30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 41580

Sikapi MEA, Dirut IEPSH: Tingkatkan Kualitas dan Attitude Pendidikan

Jakarta, Aktual.co —   Direktur Utama Institut Ekonomi Politik Sokarno Hatta (IEPSH), M Hatta Taliwang mengatakan bahwa untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dalam sektor pendidikan, Indonesia harus memiliki kualitas individu yang baik.

“Menghadapi MEA dalam sektor pendidikan memang harus dimulai dari individunya, kita harus punya individu yang berkualitas. Makanya semua pihak harus mendukung, jangan hanya pemerintah,” ujar Hatta di Jakarta, Kamis (20/11).

Lebih lanjut dikatakan Hatta, persaingan MEA bukan hanya sekedar Asia Tenggara, namun juga berbagai belahan dunia. Menurutnya individu yang memiliki kualitas dan didukung attitude yang baik, akan siap menghadapi MEA.

“Saingan kita nanti bukan hanya se-Asia Tenggara, tapi seluruh dunia. Kalau masyarakat kita tidak berkualitas, dia akan kalah. Selain kualitas juga harus memiliki attitude yang baik. Dulu orang Malaysia yang belajar di kita, berarti sekarang kita harus lebih dari Malaysia,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pengamat: Ini Alasan Jokowi Pilih Prasetyo jadi Jaksa Agung

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Pakar Hukum Tata Negara Margarito Kamis mengatakan, dipilihnya HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo dinilainya sebagai sosok mumpuni dengan latar belakangnya di Kejaksaan Agung.
Menurut Margarito, presiden tak mungkin sembarangan memilih Jaksa Agung. Terlebih pemilihan Jaksa Agung ini merupakan pertaruhan presiden untuk membantunya dalam pemerintahan.
“Saya rasa (Prasetyo) cukup mempuni, karena jabatan dan fungsi Jaksa Agung itu luar biasa penting. Itu akan menjadi pertaruhan presiden untuk membatunya dalam pemerintahan, jadi kalo dia mengangkat orang yang salah gak mungkin,” ujar Margarito, saat dihubungi Aktual.co, Kamis (20/11).
Terkait status Prasetyo sebagai Politikus NasDem, Margarito kembali menegaskan hal itu tak menjadi kendala. Menurutnya, yang terpenting adalah Jaksa Agung tak bermasalah.
“Untuk melawan intervensi atau kepentingan jangan dilihat dari mana orang itu berasal. Bukan urusan dia politisi atau bukan politisin tapi tergantung pada pribadi orang itu sendiri, pada moral orang itu sendiri. Walau dia profesional dari bidang manapun kalau moralnya hancur ya sama saja,” terang Margarito.
Dia berpandangan, ditunjuknya politisi partai NasDem itu sebagai orang nomor satu di korps Adhyaksa karena dirinya berasal dari internal yang mengetahui anatomi Kejaksaan. “Terpenting adalah presiden percaya sosok ini memiliki kemampuan untuk melakukan penegakan hukum di kejaksaan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Harga BBM Naik, Ini Celotehan Masyarakat

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo mulai hari Selasa 18 November 2014 malam mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar minyak (BBM) bersubsidi. Kenaikan harga tersebut membuat harga barang-barang menjadi merangkak naik. 
Setiap kalangan akan menanggapinya dengan cara yang berbeda pula. Ada yang pro dan ada pula yang kontra. Berikut ini ada beberapa komentar dari masyarakat terkait dengan kenaikan harga BBM bersubsidi. 
“Menurut saya sih ongkos kopaja jadi mahal, karena jauh dekat dia tetap ngasih tarif Rp4.000 menurut saya itu kemahalan” Laksmi, seorang pekerja swasta.
“Karena biasa naik kopaja yah jadi mahal aja, tadi aja sampe ditagih lagi seribu, kan biasanya Rp3000 sekarang jadi Rp4000” Jawab Lidia, Mahasiswa.
“Terus makan di kantin juga udah naik, yang biasanya kita makan Rp. 15.000 sekarang jadi Rp. 17.000 padahal makannya ga jauh beda sama yang kemarin-kemarin, ” lanjut Mahasiswa yang kuliah di salah satu Kampus Swasta ini.
“Karena kita mahasiswa yah agak berat juga, di uang jajan juga jadi berat,” sambung Lidia.
“Saya kan biasa belanja sayur gitu, cabe udah mulai naik mba, biasanya kalo beli Rp2.000 udah dikasih banyak, sekarang beli segitu dikasihnya sedikit banget, setengah ons,” jawab Wartianingsih, seorang ibu rumah tangga yang juga sebagai karyawan swasta.
“Dan untuk kopaja juga sudah naik seribu, dan menurut saya itu tidak masalah karena kasian juga sih mba seperti mereka,” lanjut Wartianingsih.

Ahok Sudah Dilantik, Sutiyoso Minta Legislatif dan Eksekutif Berdamai

Jakarta, Aktual.co —Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso berharap polemik yang terjadi antara eksekutif dan legislatif di Jakarta bisa disudahi pasca dilantiknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. 
Kata Bang Yos, sapaan akrabnya, saat ini sudah saatnya berbagai pihak yang berseteru untuk menyatukan diri.
“Baik itu legislatif, eksekutif dan juga masyarakat untuk mendukung pemimpin kita yang baru,” ujar mantan Panglima Kodam Jaya itu, di Jakarta, Kamis (20/11).
Semua pihak pun diharapkannya bisa mendukung program-program yang dijalankan Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Ahok. Karena jika polemik terus berlanjut, program pemerintah pun jadi terhambat. Untuk itu dia meminta agar demo yang menolak Ahok tak lagi dilakukan.
“Karena ini adalah Undang-Undang dan inilah ujian kita, apa kita konsekuen dengan Bhinneka Tunggal Ika atau tidak. Kan kita sepakat tidak pernah mempersoalkan perbedaan-perbedaan, dan itu akan menjadi kekuatan dahsyat kalau kita bisa menyatukan perbedaan-perbedaan itu. Tetapi sebaliknya juga menjadi kelemahan kita kalau kita tidak bisa menyatukan diri dari perbedaan itu,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengurus POBSI Harap Menpora Baru Tidak Ikuti Jejak Roy Suryo

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrowi, diminta tidak mengikuti jejak dari Menpora sebelumnya, Roy Suryo. Ini terkait dengan tidak jelasnya peralatan yang dijanjikan Kemenpora untuk Asian Games 2014 kemarin.

Dikatakan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB POBSI), Andi Syamsul Alam Mallarangeng, Menpora sekarang diharapkan tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Roy Suryo, terkait peralatan kontingen Indonesia pada SEA Games 2015 Singapura nanti.

“Kalau Kemenpora mau bantu perlatan, iya silahkan. Tapi kalu tidak, jangan janji-janji sama cabang olahraga (cabor),” ujar Andi ketika di temui Aktual.co di sekretariat PB POBSI, Senayan, Jakarta (20/11).

Lebih lanjut diungkapkan Andi, untuk cabor-cabor yang sudah punya sponsor, menurutnya ada kemungkinan tidak membutuhkan bantuan peralatan dari Kemenpora.

Tapi, lanjut Andi, untuk cabor-cabor yang minim sponsor, harus mendapatkan perhatian lebih. Ditambah dengan adanya cabor yang memerlukan peralatan yang tidak bisa didapat di Indonesia.

“Kalau PB POBSI, Alhamdulillah peralatan untuk SEA Games nanti, sudah hampir lengkap. Tapi masih banyak cabor lain yang butuh bantuan peralatan dari Kemenpora,” tambahnya.

Ditegaskan Andi, bantuan yang diberikan oleh Kemenpora, seharusnya bisa maksimal. Pasalnya, cabor tidak meminta bantuan peralatan itu setiap hari.

“Kemenpora itu, hanya membantu ketika ada kejuaraan saja. Jadi seharusnya bisa maksimal. Kalau POBSI mau dibantu terima kasih kalau tidak juga nggak apa-apa,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jokowi Dianggap Melenceng dari Semangat Perubahan

Jakarta, Aktual.co — Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Iwan Nurdin mengatakan, Presiden Joko Widodo yang baru sebulan memimpin Negara ini mulai melenceng dari semangat perubahan dan kemajuan yang dijanjikan.

Hal itu terlihat mulai dari susunan kabinet yang sangat mengakomodir politisi, hingga membuka panggung diplomasi ekonomi yang tak berbeda dengan pemerintah sebelumnya, yakni Susilo Bambang Yudhoyono. Dimana membuka izin investasi tanpa pembatasan seluas-luasnya dan secepat-cepatnya.

“Apakah Jokowi tidak tahu bahwa sebagian besar wilayah di republik ini sudah diserahkan oleh Pemerintah ke perusahaan-perusahaan swasta dan perusahaan negara dari dalam dan luar negeri?” kata dia, Kamis (20/11).

Bahkan, kata dia, puluhan ribu izin sudah dikeluarkan dengan sangat mudah, saking mudahnya di satu areal bisa keluar lebih dari satu izin, atau tumpang-tindih.

“Masih mau dimudahkan lagi supaya seluruh tanah rakyat dikuasai korporasi? Mau dikemanakan rakyat yang sudah akan tergusur ini?” kata dia.

Selain itu, pemerintah belum juga bekerja menunjukkan arah perubahan politik migas Indonesia seperti yang dijanjikan.

“Jokowi telah menaikkan BBM. Sebuah kebijakan pahit bagi rakyat,” kata dia.

Terakhir, Jokowi mengangkat M Prasetyo, sebagai Jaksa Agung. Politikus NasDem, Mantan Jampidum yang tak menyalakan api perubahan dan prestasi apapun ketika dalam korps Adhiyaksa.

“Padahal, kita berharap Jaksa Agung yang mampu menjadi lokomotif perubahan dan transparansi yang dijanjikan.”

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain