh:

Arema Musim Depan Tidak Gunakan Pemain Asing Asia

Jakarta, Aktual.co — Arema Cronus, berupaya menghindari penggunaan jasa pemain asing asal Benua Asia dan lebih memilih dari Amerika Latin maupun Afrika, karena berbagai alasan.

Menurut General Manajer Arema, Ruddy Widodo, pemain asal Amerika Latin dan Afrika rata-rata unggul dari segi fisik. “Pemain Asia juga ada yang fisiknya cukup bagus, tapi kalau dibandingkan dengan pemain asal Amerika Latin dan Afrika, pemain Asia masih tertinggal,” ujarnya.

Ia mengatakan, musim kompetisi 2015, tim berjuluk Singo Edan itu tidak akan menggunakan jasa pemain Asing asal Asia, bahkan sudah beberapa musim terakhir ini juga tidak ada pemain Asia yang memperkuat tim tersebut. Arema terakhir diperkuat pemain asing ketika diarsiteki oleh Rene Robert Albert, yakni pemain asal Singapura, yakni Noh Alam Shah dan Muhammad Riduan.

Namun, sejak keduanya meninggalkan Arema dan bergabung dengan tim lain, Arema tidak lagi diperkuat pemain asing asal Asia dan pemain asing yang baru dicoret dari tim usai melakoni babak semifinal Liga Super Indonesia (LSI), tak satupun yang berasal dari Benua Asia.

Ketiga pemain itu adalah Gustavo Lopes (Argentina), Alberto Gonzalves (Brasil), dan Thierry Gathuessi (Perancis). Sementara untuk musim kompetisi tahun depan, Arema membidik salah seorang pemain asal Brazil, yakni Otavio Dutra, pemain Gresik United.

Rencananya Arema bakal mencari tiga pemain asing untuk mengisi slot lini tengah, lini depan dan belakang karena tiga pemain asing yang memperkuat tim musim lalu memilih meninggalkan Arema dan bergabung dengan tim di luar negeri.

Selain tiga pemain asing yang bakal mengisi setiap lini, Arema juga mencari sejumlah pemain lokal untuk menggantikan posisi pemain yang dicoret, bahkan ada dua pemain Tim Nasional (Timnas) yang dikabarkan merapat ke tim itu. Namun, manajemen belum mau membuka kartu, siapa dua pemain yang merapat tersebut.

Beberapa pemain yang tetap dipertahankan dan menjadi andalan Arema musim depan, di antaranya adalah Cristian Gonzales, Samsul Arif, Ahmad Bustomi, Victor Igbonefo, Purwaka Yudhi, Kurnia Meiga Hermansyah, Dendi Santoso, Juan Revi, Hendro Siswanto, Ahmad Kurniawan, dan Johan Al Farizie.

Artikel ini ditulis oleh:

Mencuci Pakaian pada Musim Hujan, Ini Empat Rahasia Mencegah Apek

Jakarta, Aktual.co —Musim hujan seperti sekarang mempersulit para ibu rumah tangga  melaksanakan tugas hariannya. Ibu rumah tangga akan sulit mencuci pakaian pada musim hujan karena kesulitan dalam menjemur pakaian, sehingga cenderung terus menumpuk pada hari-hari selanjutnya.

Sebenarnya menjemur pakaian bisa dilakukan di dalam ruangan, asal sirkulasi udara di ruangan itu bagus dan tidak terlalu lembab.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan beberapa langkah ini agar pakaian Anda tak berbau apek.

1. Jangan Terlalu Lama
Mencucilah sesuai dengan waktu yang ideal, dan tidak terlalu lama dalam proses perendaman. Karena perendaman yang terlalu lama bisa menyebabkan bau apek oleh sabun dan sebagainya. Sebaiknya setelah dicuci segera dibilas dan diperas airnya.

2. Jemur Dengan Jeda
Jangan pernah biasakan menumpuk baju, biasakanlah dengan menggantung atau dilebarkan sehingga kelembaban bisa menguap dengan baik. Hal ini bisa mencegah bau apek pada baju, jangan lupa untuk menjemur pakaian Anda dengan lebih leluasa.

3. Semprotkan Pewangi
Jika pakaian sudah 3/4 kering, semprotlah pakaian dengan cairan pewangi. Sehingga keharumannya tak banyak terbuang oleh penguapan atau tenggelam dalam sisa rendaman. Setelah itu Anda bisa menyetrika seperti biasa, atau tambahkan pelicin bila suka.

4. Gunakan Kamper
Jika pakaian Anda sudah dipastikan kering dan rapi, simpan di dalam lemari baju dan gunakanlah kamper untuk mencegah kemungkinan bau lainnya. Namun beberapa pelicin pakaian biasanya punya aroma yang bertahan lama.

Jika Anda sudah melakukan hal sederhana diatas, maka dipastikan akan mencegah bauk tidak sedap dalam baju bahkan dalam keadaan hujan sekalipun.

Dikutip dari vemale, Kamis (20/11)

Artikel ini ditulis oleh:

Golkar Sulbar Dukung Ical di Munas

Jakarta, Aktual.co — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi Sulawesi Barat mendukung Aburizal Bakrie untuk kembali memimpin partai bentukan Soeharto itu pada pelaksanaan musyawarah nasional (Munas), 30 November 2014.

Hal ini disampaikan Sekretaris DPD Golkar Sulbar, H Hamzah Hapati Hasan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VII Partai Golkar yang berlangsung di Yogyakarta pada 17-19 November 2014.

Menurut dia, DPD Partai Golkar Sulbar dalam rapimnas secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Ketua Umum Golkar Ical untuk menjadi ketua umum periode selanjutnya.

“Hampir seluruh DPD tingkat provinsi menyatakan dukungannya kepada ARB termasuk DPD Golkar Sulbar. Dari 41 pimpinan DPD provinsi dan pimpinan organisasi sayap telah menyampaikan pemandangan umum dalam Rapimnas, sebanyak 38 yang menyatakan dukungan kepada ARB. Mereka juga menginginkan agar munas bisa digelar tahun ini,” kata dia.

Dia menyampaikan, keputusan pelaksanaan munas digelar pada 30 November dipastikan setelah komisi A di rapimnas yang membidangi organisasi menyebutkan jika hasil rapat komisi A yang berlangsung alot dan sedikit panas menyatakan secara bulat pelaksanaan munas digelar pada tanggal 30 November 2014 di Bandung.

Hamzah menyampaikan, Ketua Steering Comittee Nurdin Halid yang memimpin jalannya rapat pleno menanyakan kepada seluruh peserta rapat apakah setuju dengan pernyataan komisi A tersebut.

“Mayoritas peserta langsung menyatakan setuju. Nurdin Halid pun langsung mengetuk palu sebagai tanda persetujuan,” kata dia.

Selain di Bandung, komisi A juga mengusulkan tiga daerah lain sebagai cadangan untuk tempat pelaksanaan munas, yaitu Jawa Timur, Bali dan Sumatera Utara.

Hamzah menyampaikan, setelah tiba di Mamuju akan melaksanakan rapat untuk persiapan mengikuti munas di Bandung untuk menentukan delegasi dari Golkar Sulbar yang akan menjadi peserta dalam munas serta akan memantapkan pernyataan sikap untuk dirumuskan secara bersama-sama.

Artikel ini ditulis oleh:

Sukses Karir, Beda Bawaan Anak Sulung dengan Anak Tengah dan Bungsu

Jakarta, Aktual.co —Setiap pribadi dalam satu keluarga, pasti memiliki sifat berbeda dengan sesama anggota keluarga lainnya. Seperti istri dan suami yang pasti memiliki perbedaan sifat dan watak, begitupun setiap anak. Antara kakak-beradik niscaya ditemukan ada perbedaan watak, baik itu anak sulung maupun anak bungsu.

Nah, apa saja perbedaan watak anak sulung, dengan anak tengah, maupun  anak bungsu? Silahkan disimak uraian berikut ini.

1. Anak Sulung
Anak pertama atau bahkan anak satu-satunyam keluarga, umumnya memiliki kepribadian yang diinginkan oleh orangtuanya. Baik ayah maupun ibu lazim berharap agar anak sulung bisa menjadi kakak yang dapat memberikan contoh baik bagi adik-adiknya. Sehingga anak sulung terbentuk memiliki sifat teliti, bisa diandalkan, dan rapi.

Anak sulung pun cenderung menjadi pribadi yang haus prestasi, tetapi mereka biasanya juga cenderung suka mengatur dan terlalu ‘lurus’, sangat berhati-hati dalam segala hal.

Anak sulung biasanya berkarir di bidang IT, sains, teknik, atau menjadi pegawai pemerintahan. Sekadar informasi, semua astronot yang pernah melakukan misi ke luar angkasa adalah anak sulung.

2. Anak Tengah
Biasanya anak yang berada di posisi tengah-tengah cenderung memiliki pribadi yang paling mudah bersosialisasi. Mereka pintar menyenangkan orang lain dan menjadi penengah, kemungkinan karena biasa menjembatani perbedaan antara kakak dan adiknya.

Karena relatif kurang mendapat perhatian dari orang tua jika dibandingkan dengan anak sulung dan bungsu, biasanya mereka tumbuh menjadi pribadi yang sedikit pemberontak. Karena tumbuh di antara anak sulung dan anak bungsu yang diperlakukan secara protektif, membuat mereka lebih memilih menjalani hidup dengan prinsip santai dan tetap menjalani hidup yang terus berjalan.

Anak tengah umumnya ingin meniti karir di bidang yang bersifat sosial seperti guru, pekerja sosial, perawat, humas, atau pelayanan umum.

3. Anak Bungsu
Banyak yang bilang bahwa kedudukan anak bungsu ini lebih mendapat perlakuan protektif dari kedua orangtuanya maupun kakaknya. Dan ini membuat mereka tumbuh menjadi pribadi yang relatif lebih lembut dibandingkan kakak-kakaknya.

Tapi, karena bungsu terbiasa menjadi pusat perhatian, maka mereka sedikit egois dan manipulatif. Namun mereka bisa pula bersikap menyenangkan dan pintar menarik perhatian.
Anak bungsu biasanya bergelut di bidang profesi di bidang seni, kepenulisan, atau marketing.

Dikutip dari merdeka, Kamis (20/11)

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain